Sunday, December 26, 2010

Ekonomi sekular

Tahun 2010 sudah diujung dan sebentar lagi akan memasuki tahun 2011. Bank Indonesia memprediksi ada tiga ancaman ekonomi nasional. Pertama, risiko dari ketidakseimbangan ekonomi global di mana melambatnya ekonomi negara maju dan moderasi akselerasi emerging market yang dapat menyebabkan menurunnya permintaan eksternal terhadap ekspor emerging market, termasuk Indonesia. Kedua, derasnya aliran modal asing (capital inflow) dan isu perang kurs, di mana kebijakan quantitative easing tahap kedua dari AS akan mengakibatkan berlanjutnya aliran capital inflow yang deras dan tekanan apresiasi nilai tukar emerging market, termasuk rupiah. Sementara risiko ketiga, kuatnya permintaan domestik dan tekanan inflasi. Walau menurut analis keadaan crisis global sudah mengarah stabil namun pertumbuhan ekonomi global ditahun mendatang tidak akan lebih 4,4% seiring terus berlanjutnya konsolidasi fiskal. Pertumbuhan sebesar 4,4% sebagian besar atau 60% bersumber dari emerging market.

Ada yang sulit ditebak tentang masa depan perekonomian global atau lebih kepada rasa takut membayangkan yang akan terjadi. Yaitu ancaman ekonomi AS dan China sebagai akibat dari pengaruh crisis global. Suka tidak suka kedua negara ini telah menjadi magnit dan juga lokomotive ekonomi dunia setelah jepang terjerembab. Tidak ada satupun kebijakan harga dan investasi global yang tidak memperhatikan kedua negara ini. Bila dua negera ini flue maka dunia akan demam. Kini kedua negara ini sedang dalam posisi seperti anjing dan kucing. Bermusuhan tapi tak pernah serius untuk bertikai namun membuat stress penonton. Amerika yang kapitalis yang meradang akibat moneter dan China yang sosialis yang mulai meradang oleh kelebihan produksi. Kedua negara diambang tarikan black hole untuk the lost decade.

Karena sebagaimana diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi China dipicu oleh sektor property , Industri dan pertanian. Sektor property sudah sampai pada tingkat bubble yang sangat mengkawatirkan. Diperkiran nilai bubblenya lebih besar dibandingkan dengan tingkat bubble property di AS yang berakibat terjadinya crisis mortgage. Hanya bedanya di AS sektor property dibiayai sebagian besar oleh pasar uang ( wall street ) tapi di China sebagian besar dibiayai oleh sektor perbankan yang notabene dimiliki oleh Negara. Hasil stress test yang dilakukan bank central China terhadap kredit Property dengan penurunan harga sampai 60% benar benar membuat collapse sebagian besar perbankan di China. Itulah sebabnya China kemarin sebelum natal sudah melakukan tindakan radikal dengan menaikkan suku bunga perbankan sebagai cara mengendalikan inflasi. Ini akan berimplikasi negative terhadap perluasan investasi dan harga komoditi global.

AS telah masuk fase yang sangat berhaya bagi perekonomian global dengan kebijakan Quantitative easing (QE) nya. Pengaruh dari kebijakan QE ini adalah semakin melemahnya mata uang dollar di pasar uang dan semakin menguatkan kurs negara emerging market. Disamping itu terjadi arus hot money kepasar global khusus di negara emerging market sebagai akibat dari QE. Keadaan ini akan semakin membuat panasnya kondisi negara emerging market dalam mengendalikan inflasi. Ditambah lagi tekanan dari Rusia . China serta negara OPEC untuk mengurangi cadangan devisanya dalam mata uang dollar akan semakin memperparah kurs dollar. Belum lagi perang mata uang yang picu oleh ketegangan antara China dan AS yang diperkirakan ditahun mendatang belum akan ada titik temunya ditengah bayang bayang ancaman China untuk tidak akan membeli surat utang AS. Apa jadinya bila negara lain juga tidak mau lagi beli surat hutang AS. ?

Sementara negara emerging market akan mengalami peningkatan permintaan akan barang dengan pasokan yang terbatas. Belum lagi akibat ancaman iklim global yang akan mengganggu produksi pangan. Ini akan memicu kenaikan harga pada level tertinggi. Supply minyak akan menurun akibat semakin mahalnya sumber dana untuk pemboran minya lepas pantai. Sementara permintaan logam akan tinggi sekali karena adanya mega project China membangun rel kereta. Ini akan mengakibatkan harga minyak dan baja akan meningkat dipasar global. Dari semakin tingginya permintaan akan komoditas strategis termasuk pangan dan melemahnya daya dukung produksi akibat kurs yang tidak stabil serta semakin ketatnya likuiditas , akan membuat situasi ekonomi berjalan ditempat. Yang pasti apapun yang buruk terjadi pada China dan AS akan berdampak sangat buruk bagi negara emerging market. Dan apa yang terjadi bila ditahun mendatang ekonomi China ambruk untuk menyusul AS yang sudah lebih dulu terpuruk. Mungkin saja, ya kan.?

Hari ini dan kedepan kita menyaksikan bagaimana ekonomi sekular sibuk mengatasi masalahnya sendiri. Sementara isu mengenai global warming, kemiskinan, masalah palestina, afganistan ditanggapi sambil lalu. Ternyata masalah kantong lebih utama ketimbang masalah sosial dan lingkungan. Sebuah peradaban yang sibuk menggali kuburannya sendiri. Kalau sudah begini, keliatannya kapitalisme dan sosialisme tidak akan berumur lebih dari 100 tahun. Apalagi mencapai 600 tahun seperti era kejayaan khilafah Islam.

Wednesday, December 22, 2010

Tim Nasional

Putra saya nampak sibuk untuk mendapatkan ticket pertandingan sepakbola. Di stadion Senayan, saya lihat di televisi para penggemar sepakbola dengan sabar mengantri untuk mendapatkan ticket pertandingan. Yang tidak kebagian ticket, tetap senang menonton lewat tayangan telivisi layar lebar di halaman stadion. Atribut pakaian dan aksesoris yang mereka gunakan melambangkan kebanggaan terhadap TimNas yang berlaga dibawah logo Garuda. SBY dan para jajaran pajabat tinggi tak ketinggalan hadir memberikan dukungan kepada TimNas. Suara gegap gempita membahana di Senayan ketika TimNas berhasil mencetak Gol kegawang lawan. Sepak Bola mempersatukan kita. Membangkitkan nasionalisme kita. Demikian yang dapat kita simpulkan dari kejuaraan FAA Suzuki 2010.

Pada tahun 1974 , Rinus Michels yang dikenal sebagai pelatih Tim Belanda pernarh berkata ” Football Is war ” Sepak bola adalah perang. Padat tahun 1969, Emosi nasionalisme pada sepak bola pernah sampai menimbulkan complik milter antara Honduras dan El Salvador. Walau berkali kali kita diingatkan bahwa ajang kompetisi dunia olah raga adalah wahana menciptakan persaudaran dunia untuk perdamaian namun sulit didapatkan pembenaran bila kenyataanya olahraga merepliksikan nostalgia perang. Semua ongkos untuk tampil lebih hebat dan unggul dalam pertarungan dunia dilapangan hijau tidak lagi diperhitungkan karena Football is war. Ini masalah kepentingan nasional dan tidak ada yang lebih bernilai kecuali menjadi pemenang.

Kita sering mendengar orang Malaysia menyebut bangsa Indonesia itu dengan sebutan Indon atau babu. Karena penduduk second class di malaysia adalah para babu dari Indoensia. Kita juga berkali kali marah kepada Malaysia karena ulahnya melecehkan batas teritorial Indonesia. Darah nasionalime kita menggelegak ketika Malaysia dengan semaunya meng claim lagu daerah, masakan, pakaian lewat Paten International. Kita tidak bisa berbuat banyak untuk melawan Malaysia, Perang senjata adalah tidak mungkin. Makanya ketika Tim Nas kita berhasil mengalahkan TimNas Malaysia 5-1, rasanya semua kekesalan dan perasaan dilecehkan oleh Malaysia selama ini terbayar tunai. Diajang pertarungan sepak bola , di ajang Football is war, kita berhasil membuktikan bahwa bangsa kita lebih baik dibandingkan Malaysia.

Dibalik banyak catatan keributan antar supporter pertandingan liga nasional yang menggambarkan kebanggaan suku, dibalik banyak peristiwa perang antara golongan masyarakat, antar suku, antar ormas agama, di stadion Senayan semua lebur menjadi satu ” Merah Putih”. Semua bicara tentang tim Garuda yang melambangkan keaneka ragaman an suku namun satu yaitu Indonesia. Kita boleh bertikai antara kita tapi bila berhadapan dengan dunia luar kita cepat sekali merapatkan barisan untuk satu tujuan, membela tanah air tercinta. Semangat nasionalisme ini ternyata tidak pernah padam. Ya, Olah raga sepak bola memang ampuh membangkitkan darah patriotisme dan semangat cinta bangsa. Ampuh untuk kita sejenak melupakan mega scandal yang membuat bangsa ini tidak pernah memenangkan pertempuran sejati untuk dihormati di mata International sebagai negara bersih dari korupsi.

Namun dibalik kecintaan akan lambang negara yang diusung oleh TimNas, kita lupa akan satu hal, bahwa naturalisasi pemain sebagai bagian dari globalisasi kita terima dengan tangan terbuka. Kita tidak peduli darah asal atau suku dari pemain itu. Tidak penting wajahnya mirip dengan orang merah yang pernah menjajah kita. Passport RI sudah melegitimasi orang untuk diakui sebagai bangsa Indonesia. Kita cukup senang sebagai penonton dan penggembira dari sebuah jargon nasionalisme. Setelah itu , didunia lain , diarena lain , kita pun harus menerima dengan tangan terbuka bila perusahaan Asing bertaburan menguras hasil bumi kita karena pada NPWP nya terdapat nama Republi Indonesia. Kita cukuplah sebagai penonton dan sedikit berbangga masuk "Liga" negara yang tergabung dalam G20 dengan GNP terbesar nomor 17 di dunia walau sebagian besar GNP itu berasal dari orang asing yang dilegitimasi oleh RI.

Thursday, December 16, 2010

Feodalisme

Kebanyakan orang China menilai kemajuan negaranya didasarkan dua pandangan, seperti kata mereka ” andaikan tidak ada revolusi kebudayaan di China, mungkin China tidak akan sebesar sekarang.”, tapi ada juga yang berkata , andai tidak ada revolusi Deng, China tidak akan mencapai kemajuan seperti sekarang ini”. Dua pandangan ini saling mendukung. Revolusi kebudayaan China era Mao, berhasil berbuat yang tak mungkin diselesaikan dengan akal sehat. Reformasi ekonomi Deng, berhasil berbuat yang mungkin diselesaikan dengan akal sehat. Tanpa upaya Mao, tanpa upaya yang tidak sesuai dengan akal sehat, Deng tidak mungkin mampu membangun china dengan akal sehat. Inilah yang sulit dipahami oleh orang luar ketika belajar atas kemajuan China sekarang, seperti yang dilakukan oleh Komite Ekonomi Nasional yang berkunjung ke China baru baru ini.

Ketika revolusi kebudayaan, Mao melakukan restruktur mindset bangsa China. Melalui propaganda sistematis, revolusi kebudayaan mendorong rakyat untuk membersihkan segala pemnyakit kebudayaan China, Penyakit itu diantaranya adalah feodalisme. Suatu paham yang memperbodoh yang bodoh dan menjajah yang lemah. Program kerja paksa dalam rangka brainwashing terhadap mereka yang bermental feodal, sepeti intelektual, orang kaya. Para pejabat yang hidup senang dengan kekuasaan tak luput dari program brainwashing ini. Dengan cara inilah, Mao berhasil menjadikan mayoritas rakyat china melek hurup dan angka. Membangun insfratruktur ekonomi rakyat yang berbasis pada pertanian. Melakuan landreform secara nasional dengan marampas tanah milik para tuan tanah dan membagikannya kepada rakyat. Pada waktu bersamaan rakyat dipaksa untuk bekerja keras memacu produksi dan memberikan pemasukan kepada negara. Memang korban nyawa melayang tak terbilang.

Selama Revolusi kebudayaan, orang luar bilang china dalam kegegelapan..padahal senyatanya justru china sedang membangun obor raksasa yang tak kunjung padam. Ketika mereka membuka diri,dunia terkejut. China terang benderang, tak ada satupun yang tak nampak, tak ada satupun yang tak tersentuh program pembangunan. Deng melanjutkan sesuatu yang dipersiapkan oleh Mao dengan baik. Deng memang mewarisi segala infrastruktur ekonomi yang dibangun era Mao tapi yang lebih besar manfaatnya bagi kemajuan china adalah lahirnya masyarakat baru China dari puing puing kebobrokan China lama. Deng mewarisi China baru untuk bangkit menghadapi dunia baru. Peradaban baru yang sesuai dengan akar budaya china yang cinta kebersamaan dan gotong royong, kerja keras dan loyal kepada pemimpin serta orang yang lebih tua.

Strategi pembangunan China sekarang tidak ada yang istimewa. Hampir semua universtitas mempelajari itu. Seperti cara china menerapkan strategi pembangunan sesuai pontesi wilayah, Indonesia pernah menerapkannya ketika era Soeharo, yang dikenal dengan program pengembangan potensi wilayah. Pembangun Zona khusus ala China, Indonesia pernah terapkan seperti Batam. Penguatan sektor pertanian dan informal yang didukung industri besar ala china, dulu era Soeharto pernah ada yang disebut dengan kemitraan strategis antara UKM dengan BUMN /Usaha besar lewat dukungan permodalan, pemasaran dan tekhnologi. Penggalangan produksi dalam negeri berorientasi eksport dan pasar dalam negeri ala china, dulu era Soeharto sudah ada denga dibentuknya kementrian khusus produk dalam negeri dan Badan Pengembangan Ekport National

Apa yang diperbuat China dalam membangun adalah ilmu nyata dan bisa dipelajari dengan mudah. Tapi mengapa China dapat melakukan itu semua dengan sempurna. Sementara negara lain nampak tidak begitu berhasil dan ada juga yang terseok seok langkahnya. Jawabnya adalah China mampu melakukan sesuatu yang paling sulit di ikuti oleh negara lain. Apa itu?. Revolusi kebudayaan!. Suatu tindakan revolusioner membakar budaya feodal, materialisme, menjadi budaya kebersamaan, gotong royong untuk tujuan bersama , dengan prinsip masyarakat tanpa kelas dan penguasaan negara untuk kepentingan luas rakyat. Selama revolusi kebudayaan, terjadi transformasi dari elite penguasa menjadi elite pelayan rakyat. Dari rakyat yang nrimo menjadi rakyat yang agresip ber produksi. Singkatnya revolusi kebudayaan adalah hjrah bangsa china dari kegegelapan budaya yang menjerat kemajuan menjadi budaya emansipasif , egaliter dan responsip. Tentu diawali oleh para pemimpinnya.

Untuk menjadikan itu semua, Mao harus ikhlas disebut orang tidak waras. Dan memang pada akhirnya merubah budaya brengsek yang terlanjur permissive mejadi benar sesuai hukum moral , diperlukan pemimpin yang kuat dan siap dibilang tidak waras karena melakukan cara cara tidak sesuai dengan akal sehat menurut perspektif intelektual feodal. Ya, kita merindukan pemimpin yang tidak hanya bicara aspek tekhnis membangun tapi juga pemimpin yang tahu bagaimana melakukan hijrah nasional dari bangsa yang nrimo, korup, malas, follower, menjadi bangsa kreatif, amanah, berakhlak , berilmu, dan bertakwa kepada Allah. Untuk itu tidak penting harus kehilangan citra atau dicap gila oleh mayoritas yang terlanjur brengsek.

Saturday, December 11, 2010

Wikileaks

Alangkah beruntungnya penguasa yang rakyatnya tidak berpikir “ Itu ungkapan Hitler yang terkenal. Sebagai analogi agar rakyat barada didalam tenda besar bersama sama para badut dan orang aneh dalam sebuah pertunjukan sirkus. Semua tahu bahwa sirkus hanyalah sebuah pertunjukan dari kebohongan yang terlatih. Membuat kagum sebuah pertunjukan. Tak lebih. Orang ramai yang menonton malas berpikir tentang kebohongan itu. Bahkan dalam era modern saat ini, sebuah filem akan laku besar bila proses pembuatan filem itu di sebar luaskan lewat media. Bagaimana trick kamera bekerja, bagaiman visual efect dibuat. Bagaimana tekhnologi digital bekerja menggabungkan semua itu menjadi sebuah tontotan yang menarik. Menjadikan kebohongan menjadi bahan komersial untuk orang membayar. Begitupula dengan rahasia sulap yang dibuka kepada publik menjadi tontonan yang menarik tanpa menghilangkan niat orang untuk terus menonton sulap.

Henry Louis Meneken pernah berkata bahwa sebuah kampanye politik nasional lebih baik daripada pertunjukan sirkus manapun yang pernah ada. Bagaimana kebohongan dibangun ditebar kepada orang ramai untuk dipercaya dan diakui sebagai kebenaran. Tapi belakangan , ini tidak cukup. Sistem demokrasi dan seni propaganda berlaku seperti iklan Rokok, yang mengingatkan orang untuk tidak merokok. Yang membiarkan informasi mengalir deras tentang bahaya merokok. Tapi pada waktu bersamaan pemerintah tetap mengizinkan pabrik rokok berdiri dan mendulang pajak dari para perokok. Sebuah cara yang smart untuk mendapatkan manfaat dari publik yang membeli dari kebohongan dan kebenaran yang dijejalkan, dan mereka memang malas berpikir. Akhirnya kita kehilangan rasa untuk mencari tahu . Seni propaganda telah melemahkan jiwa dan daya kritis kita, dikeseharian kita untuk berpijak pada sisi kebenaran sejati.

Ketika pemerintah bicara anti korupsi tapi pada waktu bersamaan berita kebobrokan hukum terus disebar luaskan. Bagaimanna PNS golongan 3A menjadi kaya raya karena suap. Bagaimana polisi dan jaksa serta hakim menerima sua dari itu semua. Lembaga purity sebagai alat gerakan anti korupsi juga tak lepas dijadikan pesakitan dan dilemahkan. Lembaga HAM yang dibanggakan sebagai alat demokrasi , juga ditertawakan lewat kasus Munir yang tak tuntas. Kapitalisme yang menakutkan diberitakan tiada henti lewat kebobrokan usaha penambangan hingga membuat prahara bagi penduduk Jawa timur soal Lumpur Lapindo, soal Freeport yang menyengsarakan rakyat papua. Dari semua propaganda idealisme nilai dan kebobrokan itu , kita sampai pada satu titik dimana kita tidak lagi berpikir soal mana yang benar dan mana yang salah. Kita malas berpikir. Hilang daya kritis dan tentu hilang pula daya berontak.

Hillary Clinton ketika terpilih sebagai Menlu, penah berkata dengan konsep cemerlangnya untuk membuat kebijakan hard power menjadi smart power. Kalau dulu citra AS sebagai polisi dunia dengan hard powernya namun kini era Obama citra harus dibangun lewat cara cara yang smart. Apa yang menjadi mitos tentang kebohongan AS tak ada salahnya untuk membiarkan orang ramai mendapatkan fakta. Membiarkan orang ramai mengetahui kebenaran. Wikileaks yang membuka file super rahasia dari brangkas rahasia AS kepada publik, tak lain hanyalah cara smart AS untuk orang malas berpikir lagi tentang kebohongan. Menjadikan kebohongan suatu yang permisif sepeti layaknya pelacuran. Sesuatu yang permisif adalah buah karya gemilang dari sebuah seni propaganda untuk masyarakat yang malas berpikir dan malas berpihak kepada kebenaran.

Kini cara wikileaks juga dipakai oleh kita lewat Indoleaks. Setelah kita mengetahui semua kebohongan. Puas membaca segala informasi yang ada, kita hanya menjadi seperti perokok yang membaca segala fakta tentang bahaya merokok tapi tak bisa berhenti membeli rokok. Dalam kontek politik kita berada didalam tenda besar, yang kita terjebak pada satu adegan ” kita telah merdeka ”. Orang miskin tetap miskin, yang kaya bertambah kaya. Itulah yang terjadi dan setiap kita menonton itu dan puas. Dalam Matrix Revolution itu dikenal seperti “ anda membuat pilihan kemudian memberi pembenaran atas pilihan anda tersebut”. Ya sebuah pilihan karena smart revolution yang menjadikan kebohongan sebuah kebenaran.

Wednesday, December 1, 2010

Yogyakarta?

Apa kelebihan demokrasi langsung ? Itulah pertanyaan teman saya dari Amerika ketika bertemu ditempat sauna.. Dia bekerja sebagai fund manager di Hong Kong. Saya tak ingin menjawab. Karena saya tahu teman ini sudah tahu jawabannya. Money can buy it” Itulah jawabannya sambil tersenyum. Dia melanjutkan, minoritas marah ketika Yesus harus disalip tapi penguasa Roma ketika itu tidak bisa lari dari kehendak mayoritas rakyat yang ingin Yesus di Salip. Andaikan dulu Roma tidak menganut demokrasi mungkin Yesus tidak harus disalip. Itulah sepenggal kisah dari bobroknya sistem demokrasi. Katanya. Yunani sebagai pencetus awal sistem demokrasi yang bernama Republik hanyalah kota kecil. Dia baru menjadi negara besar ketika Ceisar berkuasa. Itupun hanya mungkin ketika Ceisar menggilas habis sistem demokrasi menjadi Kekaisaran.

Winston Churchill pernah berkata "Democracy is the worst form of government, except for all the other methods that have been tried ". Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling buruk kecuali untuk semua cara telah dicoba. Demokrasi" istilah lebih-atau-kurang identik dengan "Anarchy" atau "Aturan Mob," diyakini oleh banyak orang sebagai ide utopis yang tidak pernah bisa bekerja dalam praktik dan akan mengakibatkan keruntuhan masyarakat. Artinya, idealisme demokrasi terlalu ideal untuk sebuah teori kenegaraan. Sangking idealnya, dia bertele tele, jalan berliku liku untuk sampai pada satu konsesus, melelahkan , mahal dan pasti membosankan. Seharusnya demokrasi dimaknai dalam konteks teoritis belaka bagaimana masyarakat yang plural di kelola. Soal teknis dan metode tidak harus mengikuti idealisme demokrasi. Trias politica dapat diamini sebagai cara memisahkan kekuasaan. Namun pemilihan langsung pemimpin seperti AS , sebagai dogma ini bisa menyesatkan bila itu disebut sebagai hal yang ideal dari demokrasi.

Mungkin bagi AS pemilihan langsung Pemimpin ( Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati ) adalah cara yang tepat sesuai dengan budaya mereka. Karena semua tahu bangsa Amerika merupakan perpaduan dari banyak etnis dan lebih sembilan puluh persen mereka adalah pendatang atau bukan penduduk asli. Keterikatan budaya dan sosial mereka dengan tanah asal mereka tidak mudah hilang. Bila dipadukan dalam satu komunitas baru tentu bukanlah hal yang mudah. Walau para pendiri negara AS menyadari sistem demokrasi hal yang tak diinginkan mereka namun mereka tidak bisa menghindari keadaan latar belakang bangsa amerika ada. Makanya sistem demokrasi langsung sebagai pilihan yang tak seratus persen sesuai dengan kehendak hati. Dalam sejarah sistem ini memang melelahkan. Amerika membangun peradaban lebih dari 200 tahun dan sampai kini mereka tidak pernah tuntas dan puas dengan sistem yang mereka pakai.

Pada hakikatnya yang diperlukan dalam sistem kenegaraan adalah aturan yang kuat dan melekat dalam sistem itu yang mengedepankan hak rakyat bertumpu kepada rasa keadilan. Untuk menciptakan ini tidak bisa dengan teori yang bersifat universal sebagaimana sistem demokrasi yang diperkenalkan oleh pihak Barat/AS. Tidak bisa dengan cara cara voting untuk menentukan suara terbanyak yang menang. Tidak bisa dengan kekuatan militer untuk memaksakan kehendak. Karena yang dihadapi adalah masyarakat yang sebelum sistem negara ada mereka sudah lebih dulu hidup dengan budaya mereka. Budaya ini tidak tertulis tapi sudah menjadi kesepakatan umun untuk bagaimana mereka menyelesaikan masalah keseharian dalam rumah tangga, antat tetangga dan lingkungan yang lebih luas lagi. Sistem kepemimpinan pun terbentuk dikalangan masyarakat lewat interaksi budaya yang berpuncak kepada rasa hormat kepada mereka yang berbudi, berilmu dan berbedikasi.

Pemilihan langsung pemimpin lewat cara demokrasi plus budaya money can buy it maka yang terjadi adalah everyone can buy everything , termasuk kekuasaan. Akibatnya budaya yang dibangun oleh masyarakat berabad abad, yang bersendikan agama itu menjadi bahan tertawaan. Itulah mengapa ketika UUD 45 disusun tidak memberikan ruang kepada pemilihan secara langsung. Karena pendiri negara kita sadar dengan geopolitik dan geostrategis yang bertumpu pada kekuatan akar budaya dan agama untuk membuat bangsa ini kuat lahir batin. Padahal rakyat Yogyakarta sudah nyaman dengan sistem demokrasi yang ada lewat pemilihan pemimpin berdasarkan musyawarah mufakat anggota DPRD. Mereka nyaman dengan sistem yang akrab dengan budaya mereka. Mereka lebih demokratis dibandingkan daerah lain dengan lebih dulu menerapkan Procurement Online yang menjamin transfaransi. Apakah ini diperhatikan oleh Pemerintah ketika membuat RUU tentang pemerintahan DI Yogyakarta ?

Monday, November 29, 2010

Iblis

Yang paling tahu kebenaran tentang Islam hanya dua yaitu Yahudi dan Iblis. Ketika Muhammad belum diangkat sebagai rasul, yang mengetahui tanda tanda ke Nabian Muhammad adalah pendeta Yahudi. Padahal ketika itu usia Nabi belum baligh. Pendeta itu berpesan agar para pamannya menjaga Muhammad dari bahaya orang yang tak ingin munculnya seorang manusia utusan Allah. Iblis tahu percis ketika Allah berkata ” Tidak akan aku ciptakan bumi berserta alam semesta kalaulah bukan karena Mu , ya Muhammad. Kemuliaan Manusia diketahui percis oleh Iblis. Kesempurnaan yang terbangun lewat strukture hukum alam yang begitu indahnya. , Malaikat diberi tugas oleh Allah sebagai pelayan manusia untuk kebaikan, dan Iblis diberi tugas merusak. Antara yang baik dan buruk bersanding sebagai cara Allah menciptakan proses kesempurnaan kepada makhluk yang disebut manusia, sebagai rahmat bagi alam semesta.

Upaya iblis untuk terus melaksanakan perintah Allah tak pernah henti sampai akhirnya zaman sebagaimana tugas malaikat yang terus meniupkan rasa cinta dan istiqamah kepada jalan Allah. Didunia , ada mitra Iblis yang bernama bangsa Yahudi dan kemudian berdiaspora menjadi lintas kaum dan bangsa. Membangun sebuah isme humaniora tentang kebebasan , perdamaian dan kesetaraan. Sebuah isme yang tak jauh dari isme agama tauhid. Sebuah isme yang jauh lebih cerdas dari cara cara konvensional iblis. Entah mana yang tepat apakah manusia berdiaspora menjadi iblis atau iblis mungkin suatu saat akan kehilangan eksistensinya sebagai perusaka karena manusia ternyata lebih hebat soal merusak. Entahlah,. Yang pasti dan kita tahu semua , orang banyak dipaksa untuk terus dipaksa mengejar ilmu , mengasah akalnya agar berkiblat money is the king. Agar membuka pikiran bahwa semua agama adalah sama dan pada waktu bersamaan aqidah menjadi ruang melelahkan dalam debat.

Peradaban modern terangkat kepermukaan karena dipicu oleh kekuatan akal dan senjata. Dari senjata berhulu ledak nuklir sampai pada senjata berhulu propaganda sesat yang masuk kedalam rumah rumah dan wilayah private. Sexbebas itu haram. Itu dogma agama Tapi propaganda bijak berkata itu budaya tertua dibumi yang tak bisa dibuang. Kondom pun dikampanyekan untuk sex aman. Sex bebas menjadi sesuatu yang permisif sebagai ujud dari era kebebasan. Yang kaya boleh kaya dan tak perlu membuka mata terhadap kemiskinan disekitarnya karena ada yayasan yang dibangun dengan bendera tiang besar untuk membantu mereka yang miskin. Kemiskinan adalah kepedulian untuk dibela oleh sebuah lembaga. Tak ada lagi ruang kemiskinan dibicarakan oleh hati nurani, membangun empati. Kesetaraan bukan berarti berbagi diwilayah private tapi digantikan oleh kehadiran institusi. Wilayah private tetap bebas dengan caranya untuk menindas yang lemah dengan rasa empati yang terhalau.

Harta telah menjadi kiblat yang disembah oleh semua kasta. Agama yang lelah mengingatkan bahaya harta , yang menjauhkan cinta dan kasih saya, tak lagi didengar sebagai tesis yang menggoda. Batas langit tak nampak lagi bila sudah bicara bagaimana harta didapat. Batas moral terhalau sudah. Manusia bersatu padu dalam konspirasi , yang kuat berpikir menindas yang lemah, yang lemah berpikir untuk menyembah dan menjilat yang kuat. Dari ini semua, iblis tersenyum bahagia. Tidak lagi diperlukan siasat hebat untuk menggiring manusia tidak berkiblat kepada Tuhannya karena God was dead ketika harta memberikan jaminan kebahagiaan didunia yang serba kapitalis dan tak ada yang gratis. Isme Yahudi menemukan bentuknya sebagai budaya akhir zaman untuk percaya financial smart is everyhing. Selebihnya adalah nothing. Yang nothing itu tentu adalah mereka yang tetap berdiri diatas religion wisdom, yang jumlah semakin hari semakin minoritas. Yang minoritas itu dalam konteks peradaban demokrasi harus ikhlas menerima itu semua sebagai sebuah realitas, We win and we take all.

Musuh terberat adalah mereka yang tahu kelebihan dan kelemahan kita. Itulah takdir kita untuk menguji kita semua agar menjadi segelintir orang yang dianggap Allah sebagai pemenang dan berhak mendapatkan sorga Allah. Tetap istiqamah. ...

Sunday, November 21, 2010

Rothschild.

Tahun lalu 2009 bulan oktober ada pengapalan emas batangan dari Amerika ke China. Pengapalan ini dalam rangka pembayaran cicilan hutang dan bunga atas pinjaman AS kepada China. Pengaturan pengiriman emas dalam jumlah besar ini dilakukan oleh London Bullion Market Association ( LBMA). Total jumlah emas yang dikirim adalah 5700 emas batangan dengan berat masing masing 400 OZ. Ketika emas itu sampai, pihak china melakukan test metal dengan tekhnologi canggih. Ternyata hasilnya itu bukanlah emas asli. Itu emas palsu. Memang secara tekhnologi dasar yang selama ini dipakai oleh ahli emas tidak bisa mengetahui bahwa itu palsu. Karena emas model ini dihasilkan dari penyulingan inti tungsten untuk menghasilkan Berat jenis mendekati sama dengan emas dan diluarnya dilapisi emas asli. Menurut Ahli China, biaya untuk memproduksi Emas Aspal ini hanya 2,5% dari harga emas asli

Selama ini pihak pedagang Emas di bursa London , Hong Kong, Swiss, Dubai selalu menuduh china memalsukan emas tapi dengan fakta ini membuktikan bahwa AS lah yang melakukan penipuan atas emas yang ada dibursa. Berpuluh puluh tahun AS sejak era Clinton bersama team ekonominya yang terdiri dari Robert Gubin, Sir Alan Greenspan dan Lawrence Summers , AS telah melempar emas Aspal ( asli tapi palsu ) ke bursa mencapai 1,5 juta batang emas ( berat per batang 400 Oz). Atau dengan total senilai USD 600 Miliar atau lebih dari setengah triliun dollar amerika atau setara dengan GNP Indonesia.Tapi keberhasilan AS mengelola perdagangan emas AspalL hingga tidak terdeteksi oleh pasar global karena didukung oleh bursa utama Emas di London.

London dikenal sebagai bursa emas terbesar didunia. Perputaran perdagangan emas dilantai bursa London dipicu oleh kekuatan pedagang utama yang legendaris yaitu keluarga Rothschild , dibawah bendera NM Rothschild & Sons Ltd. Banyak pihak mencurigasi dibalik operasi emas Aspal di bursa ini adalah Rothschild group bersama The Fed. Semua tahun bahwa Rothschild group salah satu pendiri dari Fed dan sampai kini termasuk salah satu pemegang saham di Fed. Sejak tahun 2004 ,GATA (The Gold Antitrust Action Committee ) sudah mencurigai tentang praktek perdagangan emas palsu ini, Ternyata bukan hanya bursa London tapi juga bursa NY. Upaya GATA yang begitu keras untuk membongkar ini telah berhasil memaksa Kejaksaan Agung dan Pengadilan AS untuk melakukan audit antara phisik emas dan yang tercatat dibursa. Namun hasilnya tak ada satupun pengelola bursa bisa dimintai keterangan. Mereka berlindung dibalik UU Bursa yang mengatur kerahasiaan.

Tahun 2004 , entah kenapa NM Rothschild & Sons Ltd keluar dari Bursa Emas London sebelum GATA melakukan investigasi atas Bursa London. Banyak pihak terkejut. Hampir semua media massa membicarakan keluarnya Rothschild dari bisnis yang sudah digelutinya hampir 7 generasi. Pada saat itu tidak ada yang tahu pasti alasan Rothschild. Namun tahun 2009, ketika China menerima Emas dari AS sebagai bentuk pembayaran hutang, diketahui bahwa semua dokumen emas ( Certificate Origin ) dan data perpindahan emas dibursa di bawah register NM Rothschild & Sons Ltd. Akibat masalah ini ada spekulasi mundurnya Lawrence Summers dari team Ekonomi President Obama terkait dengan terkuaknya skandal ini. Yang pasti skandal ini semakin membuka tabir dunia bahwa penipu ulung soal mata uang dan perdagangan dunia serta penyebab terjadinya krisis global adalah Amerika.

Krisis dipicu oleh membanjirnya uang dipasar yang bersumber dari cara cara culas dengan merampok lewat system. Setelah krisis global, Rothschild tampil gagah berani melakukan akuisisi saham saham strategis pada perusahaan berkelas dunia dibidang pertambangan ( salah satunya membeli 25% saham Bakrie pada Bumi ), Perbankan, Industri dan Perdagangan. Yang jadi pertanyaan bagaimana dengan nasip 1,5 juta batang emas Aspal yang masih berada dipasar dan sebagian besar dipegang oleh banyak negara sebagai cadangan devisa, dan semuanya tercatat berasal Rothschild. Siapa yang berani menuntut Rothschild ? Yang notabene adalah pemilik dari the Fed (Bank Central Amerika). Kehebatan Rothschild, bukan karena senjata tapi kemampuannya menguasai ring satu kekuasaan setiap negara dan dengan cara itulah mereka membungkam elite politik.Dan karena itulah loby politik Amerika terhadap China jadi tumpul. Itulah Rothschild yang menjadi Icon bangsa Yahudi. Dinasti yang menciptakan krisis tiada henti.

Friday, November 19, 2010

China dan Korupsi

Wen Qiang, tetap tenang dengan berwajah dingin ketika Hakim memutuskan hukuman mati kepadanya. Wen Qiang adalah Kepala Polisi di wilayah Chengdu kota metropolis Chongging atau kalau di Indonesia jabatannya sama dengan Kapolda. Dia hampir tidak percaya proses hukum sejak dari pengadilan rendah sampai tinggi berlangsung begitu cepat. Di luar pengadilan warga bersuka cita mendengar keputusan itu. Aparat Polisi yang selama ini dipimpinnya menggiringnya ketempat eksekusi mati. Hakim minta agar hukuman mati harus sehemat mungkin dari kerugian negara. Makanya para eksekutor hanya diberi satu peluru yang harus diarahkan langsung ke otak dan harus mati. Konon katanya keluarga Wen harus membayar ganti rugi atas satu peluru itu.

Bersama Wen juga dihukum mati dua orang pengusaha yang selama ini menyuapnya dan hidup dari proteksinya. Hukuman mati disiarkan keseluruh China melalui media televise. Disamping itu, ada 3000 pengusaha nakal yang dicurigai terlibat tidak langsung dari tindak korupsi ini. Mereka semua dijadikan target untuk dijerat dengan hukuman mati. Hakim juga mengumumkan seluruh harta yang ditinggalkannya disita oleh negara dan keluarganya dipastikan miskin setelah itu. Hukuman mati memang menyakitkan bagi pelaku namun lebih menyakitkan bagi keluarga karena negara memastikan mereka harus hidup miskin. Tak ada satupun yang tersisa ( diwariskan ) yang bisa membuat mereka hidup senang dari hasil kejahatan korup kecuali mereka harus memulai segalanya dari nol untuk bekerja keras secara normal. Sejak itu kota Chongging yang dikenal para pejabatnya hidup senang dari hasil suap para pengusaha nakal , kini menjadi bersih.

Begitulah cara China memperlakukan para Koruptor baik itu pejabat maupun pengusaha yang mendapatkan manfaat dari tindak korupsi itu. Sejak tahun 1993, sejak UU Hukuman mati bagi Koruptor , tak sedikit pejabat China yang hengkang keluar negeri. Hampir sebagian besar pejabat korup itu meminta perlindungan dari negara negara Barat dan Amerika. Karena kedua negara ini mengharamkan hukuman mati dan melindungi setiap orang yang terjerat hukuman mati atau kedua negara ini menolak permintaan ekstradisi atas pelaku korupsi yang diancam hukuman mati. Keadaan ini menjadi masalah serius bagi China yang ingin melaksanakan system pemerintahan yang bersih dari korupsi sebagai amanat rakyatnya. Walau sudah ada konvensi PBB mengenai anti korupsi namun PBB tetap tidak mengizinkan hukuman mati bagi para koruptor. Amerika dan Barat termasuk yang paling keras menentang hukuman mati.

Yang paling ditentang oleh system demokrasi liberal adalah hukuman mati. Semua tahu bahwa system pemilihan umum sangat mahal dan hampir tidak mungkin didapat dengan murah atau tanpa dukungan pengusaha. Ongkos ini harus dibayar kembali dari hasil system kekuasaan. Itu sebabnya hampir semua elite yang duduk dalam distribusi kekuasaan berlindung dibalik konvesi soal HAM agar tidak perlu menerapkan hukuman mati bagi koruptor. Beda dengan China dimana tidak ada pemilu. Kekuasaan didapat lewat kompromi politik tingkat tinggi dan murah. Namun dengan kepemimpinan yang kuat mereka berhasil membuat konsesus diantara mereka untuk tersedianya peti mati bagi siapa saja diantara mereka yang terlibat korupsi. Bahkan Hu, Presiden China telah memesan peti mati khusus untu dirinya dan siap kapan saja berada didepan regu tembak bila terbukti dia korup

Ketika melihat Gayus yang dengan perkasa dapat keluar dari Tahanan bahkan konon katanya lebih dari 60 kali untuk keperluan pribadi. Saya berkata pada diri saya sendiri. Gayus sengaja berdialogh secara tidak langsung kepada seluruh rakyat “ Lihatlah keadaan yang sebenarnya. Aku sang koruptor adalah kelas terhormat dalam system demokrasi. Kalian semua rakyat tetaplah kelas rendah yang hanya boleh bermimpi untuk kemakmuran dan keadilan. Kenyataannya, keberadaan orang sepertiku telah berperan penuh mengongkosi orang orang yang berkompetisi untuk menjadi penguasa dan hidup senang dari itu. “. Selagi system demokrasi yang kita pakai, selama itupula hukuman mati bagi pejabat korup tidak akan pernah ada di negeri ini. Dan jargon anti korupsi hanyalah cara untuk meningkatkan citra para elite untuk terus berkuasa lewat system yang culas.

Saturday, November 13, 2010

Amerika dan China ?

Ada yang menarik dalam bulan ini bagi kita. Dua negara besar yang disegani oleh Dunia , dan juga sedang bersiteru dalam komplik mata uang, yaitu China dan Amerika , datang berkunjung ke Indonesia. Pihak China mengirim Ketua Parlemen nya , Wu Bangguo dan Amerika Serikat mengirim President , Obama. Kedua tamu ini datang dengan satu tujuan yaitu meningkat hubungan strategis dengan Indonesia. Tapi public lebih memperhatikan kehadiran Obama dengan segala ceremonial kenegaraan yang selalu diliput televise. Bahkan ketika Obama berkunjung ke UI untuk memberikan kuliah Umum, pada kaum intelektual kita mau hadir dengan mengikuti standard protocol keamanan yang ditetapkan oleh Secret Service. Mereka sudah harus hadir ditempat pada jam 5 pagi dan acara baru berlangsung malam hari. Tak ada rasa lelah selama menanti itu. Dan semua itu karena kerinduan untuk bertatap langsung dengan sang Idola, Obama. Tapi kunjungan Wu ke Indonesia jauh dari publikasi wah. Padahal Ketua Parlemen dalam system kekuasan di China adalah orang yang berada pada kelompok penentu kebijakan.

Apa yang bisa kita simak dari dua negara ini. China dan Amerika. Keduanya adalah negara dengan system yang jauh sekali berbeda. China mengenal kapitalis dan juga Amerika. Tapi kedua negara ini punya mindset yang berbeda dalam menyikapi Kapitalisme. Bagi China kapitalisme bukanlah idiolgi dan juga bukan dogma. Bagi China kapitalisme adalah metode untuk meningkatkan nilai produksi. Bagi Amerika Serikat, Kapitalisme adalah dogma. Sebagai dogma maka ia bukan hanya metode tapi sudah menjadi mindset dalam membuat kebijakan nasionalnya. Bagi Amerika, Sosialis adalah metode mensiasati pasar tapi bagi China , sosialis adalah ide bukan idiologi. Bagi Amerika , komunisme adalah haram namun bagi China , komunisme adalah Idiologi. Itu tentang kedua negara ini. Lantas benarkah Amerika menjadikan Kapitalisme sebagai idiologi ? Itu juga tidak seratus persen benar. Karena Amerika memang tidak pernah tuntas soal idiologi. Ini negara yang berdiri tanpa bangsa dan budaya. Negara ini ada karena proses sejarah para buruh dan usahawan migran yang ingin merdeka dari jajahan Inggeris.

Amerika sebetulnya adalah laboratorium terbaik bagi pemikiran imperilisme. Selama ini sebagian besar kita , terutama yang dididik oleh universitas AS beranggapan bahwa semuan tentang amerika adalah baik. Sehingga baik pula untuk diterapkan di manapun, baik itu kapitalisme, system pemilihan distrik, maupun kentang goreng. Pierr Bourd Bourdieau, pemikir Francis yang cemerlang itu, pernah menulis dengan meradang apa yang dianggapnya sebagai La ruses de la raison imperialiste, Menurut dia satu satunya buah kecerdikan akal imperialis itu adalah McDonaldisasi pemikiran. Dengan kata lain, sebuah bentuk cara berpikir yang terjadi lantaran dominasi AS diberbagai bidang dalam dana riset , penguasaan media massa, penerbitan buku dan kekayaan dunia akademik. Jadi infrastruktur yang menjadi magnet kaum cerdik pandai diseluruh dunia itu, di create untuk melancarkan mindset kapitalisem.

Sementara China adalah negara yang punya identitas jelas sebagai sebuah bangsa dan terikat dengan budaya ribuan tahun. China bukan laboratorium system apapun. China adalah Asia yang membumikan budaya sebagai idiologi. Teori revolusi Marx hanyalah sebagai metode bukan sebagai dogma. Oleh karena itu, Marxisme bagi China dipahami dalam kerangka teoritis dan penerapannya amat tergantung pada kondisi masyarakat China sendiri. Begitupula cara mereka menerima kapitalisme. Bagi China , Marxisme mapun kapitalisme adalah penerapan metode berpikir, bukan menjalankan hasilnya cara berpikir. China sangat mementingkan sains tapi tidak menjadikan sains sebagai tulang punggung sosial. Budayalah sebagai tulang punggung social dan Sains sebagai obor menerangi dari luar untuk menunjukan kebenaran.

Bila China membangun peradaban lewat interaksi social dan produksi namun Amerika membangun lewat interaksi media dan modal. Nah, bagaimanakah kita bersikap terhadap dua negara ini , yang keduanya menaruh kepentingan terhadap kita. Menurut saya, kedua negara ini merupakan tesis yang tampil kepermukaan untuk pembelajaran bagi kita yang menjadikan agama sebagai jalan hidup. Amerika dan China adalah dua negara yang mengharamkan agama sebagai idiologi. Dua negara itu merupakan cobaan bagi orang umat islam yang membumikan Al Quran dan hadith sebagai idiologi, sebagai aqidah. Dapatkan kita menarik hikmah dari kedua negara ini. Lantas setelah itu apa langkah kita kedepan. Apakah tetap menjadi follower ataukah sebagai umat pembaharu untuk menciptakan peradaban yang lebih santu dan dirahmati Allah…

Sunday, November 7, 2010

Orang senayan ?

Ada cerita dari seorang teman yang sekarang hidup makmur berkat pertemanan dengan orang orang di “senayan”. Apakah teman ini berkerja sebagai broker PILKADA untuk meloby senayan? Broker anggaran untuk project APBN ? Oh, tidak. Dia tidak ada hubungan dengan Pilkada atau project APBN, Tidak ada barang yang dia jual dan juga tidak ada project yang diburunya. Dia tidak menjual apapun. Lantas darimana dia dapatkan uang untuk jadi kayaraya tersebut ? Dagangannya adalah informasi. Dia membeli informasi dan juga menjual informasi kepada pihak yang membutuhkan. Siapa pelanggannya ? Ya, tentu bukan orang local. Karena mana mungkin orang local mau beli informasi. Baca Koran aja males. Yang beli informasi itu adalah investor asing. Lantas informasi apa yang begitu exciting untuk diperdagangkannya ?

Ceritanya sederhana saja. Dia bilang kepada anggota Dewan bahwa ada investor asing yang mau membeli saham BUMN. Dia juga meyakinkan bahwa harga saham itu akan dibeli setelah IPO dengan harga “ sekian”. Orang senayan lantas menghitung kemungkinan harga logis dari BUMN itu. Ketika menghitung harga logis ini , diapun memberikan data fundamental dari BUMN itu. Data itu lengkap dengan financial analisis dari sang fund Manager. Biar keliatan bonafide ( dipercaya ) maka fund manager itu berasal dari anak perusahaan BUMN juga yang bergerak dibidang Securities Company. Hitung punya hitung, maka harganya ternyata hanya 30% dari harga yang akan dibeli oleh Investor asing. Artinya bila BUMN itu jadi IPO maka ada yield sebesar tiga kali lipat dari harga perdana IPO. Keuntungan sudah keliatan didepan mata. Uang sudah menari nari didepan mata.

Orang senayan ini memang butuh dana untuk kegiatan politik , apalagi mana ada pemilu pakai uang Mbah Marijan, Tentu butuh lembaran kertas yang bertuliskan Bank Indonesia alias Rupiah.. Tapi orang senayan juga tahu aturan ketat mengenai anti korupsi, Ada KPK dan Tipikor. Belum lagi ada LSM yang siap marah marah kalau sampai ada indikasi korupsi. Lantas bagaimana caranya untuk dapat peluang ini. Ohoo..tidak perlu kawatir. Pedagang informasi siap memberikan solusi. Dia akan membentuk barisan investor “abal abal “ atau bogus buyer yang siap bertindak sebagai investor. Lantas dari mana dananya ? Pedagang informasi sudah siapkan semua itu. Dia akan mengajak orang senayan itu untuk duduk satu meja dengan pihan bank yang akan bertindak sebagai lender ( kreditur transaksi ini ).

Tapi kan bahaya kalau sampai BI tahu. Tidak perlu kawatir. Bank ada produk short selling untuk transaksi ini. Tentu harus ada collateral kalau tidak maka pinjaman itu akan dinyatakan NPL oleh BI karena jaminan future price tidak bisa dijadikan collateral. Bank akan mengatur skema pinjaman itu yang sesuai dengan compliance perbankan. Caranya , bank akan mengajak oknum Dana Pensiun untuk menempatkan dananya di bank sebagai jaminan sementara. Cara penempatan jaminan ini melalui skema yang canggih hingga dana pension tidak nambrak aturan tentang penempatan dana. Bila ini sudah disepakati semua maka jadilah dia sebagai sebuah produk dagangan konspirasi tingkat tinggi untuk mendapatkan uang tunai lewat bursa.

Tugas orang senayan berikutnya mendatangi Partainya. Dia meloby petinggi partai untuk menekan orang partai yang ada di cabinet. Sosialisasi politik lendir ini dilakukan dengan sangat intensip dan melibatkan kalangan ahli dibidang pasar uang dan pasar modal. Orang yang duduk dikabinet mulai memerintahkan kepada BUMN untuk IPO, lengkap dengan analisa kemungkinan harga IPO. Legitimasi proses IPO dilakukan oleh BUMN lewat standard procedure yang berlaku di Bursa. Semua nampak transfarance. Pada waktu yang dirasa tepat maka IPO dilaksanakan. Ketika IPO, jangan harap investor local atau orang awam bisa mendapatkan jatah sesuai permintaan. Penjatahan diatur oleh Fund Manager untuk sekedar meyakinkan saham di beli oleh investor retail. Padahal sebagian besar saham sudah dikuasai oleh investor abal abal yang terhubung dengan group konspirasi ( agent dari investor asing ).

Kita ambil contoh soal KS , harga perdana Rp. 850 perlembar dengan total saham dilempar sebanyak 3,15 milyar atau senilai Rp. 2,975 Triliun. Bayangkan kalau saham yang dikuasai oleh group konspirasi ini sebesar 40% saja dengan kenaikan harga saham sebesar Rp. 500 ( sesuai kesepakatan dengan investor asing ) maka uang yang masuk kedalam kantong group konspirasi ini bisa mencapai.Rp. 1,2 triliun. Dahsyat, kan.! Hanya modal konspirasi , procedure legal terlewati dengan apik , uang cash masuk kedalam para anggota konpirasi. Kalau sampai tercium konspirasi busuk maka tidak akan bisa dibuktikan secara hukum sebagai tindakan criminal Karena tidak ada uang negara dirugikan. Dan lagi semua dilakukan lewat standar aturan bursa yang berlaku. Meragukan bursa akan menimbulkan efek sistemik. Ini akan berujung pada X fle. Sama dengan kasus Indosat.

Dengan itu semualah dana politik dikumpulkan untuk menjadi amunisi bertarung dalam pemilu yang akan datang. Uang ditebar untuk rakyat yang bodoh dan tolol agar kembali memilih mereka. Itulah cerita tentang teman yang kaya raya ,yang kerjanya hanya “ngemong orang senayan”. Katanya dia hanya dapat fee sebesar 2%. Hitunglah berapa dia dapat ? Ini cara mudah untuk kaya raya di era system yang brengsek, ya kan.

Tuesday, October 19, 2010

Deislamisasi

Usai membaca buku Massa Actie tulisan Tan Malaka pada tahun 1926, WR Supratman terinspirasi hebat untuk menulis lagu tentang Indonesia merdeka. Dalam buku itu Tan menulis dalam bab “Khayalan Seorang Revolusioner“ tulisannya : Di muka barisan lascar, itulah tempatmu berdiri..Kewajiban seorang yang tahu kewajiban putra tumpah daranya”. Pada Sumpah Pemuda 28 0ktober 1928, lagu Indonesia Raya pertamakali dikumandangkan oleh seluruh pemuda Indonesia untuk mimpi tentang Indonesia yang merdeka dan bersatu. Kita memperingati Sumpah Pemuda secara nasional. Kita mencatat WR Supratman sebagai penulis Lagu Indonesia Raya, lagu nasional kita tapi kita lupa inspirasi lahirnya lagu itu. Ketika panah melesat, kita hanya melihat mata sang pemanah dan panah yang melesat. Kita sering lupa siapa yang menggerakan mata dan tangan untuk memanah. Sejarahpun melupakan Tan sebagai pendukung Pan Islamic. Kecuali dia tak lebih hanyalah komunis.

Kembali ketika sejarah mencatat tanpa lekang tentang sumpah Pemuda sebagai kelanjutan dari pencetus kebangkitan nasiona 1908. Padahal jauh sebelum Sumpah Pemuda itu digelar, atau 12 tahun sebelum itu ditahun 1916 , telah diadakan Central Sjarikat Islam dalam national Congres Central Sjarikat Islam pertama yang diadakan di Bandung. Tapi ini tidak pernah dicatat dalam sejarah sebagai awal kebangkitan nasional. Dalam buku Sedjarah Pergerakan RakyatIndonesia, Mr. A.K. Pringgodigdo menulis bahwa kenyataannya sampai dengan kongres Boedi Oetomo di Solo tahun 1928, Boedi Oetomo tetap menolak pelaksanaan cita cita persatuan Indonesia. Gagasan yang dicanangkan Dr. Soetomo pada tahun 1908 ( Boedi Oetomo) tak lebih merupakan perserikatan kejawen untuk menerapkan ajaran kedjawen atau djawanisme yang bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan Boedi Oetomo dalam tulisannya di Media Djawi Hisworo berani menghina Rasullullah.

Kita mencat dalam sejarah bahwa hari pendidikan Nasional diambil dari hari lahir Ki Hadjar Dewantara, pendiri taman siswa pada tahun 1922. Padahal ini tak lebih adalah perkumpulan Kebatinan Seloso Kliwon. Tapi anehnya hari lahir KH Achmad Dachlan pendiri Perserikatan Muhammdiyah pada tahun 1912 atau sepuluh tahun lebih awal dari berdirinya Taman Siswa , tidak pernah ditetapkan sebagai hari pendidikan nasional. Padahal perguruan Muhammdiyah sampai kini masih exist dan terus berkembang sebagai provider pendidikan disetiap jenjang dan disetiap pelosok tanah air. RA Kartini yang kita catat dalam sejarah sebagai pencetus emansipasi wanita tak lebih hanyalah orang menulis dalam kegalauannya ditempat gelap dan tak kuasa menolak untuk dijodohkan dengan pria pilihan orang tuanya.. Tidak ada karya nyatanya untuk emansipasi wanita tapi Nyai Achmad Dahlan sebagai pendiri Aisyiah ( pergerakan kaum wanita dibidang social dan pendidikan ) yang sampai kini buah karyanya masih kita rasa tidak pernah dicatat dalam sejarah nasional.

Merah Putih adalah bendera nasional kita. Bendera pusaka kita. Tapi banyak orang lupa bahwa tanpa keterlibatan ulama dari sejak awal pembentukan republic ini, tak mungkin ada merah putih, Karena budaya merah putih berasal dari bendera Rasulullah. 68 Batalion sebagai cikal bakal TNI adalah bekas PETA dan sebagian besar dari mereka adalah ulama dan para alumnus santri. Karena diplomasi politikus dimeja perundingan gagal mendapatkan hak pengakuan kedaulan Indonesia secara utuh maka pada tahun 27 desember 1949 atau empat tahun setelah prokmasi kemerdekaan, Indonesia menerima sebagai negara RIS ( Republik Indonesia Serikat). Sebagai taktik untuk kemenangan Imperilais dalam politik adu domba. Namun berkat Muhammad Natsir sebagai PM yang juga intelektual islam, ulama dan politikus berhasil membubarkan RIS dan kembali kepada NKRI. Natsir tidak dicatat dalam sejarah sebagai pemersatu bangsa. Bahkan dizaman Soekarno dia penjara dan era Soeharto dia dikucilkan.

Apa yang terjadi dari masa kemasa tentang bangsa ini ? tak lebih adalah upaya tanpa lelah untuk melakukan deislamisasi. Satu upaya untuk mengikis habis jejak sejarah para ulama dan santri untuk berdiri republic ini. Padahal Douwes Dekker pernah berkata “ Jika tidak kerena sikap dan semangat perjuangan para ulama, sudah lama patriotisme dikalangan bangsa kita mengalami kemusnahan. Keadaan desilamisasi itu, sampai kini terus berlangsung. Ulama dipenjara , para santri dicurigai. Ini membuktikan satuhal bahwa kezoliman imperialisme tak hilang walau orang berkulit merah telah hengkang dari negeri ini. Selagi kezoliman itu tetap ada maka selama itupula deislamisasi terus akan berlanjut dan neocolonialisme terjadi dikeseharian kita sebagai bangsa. Bangkitlah wahai pemuda. Bangkitlah...bentangkan perjuangan , ayunkan langkah agar rahmat Allah sampai …

Monday, October 11, 2010

Akal dan Iman

Pada waktu saya masih remaja , ayah saya pernah menasehati saya “ Hidup berakal, mati beriman” Hampir semua orang minang pernah mendengar soal pepatah ini. Awalnya saya hanya tahu itu sepenggal kata yang lazim diucapkan para orang tua tua kepada anak anaknya. Pada waktu itu, Saya tidak tahu hakikat dari pepatah itu. “Kalau diuraikan makna dibalik pepatah itu tak akan selesai dalam sehari” Itulah kata ayah saya. Setelah dewasa , saya mencoba mendefiniskan pepatah itu untuk menjadi formula hidup. Kehidupan membutuhkan akal namun tujuannya harus didasarkan pada iman. Dari difinisi ini sayapun mulai mengeksplore lingkungan dimana saya hidup. Saya ada dibumi dan diatas saya ada jagad raya. Lingkungan saya terisolasi oleh ruang dan waktu. Diantara ruang dan waktu inilah hadir ketetapan Allah yang disebut sunattullah ( hukum alam, sekular ). Tanpa ilmu, gelap jalan dilalui. Tanpa iman , tak jelas kemana hendak dituju. Ilmu bersendikan syariat , syariat bersendikan kitabullah.

Membahas soal tersebut diatas.. Saya ingin memaparkan analogi. Kalau kita melihat buah durian, kitapun langsung meneteskan air liur untuk menikmatinya. Kita acuhkan kulitnya yang berduri keras. Kita acuhkan resiko mengupasnya dengan tangan. Persepsi kita , Durian tetap adalah sebuah makanan yang lezat. Ini proses akal; Harum , itu berasal dari indra penciuman kita. Rasanya yang gurih karena indra perasa kita. Bongkahan yang menggiurkan , karena indra mata kita. Akal menerima informasi dari mata, lidah dan hidung, menterjemah sebuah ide bahwa itu lezat. benarkah.? Sementara di Afrika, tidak ada satupun orang makan durian karena mereka anggap itu makanan dewa. Idenya dari metafora gaip; kalau kulitnya saja tajam gimana isinya?. Makanya hanya dewa yang pantas makan durian. Begitupula di Thailand. Mereka tidak makan durian karena alasan gaip. Bahwa durian itu makanan Gajah dan gajah itu kendaraan dewa yang mereka sembah.

Kita yang makan durian, orang afrika dan Thailand yang tidak makan durian, sebetulnya sama saja. Karena kedua duanya berangkat dari ide. Satu ide yang datang lewat akal dan satunya ide lewat kepercayaan ( Iman). Hanya bedanya, kita orang Indonesia mendapatkan manfaat dari Durian untuk kalori ditubuh kita dengan kadar gula dan asam yang tinggi. Sementara orang Afrika dan Thailand tidak mendapatkan apapun kecuali hanya kepuasan gaip belaka. Tapi benarkah kepuasan gaip tidak menghasilkan apa apa ? Kalau benar itu, tentu tak mungkin sampai kini orang Thailand tetap tidak makan Durian, begitu juga orang Afrika. Tak sudah kita membahas soal manfaat dari sebuah ide. Karena antara gaip dan akal , dua duanya berujung kepada kepuasan. Tujuannya sama..

Sebagian orang pemuja akal berkata “ Gaip adalah nothing” atau Tuhan tidak ada. . Baiklah, mari kita lihat akal kita. Buah durian itu terasa enak, karena lidah kita. Bukan pada duriannya. Durian itu harum, karena hidung kita. Bukan pada duriannya. Bongkahannya menggiurkan karena mata kita. Bukan duriannya. Lantas dimana durian itu ? Tidak ada. Itu semua hanya sebuah ide yang ada. Lantas apa bedanya dengan orang afrika, thailand yang tidak makan durian karena keyakinan gaip. Saya tidak akan membuat satu kesimpulan sendiri karena hanya sebatas analogi yang terbatas. Mungkin renungan David Hum yang dikenal sebagai ahli filsafat idealis dapat didengar bahwa pada akhirnya semua itu kembali kepada diri kita sendiri. Ternyata pada diri kita itu ukurannya bukan akal tapi sesuatu yang gaip. Apa itu. Kepuasan !. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa kita sendiri adalah repliksi dari sesuatu yang gaip. Akal tidak akan pernah tuntas menterjemahkan hakikat materi ( bunder of conceptions). Makanya terlalu memuja akal akan berujung kepada kebingungan sendiri. Tapi terlalu muja yang gaip juga bisa frustrasi.

Dimanakah kita harus tegak. Apakah keimanan pada yang gaip belaka atau pada akal kita yang bisa dihitung dan dinalisa ? Jawabanya tidak pada iman semata juga tidak pada akal. Kita harus berada ditengah tengah. Harus seimbang. Inilah yang disebut dengan cerdas dalam hidup atau disebut oleh orang minang “berakal “. Ketika berurusan dengna muamalah ( Dunia) , kita harus lepaskan belenggu gaip dalam diri kita. Kita adalah kita yang terikat dengan sunattullah. Allah menjamin rezeki semua makhluk tapi Allah tak pernah mengirim makanan kedalam sangkar burung. Disinilah perlunya ilmu untuk memahami hukum sebab akibat. Semakin luas pengetahuan kita akan sesuatu semakin luas rezeki Allah sampai. Tapi ketika rezeki didapat maka kita harus kembali kepada Allah (keimanan ) agar tujuan hidup tetap terjaga. Tak akan pernah kita kembali kepada Allah bila setiap syariah diawali tidak untuk Allah. Makanya niat itu sangat penting. Ada awal tentu ada pula akhirnya. Buruk diawal , buruk pula akhirnya.

IItulah perlunya Agama. Agama hidup dan menghidupi akal dan tidak bisa didebat. Karena agama mengajarkan tentang eksistensi Tuhan yang tidak terisolasi oleh ruang dan waktu. Agama mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Mengajarkan cinta dan kasih sayang. Semuanya sesuatu yang gaip namun memahaminya haruslah dengan ilmu. Harus diimani untuk sampai pada tujuan yang sebenarnya dan tentu akan berujung pada rasa syukur kepada Allah. Inilah kepuasan sejati. Selagi observasi indra menuntun akal kepada akal lagi maka selama itupula manusia kehilangan makna. Negara yang membuang agama dalam ranah politik sosial ekonomi juga negara yang kehilangan makna.

Hiduplah berakal , dan mati beriman.. “.Keseimbangan dan bermakna

Friday, October 8, 2010

Revolusi ?

Minggu lalu ( kompas 6/10/2010) Ketua Komite Ekonomi Nasional yang bernaung dibawah kantor Kepresidenan menyampaikan pidato pada dies natalis ke-47 Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor. Dia mengatakan bahwa saat ini nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia 700 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.300 triliun. Tahun depan diperkirakan PDB akan naik menjadi Rp 7.000 triliun atau 770 miliar dollar AS. Dari data itu dia menyimpulkan bahwa dalam tahun 2030 Indonesia akan masuk lima besar kekuatan ekonomi dunia. Kita akan bersanding dengan China, Amerika Serikat, Jepang , Eropa dan Korea. Kalau benar itu akan jadi kenyataan pada tahun 2030, lantas benarkah indonesia dengan populasi 200 juta lebih juga merasakan kemakmuran itu ?

Pak Budiono pernah terlempar kata kata tentang kekawatirannya akan bubble ekonomi akibat kebijakan makro ekonomi ( Koran Jakarta 01/07/2010). Ini merupakan pengakuan jujur dari seorang Budiono ditengah pencitraan pemerintah tentang kehebatan pertumbuhan ekonomi kita ? Karena bila kita analisa data pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun nampak sekali ada ketimpangan antara sektor riil dan moneter. Dari tahun ketahun sektor moneter menyumbang 74% pertumbuhan ekonomi dan sisanya adalah sektor riel. Sementara sektor riel lebih didominasi ( sekitar 45% dari akumulasi sektor riel yang ada ) oleh sektor property, Migas, telekomunikasi yang kurang kontribusinya bagi kesempatan kerja luas. Bagaimana dengan sektor Industri ? Dari tahun ketahun data BPS menunjukan terjadinya penurunan. Bahkan tahun 2009 terjadi minus 1 %. Kalau dicermati, pertumbuhan dan peran sektor industri terhadap pembentukan PDB ternyata terus menurun dari 27,9 persen (kuartal I-2008), 27 persen (kuartal I-2009), dan hanya 25,4 persen (kuartal I-2010).

Itulah kenyataan yang ada hingga kita pantas mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang menmpatkan kita masuk dalam G20 hanyalah pertumbuhan semu belaka. Kalau pemerintah memaparkan angka kemiskin menurun , inipun lebih menipu. Bagaimana mungkin pembangun yang bertumpu kepada sektor jasa nontrandable dan meminggirkan sektor riel dapat memberikan sumbangan penghasilan bagi orang miskin dan menampung angkatan kerja. Untuk menampung angkatan kerja baru sebesar 1,9 juta orang pada tahun 2010 hampir tidak mungkin dapat tercapai. Belum lagi stok pengangguran ditahun tahun sebelumnya Sementara pemimpin kita terus saja memperlihatkan angka angka statistik pertumbuhan ekonomi dan dampaknya terhadap penururan kemiskinan. Tapi mereka lupa satu hal bahwa pertumbuhan ekonomi yang dimaksud tidak seperti teori ekonomi pembangunan dimana pertumbuhan selalu berhubungan dengan keadilan sosial ekonomi bagi rakyat banyak.

Baiklah, untuk membuktikan pertumbuhan itu tidak terkait dengan kemakmuran maka lihatlah kenyataanya tidak ada peningkatan pembangunan insfrastruktur eknomi yang significant terhadap laju pertambahan penduduk. Chairul Tanjung sebagai ketua KEN berkata berdasarkan pengalamannya berinvestasi di Indonesia Timur bahwa”hanya orang gila yang mau invest di Indonesia timur”Begitulah betapa mahalnya ongkos investasi di Indonesia Timur karena keterbatasan Infrastruktur dan ini seperti yang juga di akui oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Jangankan di Indonesia timur, di Indonesia barat saja yang padat populasi , listrik masih byar pet, Angkutan massal brengsek, Airbersih yang ala kadarnya.

Model pembangunan yang bertumpu pada sektor nontradable ( jasa keuangan ) memang tidak memerlukan infrastruktur berskala massive. Tidak butuh Kereta Api canggih sepeti China dan Korea punya.Tidak butuh MRT sehebat Hong Kong. Ia hanya butuh insfrastruktur terbatas untuk melayani komunitas yang juga terbatas , dan bahkan sangat exclusive, seperti Hotel berbintang, apartement , block city, Mall. Komunitas itu adalah segelintir orang yang menguasai deposito di bank dan portfollio saham /obligasi dibursa. Menurut Merrill Lynch & Co serta perusahaan konsultan Capgemini Lorenz ( 29 september 2010 ) dalam laporannya menyebutkan hanya sekitar 20,000 saja dari 200 juta lebih rakyat Indonesia yang punya akses kesektor nontradable ini. Memang model pembangunan yang menciptakan kelas.

Saya yakin semua elite politik sadar akan hal tersebut diatas. Mereka sadar biang persoalannya karena jebakan APBN dan hutang. Total hutang negara pada akhir juli 2010 mencapai Rp. 1.627 triliun atau setara dengan 160% total APBN. Inilah yang membuat pemerintah terpasung. Kita akan terus berputar putar dalam situasi yang semu, sementara kemiskinan terus bertambah. Bagaimana keluar dari putaran ini ? hanya satu jalan yaitu revolusi ! Revolusi bukan berarti harus bau amis darah. Tapi revolusi ”mindset ” untuk menjebol kekakuan APBN dari belenggu lembaga kreditur dan watch dog ; IMF, worldbak dan lain lain. Rakyat juga harus siap dengan segala pengorbanan akibar revolusi ini. Mungkin satu generasi akan menderita tapi ada ”hope” untuk generasi yang akan datang. Ini yang harus dilakukan oleh para elite politik kita. Segera !

Tapi kalau tidak ada kemauan untuk melakukan revolusi dan nyaman dengan status quo pertumbuhan semu maka sikap itu akan menimbulkan "keadaan " untuk lahirnya revolusi yang tak santun. Ketika itulah revolusi bukan lagi tindakan bijak tapi sebuah amarah dan dendam,yang tentu bau amis darah. Maka yang akan terjadi, terjadilah...

Sunday, October 3, 2010

Aidit ?

Pada pagi buta,, Jasir Hadibruto Komandan Brigade Infrantri IV membawa Aidit ke Bojolali seteleh berhasil ditangkap dalam operasi penggerebekan ditempat persembunyiannya di Solo. Di kabupaten inilah disuatu tempat Aidit di eksekusi mati tanpa proses pengadilan apapun. Dia hanya dapat perintah dari Panglima Kostrad ( Soeharto ) untuk membereskan Aidit. Ketika bertemu Soeharto pada tanggal 24 November 1965 di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, dengan nada polos Jasir bertanya kepada Soeharto “ Apakah yang bapak maksudkan dengan perintah mem-bereskan memang seperti itu “. Soeharto tidak menjawab. Seperti biasa Soeharto hanya tersenyum. Ketika Aidit di eksekusi mati dia masih resmi menjabat sebagai Menko dan Wakil Ketua MPRS.

Aidit adalah tokoh kunci PKI. Dia adalah Ketua Umum PKI ketika itu. Yang merupakan partai nomor empat terbesar di Republik ini. Sepak terjangnya melawan penjajahan tidak perlu diragukan. Dia bersama Suroto Kuntho, Subadio Sastrosatomo dan Wikana adalah otak dibalik penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa memproklamirkan kemerdekaan setelah Jepang diketahui kalah dalam perang dunia kedua. Soekarno menolak namun keesokan harinya jam 10 Pagi Proklamasi dikumandangkan bersama para pemuda militan yang diantaranya adalah Aidit. Dua bulan setelah Proklamasi kemerdekaan di bulan September Aidit bersama Tan Malaka menjadi motor utama terjadinya rapat raksasa di lapangan IKADA. Ketika itu dilapangan Ikada dipagar betis oleh tentara Jepang dengan senjata terhunus kearah massa. Pada saat itulah meloncat keatas panggung dua orang pemuda yang memimpin massa untuk terus bergerak. Salah satunya adalah Aidit.

Hubungan kedekatan Soekarno dengan Aidit terjalin jauh sebelum kemerdekaan. Tahun 1944 Aidit bekerja di kantor keresidenan Djatinegara bersama sama MH Lukman. Aidit kemudian dipilih Bung Karno menjadi anggota Barisan Pelopor Istimewa. Sebuah kelompok khusus terdiri dari seratus orang pejuang paling dekat dan paling setia kepada Soekarno. Sejak itu mereka aktif dalam gerakan rahasia dengan kelompok militant revolusioner lainnya seperti Sjahrir, Tan Malaka. Mereka juga ikut program pendidikan politik dari para seniornya. Setelah kemerdekaan, meletus pembrontakan PKI dibawah pimpinan Muso tahun 1948, Aidit malarikan diri keluar negeri. Dia meloloskan diri saat Belanda melancarkan agresi Militer Kedua. TIdak ada yang tahu pasti kemana dia pergi. Apakah ke China atau Vietnam. Yang pasti dia terdampar di Singapora dan akhirnya kembali ke Indonesia tahun 1950.

Hanya tujuh tahun setelah perisitiwa Madiun , Pemilu tahun 1955 Aidit berhasil membangun kembali PKI dan menjadi Partai keempat terbesar di Indonesia. Keadaan ini sempat membuat tercengang semua kekuatan politik ketika itu, seperti masyumi , PSI dan lainnya. Artinya hanya lima tahun setelah dia pulang dari Luar negeri , dia mampu membangun kekuatan massa yang begitu dahsyat. Berakar sampai keseluruh pelosok Indonesia dan hampir semua kader PKI adalah orang orang yang militant. Karena dukungan PKI jugalah akhirnya Tahun 1959 Soekarno mempunyai kekuatan penuh untuk mengeluarkan dekrit agar kembali kepada UUD 45 dan Pancasila. Dengan demikian Soekarno berhasil menarik kembali UUD 45 secara murni setelah 14 tahun diselewengkan oleh system parlementer. Soekarno pun kembali menjadi President merangkap kepala pemerintahan. Pada saat itulah Soekarno merebut Irian Barat dari Belanda.

Hanya enam tahun setelah dekrit President itu, Soekarno dijatuhkan yang di picu oleh Gerakan 30 September ,dimana Aidit dituduh sebagai Pemrakasanya. Dan Soeharto tampil untuk berkuasa menggantikan Soekarno dan PKI pun dihancurkan sempai keakar akarnya. Banyak versi sejarah melatar belakangi perisitiwa 30 September 1965 itu. Tapi bila katanya Aidit sebagai dalang gerakan G30 S, sebagai ketua umum PKI , nyatanya tidak pernah diadili dan tidak pernah dijadikan saksi didepan pengadilan. Justru yang diadili adalah para bawahannya dan sebagian mati didepan regu tembak. Dari sosok Aidit yang kita kenal pembela kelas tertindas dan lapar, dia tidak disebut sebagai pahlawan dan memang sebaiknya mati tanpa diadili oleh republik yang dibelanya dengan jiwa dan raga.

Apakah Soekarno bersalah ? Tidak tahu. Karena Soekarno tidak pernah diadili didepan pengadilan dan tidak pernah dijadikan saksi dipengadilan. Belakangan kita bersama sama menjatuhkan Soeharto karena KKN tapi juga tanpa pernah diadili. Para mereka ,Soekarno, Soeharto, Aidit dan lainnya yang tercatat dalam sejarah Republik ini adalah pemimpin . Setiap pemimpin punya agenda. Masalahnya , niat dibalik agenda itu yang tahu hanya mereka dan Allah. Yang pasti setiap mereka akan diadili oleh Allah dengan seadil adilnya. Kepada mereka telah berlaku sunnattulah pada waktunya bunga mekar dan gugur sendiri. TIdak ada yang abadi, termasuk kekuasaan. Pelajaran berharga bagi pemimpin sekarang bahwa sehebat apapun agenda pada akhirnya Allah lah penentu dari semua itu. Maka perbaikilah niat untuk hanya beribadah kepada ALlah maka rahmat Allah akan sampai.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...