Tuesday, June 23, 2020

Keseimbangan



Suatu waktu saya tanya kepada pejabat China, mengapa Petani bisa makmur. Padahal sebelumnya kehidupan petani identik dengan kemuraman. Bahkan di banyak negara lain masih seperti itu. Apakah karena sistem komunis ? menurutnya, bukan karena sistem komunis atau kapitalis atau agama kemakmuran itu terjadi. Kebijakan negara pada akhirnya diterima dan berdampak luas terjadinya sosial engineering karena kebijakan bermotive bisnis. Pemerintah memberikan insentif bagi dunia usaha yang membangun agro indusri di desa. Pada waktu bersamaan,  pemerintah menjamin resiko gagal panen bagi petani. Dengan demikian pasar dan rasa aman terbentuk. Walau standar kepatuhan semakin banyak. Orang tidak peduli. Karena mereka mendapatkan kenyamanan. Kenyamana itu ada karena semua happy.

Di China di kota besar hampir tidak ada pedagang kaki lima liar. Semua tertip. Saya tanya apa yang membuat orang bisa tertip? apakah karena sistem komunis? Menurutnya juga sama dalam hal kebijakan produksi pertanian. Pemerintah membangun pasar rakyat berstandar modern. Walau tempatnya bukan di pusat keramaian, namun tetap diminati oleh pedagang. Mengapa ? karena pemerintah memberikan insentif pengadaan kios. Para distributor dan pabrikan harus menyediakan pasokan langsung ke pedagang. Sehingga pedagang punya daya saing dan konsumen mendapatkan harga barang murah. Kalau omzet pedagang di bawah target menutupi ongkos, pemeritah bailout. Artinya , orang belanja dan berdagang di pasar itu karena masing masing punya kepetingan sama. Sama sama berharap insentif. Pasar jadi ramai, dan semua pihak mendapatkan manfaat, tugas negara membangun peradaban tercapai.

Manusia itu makhluk free will. Apapun cara tindak kekerasan memaksa orang patuh, tidak akan pernah efektif. Kalau ada orang baik kepada anda, itu karena mereka punya kepentingan terhadap anda. Tetapi kalau kepentingannya hilang, mereka juga akan menjauh. Itu bukan karena mereka orang jahat atau tidak bisa berterima kasih. Tetapi engga mau buang waktu. Hidup ini terlalu singkat untuk sekedar membuang waktu sia sia. Jadi kalau mereka  terlihat baik, itu engga usah ditanggapi berlebihan dengan rasa hormat seperti dewa.  Sebaliknya kalau mereka akhirnya membenci, juga engga usah merasa kecewa dan marah. Biasa saja. Itu human being. Dalam hidup ini banyak hal yang sulit dimengerti , bahkan terkesan paradox. Banyak orang yang "gila"alias irasional tapi anda tidak boleh membencinya.Tetaplah mencintainya. Kadang anda berbuat baik tapi orang lain menuduhmu pencitraan.Tetaplah berbuat baik. Jika anda sukses akan banyak teman palsu dan musuh sejati disekitarmu. Jangan takut. Tetap capai kesuksesan itu. Seberapa besar anda memberi bantu kepada seseorang, dia akan dengan mudah melupakannya karena beberapa sebab. Tetaplah memberi bantu. Kejujuran itu pahit dan kadang membuat orang lain terluka. Jangan takut untuk bersikap jujur.

Jadi kebijakan yang paling masuk akal adalah berusahalah membangun keseimbangan. Sebelum kita menimbang diri kita, timbang dulu orang lain. Anda tidak bisa berharap banyak kepada orang lain kalau anda sendiri memang tidak ada manfaatnya bagi orang lain. Samahalnya kebijakan di China. Sebelum pemerintah membuat kebijakan ekonomi terhadap rakyat, mereka timbang dulu apa kepentingan rakyat dan barulah diukur kepentingan pemerintah. Kalau posisinya seimbang; take and give, maka kebijakan itu akan melahirkan kemapanan.  Orang saling bersinergi dengan sendirinya dan gotong royong terjadi bukan karena idiologi atau agama tetapi karena mutual simbiosis. Human being atau sunatullah..

No comments:

Negara puritan tidak bisa jadi negara maju.

  Anggaran dana Research and Development ( R&D) Indonesia tahun   2021 sebesar 2 miliar dollar AS, naik menjadi 8,2 miliar dollar AS (20...