Friday, March 17, 2023

Jokowi tidak grasa grusu


 


"Kami cermati bahwa tata pemerintahan saat ini tidak berjalan dengan baik. Banyak program pemerintah yang dilakukan, grasa-grusu, terburu-buru dan kurang perhitungan," ujar AHY dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3). Kesan AHY bahwa Pak Jokowi  grasa grusu itu tidak 100% benar. Karena semua  perencanaan sudah dipersiapkan dan dipikirkan dengan baik oleh era SBY. Kan engga mungkin Jokowi terus mikir untuk perbaiki program SBY. Engga mungkin pula buat program baru. Waktu kita bisa habis dengan omong kosong. Kapan lagi membangun.  Nah apa saja program SBY itu?


MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas). Dari 2011 sampai dengan tahun 2025. Ini bagian dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025. Nah Jokowi tinggal eksekusi program MP3EI itu. Bergeraklah mesin pembangunan infrastruktur ekonomi dari sabang sampai marauke. Begitu juga program pendulum nusantara atau toll laut. Itu dieksekusi Jokowi juga. Rencana Reforma Agraria juga dieksekusi, dan lain lain.


Kalau dalam pelaksanaannya ada kekurangan disana sini ya wajar. Kesalahan dan kekurangan itu kan hanya ada pada orang yang berbuat. Orang cuma mikir dan ngomong doang, engga mungkin ada kesalahan.  Kesuksesan Jokowi juga adalah sukses Pak SBY yang sudah dengan disiplin membuat rencana detail lengkap dengan payung hukumnya. Paham ya Pak AHY.


Diakhir kekuasaan SBY, berhasil  mengangkat PDB 350%  dibandingkan tahun awal kekuasaanya. Tapi harus juga dicatat. Itu bisa berhasil karena SBY tidak lagi dibebani masalah moneter, kasus BLBI.  Sehingga terbuka peluang APBN di leverage. Gus Dur dan Megawati sudah menyediakan landasan pacu yang mulus untuk SBY terbang. Apa artinya? sistem negara kita membangun secara berkelanjutan. Setiap presiden punya program yang jelas dan mereka mencatat sejarah atas kehebatan mereka melewati masa kepemimpinannya.


Yang namanya membangun itu bergerak ke depan. Di depan itu kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi. Kita hanya menduga duga saja. Itu sebabnya perlu perencanaan secara akademis. Nah era Jokowi tahun 2021 sudah ada RPJMN Hijau Melalui Indonesia Vision 2050. Tugas presiden berikutnya adalah melaksanakan program itu, dengan icon IKN. Jangan pula diubah dengan buat rencana baru. Habis waktu nanti.Focus aja melaksanakan itu. Gimana dengan perubahan?  Perubahan itu bukan mengubah rencana yang sudah dibuat presiden sebelumnya, tetapi perubahan pada sikap mental kita dalam melaksanakan program itu. Apa itu ?


Bagaimana kita belajar dari kesalahan masalalu agar diperbaiki untuk kini dan besok. Kalau tadinya banyak korup ya dikurangi. Kalau tadinya banyak ragu, ya beranilah berbuat.  Kalau tadinya populis, ya realistis lah. Kalau tadinya tergantung asing ya perkuat visi kolaborasi. Win to win atau B2B. Kalau tadinya visi kebangsaan hanya retorika, ya ubahlah lewat gagasan yang berorientasi kepada  inovasi dan kreatifitas. Jangan ada lagi visi cebong dan kampret. Dah gitu aja.

No comments:

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...