Wednesday, May 27, 2020

Kenormalan baru.


Teman saya kemarin waktu telp, bilang ke saya “ Dengan Jokowi datang ke Bekasi membuka acara pelonggaran PSBB, itu secara politik COVID-19 tidak lagi jadi focus utama. “ Proses pelonggaran PSBB akan sesuai program menuju kehidupan normal. Lantas gimana soal perlidungan terhadap COVID-19.? negara tidak lagi ikut campur mengawasi dengan melibatkan semua aparat, tetapi di serahkan kepada rakyat sendiri untuk mau berubah. Ya mengubah gaya hidup agar lebih focus kepada disiplin menjaga kesehatan dan mengikuti standar protokol kesehatan untuk terhindar dari COVID-19.

Dulu waktu era Mao berkuasa. China menjadikan rakyat proyek pengawasan 24 jam. Agar apa? agar rakyat terhindar dari kapitalisme. Propaganda bahasa kapitalisme didengungkan setiap hari agar tertanam dalam pikiran orang China bahwa kapitalisme itu bahaya laten. Era Soeharto juga berbeda. Justru menanamkan persepsi kepada rakyat bahwa Komunis itu bahaya laten. Semua aparat bekerja 24 jam dalam situasi siaga menghadapi kemungkinan gerakan PKI. Bahkan sekecil apapun riak, negara engga mau ambil resiko. Langsung diciduk. Apa yang terjadi terhadap China dan Indonesia? kegelapan dan kebodohan. Tidak ada produktifitas, yang ada kemunduran diatas retorika populis.

Apa yang saya sampaikan soal komunisme dan kapitalisme itu, dalam dua persepsi berbeda, namun tujuannya sama. Yaitu  menciptakan rasa takut. Ada bahaya yang mengancam dan rakyat semakin tergantung kepada pemerintah. China dan Indonesia mulai bangkit justru ketakutan politik tidak ada lagi karena kebebasan  individu dihormati. Dalam hal COVID-19, memang ini berkaitan dengan medis yang berskala pandemic. Namun persepsi kita terhadap COVID-19 sudah masuk ke ranah politik yang menghancurkan tatanan agama, budaya dan sosial. 

Padahal solusinya hanya ada dua, Vaksin dan Immune. Kalau vaksin belum ditemukan, ya ambil resiko untuk masuk herd immunity. Namun kalau anda menerapkan herd immunity, anda pastikan benar benar sehat dengan menjaga kesehatan. Agar kalau terinfeksi, anda masuk OTG, ya sistem tubuh anda sendiri bisa menciptakan antibodi. Proses sejak anda terinfeksi sampai immune hanya 3 minggu. Artinya kalau anda bisa bertahan selama 3 minggu , virus akan mati sendiri dan anda immune. Kalau immune, ya jadilah orang bebas. Ini  system tubuh kita dan Tuhan yang design. Itu kalau anda percaya Tuhan.

Kita sudah masuk ke gerbang pelonggaran PSBB dan menuju kenormalan hidup baru. Memang beresiko karena vaksin belum ditemukan. Tetapi kalau anda berdiam diri di rumah dan menjauh dari interaksi sosial, maka yang bermasalah bukan lagi soal COVID-19 tetapi secara mental anda sudah bangkrut, lebih luas lagi negara ini yang bangkrut. Dan itulah yang dikehendaki oposisi yang merasa sok peduli “ kesehatan yang utama, ekonomi engga penting” , yang pada waktu bersamaan muncungnya tak henti menyalakan pemerintah. Semakin lama PSBB semakin hancur reputasi pemerintah, dan chaos terjadi.

No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...