tag:blogger.com,1999:blog-43668322562982430692024-03-18T10:40:36.484+07:00lenteraMari berjalan menuju cahaya.Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.comBlogger990125tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-76565253812149032032024-03-18T04:20:00.006+07:002024-03-18T10:40:03.292+07:00Konflik Agraria lahan IKN.<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6VSXl0w2sdYvbsAFfGixcGxl3ruqPw3w7yN58HgdgljkYJa9xrruTAREqKTGt4AgPShyfIV5L4gPevOiWWAjxgGaIRjhlhlUCOeoHUgWUc1GJ1rhHBDQv0EKwrXwRNqK3R-rwpL0v8-EC5FD2usNocW2nr0N68hk7BZmpgYfLtw7FO_qsk10GJMCdNgyr/s750/1129467780x390.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6VSXl0w2sdYvbsAFfGixcGxl3ruqPw3w7yN58HgdgljkYJa9xrruTAREqKTGt4AgPShyfIV5L4gPevOiWWAjxgGaIRjhlhlUCOeoHUgWUc1GJ1rhHBDQv0EKwrXwRNqK3R-rwpL0v8-EC5FD2usNocW2nr0N68hk7BZmpgYfLtw7FO_qsk10GJMCdNgyr/s320/1129467780x390.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Lahan IKN berada di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Data dari Konsorsium Pembaruan Agraria (<a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/18/ikn-sumber-konflik-agraria-terbesar-di-sektor-infrastruktur"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">KPA</span></a>), Area konflik paling besar pada 2023 terkait sektor infrastruktur, yakni 243,8 ribu hektare atau 38% dari total luas konflik agraria nasional. Sektor infrastruktur dengan area konflik terbesar adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). KPA juga mencatat kasus "konflik agraria struktural", yakni konflik lahan yang disebabkan kebijakan pejabat publik, serta mengakibatkan terancamnya dan/atau tersingkirnya hak-hak konstitusional masyarakat atas sumber-sumber agraria.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sebagian besar publik percaya lahan IKN itu semua milik negara yang berasal dari HGU milik korporat. Nyatanya tidak semua. Ada juga lahan rakyat. <a href="38154-Article Text-105854-1-10-20230825.pdf" target="_blank">Misal di Lokasi Inti IKN</a>, lahan Tambak ada seluas 127 Hektar. Pemukiman 931 Hektar. Sawah dan irigasi 104.6 Hektar , ladang 563.8 Hektar. Dampaknya pengosongan lahan itu untuk IKN sangat luas, termasuk problem ekonomi, sosial, agama, pendidikan, hingga kesehatan.Itu tidak mudah menyelesaikannya. Apalagi tatanan budaya sudah terbentuk sejak berabad abad. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Bagaimana dengan sisa lahan berasal dari HGU korporat seperti punya Prabowo, Sukanto Tanoto dan lain lain? Walau lahan itu sudah dikomersialkan untuk Perkebunan Sawit, Hutan Tanaman Industri dan penambangan namun masih menyimpan masalah konflik. Maklum beberapa HGU puluhan ribu hektar, bahkan ratusan ribu hektar dikeluarkan era Soeharto, yang tentu tidak semua mengikuti standar HAM. Sampai kini itu belum tuntas dan masih menyimpan konflik.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Belum lagi laporan Ombudsman, menyebutkan memang terbukti terjadinya maladministrasi pada penerbitan surat keterangan atas kepenguasaan dan kepemilikan tanah di dalam dan di luar delineasi IKN yang dilakukan Pemerintah Kutai Kartanegara dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Itu karena adanya ketidaksesuaian implementasi dan tumpang tindih regulasi yang menyebabkan keragu-raguan petugas di tingkat kabupaten hingga desa. Akibatnya, layanan kepada masyarakat terkait pengajuan permohonan surat keterangan tanah dan pendaftaran tanah menjadi terganggu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Baru baru ini NASA memperlihatkan peta satelit. Ada bukti terjadinya deforestasi. Pada tahun 2019, wilayah inti IKN didominasi oleh hutan yang luasannya mencapai 20,565.9 Ha. NGO seperti Greenpeace sudah teriak soal adanya destruksi hutan itu. Walau IKN mengusung concept green city, Namun tidak akan bisa mengembalikan ekosistem hutan. Ini berpotensi peningkatan emisi karbon. Hingga saat ini total emisi dari pembangunan IKN diperkirakan telah mencapai 2,4 juta ton CO</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; font-size: 10.7px; font-stretch: normal; line-height: normal; vertical-align: -1.5px;">2. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 10.7px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 13px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; vertical-align: -1.5px;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; vertical-align: -1.5px;">Dampak lainnya adalah</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; font-size: 10.7px; font-stretch: normal; line-height: normal; vertical-align: -1.5px;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; vertical-align: -1.5px;">k</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">eterbatasan ketersediaan air bersih, yang mana berdasarkan penelitian dari KLHS Masterplan IKN, walau kapasitas dukung air di wilayah IKN telah mencapai target, tetapi akses masyarakat untuk mendapat air bersih tersebut masih sangat rendah, termasuk pula di kawasan IKN. Berpotensi banjir, karena di wilayah IKN tersebut terdapat daerah yang termasuk dalam wilayah yang rawan terjadi banjir seperti di Kecamatan Sepaku, Kecamatan Samboja, dan Muara Jawa, serta area di sekitar DAS. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">China membangun kota baru sebagai antisipasi dari kepadatan penduduk Beijing dan semakin mahalnya lahan. Kota baru itu Xiong’an, berjarak 100 KM dari Beijing. Jarak tempuh dengan Bullet train hanya 20 menit ke Beijing. Luas lahan 1.770 km persegi. Atau 27.000 hektar. Rencananya secara evolusi pemukiman dan komersial akan pindah ke kota baru ini. Dan Beijing akan jadi capitol city seperti Washington sebagai pusat administrasi..</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Persiapan dan perencanaan pembangunan kota itu membutuh riset selama 30 tahun. Setelah itu barulah di bangun. Dengan design untuk menciptakan lingkungan kota yang berkualitas tinggi, efisien dan cerdas yang mendorong kesetaraan dan keberlanjutan ( equality dan sustainable ). Pembangunan dasar infrastruktur selama 5 tahun. Tahun 2020 kemarin sudah selesai. Selanjutnya peran swasta terlibat membangun. Awalnya kosong, sepeti kota hantu. Kini sudah ramai. Penjualan property terus meningkat. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kita tidak menolak Ide pembangunan IKN Nusantara. Kita hanya minta pemerintah bekerja dengan benar dan berdasarkan kajian akademis yang teruji. Dan patuh kepada standar Pemenuhan ketentuan pada Pasal 2 ayat (2) UUPA, ditegaskan lagi dalam UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara Nusantara, yang telah diinstruksikan bahwa perolehan tanah harus sesuai dengan undang-undang bidang pengadaan tanah untuk pembangunan guna kepentingan publik atau pengadaan tanah secara transparan dan langsung. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Hampir semua invetor asing dan domestik menilai IKN itu proyek bagus. Tetapi semua advice dari konsultan hukum sama. Mengatakan belum ada kepastian hukum dan di masa depan menyimpan potensi konflik. Rawan sekali akibat pelaksanaannya mengabaikan semua aspek demi ambisi yang tak jelas.</p><div><br /></div>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-47540468316160061812024-03-14T04:39:00.010+07:002024-03-15T03:24:24.663+07:00Derita Argentina...<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR93IK44lPEgiwP2VL1W5KgM9XRI9HksQYRt8Pb5cVtCWGmGww-z24ipZwO6f49P-ohNFvDlUOjtBoXrFL7CUlFp0od5d3uX9BN4nppZfuA_RQ42MMAsUvWDjdCxynaP2UKl0IcWPh9QQmwq4WuaIlQ2BLyV9vK70HiMp1EtvuvPXRIJ8HyDgffqsSdpFf/s299/download%20(8).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="299" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR93IK44lPEgiwP2VL1W5KgM9XRI9HksQYRt8Pb5cVtCWGmGww-z24ipZwO6f49P-ohNFvDlUOjtBoXrFL7CUlFp0od5d3uX9BN4nppZfuA_RQ42MMAsUvWDjdCxynaP2UKl0IcWPh9QQmwq4WuaIlQ2BLyV9vK70HiMp1EtvuvPXRIJ8HyDgffqsSdpFf/s1600/download%20(8).jpeg" width="299" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Argentina adalah negara terbesar kedua di Amerika Latin berdasarkan wilayah dan ekonomi terbesar ketiga di kawasan ini. Selama satu abad terakhir, negara ini terombang-ambing antara pertumbuhan ekonomi dan disfungsi, dari salah satu negara terkaya di dunia menjadi negara yang terperosok dalam krisis keuangan berkepanjangan, utang besar-besaran, dan hyperinflasi. Sementara itu, warisan populisme dan pemerintahan militer telah membuat budaya politik negara ini terpecah belah.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Setelah memenangkan Pemilu, Javier Milei mulai masuk Istana pada 10 Desember 2023. Dia mewarisi inflasi tiga digit. </span>Menurut INDEC, Argentina mengakhiri tahun 2023 dengan inflasi tahunan sebesar 211,4 persen, tingkat inflasi paling tinggi di Amerika Latin, bahkan melampaui <a href="https://erizeli.aboutbusiness.info/2024/03/diamnya-orang-baik-dan-tumpulnya-akal.html" target="_blank">Venezuel</a>a. 4 dari 10 warga Argentina sudah berada dalam kemiskinan akut. “ Sebenarnya 45% populasi yang masuk kelas menengah, hidup hanya dengan penghasilan USD 200 sebulan.” Kata teman di Buenos Aires. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dalam pidato pelantikannya , Milei memperingatkan negaranya bahwa situasi Argentina akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Inflasi kini memenggal income mereka yang punya pendapatan tetap. Upah riil turun. Daya beli akan terus turun. Tren tersebut diperkirakan akan memperlambat belanja konsumen, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan resesi. Angka pengangguran dan kemiskinan akan bertambah. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Langkah kebijakannya sudah tepat. Yaitu Pertama, untuk mengatasi defisit fiskal yang kronis dia memangkas belanja APBN sampai 40%, terutama belanja sosial. Semua tahu bahwa Defisit fiskal memicu ekspansi moneter bersifat inflatoir. Kedua, dia mendevaluasi mata uang sebesar 54%. Mengembalikan indepedensi bank central. Tujuannya untuk mengurangi tekanan pasar. Walau karena itu inflasi akan terkerek. Tetapi tidak ada masalah. Karena itu awal yang baik untuk berproses penyembuhan dan mendorong sektor real bangkit lewat RUU “omnibus law.”</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau mendengar pidatonya, sepertinya ada harapan ekonomi Argentina akan pulih. Asalkan antar kekuatan politik di Argentina satu persepsi dan tekad. Tetap bergandengan tangan. Namun karena terpolarisasi nya politik lewat partai yang banyak. Apalagi sistem negara yang berbentuk Republik Federal mudah sekali terpecah pecah dan terkotak kotak. Rakyat yang low educated mudah sekali terprovokasi. Karena kebijakannya itu, Milei harus menghadapi gelombang protes dari publik. Gelombang unjuk rasa terjadi meluas. Terutama dari gerakan kaum buruh yang merasa upah real mereka melorot lebih 50%.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Bagi Argentina, krisis sekarang ini bukan hal baru. Tetapi sudah terjadi berulang ulang. Tidak ada satupun pemimpin yang mampu mengatasinya. PDB Argetina sedikit dibawah Indonesia, yaitu USD 1,27 triliun, Indonesia USD 1,4 triliun. Namun penduduk Indonesia lebih banyak. Struktur ekonomi hampir sama dengan Indonesia. Yaitu bergantung kepada komoditas ekspor. Sementara peran Industri pada PDB hanya 17%, ya hampir sama dengan Indonesia. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Akar masalahnya karena 80% rakyat miskin dan itu dimiskinkan oleh kebijakan populis lewat subsidi dan bansos. Sementara bagi politisi dan pemimpin, populisme itu ladang korupsi untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan memenangkan pemilu yang sarat dengan money politic. Rakyat tidak punya mindset berproduksi secara kreatif dan tidak punya resilence melakukan perubahan. Mau sistem junta militer, atau demokrasi, sama saja hasilnya. Mental korup, baik pemimpin maupun rakyat sama sama korup.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Presiden Reagan pernah mengatakan bahwa “kita hanya perlu satu generasi lagi” untuk melakukan kerusakan jangka panjang terhadap institusi demokrasi. Dalam kasus Argentina, yang pernah menjadi salah satu negara paling makmur dan menjanjikan di dunia, beberapa generasi telah berkontribusi terhadap kerusakan tersebut. Dan generasi kini menderita tanpa hope. Warisan yang mengerikan dari kebodohan generasi sebelumnya.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-38388051969972287752024-03-02T21:27:00.010+07:002024-03-04T01:19:35.080+07:00IKN program ilusi atau realiistis ?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcyy7AIBv6RLy6u7kcJCAwL7JAEbpwxJMWkPuqlukNYYJKpPcHGdOV0uRjXfhecFtMse8Aa0V7jf_1pJiB7zNKtLBYNuM5B27WBJ5bkLhLoQZSbaW6E_pO_yGG3G05yGDdzmcs17Vz1JZ6rXQG-Aj_eMgRHtBjNnJ81LPb69p8nuLkzkGjPIaJ4l0mkay/s275/ikn.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcyy7AIBv6RLy6u7kcJCAwL7JAEbpwxJMWkPuqlukNYYJKpPcHGdOV0uRjXfhecFtMse8Aa0V7jf_1pJiB7zNKtLBYNuM5B27WBJ5bkLhLoQZSbaW6E_pO_yGG3G05yGDdzmcs17Vz1JZ6rXQG-Aj_eMgRHtBjNnJ81LPb69p8nuLkzkGjPIaJ4l0mkay/s1600/ikn.jpg" width="275" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sejarah awal berdirinya kota karena faktor adanya magnit. Ada 4 magnit. Pertama, lokasi strategis seperti pelabuhan alam dan jalur pelayaran dunia. Atau berada di jalur perdagangan darat. Misal jalur pedagangan kuno atau dikenal jalur sutra telah melahirkan banyak kota di lintasan Timur Tengah dan Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, utara sepanjang Gurun Taklamakan, Dari Anxi/Dunhuang ke Chang'an (Xi’an), jalur timur semanjung korea dan Jepang, Samudera Hindia, Asia Tenggara. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kedua. Sumber daya yang tersedia. Sejak ditemukannya Emas di Amerika, kota baru bermunculan di benua Amerika dan menjadi jalur perdagangan emas antara Asia, Eropa dan Amerika. Ketiga. Masuk era Modern abad 21. Kota modern berkembang bukan hanya karena dia berada di jalur strategis perdagangan dunia tetapi juga karena faktor SDM dan berkembangnya pusat riset. Umumnya mereka punya IFC. Seperti Hongkong, Singapore, London, Swiss, NY dan Dubai. Menjadi magnit berkembangnya investasi dijalur satelit kota itu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Keempat. Kemudian berkembang lagi karena kebutuhan energi yang murah. Fenomena ini mulai nampak sejak negara timur tengah tidak lagi mengandalkan pendapatan dari MIGAS tetapi dari downstream bisnis dari adanya SDA Migas. Negara Arab memberikan subsidi gas kepada Pembangkit listriknya dan karena itu industri high tech berkembang di Timur Tengah. Itu juga di follow oleh raksasa MIGAS di Asia Tengah yang kini berkembang menjadi kota kosmopolitan seperti di Kazakhtan dan lainnya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ibu kota baru diciptakan berdasarkan model yang rasional dan komprehensif, dengan menekankan pada rencana besar. Para ahli menerapkan pendekatan perencanaan dari atas ke bawah , yang bertujuan untuk mendobrak tradisi dan memulai perubahan sosial. Karakter kota ditentukan oleh para perancang dan perencana, bukan berkembang secara organik seiring berjalannya waktu. Hal ini sering kali mengakibatkan terputusnya hubungan antara kota dan penduduknya karena besarnya skala proyek. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"> Akibatnya, kota hanya terdiri dari tanah yang jarang dengan hanya sedikit bangunan arsitektur megah.</span></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Semua pembangunan by design ibukota baru oleh negara lain terbukti gagal, seperti Rio de Janeiro ke Brasilia (Brasil), Dar es Salaam ke Dodoma (Tanzania), Karachi ke Islamabad (Pakistan), Lagos ke Abuja (Nigeria), Almaty ke Astana (Kazakhstan), hingga Kuala Lumpur ke Putra Jaya (Malaysia), Mynmar, Yangon dipindahkan oleh pemerintah ke Naypyidaw di sebelah utara kota Yangon atau selatan kota Mandalay. Juga Mesir gagal. </span>Artinya tidak pernah ibu kota negara yang didirikan by design sukses. Karena tidak adanya faktor magnitud, yang memungkinkan terbentuknya komunitas kosmopolitan. Kota tampa gairah ekonomi akan jadi kota hantu, yang hanya dihuni oleh orang tua dan pengangguran. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Sampai kin saya masih terus bertanya tanya. Apa magnitude dari IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. <span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;">Biasanya tidak bijaksana untuk menerapkan strategi 'bangunlah dan mereka akan datang. Karena bisnis harus berlokasi di tempat yang secara alami menarik kekuatan pasar. </span>Lokasi itu bukan jalur perdagangan dunia, seperti Selat Malaka, Selat Lombok dan Selat Makasar. Bukan pula tempat SDM berkualitas tinggl. Bukan pula tempat yang menyediakan energi murah seperti PLTA berkapasitas giga wat, yang bisa menimbulkan efek relokasi industri highTech manca negara dan mendorong terjadinya urbanisasi SDM berkualitas tinggi.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sampai hari ini yang jelas pembangunan IKN itu sudah menelan dana APBN sebesar Rp. 60 triliun dari Rp 90 triliun alokasi anggaran atau 20% total anggaran sebesar Rp. 480 triliun. Sebesar Rp. 390 triliun dari swasta. Apa dasar pertimbangan bisnis sebagai magnit investor swasta keluar uang? Sampai kini gua masih..gelaaaap. Tadinya berharap mau ikutan lewat skema tukar guling lahan di Jakarta. Ternyata sulit banget. Makin hari baca beritanya semakin gua sadar betapa drama itu perlu diatas panggung kebodohan kolektif walau karna itu ongkosnya mahal..</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-61291603628579464962024-02-28T23:23:00.010+07:002024-02-29T00:01:19.662+07:00 Jatuhnya presiden dan suksesi.<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUZCJs2Pu9TOvhnB7WGRctFkIOQJTPlughFDtLyq_qtVsCdvUe4bLpFtBkEUg4ufTX9JjOsnAqUg0hWyVyqxi7valL2yWdeW5EexTp4pd95ufvrkrec3eS3oxt3obboC2jh7odtooV1VzZz4PPb7BoO-P-XNuSQTiBxOAuCXvqA920fHGquZ6tpnTrUHu6/s310/download%20(5).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="163" data-original-width="310" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUZCJs2Pu9TOvhnB7WGRctFkIOQJTPlughFDtLyq_qtVsCdvUe4bLpFtBkEUg4ufTX9JjOsnAqUg0hWyVyqxi7valL2yWdeW5EexTp4pd95ufvrkrec3eS3oxt3obboC2jh7odtooV1VzZz4PPb7BoO-P-XNuSQTiBxOAuCXvqA920fHGquZ6tpnTrUHu6/s1600/download%20(5).png" width="310" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ Benarkah Soeharto jatuh karena aksi protes mahasiswa dan aktifis pro demokrasi ? Tanya teman. Saya bisa mengerti pertanyaan teman ini. Karena orang awam hanya melihat dari permukaan. ibarat nonton film mereka hanya lihat tampilan di layar. Gerakan mahasiswa dan umat islam yang dimotori Amin Rais itu hanya penyanyi dan penari latar diatas panggung kolosal. Gerakan tarian dan intonasi lagu tergantung suara gendang. Yang tabuh gendang adalah TNI dan Golkar. Yang menguasai panggung tetap penabuh gendang. Itu terbukti Habibie gagal mencalonkan lagi karena laporan pertanggungan jawabnya ditolak DPR termasuk Golkar menolak. Gus Dur dijatuhkan karena TNI tidak mau back up dekrit pembubaran DPR.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dua hari sebelum pintu gerbang DPR dibuka, ada pertemuan di Gedung Muhamamadiah. Pertemuan itu dihadiri oleh pimpinan Golkar, ABRI dan tokoh reformis. Saya tidak tahu isi pertemuan itu. Tapi besoknya teman saya ditugaskan memasang antena parabola untuk trasmisi saluran satelit di atap Gedung DPR. Setelah itu, besok nya. Wartawan lokal dan asing sudah berdatangan ke DPR. Mereka meliput peristiwa pintu gerbang DPR di doprak Mahasiswa. Saat itu TNI dan Polisi yang berjaga membiarkan. Berita itu dipancarkan ke seluruh dunia. Dengan judul people power. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kisah berikutnya. Saya dapat cerita dari teman. Pak Harto berusaha kontak elite politik. Semua tidak mau terima telp. Pak Harto berharap ABRI tetap dibelakangnya. Harapan ada pada Tri Soetrisno sebagai senior ABRI. Keadaan genting. Pak Tri diminta Pak Harto untuk persuasi Golkar agar tetap bersamanya. Nyatanya tidak efektif. Justru karena itu Harmoko ketua Umum Golkar bicara di DPR agar Soeharto mengundurkan diri. Dan Pak Wiranto datang ke Cendana. Dia menjamin keselamatan Pak harto dan keluarga bila lengser. Besoknya Pak Harto minta Habibie menggantikannya sebagai Presiden.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Semua tahu bahwa 32 tahun kekuasaan Soeharto karena di back up ABRI dan dukungan politik Golkar. Dan yang menjatuhkan Soeharto adalah TNI dan Golkar juga. Apa pasal? karena Golkar dan TNi tidak suka Soeharto mulai dekat ke Islam ( melalui ICMI). Kabinet 1997 sebagian besar di isi oleh ICMI dan bahkan Wapres Habibie adalah ketua Umum ICMI. Disamping itu jauh sebelumnay AS memang sudah tidak suka dengan Soeharto karena pelanggaran HAM terhadap aktifis pro demokrasi. Peran AS yang mungkin memberi peluang Goerge Sorros hajar mata uang rupiah lewat operasi hedge fund. Rupiah terpuruk sehingga pak harto tersudut. Akhirnya menyerah.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ Kita perlu jatuhkan Soeharto sebagai kambing hitam. Agar proses suksesi tidak ada matahari kembar. Dia harus dikubur sendirian agar orang melupakan peran Golkar dan TNI yang selama ini menopang kekuasaan Soeharto.. “ kata teman yang tercatat rapi dalam diary saya tahun 1998. Apa yang terjadi pada Soeharto tak lebih ulangan yang terjadi pada Soekarno dimana peran TNI dan Golkar sebagai the behind of scenes. </span>Kalau maret nanti KPU resmi menyatakan kemenangan PS-Gibran. Kisah itu kemungkinan akan berulang terhadap Jokowi. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">" Jangan jangan the behind of scenes Hak angket adalah Golkar dan Gerindra plus TNI, agar Jokowi dilengserkan sebelum waktunya, sehingga tidak ada peluang untuk dia tampil lagi di kancah politik nasional. Termasuk posisi Gibran akan dieleminate secara politik lewat hak interpelasi dari adanya Hak angket. PS punya hak memiih wapres pengganti. Jokowi dan keluarganya terkubur sendirian..Setelah itu rekonsiliasi nasional antar partai dibawah pimpinan Jenderal Prabowo terlaksana dan UUD 45 kembali ke yang asli. Selanjutnya tidak ada lagi Pemilu langsung. Presiden dipilih oleh DPR/MPR. Gubernur dipilih Presiden " Kata teman. Saya diam saja. Begitulah, kalau Tuhan berkehendak …kalau harus terjadi maka terjadilah..</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-46070694097580754182024-02-18T07:40:00.002+07:002024-02-18T07:40:23.223+07:00Divestasi saham IUP.<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQKCAxDH3zEq5hu16DS489nunzxj0JJVI_zPRbyxJEy2b84xBijzO9p-D97EKhuJKZ1oGD-uDL96L7-rHxPMP_BHWdYk07apPTRvgNeL71A9uKvo8VVpUN-rlt8kvBLxk_KoradfYANNuVJweIDSsmtOZtttRsn5weQI-d0beyUL9NeTtj1uEeFUQxAQI/s1000/2872023-bi-ptb-01-produksi_nikel-5_1693558431.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQKCAxDH3zEq5hu16DS489nunzxj0JJVI_zPRbyxJEy2b84xBijzO9p-D97EKhuJKZ1oGD-uDL96L7-rHxPMP_BHWdYk07apPTRvgNeL71A9uKvo8VVpUN-rlt8kvBLxk_KoradfYANNuVJweIDSsmtOZtttRsn5weQI-d0beyUL9NeTtj1uEeFUQxAQI/s320/2872023-bi-ptb-01-produksi_nikel-5_1693558431.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Negara memberikan konsesi mineral tambang kepada asing. Itu sama saja menyerahkan kedaulatan negara atas sumber daya alam. Tentu dengan alasan rasional. Kita belum punya modal dan tekhnologi untuk mengolah SDA tersebut. Sementara kita terdesak perlu pajak dan devisa dari SDA itu. Karenanya konsesi diberikan dengan batas waktu dan adanya transfer tekhnologi lewat program divestasi. Berharap dari pendapatan pajak, kita bisa gunakan untuk investasi pendidikan agar dimasa depan kita bisa kuasai sendiri SDA itu tanpa perlu tergantung kepada asing. Itu idealnya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Namun dalam prakteknya. Sejak era Soeharto sampai sekarang, kita tidak pernah bisa mandiri sepenuhnya mengelola SDA kita. Artinya begitu besar investasi negara untuk pendidikan selama ini, tidak ada korelasinya untuk kemandirian. Yang terjadi adalah kampus dan sekolah jadi pemasok pekerja atas SDA yang dikuasai asing itu. Dengan adanya </span><span style="-webkit-font-kerning: none; -webkit-text-stroke-color: rgb(102, 102, 102); color: #666666;">Pasal 169A </span><span style="font-kerning: none;">UU No.3 Tahun 2020 batas waktu konsesi IUP dapat diperpanjang lagi. Walau tidak otomatis tetapi memberi peluang bagi investor untuk roll over. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(102, 102, 102); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #666666; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kalau awalnya divestasi itu bertujuan dalam rangka transfer tekhnologi dan persiapan penguasaan penuh negara terhadap SDA, maka </span><span style="-webkit-font-kerning: none; -webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); color: #454545;">dengan adanya </span><span style="font-kerning: none;">Pasal 169A maka posisi tawar investor asing terhadap kewajiban divestasi menjadi sangat besar. Yang terjadi adalah business as usual sebagaimana proses M&A. Harga negosiasi divestasi tidak lagi berdasarkan replacement cost tetapi harga market. Itulah yang terjadi pada divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Kesepakatan harga 14% saham divestasi berada di sekitar Rp3.070/lembar saham. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(102, 102, 102); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #666666; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(102, 102, 102); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #666666; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Walau harga diskon tetapi tetap saja menyedihkan. Kan lucu, kita yang punya SDA tapi kita harus beli saham milik asing dengan benchmark harga pasar. Sementara sekian tahun mereka udah nikmati laba atas SDA itu. Setelah sekian tahun menikmati laba menguras SDA ( moga masih tersisa) mereka dibantu melakukan exit dengan nilai sekitar Rp. 4 triliun lebih. </span><span style="-webkit-font-kerning: none; -webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); color: #454545;">MIND ID sebagai Holding BUMN tambang ditugaskan negara untuk bayar dan terpaksa cari utangan untuk bayar. Divestasi didapat, utang pun menjerat. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(69, 69, 69); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #454545; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(102, 102, 102); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #666666; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Lantas apa arti kemerdekaan? apa artinya nasionalisme ? Kalau anda masih percaya nasionalisme untuk kepentingan anda yang bodoh dan miskin, itu artinya anda masih tidur. Wake up. Nasionalisme itu sudah dikudeta oleh pasar. Bangkitlah dari kemiskinan dan kebodohan. Ubah mindset. Kalau anda cerdas dan kaya, bukan hanya SDA indonesia bisa anda kuasai, SDA negara lain pun bisa anda kuasai. Tapi kalau pendapatan masih sekitar UMR atau lebih, dalam konteks nasionalisme, anda hanya jadi korban pasar. Jangankan Boston, Bojong koneng pun terlalu jauh untuk bisa piknik.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-33449062826067404652024-02-17T07:09:00.008+07:002024-02-17T16:40:03.147+07:00Belajar dari resesi inggris..<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguUo7mQZEZmWNTznKLEyF7Tje7oRY5_gCj5EBDZkJxQnm__ZWOA_hYnPo36aozQeFmExvITzQJpT6ehmLSG2h5Ox0Ulys6NSJghYDutb1Ccp8Sv95Qmo_w5C30kDHN4yy75bzK37VwVdGPOnzebXCKOc5vPNxBi3vAa7PF9jmoatECgiZPvumB3DV65UJ4/s650/big-ben-london_169.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguUo7mQZEZmWNTznKLEyF7Tje7oRY5_gCj5EBDZkJxQnm__ZWOA_hYnPo36aozQeFmExvITzQJpT6ehmLSG2h5Ox0Ulys6NSJghYDutb1Ccp8Sv95Qmo_w5C30kDHN4yy75bzK37VwVdGPOnzebXCKOc5vPNxBi3vAa7PF9jmoatECgiZPvumB3DV65UJ4/s320/big-ben-london_169.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Setelah COVID, Upaya pemulihan ekonomi Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan berat mulai dari lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga acuan, melonjaknya harga pangan, hingga kaburnya investor asing pada pasar SBN. Itu sudah terasa sejak tahun 2022. Sementara Index PMI trend nya terus menurun. Surplus neraca perdagangan juga trend nya menurun. Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) pada November 2023, menunjukkan adanya tren penurunan belanja. Terutama untuk kelompok masyarakat dengan pengeluaran sampai Rp4 juta per bulan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Keadaan ini tentu dibaca dengan baik oleh SMI dan Gubernur BI. Makanya kebijakan pemerintah dan DPR yang tertuang dalam APBN 2023 dan 2024 adalah mengguyur Bansos. Tahun 2023 Bansos mencapai Rp. 470 triliun. Tahun 2024 ini menncapai hampir Rp. 500 triliun. Itu memang cara efektif ( sementara) menahan trend menurunnya PMI. Dan tentu secara politik sangat menguntungkan pemerintah dan Partai koalisinya. Apalagi masuk tahun politik menjelang Pemilu 2024. Tapi esensinya Bansos itu karena ekonomi kita tidak baik baik saja.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tapi bagaimanapun efektifitas hanya mampu menahan kejatuhan kontraksi konsumsi. Namun belum bisa melepaskan Indonesia dari jeratan resesi ekonomi akibat Covid-19. Artinya tidak mungkin permintaan kembali seperti sebelum wabah, tetap akan kontraksi, tapi kontraksinya tidak sedalam kalau tanpa stimulus. Terbukti tahun 2023 disaat negara lain banyak yang masuk ke jurang resesi sementara Indonesia tetap exist dengan pertumbuhan diatas 4%. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Yang jadi masalah adalah proses menahan kontraksi ekonomi lewat Bansos ini berdampak serius terhadap daya tahan ekonomi kita terutama keseimbangan APBN. Oleh karena itu presiden berikutnya perlu berhati-hati dalam menjaga keuangan negara. Bisa belajar dari kesalahan Inggris. Yang kini resmi masuk ke jurang resesi. Itu karena bansos yang diberikan berdampak kepada inflasi yang tak bisa lagi di kendalikan. Pasar bereaksi dengan melambungnya harga harga. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ? Bagaimanapun Bansos itu bukan kebijakan konvesional. Lebih besifat politis menutupi kegagalan pemerintah mengelola ekonomi pasar yang distorsi. Ya, efek dari ekonomi rente dan korup. Bansos itu dana stimulus, yang duitnya tidak dari surplus anggaran tetapi dicetak atau memompa uang baru ke dalam sistem perekonomian.Itu dibaca oleh pasar. Dampaknya pasar menghukum dengan kurs melemah dan harga melambung. PR terumit bagi presiden berikutnya adalah menjaga keseimbangan antara moneter dan fiskal. Hal ini 7 presiden sebelumnya gagal melaksanakannya. </span></p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Jadi apa solusinya ?</b> Perlu keberanian berpikir out of the box yaitu focus kepada keseimbangan APBN dengan menghapus susbidi. Mungkin karena itu 60 juta orang jatuh semaput. Biarin aja. Dan lagi mereka sudah menentukan pilihan kepada presiden yang mereka inginkan. Tetapi karena itu kita punya ruang fiskal lebar untuk ekspansi ke sektor real. Ekonomi akan tumbuh real dengan dampak berkurangnya pengangguran dan daya beli kembali bergairah.. Ini soal pilihan. Menunda bangkrut dengan terus subsidi atau hapus subsidi , dan kita punya harapan.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-32345572375801619102024-02-15T21:36:00.015+07:002024-02-16T03:38:29.526+07:00Bomb Waktu perbankan maret 2024?<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVOy9XLpDSmyytZ3o9eTupQfv2GIG-Mftgf9Eu3P0FRr15TSmkgTSzqiyVP_awzMRUCI5rlUn3afJD4lh_u_moEDGAqI2LJvjEyzVBdqH3uZXxOdX5Pd2aeEycAkRud9t_2Wuc0xTQ4fdfYTMOQ0v5URlqeVnc_O9c5xkolSHskY_76Qnn8v1N0Yphh9so/s620/perbankan-siap-proses-pengajuan-relaksasi-kredit-PqJ-thumb.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="413" data-original-width="620" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVOy9XLpDSmyytZ3o9eTupQfv2GIG-Mftgf9Eu3P0FRr15TSmkgTSzqiyVP_awzMRUCI5rlUn3afJD4lh_u_moEDGAqI2LJvjEyzVBdqH3uZXxOdX5Pd2aeEycAkRud9t_2Wuc0xTQ4fdfYTMOQ0v5URlqeVnc_O9c5xkolSHskY_76Qnn8v1N0Yphh9so/s320/perbankan-siap-proses-pengajuan-relaksasi-kredit-PqJ-thumb.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Semua tentu ingat ya COVID 19. Kan baru 2 tahun lalu berakhir. Nah pada saat Pandemi itu keadaan ekonomi memburuk. IM Indonesia dibawah 50%. Tidak ada ekspansi. Itu artinya banyak pabrik kerja dibawah kapasitas akibat PSBB. Dampaknya tentu kepada perbankan yang menyalurkan kredit kepada dunia usaha. Banyak debitur yang kesulitan membayar angsuran pokok dan pembayaran bunga. Kalau tidak segera diatasi itu bisa berdampak sistemik. Yaitu runtuhnya sistem keuangan nasional. Tentu ini tidak diinginkan oleh kita.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi PEN (Pemulihan ekonomi nasional) yang salah salah satunya adalah paket stimulus dalam rangka relaksasi perbankan lewat bantuan likuiditas. Total dana yang disalurkan sebesar Rp417,8 triliun. Nah darimana pemerintah dapatkan uang sebanyak itu?. Dana itu dari BI, lewat program QE. Definisi sederhana Quantitative Easing (QE) adalah alat kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk merangsang perekonomian dengan meningkatkan jumlah uang beredar baru dan menurunkan suku bunga.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: transparent;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: transparent;">Secara historis, QE dilakukan oleh bank sentral, dan diimplementasikan pada saat suku bunga mencapai zero lower bound (ZLB) serta inflasi pada level yang rendah. Dalam kondisi tersebut, bank sentral menempuh QE untuk menjaga ketersediaan kredit ke perusahaan, menjaga fungsi pasar obligasi, dan mendukung monetary accommodation ketika suku bunga telah mencapai effective lower bound. Kini kebijakan QE juga ditempuh oleh bank sentral untuk membantu mengatasi keterbatasan ruang fiskal pemerintah. Selain itu, QE di beberapa negara juga ditujukan untuk mengatasi market dislocations yang diakibatkan oleh perilaku risk aversion investor. Di sini, bank sentral memegang peranan sebagai dealers and buyers of last resort in the bond market.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: transparent;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><span style="background-color: white;">Gimana kerjanya QE itu? </span>QE itu kebijakan moner </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">nonkonvensional atau bahasa awamnya <b>cetak uang.</b> Untuk apa ? Ya untuk meningkatkan jumlah uang beredar. Caranya? dengan memberikan suntikan likuiditas ke dalam perekonomian. Dalam kasus dana PEN, </span><span style="background-color: white;">BI membeli SBN di pasar sekunder dan perdana senilai lebih Rp 1000 Triliun untuk suplai uang ke APBN. </span><span style="background-color: white;">Memompa Uang lewat program, </span><i>term repo</i><span style="background-color: white;"> perbankan ( yaitu underlying yang dimiliki bank untuk digunakan Bank Indonesia), pelonggaran GWM rupiah dan juga melalui swap valas. T</span>ujuannya adalah menjaga <i>money supply </i>agar tetap stabil, mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit lebih besar, dan meningkatkan likuiditas dalam perekonomian. Dengan cara ini, QE diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dalam situasi <i>shock</i>. <span style="-webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white;">Jadi saat uang itu dicetak sebenarnya efek inflasi tidak ada. Tapi setelah dicetak dan tidak terpat sasaran maka itu akan berdampak inflasi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau meliat data OJK, Desember 2020, dengan total nilai kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 829,72 triliun. Semua berjalan baik. NPL relatif terjaga dengan baik dengan nilai tertinggi pada triwulan II-2021 sebesar 3,24 persen. Tak beda jauh, dibanding kondisi sebelum pandemi (2,53 persen pada Triwulan IV-2019). Hal ini menunjukkan pembayaran angsuran dan kualitas kredit yang baik, dengan adanya bantuan keringanan dari skema relaksasi restrukturisasi Covid-19. </span>Nah yang jadi pertanyaan adalah walau NPL bagus tapi rasio LaR ( Rasio Loan at Risk/ rasio pinjaman beresiko) yang sempat terbang ke angka 17,54 persen pada Triwulan II-2020, kembali naik ke angka 23,28 persen pada Triwulan IV-2020. Desember 2023 jadi 12,07%. Rasio itu jauh di atas nilai LaR sebelum pandemi Covid-19, yang tercatat 7,89 persen pada Triwulan IV-2019. Artinya perbankan kita tidak baik baik saja.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pertanyaan berikutnya adalah mengapa sampai ditunda berakhirnya batas waktu relaksasi perbankan. Dari tahun 2022, kemudian 2023 dan terakhir 2024 ( maret )?. Kalau semua baik baik saja, tentu tidak perlu diperpanjang masa berakhirnya. Jangan jangan terjadi moral hazard. Mengapa ? Ingat waktu krismon 98 ketika pemerintah keluarkan BLBI. Kan ada banyak bank sehat ngaku sakit untuk rampok dana BLBI. Dalam relaksasi COVID 19, mungkin ada bank yang memang bisa dibantu, tetapi banyak juga bank yang mengajukan bantuan meski sebenarnya bisa menyelesaikan masalah likuditasnya sendiri. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Bukan rahasia umum dengan adanya “suntikan dana” ini akan segera ditransmisikan secara agresif dalam bentuk kredit kepada nasabah, bahkan hingga tiga kali lipat dari nilai dana yang ditempatkan pemerintah. Ya kapan lagi “pesta” mudah, kalau engga disaat semua orang meleng terjepit pandemi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mau ngeles ? tuh tahun lalu Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan. Padahal menurut IMF untuk mengurangi beban kenaikan bunga acuan tersebut, Indonesia sebenarnya sudah melakukan relaksasi kredit yang diperpanjang hingga Maret 2024. Dan saat QE dilakukan suku bunga tidak 0%. So why? Dari sisi likuiditas, restrukturisasi Covid-19 dan pencadangan CKPN berdampak pada kenaikan rasio LCR, yang tercatat sebesar 230,24 persen pada triwulan II-2023. Ini menunjukkan, likuiditas perbankan berada dalam kondisi yang sangat baik. Tapi malah</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"> bank gunakan kelebihan likuiditas itu membeli lagi SBN. Motif rente. Makanya likuiditas perbankan jadi kering. Kontra produktif karena</span> tidak meningkatkan ekspansi sektor real. Dalam hal ini tujuan QE tidak tercapai.</p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dugaan saya ini juga sama dengan kekawatiran IMF. Makanya IMF merekomendasikan agar relaksasi klasifikasi kredit yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak lagi diperpanjang setelah berakhir pada Maret 2024 mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi kerugian yang tertahan di tahun-tahun berikutnya. IMF juga menyatakan perusahaan yang rentan dan memiliki risiko utang akibat restrukturisasi ini cukup banyak. Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga memiliki interest coverage ratio (ICR) atau rasio cakupan bunga kurang dari 1. IMF mengatakan pada juli 2023 ada kenaikan dari 21 persen menjadi 28 persen perusahaan berisiko (LaR). Nah kan. Kalau maret 2024 harus berakhir relaksasi, bank harus kembalikan uang itu ke BI. Ini BLBI terbesar sepanjang sejarah loh. Jangan jangan memang udah liao tuh uang. Entahlah. Semoga ada solusi.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-78807493327970577372024-02-05T07:05:00.009+07:002024-02-05T07:34:59.957+07:00Prabowo sang sosialis<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VBYk7JFPeMUo4GgpfJ2q1gDYXNcvPqo3wdwIv25zHfuFriYzwcBb84WI5NtVq2s8fUVBz1nSQAn-ZpNJAK4fmZqtOqAJsoLPGsPNu_ttKZRUUt-mCUEEdRKhI88aD-7GH1UrfLHMv7gwiKgHya74Ob_zotZgfcsm5ZQp3hQOwTOaHrV9RveNKheaozfo/s275/pra.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VBYk7JFPeMUo4GgpfJ2q1gDYXNcvPqo3wdwIv25zHfuFriYzwcBb84WI5NtVq2s8fUVBz1nSQAn-ZpNJAK4fmZqtOqAJsoLPGsPNu_ttKZRUUt-mCUEEdRKhI88aD-7GH1UrfLHMv7gwiKgHya74Ob_zotZgfcsm5ZQp3hQOwTOaHrV9RveNKheaozfo/s1600/pra.jpeg" width="275" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Orientasi ekonomi dan politik dalam sosialisme bersifat sosial. Ini kebalikan dari kapitalisme, yang bersifat kapital. Sosialisme juga dibagi dua. Ada yang pro pasar seperti China dan India. Tetapi juga ada yang anti pasar seperti korea utara. Kapitalisme juga sama. Ada yang pro pasar bebas dan ada juga yang market regulated atau pasar yang diatur. Sejak awal Sosialisme dan kapitalisme diperkenalkan sebagai teori, terus berkembang dan akhirnya menjadi pragmatisme. Tergantung kepada situasi dan kondisi geopolitik dan geostrategis. Maklum, tidak ada negara yang bebas tanpa tergantung dengan negara lain.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Prabowo dalam setiap narasi politik nya terkesan memang seorang sosialis. Itu bisa dilihat sejak Pemilu 2014, 2019 dan 2024. Dia sinis terhadap asing yang menguasai sumber daya alam Indonesia. Singkatnya dia sinis terhadap kebijakan ekonomi yang neoliberal. Terutama dia sinis terhadap platform APBN yang pro pasar. Makanya apapun masalah bangsa ini selalu solusi nya adalah negara harus intervensi. Negara harus punya political will untuk lead terhadap sumber daya ekonomi dan sosial. Kalau membaca visi misi Prabowo -Gibran jelas sekali tergambar tentang sosialisme itu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sikap politik Prabowo yang sosialisme itu tidak datang mendadak. Tidak lahir dari kampus. Tetapi daatang dari Gen garis ayahnya. Kakeknya, Margono Djojohadikusumo, adalah anggota team ekonom yang ada pada BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ). Kita semua tahu, bahwa BPUPKI bertugas menetapkan Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara. Salah satu spirit sosialisme ada pada pasal 33 pada UUD 45. Itu mungkin datang dari Kakeknya. Sementara </span>Ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, adalah ekonom yang dikenal sebagai begawan ekonomi. Soemitro menterjemahkan pasal 33 UUD 45 itu dalam politik sosialisme. Berbeda dengan Sosialisme Marxisme. Sosialisme nya Soemitro adalah Sosialisme nya Sjahrir. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Ya seperti apa konkritnya sosialisme Soemitro itu? Sosialisme kanan. Jadi wajar kalau Prabowo terinspirasi dengan pemikiran Ayah dan kakeknya. Makanya Gerindra didirikan Prabowo bertujuan sejak awal memang memperjuangkan UUD 45 dikembalikan kepada aslinya. Lantas seperti apa kalau sosialisme itu diterjemahkan dalam bentuk UUD 45 yang asli? ya lihatlah pengalaman era Soeharto. Semua sentralistik. Dan secara berlahan lahan sejak periode kedua Jokowi berkuasa, memang proses resentralisasi itu terjadi. Itu mindset Golkarisme yang ada pada Partai Golkar, Gerindra, Partai Demokrat dan tentu Nasdem dan Yusril dari Partai Bulan Bintang. Maklum mereka itu semua pernah merasakan bulan madu terindah ketika Soeharto berkuasa.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br />
Saya pribadi tidak bisa menghakimi konstitusi kita. Karena UU 45 yang diamandemen sejak 25 tahun lalu, ternyata tidak membuat kita lebih baik. Samahalnya 32 tahun UUD 45 asli diterapkan tidak membuat kita lebih baik. Saya percaya dengan Prabowo kalau dia seorang sosialisme kanan murni. Tetapi saya tidak percaya dengan Jokowi sebagai seorang sosialis kanan. Karena terbukti selama dia berkuasa utang betambah 5 kali dibandingkan 6 presiden sebelumnya. Jokowi itu tepatnya pragmatiisme atau opportunisme.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Artinya saya juga tidak yakin Prabowo akan begitu saja follow Jokowi dan sebaliknya Jokowi CS juga tidak bisa follow Prabowo. Terutama para konglo yang mempunyai konsesi tambang dan kebun. Justru kalau Prabowo jadi presiden, potensi konflik antar kelompok Prabowo dan Jokowi sangat besar terjadi. Apalagi dengan kembalinya UUD 45 secara murni maka sistem presidential akan sama dengan kekuasaan fasisme Soeharto. Yang pertama kali ditebas oleh Prabowo adalah Jokowi CS.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ? mari kita lihat konflik bisnis antara Prabowo, terutama adiknya Hashim Djojohadikusumo dan Konglomerat yang ada dibalik Jokowi. <b>Pertama</b>. Hashim punya dendam Pribadi dengan Boy Thahir yang hostile Adaro dari tangannya. Hashim juga punya dendam pribadi dengan Bakrie yang membuat dia dan Nick Rotschild gagal akuisisi Bumi Resource Plc tahun 2011. Hashim tersingkir dari kepemilikan saham Pembangkit listrik, Paiton Energi, berpindah ke LBP dan kemudian ke Salim Group. Kita semua tahu bahwa mereka itu semua ada dikubu Prabowo dalam pilpres 2024.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Kedua.</b> Prabowo punya dendam pribadi dengan SBY dan Jokowi, karena sampai dengan tahun 2019 dia tidak punya akses kepada sumber daya keuangan dalam negeri untuk me- leverage 500.000 hektar lahannya. Sementara konglomerat lainnya mendapatkan kemelimpahan sumber daya keuangan dalam bentuk faslitas negara. Kecemburuan sosial pasti ada. Kita aja orang kecil ada kecemburuan sosial apalagi sekelas Prabowo.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Ketiga.</b> Tidak ada satupun alasan yang membuat Prabowo harus patuh kepada Jokowi. Karena Jokowi bukan partai yang punya akar rumput. Bukan pula tokoh nasional yang punya basis massa seperti NU dan Muhamamdiah. Jokowi hanya dikeliling oleh relawaan dan opotunis pragmatis. Yang kapan saja bisa pergi kalau opportunity tidak ada lagi. Dan bagi Prabowo, tidak ada yang berkuasa selain negara, termasuk penguasaan sumber daya ekonomi. Jadi tidak ada alasan bagi dia untuk bayar utang budi kepada konglo yang bantu dia menjadi RI-1. Emang loe siapa, katanya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Nah kembali ke laptop dari tulisan awal ini. Apakah Prabowo mampu melaksanakan visi UUD 45 secara murni. Kalau dia jadi presiden tahun 2009, Saya yakin bisa. Karena saat itu utang kita masih rendah. PDB juga belum sebesar sekarang. Tetapi tahun 2024 dengan tingkat utang diatas Rp. 8000 triliun atau utang publik sekitar Rp. 16 ribu triliun. Hampir tidak mungkin bisa diterapkan UUD 45 asli. Karena suka tidak suka, kita sudah kena <i>debt trap</i>. Negara tidak lagi sepenuhnya bisa lead. Yang lead adalah pasar. Kalau dilanjutkan program Jokowi, itu juga sulit melaksakannya. Mengapa ? Walau PDB sebesar USD 1,4 triliun namun ruang fiskal hanya 2-3% dari PDB. Kalau dipaksakan, maka nasip kita akan sama dengan Venezuela. Semua gratis tetapi nilai uang lebih rendah dari kertas tissue toilet.</span></p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Jadi apa solusinya ? Prabowo bisa mengikuti visi GAMA. Visi PDIP. UUD 45 yang diamandemen dipertahankan. Tetapi sistem ekonomi harus market regulated. Artinya segala UU yang berkaitan dengan sumber daya bernuasa neoliberal di revisi. Seperti UU Cipta kerja dan UU MIGAS. Sebaliknya UU yang bernuansa populisme terhadapat koperasi dan UMKM harus di revisi dengan paradigma ekonomi regulated, yang protektif namun membuka peluang terjadinya sinergi antara usaha besar dan kecil. Ya seperti China. Menerapkan ekonomi pasar tetapi regulated, bukan free market. Tapi saya tidak yakin Prabowo mau mengikuti Visi GAMA. Kadang mindset yang terbentuk dari pendidikan keluarga tidak mudah diubah..</span></p><div><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></div>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-5316215938070464382024-02-01T09:08:00.013+07:002024-02-01T21:14:42.438+07:00Jaga NKRI. Presiden harus netral!<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp_P1rHY83PBCuzboow_TJ2lmR444DNbV6B1c70ZvC02bIx_YQcMwyveWpF4rJrxYUQw4pFm6rC-ZwZydUosrPVRWIZHdTVlMZqUmg7JG2Pw2HBts_0tRDvKeFhEw4cck1Z08Nd4zPezKj91MS8JOLLeBtabbOstJtO2eNpX03zTOUDp0Co1O-VElMYEgL/s392/ned.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="129" data-original-width="392" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp_P1rHY83PBCuzboow_TJ2lmR444DNbV6B1c70ZvC02bIx_YQcMwyveWpF4rJrxYUQw4pFm6rC-ZwZydUosrPVRWIZHdTVlMZqUmg7JG2Pw2HBts_0tRDvKeFhEw4cck1Z08Nd4zPezKj91MS8JOLLeBtabbOstJtO2eNpX03zTOUDp0Co1O-VElMYEgL/s320/ned.png" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mantan Kepala BIN, <span style="-webkit-font-kerning: none;">AM Hendropriyono</span> mengingatkan bangsa Indonesia agar berhati-hati terhadap operasi <span style="-webkit-font-kerning: none;">NED</span> jelang <span style="-webkit-font-kerning: none;">Pemilu 2024</span>. Apa sih itu NED? NED singkatan dari National Endowment for Democracy. NED adalah alat pemerintah AS menggunakan soft power nya untuk, menumbangkan pemerintah yang sah dan mengembangkan kekuatan boneka pro-AS di seluruh dunia dengan agenda “mempromosikan</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">demokrasi”. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Karena caranya sangat canggih dan didukung bukan hanya oleh elite Politik AS tetapi juga oleh konglomerat financial dan komoditas berkelas dunia. NED bergerak menggunakan proxy yang merupakan bagian dari elite politik, tokoh ormas/LSM, Militer, pengusaha terkemuka di negara yang jadi target. Para Proxy tidak menyadari antar mereka saling berhadapan untuk menjatuhkan dan memincu chaos politik bau amis darah. NED ada di balik color revolutions termasuk disintegrasi Unisoviet, the Rose Revolution di Georgia, the Orange Revolution di Ukraine, dan the Arab Spring. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada bulan Oktober 2000, NED mendanai dan menghasut Velvet Revolution di Serbia yang menggulingkan pemerintahan</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Milosevic. NED menggunakan gerakan Mahasiswa dengan melatih mereka sebagai pressure group. Para Pro Demokrasi yang didanai AS memainkan peran kunci di balik hampir setiap aspek gerakan anti-Serbia. Mereka melacak jajak pendapat, melatih ribuan aktivis oposisi dan membantu mengatur tabulasi suara paralel yang penting.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada tahun 2003, Revolusi Mawar terjadi</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">di Georgia, dan kemudian Presiden Eduard Shevardnadze terpaksa mundur. Dalam revolusi ini, NED merencanakan dan berpartisipasi dalam seluruh proses mulai dari “memilih” pemimpin oposisi, melatih oposisi hingga menyediakan dana besar. Setelah “revolusi”</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">berhasil, NED terus menawarkan “dana murah hati”. Pada tahun 2004 saja, NED memberikan donasi kepada 12 LSM di Georgia. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada akhir tahun 2004, selama Revolusi Oranye di Ukraina, Amerika Serikat menawarkan 65 juta dolar AS kepada oposisi Ukraina melalui NED dan organisasi lainnya. Ketika demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran terjadi</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">di Ukraina pada tahun 2013, NED mendanai sebanyak 65 LSM di negara itu, dan bahkan menyediakan dana besar untuk membayar “upah” kepada setiap pemrotes. RIA Novosti melaporkan bahwa NED telah menginvestasikan 14 juta dolar AS dalam sebuah proyek di Ukraina yang menyebabkan demonstrasi besar pada tahun 2014 yang menggulingkan pemerintahan</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-family: "Lucida Grande"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Yanukovych saat itu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">NED adalah pendukung penting di balik revolusi Musim Semi Arab. Di Mesir, Yaman, Yordania, Aljazair, Suriah, Libya dan negara-negara lain, NED memberikan dukungan keuangan kepada individu dan kelompok pro-Amerika dengan mendukung yang disebut feminisme, kebebasan pers, dan kegiatan hak asasi manusia. Ini mengekspor berbagai macam ide anti-pemerintah, menghasut revolusi warna, dan menjerumuskan dunia Arab ke dalam perang, kerusuhan sosial, dan resesi ekonomi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">NED menghasut "revolusi warna" di Bolivia, memaksa Presiden Evo Morales untuk mengundurkan diri dan pergi ke luar negeri. Selama hampir 14 tahun pemerintahan kiri di bawah Morales, Bolivia menikmati stabilitas politik dan tingkat pertumbuhan tercepat di Amerika Selatan. Tingkat kemiskinannya terus menurun, mata pencaharian masyarakat meningkat tajam, dan ketegangan antara kulit putih dan pribumi berkurang secara signifikan. Pemerintah Morales memenangkan pemilihan umum, tetapi dipaksa mundur oleh “gerakan jalanan” dan militer serta polisi. NED berperan dalam lebih dari satu cara. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada 9 Agustus 2020, Presiden Belarus Lukashenko terpilih untuk keenam kalinya dengan 80,1% suara. Memicu protes besar-besaran di ibu kota Minsk dan kota-kota lain selama beberapa hari, dan kerusuhan di beberapa daerah. Ketua NED, Karl Gershman mengakui bahwa NED telah lama beroperasi di berbagai bagian di Belarus dan terlibat dalam aktivitas hak-hak sipil di Belarus timur, termasuk Vitebsk dan Gomel. NED mendukung pemimpin oposisi Svetlana Tikhanovskaya, dan bekerja dengan timnya melalui lembaga inti NED untuk memfasilitasi kegiatan timnya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada tahun 2020, protes dan demonstrasi pecah di jalan-jalan Thailand. Organisasi seperti Thai Lawyers for Human Rights (TLHR) yang didanai NED secara terbuka mendukung dan menghasut protes di jalan. The Bangkok Post mengungkapkan bahwa TLHR telah menerima dana dari NED. The Nation, sebuah surat kabar Thailand, melaporkan bahwa NED juga telah mendanai platform media termasuk Prachatai, sebuah outlet media online, dan berbagai LSM seperti iLaw, sebuah LSM hukum berbasis internet. NED telah ikut campur dalam urusan internal Thailand melalui platform dan organisasi tersebut untuk menuntut pemerintah Thailand untuk mengubah konstitusi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Masih banyak lagi catatan gelap dari NED, seperti kasus <a href="https://erizeli.literalisme.com/2024/01/bukan-siapa-siapa.html" target="_blank">Nikaragua. </a>Yang intinya walau NED berkedok pro demokrasi namun sebenarnya betujuan mengubah sistem negara itu. Kalau karena itu presiden harus dijatuhkan, ya itu resiko perubahan. Setelah berubah, mereka akan mainkan cara smart untuk menempatkan proxy nya sebagai presiden. Di Indonesia, NED terlibat menjatuhkan rezim Soeharto. Untuk mengubah rezim Diktator ke rezim Reformasi. Namun mungkin setelah 25 tahun reformasi, NED perlu mengubah lagi, yaitu memecah NKRI. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ? </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ini masalah kompetisi geopolitik dan geostrategis antara China dan AS, yang punya kepentingan terhadap kawasan Laut China Selatan. Menguasai Indonesia adalah kata kunci memenangkan perang hegemoni kawasan. Poltiik Persatuan atas dasar Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, yang dicanangkan Soekarno dan bapak pendiri bangsa lainnya sangat sulit bagi negara lain memecah Indonesia. Nah inilah yang harus diubah. </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tanda tandanya udah keliatan. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Demokrasi berada pada titik terendah dan penyebabnya adalah rezim itu sendiri. Artinya rusaknya demokrasi by design dan ini tidak akan terjadi tampa keterlibatan silent operation NED. </span>Makanya proses politik menuju pemilu 2024 berpotensi terjadi chaos. Karena sangat berbeda dari Pemilu sebelumnya. Kalau ini tidak disadari oleh elite politik, NKRI bisa bubar. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Hanya Jokowi yang bisa membalik situasi ini. Seperti kegagalan NED memisahkan Hong kong dari China dan terpecahnya Rusia paska bubarnya USSR. Caranya? kita tidak bisa meniru China dan Rusia dengan cara kepemimpinan diktator. Karena struktur bangsa itu dari awal memang sudah menjadikan AS musuh bersama. Nah untuk indonesia caranya ya jangan ada kecurangan sedikitpun pada pemilu. Jogowi harus tampil sebagai kekuatan moral menjaga pemilu Jurdil dan yakinkan rakyat bahwa dia akan jadi pengawal sejati NKRI. Tidak ada dimana mana namun ada dimana mana. Milik bagi semua golongan. Netral! Ini akan memperkuat persatuan dan kesatuan. Memperkuat semangat solidaritas anak bangsa mendukung siapapun terpilih sebagai</span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"> presiden pada Pemilu 2024 ini. Semoga paham.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-52257603494863999622024-01-25T07:46:00.001+07:002024-01-25T08:12:15.777+07:00Deflasi di China ?<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 18px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje-GJTIgv5nOVmNCrcQ_Lrw9_2WiAZ6YOKHCGApRvBfXNXGt7gKynNtzAdhW2BhuX7Dj6Pd0SM9cxSSEpgzY6AlSq2v482Zqdt_C4UV_iLiX2e12EkXz2wEnDrCoiqiYHBiRq6tEqlbS-YrANlUMXnFQeew4CvFduqyy1P7C1AtF3wGkfqd4LZIdGTwHLN/s512/rurat.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="341" data-original-width="512" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje-GJTIgv5nOVmNCrcQ_Lrw9_2WiAZ6YOKHCGApRvBfXNXGt7gKynNtzAdhW2BhuX7Dj6Pd0SM9cxSSEpgzY6AlSq2v482Zqdt_C4UV_iLiX2e12EkXz2wEnDrCoiqiYHBiRq6tEqlbS-YrANlUMXnFQeew4CvFduqyy1P7C1AtF3wGkfqd4LZIdGTwHLN/s320/rurat.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Perdana Menteri Li Qiang pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, tahun lalu. Pada saat itu, Li menyoroti bahwa Tiongkok tidak mencapai pembangunan ekonominya melalui “stimulus besar-besaran” dan “tidak mencari pertumbuhan jangka pendek sambil mengumpulkan risiko jangka panjang.” “Sebaliknya, kami fokus pada penguatan faktor internal,” kata Li. Ungkapan Li itu bagi pasar sebagai sinyal bahwa China akan focus kepada kebijakan inward looking yang berdampak kepada terjadinya deflasi. Targa barang dan jasa jatuh ke titik teredah. Tentu memperlambat pertumbuhan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kemarin senin, Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga utama pinjaman satu tahun dan lima tahun masing-masing sebesar 3,45% dan 4,2%, sesuai dengan perkiraan. Pada umumnya orang beranggapan suku bunga ini akan mendorong tumbuhnya produksi swasta dan laju konsumsi rumah tangga. Nyatanya sejak tahun lalu kebijakan suku bunga itu tidak berdampak apapun terhadap dunia usaha, bahkan banyak pabrik berorientasi ekspor tumbang. Sebegitu kerasnya keluhan dunia usaha dan pengamat, namun Beijing tidak berkomentar apapun. Diam saja. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau anda terbiasa hidup dalam sistem demokrasi bebas, anda pasti akan anggap China tolol. Karena punya mesin produksi tetapi justru kebijakan ekonomi membuat deflasi. Tiongkok dan negara-negara lain di dunia tampaknya hidup di dua alam semesta yang berbeda. Tiongkok memangkas suku bunga untuk menghindari deflasi sementara negara-negara lain berjuang melawan inflasi. Negara lain kebanjiran uang kurang produksi. China kebanjiran barang tapi kurang uang.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Lantas apa sih sebenarnya dasar kebijakan China mengerem laju ekonominya? Sebenarnya ini bukan karena situasi global tetapi bagian dari program jangka panjang China mennuju 2050. Sejak tahun 2013 China sudah beralih ke sektor pedesaan atau ekonomi inklusif akar rumput. Yaitu memperkuat fundamental ekonomi pada akar rumput. Itu wajar saja. Karena sekian dekade kebijakan ekonomi China outward looking. Pemerintah memberikan banyak dukungan kepada BUMN, swasta besar dan menengah untuk tumbuh. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Akibat kebijakan inward looking itu, sejak tahun 2008 revitalisasi pedesaan dimulai dan tahun 2013 selesai dilaksanakan. </span><span style="-webkit-font-kerning: none;">Sejak 2013 China secara berlahan beralih ke inward looking policy. Akibatnya inward looking itu menempeleng </span><span style="-webkit-font-kerning: none; text-decoration: underline;"> </span><span style="-webkit-font-kerning: none;">keras perusahaan swasta , seperti New Oriental, DiDi Chuxing, Alibaba dan platform TI lainnya, yang dianggap memeras usaha kecil.</span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Terjadi migrasi penduduk kota ke desa. Alasan biaya hidup lebih murah dan peluang dapatkan uang lebih besar. Sementara Industri high tech berat maupun ringan memang terpukul. Jasa keuangan dan property juga terpukul. Tapi industri agro terbang dan menikmati pertumbuhan sangat besar. Kini uang di kota kota besar berkurang perputarannya, dan telah bergeser ke pedesaan.</span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"> </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Itu terjadi by design lewat tiga kebijakan saja. Pertama, Mengurangi kredit ekspor. Kedua, peningkatan upah 10 kali lipat di zona ekonomi khusus dan ketiga, perbaikan tatan niaga agro dan industri pedesaan secara luas. Diharapkan tahun 2050, desa desa itu sudah berubah jadi kota. Sehingga China akan menjadi satu satunya negara yang sukses mengubah lanskap desa menjadi kota dan saat itu kemakmuran terjadi bagi semua.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b></b></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Beberapa dekade lalu, penduduk desa bergantung pada menanam gandum dan jagung untuk mencari nafkah dan pendapatan bersih per kapita tahunan mereka saat itu kurang dari 3.000 yuan. Hal ini mendorong banyak pemuda desa untuk pergi ke kota sebagai pekerja migran, meninggalkan mereka yang sebagian besar lahir pada tahun 1950an dan 1960an untuk mengurus lahan pertanian.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Dalam beberapa tahun terakhir, ketika Tiongkok memajukan revitalisasi pedesaan, hampir 120 anak muda yang lahir pada tahun 1980an dan 1990an di Desa Gengdian telah kembali dari kota dan bergabung dengan generasi petani baru. Mereka sering kali menolak subsidi dana desa. Mereka hanya focus menerapkan konsep pertanian modern, yang difasilitas pemerintah dengan adanya warehousng ecommerce market place. Pasar terjamin dan supply chain aman dari mafia broker. Tekhnologi tersedia.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Cao Youzhong 34, bekerja di kota-kota besar setelah lulus kuliah pada tahun 2010, sebelum kembali ke kampung halamannya di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, lebih dari empat tahun lalu. Dia mengelola 3,3 hektar buah pir, enam rumah kaca sayuran, dan 11 rumah kaca anggur di sana. Dia memanen buah pir secara melimpah tahun ini, dengan pendapatan bersih 75.000 yuan (sekitar 10.550 dolar AS) per hektar. Total pendapatan bersihnya, termasuk yang dihasilkan dari sayuran dan anggur, diperkirakan mencapai 420.000 yuan tahun ini.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">“Dulu saya mendapat penghasilan paling banyak 8.000 yuan sebulan saat bekerja di kota, tapi sekarang saya mendapat penghasilan lebih banyak lagi,” kata Cao. Desa kecil dengan populasi lebih dari 800 jiwa ini telah mendirikan pabrik pembibitan cerdas, koperasi buah dan sayuran, dan pabrik pengemasan dan pengolahan, serta warehouse ecommerce market place untuk meningkatkan penjualan. Industri rumah kaca yang berkembang pesat ini menghasilkan pendapatan yang besar dan kualitas hidup yang tinggi, menjadikan desa ini lebih menarik bagi kaum muda yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Geng Fujian berhenti dari pekerjaannya di sebuah pabrik elektronik di pusat manufaktur Shenzhen bagian selatan dan kembali ke desa tersebut pada tahun 2010. Lewat program revitalisasi desa, membantunya mendapatkan pinjaman tanah dan bank untuk membangun rumah kaca. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Gerakan kembali ke desa ini memang bagian tak terpisahkan dari revitalisasi desa. Ini gerakan revolusioner. Mengubah statusquo pertanian dengan paradigma baru, yaitu mindset industri. Kader partai komunis di seluruh China dilibatkan sebagai mentor bidang pertanian. Mereka secara langsung mengajari teknik bertani. Secara rutin melatih para petani muda di lahan percontohan pertanian, di mana praktik pertanian modern seperti budidaya tanpa tanah, fertigasi, dan pengatur suhu otomatis diterapkan. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">“Dengan tersedianya praktik pertanian modern, bahan dan mesin pertanian, serta lingkungan kewirausahaan pertanian yang lebih baik, para petani muda tidak perlu lagi bekerja keras seperti generasi sebelumnya,” kata Kader partai komunis.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Geng, 34 tahun, menghasilkan lebih dari 400.000 yuan dari menanam cabai tahun lalu. "Saya mendapat penghasilan lebih banyak dari menanam sayuran rumah kaca dibandingkan bekerja di pabrik. Tidak ada banyak perbedaan antara kehidupan pedesaan dan perkotaan. Terlebih lagi, saya bisa lebih dekat dengan orang tua dan anak-anak saya dan merawat mereka dengan baik," dia dikatakan. "Saya sekarang merasakan kepuasan dan kebahagiaan.”</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">
</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Desa Gengdian adalah lambang upaya revitalisasi pedesaan di negara ini. Dipicu dan didorong oleh dorongan ini, sejumlah besar klaster industri khusus dan kawasan pertanian modern bermunculan di seluruh negeri, dengan banyak generasi muda yang kembali ke kampung halaman mereka – seringkali dengan modal, teknologi, dan ide-ide baru. Kegiatan inovasi dan kewirausahaan berkembang pesat di pedesaan. Selama dekade terakhir, puluhan juta orang telah kembali ke desa untuk mendirikan usaha, dan setiap entitas rata-rata menciptakan enam hingga tujuh pekerja. Sedikitnya 800 juta orang desa mendapatkan pekerjaan yang stabili berkat kehadiran mereka.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-5189224224879508262024-01-12T23:21:00.014+07:002024-01-16T06:01:35.786+07:00LegacyJokowi: Rusak lingkungan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUe7w7E9a1vbF5JiaV_asWmFS3cbX_oAy-P2I2ewZiN6ELwXrXJVMomSTjLEr0WltuphciSu_nh6G1QPXCKmaFZ2qQvsC_BNfmMO0hf6AhBMJ0qxMLYmUsfCgh0aBu_hnzB9VPa15ZxzYYdlZRDG3Kz2MAhzZDsiFGpgXttkVpuFEvpVB848v2ejxLhjEw/s750/Penyebab-Rusaknya-Lingkungan-Hidup_387978.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="352" data-original-width="750" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUe7w7E9a1vbF5JiaV_asWmFS3cbX_oAy-P2I2ewZiN6ELwXrXJVMomSTjLEr0WltuphciSu_nh6G1QPXCKmaFZ2qQvsC_BNfmMO0hf6AhBMJ0qxMLYmUsfCgh0aBu_hnzB9VPa15ZxzYYdlZRDG3Kz2MAhzZDsiFGpgXttkVpuFEvpVB848v2ejxLhjEw/s320/Penyebab-Rusaknya-Lingkungan-Hidup_387978.jpg" width="320" /></a></div><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tuhan tidak ciptakan bumi dua kali. Artinya anugerah kehidupan di bumi ini harus dijaga, agar terjadi pembangunan peradaban berkelanjutan. Kita menikmati kemelimpahan sumber daya pada hari ini namun cara kita memperlakukan alam dan lingkungan sangat buruk sehingga terjadi degradasi lingkungan. Itu sama saja kita mewariskan bencana kepada generasi setelah kita, seperti menipisnya sumber daya alam, kekeringan yang sering terjadi dan intens, serta kejadian cuaca ekstrem. Bukan masa depan yang baik. Apakah ini yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita? kalau ya, saya rasa kita termasuk kufur nikmat. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><span style="font-size: 14px;">Apalagi situasinya sudah sangat buruk. Planet ini akan mengalami kenaikan suhu sebesar 2,7 °C pada akhir abad ini. </span><span style="font-size: 15px;">B</span></span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none; font-size: 14px;">erdasarkan janji emisi CO2 nasional yang dibuat sebelum KTT COP26 – jauh di atas target Perjanjian Paris sebesar 1,5 °C. Kelanjutan tren ini akan mengurangi total nilai ekonomi global sebesar 10% pada tahun 2050, menurut Swiss Re. Setelah COP26 di Glasgow, banyak negara meningkatkan ambisi mereka. Namun menurut Badan Energi Internasional (IEA), janji terbaru ini masih menyisakan kesenjangan yang signifikan dalam pengurangan emisi yang diperlukan pada tahun 2030 untuk menjaga agar suhu tetap berada pada kisaran 1,5 °C. </span><span style="font-size: 14px;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ada tiga hal yang membuat saya menyimpulkan Jokowi tidak berniat baik kepada generasi hari ini dan besok. Atau mungkin dia tidak paham akan fungsinya sebagai presiden yang disumpah melaksanakan tujuan bernegara untuk memajukan kesejahteraan umum. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Pertama</b>. Jokowi berkata pada november 2014. “Lahan gambut tidak boleh disepelekan, mereka harus dilindungi karena membentuk sebuah ekosistem khusus, dan tidak hanya gambut dalam yang harus dilindungi, tapi semua area gambut” Walau tahun 2019 Jokowi sudah meratorirum konsesi Hutan dan Lahan Gambut. Tidak lagi memberikan izin baru atau perpanjangan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, kegiatan penebangan dan pertambangan, yang diberlakukan tahun 2011. Analisis yang dilakuan <a href="https://www.greenpeace.org/indonesia/publikasi/3491/indonesia-deforestasi-meningkat-di-area-area-yang-dilindungi-oleh-moratorium/"><span style="-webkit-font-kerning: none;">Greenpeace</span></a> menunjukkan bahwa sepertiga area yang terbakar di Indonesia dalam periode 2015-2018 berada di kawasan moratorium. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ? Moratorium hanya berupa Inpres, dan bukan regulasi yang mengikat secara hukum, proses revisi yang terus diadakan telah memungkinkan adanya celah secara diam-diam menghapus jutaan hektar hutan primer dan lahan gambut yang semestinya dilindungi dan malah menjadi terbuka untuk dieksploitasi perusahaan. Perkebunan sawit dalam kawasan hutan mencapai 3,37 juta hektar. Persoalan sawit dalam hutan ini diselesaikan melalui pemutihan. Kan konyol.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Kedua</b>. Hilirisasi dan Industrialisasi SDA, merupakan program kebanggaan Jokowi lewat exploitasi lingkungan sebagai sumber daya mineral tambang. Periode presiden Jokowi tercatat telah memberikan penguasaan lahan konsesi seluas 11,7 juta hektar, terbanyak untuk sektor tambang. Bahkan, dari semua rezim pemerintahan sejak era Soeharto, Jokowi adalah presiden yang paling luas memberikan izin tambang. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dalam catatan Walhi, pertambangan nikel merupakan komoditas yang massif melakukan alih fungsi Kawasan hutan, hingga saat ini setidaknya 693.246,72 Ha Kawasan tutupan hutan di Indonesia diberikan kepada konsesi nikel. Sementara itu di Provinsi Maluku Utara. Seperti nampak di Pulau Obi, di mana pulau dengan luasan hanya 2500 km2 telah dijejali dengan 5 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas konsesi 10.769,53 hektar. Secara umum, akibat pertambangan nikel telah menyebabkan hilangnya hutan alam di pulau-pulau kecil Maluku Utara.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Ketiga</b>. Faktor utama kerusakan lingkungan adalah deforestasi dan perubahan fungsi hutan (Benett, 2017). Bahwa perubahan lahan hutan menjadi non hutan (deforestasi) akibat kegiatan manusia merupakan determinan utama penyebab terkuat terhadap degradasi lingkungan di Indonesia periode 2015-2020. Greenpeace Indonesia menyebut luasan lahan deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,13 juta hektare (ha) atau setara dengan luas 3,5 kali luas Pulau Bali.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Data itu bukan karangan Greenpeace tetapi itu merujuk data yang dimiliki pemerintah. Jika dirinci, deforestasi terjadi di 629,2 ribu ha pada periode 2015-2016, 480 ribu ha pada periode 2016-2017, 439,4 ribu ha pada periode 2017-2018. Jika dirinci, deforestasi terjadi di 629,2 ribu ha pada periode 2015-2016, 480 ribu ha pada periode 2016-2017, 439,4 ribu ha pada periode 2017-2018. Total deforestasi selama lima tahun terakhir juga telah mencapai setengah luas deforestasi yang terjadi sepanjang 12 tahun sebelumnya (2003-2014) yakni 4,19 juta ha. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dalam FOLU Net Sink 2030, Indonesia tidak menargetkan deforestasi turun ke titik nol. Indonesia juga tidak menerbitkan regulasi yang melarang pembabatan hutan besar-besaran. Pemerintah masih mengizinkan deforestasi atas nama ‘pembangunan besar-besaran’ dengan skema deforestasi terencana dan deforestasi tidak terencana. Klaim kunci dalam kebijakan FOLU Net Sink 2030 bahwa pelepasan karbon dari deforestasi hutan alam dapat diganti (offset) dengan penyerapan karbon dari pembangunan hutan tanaman merupakan hal yang menyesatkan.***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">So walau kita sudah merdeka sejak tahun 1945 dan membangun sejak era Soeharto, namun sampai sekarang tidak terjadi transformasi pembangunan ekonomi. Tetap mengandalkan ekstraksi SDA. Soeharto dengan program HTI ( Hutan Tanaman Industri ) dan PIR ( Perkebunan Inti Rakyat ) atau pembukaan lahan berskala besar untuk Sawit. Era SBY, maraknya penambangan batubara dan berlanjutnya perluasan kebun sawit. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Jokowi tidak ada nyali melakukan transformasi dari ekonomi ekstraktif ke regeneratif. Andaikan selama era Jokowi kita sudah terapkan ekonomi regeneratif, yang berbasis empat nilai pengikat: (1) hubungan sejarah; (2) hubungan dengan lanskap ekologis; (3) praktik ekonomi yang tidak destruktif; dan (4) memiliki dimensi pemulihan kondisi sosial-ekologis, tentu tingkat kerusakan lingkungan rendah meskipun pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi meningkat. </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Justru Jokowi terus melanjutkan program presiden sebelumnya yang utamakan pertumbuhan ekonomi lewat ekstraksi SDA agar bisa terus <a href="https://erizeli.literalisme.com/2024/01/utang-lendir-era-jokowi.html" target="_blank">berhutang</a>. Walau dia punya program transisi energi, khususnya dalam menekan karbon emisi. Ini mission impossible, dan tepatnya lip service. Kurva Kuznets yang dipelopori ekonom Simon Kuznets, mengatakan bahwa semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, potensi kerusakan lingkungan yang akan terjadi juga semakin besar. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalaulah mau jujur kerusakan lingkungan yang berdampak depletion atau berkurangnya nilai aset lingkungan dimasukan ke dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi, saya yakin total PDB kita tidak ada artinya dengan nilai kerusakan lingkungan akibat ekstraksi pertambangan, pembukaan lahan untuk estate food, kebun sawit dan lain lain. </span>Artinya ketidakseimbangan lingkungan membuat manfaat ekonomi tidak sepadan dengan biaya sosial dan dana rehabilitasi yang diperlukan oleh generasi berikutnya. Jokowi mewariskan masalah yang sama buruknya seperti presiden sebelumnya.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-60789884713075964312024-01-03T22:42:00.012+07:002024-01-05T05:50:36.703+07:00SDM Indonesia low class<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimThSWQhmxvQ-gMTnn-QvsAjd3OjntZ-XVlOBwSBj06OS2v09f62MTUmrgj5kxJqeKX46NTjafXxVSmzrHTkTMep03U1x8DUnlvizswCzG25uZNDI71RD9lcto_KSIGdkfT7egDKkwOXlZf2e6SLhAeGEyRIMTRP-VPyNrhdpybVUNDiW4tyq_wvO112-E/s880/Countries-with-Best-Education-System.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="550" data-original-width="880" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimThSWQhmxvQ-gMTnn-QvsAjd3OjntZ-XVlOBwSBj06OS2v09f62MTUmrgj5kxJqeKX46NTjafXxVSmzrHTkTMep03U1x8DUnlvizswCzG25uZNDI71RD9lcto_KSIGdkfT7egDKkwOXlZf2e6SLhAeGEyRIMTRP-VPyNrhdpybVUNDiW4tyq_wvO112-E/s320/Countries-with-Best-Education-System.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Apa itu literasi ? Pengertian literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan sebuah masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang bisa mengembangkan potensi serta partisipasi dalam masyarakat. Literasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan literasi pikiran kita akan terbuka untuk menemukan solusi dari hal-hal yang terjadi di sekitar kita sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan darimana pun sumbernya. Bahkan pengetahuan diluar diri kita. Dengan literasi kita tidak gampang ditipu oleh hoaks, sehingga kita lebih selektif dalam menerima informasi. </span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p>
<p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kalau anda sarjana tekhnik tapi tidak tertarik mempelajari di luar aspek tekhnik maka anda masih disebut dengan kemiskinan Literasi. Mengapa ? Walau anda banyak baca buku teknik tetapi persepsi anda terkooptasi dengan aspek tekhnik, nah cara anda menyampaikan pikiran anda lewat tulisan atau kata kata, tetap saja sulit dimengerti oleh mereka yang tidak paham teknik. Sebaliknya kalau ada orang yang menulis atau bicara di luar aspek teknik , anda pasti tidak berminat mendengar atau tidak paham. Artinya dengan kemiskinan literasi itu membuat anda tidak menjadi bagian dari asset komunitas. Karena berpikir sempit engga open minded. Hanya pada bidang yang anda minati saja. </span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p>
<p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;">Dunia komunikasi mempelajari behavior audience. Dengsn mengetahui audience lemah literasi maka itu sangat mudah menggiring audience menjadi bigot. Caranya ? Memberikan janji kemudahan atau to Good to be true. Karena orang bigot adalah orang yang melihat dunia ini seperti kerajaan</span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;"> </span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;">utopia. Karena daya kritis rendah akibat miskin literasi, mereka sangat mudah menjadi korban ponzy, hoax, ilusi dan provokasi.</span></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa kita tidak bisa mengeskalasi pertumbuhan Industri? Mengapa kita tidak bisa meningkatkan pertumbuhan UMKM menjadi kelas atas sehingga tax ratio kita bisa meningkat. Mengapa kita terjebak utang akibat APBN terus defisit dan kini mencatat rekor hutang terbesar sepanjang sejarah. Mengapa daya saing k</span>ita di Asia Pacific di peringkat tiga terbawah dari total 14 negara di kawasan. Mengapa ? Demikian tanya teman.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya katakan, membangun negara itu adalah membangun bangsa. Prestasi pemerintah itu bukan dari bangunan phisik. Tetapi adalah manusia. Artinya pembangunan phisik itu terjadi karena kapabilitas manusianya, bukan karena utang. Lebih vulgar lagi adalah pembangunan terjadi karena surplus APBN atau adanya tabungan dari penerimaan pajak dan bagi hasil dari SDA atau dari sumber daya negara yang punya value trust mendatangkan FDI. Sejak era Soeharto sampai Jokowi hal ini tidak dipahami.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kunci pembangunan manusia adalah pendidikan. Sistem Pendikan yang bagus, adalah metode belajar mengajar yang mendidik orang jadi gemar membaca dan kritis. Walau tidak sampai Sarjana tetapi itu bisa jadi modal orang untuk survival. Orang bisa membaca perubahan dan meliat peluang dari setiap kebijakan pemerintah. Orang bisa kreatif terhadap hambatan yang datang. Orang akan sulit jadi follower buta, apalagi jadi korban investasi ponzy. Karena daya kritis yang didasarkan kepada kekayaan literasi membuat mereka hidup mengandalkan akalnya dan punya daya lentur dalam bertarung dengan realitas yang penuh ketidakpastian </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Yang jadi masalah bagi bangsa Indonesia adalah kita mewarisi sistem pendidikan yang tidak mendidik orang jadi pembaharu dan visioner. Soekarno seorang visioner hebat. Tetapi dia kehabisan kata kata membuat rakyat bersabar dalam berproses. Maklum para pembantunya lahir dari sistem pendidikan kolonial yang feodalism. Soekarno jatuh dan digantikan Soeharto. Semua menteri dan jenderal era Soeharto adalah mereka yang mengenyam pendidikan era kolonial. Mindset sentralistik dalam nuansa feodal masih melekat dan ajaran dogma sangat kental. Berikutnya lahir generasi bigot.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dari Era Seoharto sampai era Jokowi tidak terjadi transformasi ekonomi. Itu akibat buah warisan sistem pendidikan yang ada, presiden dan menterinya tidak punya kekayaan literasi. Mereka masih mengandalkan SDA untuk ongkosi APBN. Kita tidak paham tentang hilirisasi dan supply chain, value chain. Membedakan upstream, midstream dan downstream saja salah. Makanya era Soeharto hutan habis, hasilnya kita terjebak hutang. Era reformasi dari eksportir migas menjadi importir migas. Itu karena</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"> sains dibelakangi, terbukti</span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;"> </span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;">Gross Expenditure on Research and Development (GERD) </span>terendah di Asia Tenggara. Akibat miskin literasi itu maka miskin juga konsepsi berpikir. Yang terjadi adalah tumpukan utang akibat kesalahan membuat keputusan. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalaupun era jokowi pembangunan infrastruktur B2B meluas, itu bukan karena mindset business as usual, tetapi karena adanya jaminan IRR dari pemerintah dan termasuk jaminan terhadap pembebasan tanah. Sehingga solusi membangun infrastruktur seharusnya B2B bergeser menjadi APBN undertaking. Lagi lagi tidak memahami konsep KPBU atau PPP. itu karena miskin literasi sehingga tidak bisa membedakan jalan Tol sebagai business model dengan Jalan umum sebagai layanan publik yang ditanggung APBN.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sejak zaman Harto sampai era Jokowi, untuk meningkatkan daya beli rakyat dilakukan kebijakan melalui pemberian beragam subsidi, termasuk BLT. Padahal kalaulah mereka punya kekayaan literasi, mereka seharusnya tahu bahwa daya beli itu bukan dari subsidi tetapi dari creating job dan karena nya sektor industri dan perdagangan harus dipacu. Dipacunya bukan dari insentif dan fasilitas kredit perbankan, tetapi dari perbaikan tata niaga yang berkeadilan untuk semua. Hapus rente bernuansa KKN dan oligarchi bisnis. Perbesar anggaran R&D. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kegagalan Harto sampai dengan Jokowi sama. Yaitu gagal mereformasi pendidikan secara mendasar. Tapi pada era harto sampai SBY, sumber daya yang dikorban tidak sebesar Jokowi. Seharusnya Jokowi lebih peduli pada pendidikan. Mengingat anggaran sangat besar ditanganya sebagai effect kemudahan berhutang. Tapi dia menunjuk menteri pendidikan yang bukan berasal dari pendidik. Kalau berharap kejeniusan Nadiem Makarim sebagai pendiri unicorn yang sukses, itu tidak nampak dari aplikasinya. Mari lihat data.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJsBAeFMZzB7ayOixNOi2dUYXgFySI_3JuEEYK8uXpMdI3F3mGU03OXZyCKaUU5xgfeTndjXNPlrOoGqTjbDoWYx3YCXUbguONW3hJGp3W-8cWHQlX7YvDkFbzKezAkBUsdCPO4wuDmU9KGdt9lNXa_YXHE3eD0sFwRwgbJMMNl-eirBj7cmKzeZbcV0XA/s1978/40ad824ed297770dd580fb5ffdde9149e5028707-s2-n2-y1-copypng.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="952" data-original-width="1978" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJsBAeFMZzB7ayOixNOi2dUYXgFySI_3JuEEYK8uXpMdI3F3mGU03OXZyCKaUU5xgfeTndjXNPlrOoGqTjbDoWYx3YCXUbguONW3hJGp3W-8cWHQlX7YvDkFbzKezAkBUsdCPO4wuDmU9KGdt9lNXa_YXHE3eD0sFwRwgbJMMNl-eirBj7cmKzeZbcV0XA/s320/40ad824ed297770dd580fb5ffdde9149e5028707-s2-n2-y1-copypng.png" width="320" /></a></div><br /><p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menyampaikan bahwa peringkat Indonesia naik 5-6 posisi dibanding PISA 2018. Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi. Tapi dari sisi kemampuan orang indonesia terhadap Matemika, Membaca, dan Sains terus menurun.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada subjek kemampuan membaca, Indonesia catatkan skor rata-rata 359, terpaut 117 poin dari skor rata-rata global di angka 476, dan turun 12 poin dari edisi sebelumnya. Selain itu, penurunan skor pada subjek ini juga jadi yang paling signifikan dalam 5 edisi terakhir. Selanjutnya pada subjek kemampuan matematika, yang menjadi topik utama pada PISA 2022, skor rata-rata Indonesia turun 13 poin menjadi 366, dari skor di edisi sebelumnya yang sebesar 379. Angka ini pun terpaut 106 poin dari skor rata-rata global. Penurunan skor rata-rata sebesar 13 poin juga dicatatkan pada subjek kemampuan sains. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada PISA 2022, Indonesia memperoleh skor rata-rata 383 di subjek ini, terpaut 102 poin dari skor rata-rata global. Hasil ini kembali menyamai torehan skor pada PISA 2009. Apa artinya? dari tahun 2009 sampai sekarang tidak ada perubahan sebagaimana perubahan hebat pada proyek phisik. Makanya jangan kaget bila ekonomi tumbuh tetapi melahirkan paradox terhadap kemakmuran. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau ini tidak segera diubah dan diperbaiki maka dalam jangka panjang proyek phisik itu akan hancur lagi karena generasi 2009 -2023 lemah matematika, literasi dan sains. Mereka mudah jadi bigot dan dibohongi oleh politisi populis, seperti makan siang gratis, STNK gratis, BPJS gratis, dan tis tis. Karena mereka tidak punya literasi cukup untuk menilai yang gratis itu memperbodoh dan melemahkan daya kamandirian berkonsumsi. Membiarkan produk gagal dan terus melanjutkannya, itu akan melahirkan bencana. Camkan itu saat di bilik suara Pilpres 2024.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-39921392931970563282023-12-25T10:53:00.007+07:002023-12-25T11:07:14.860+07:00Tax Ratio ?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR9WEKNW5C-NSRorCI9LWY4xmIvgeervchq5yENI56LyNzM64_V1tLfMy7xXQI0aUuWeZG_A-uxdby_yff21c9kkOVN3jBIVo4V_C5hWjQ7hi9kVatZTkoaxlp0HuaipqsIWXWa5YsZgRBGDTLkafQCm2OrouaBHMHWWxXZHrEVtWlygS5iu_TkM_rUF0m/s1694/ratio%20pajak.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="736" data-original-width="1694" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR9WEKNW5C-NSRorCI9LWY4xmIvgeervchq5yENI56LyNzM64_V1tLfMy7xXQI0aUuWeZG_A-uxdby_yff21c9kkOVN3jBIVo4V_C5hWjQ7hi9kVatZTkoaxlp0HuaipqsIWXWa5YsZgRBGDTLkafQCm2OrouaBHMHWWxXZHrEVtWlygS5iu_TkM_rUF0m/s320/ratio%20pajak.png" width="320" /></a></div><br /> <p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa itu Tax ratio ? adalah perbandingan antara penerimaan pajak dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam suatu periode waktu tertentu. Tax ratio menggambarkan berapa besarnya penerimaan pajak yang dapat dikumpulkan dari seluruh produksi barang dan jasa pada suatu negara. Berdasarkan data statistik besaran tax ratio Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir berkisar antara 8 - 11 persen, dimana kondisi tersebut merupakan salah satu capaian terendah di kawasan negara ASEAN. Apalagi bila dibandingkan dengan tax ratio negara-negara maju.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Kalau ada Paslon bawa program IT untuk meningkatkan rasio pajak. Itu sama saja jaka sembung. Engga nyambung alias bego pol. Karena itu udah dibangun oleh SMI di era Jokowi. Itu udah ada semua. Program itu hanya ngabisin anggaran bangun IT baru lagi. Peningkatan tax ratio itu bukan sekedar metode memungut untuk meningkatkan penerimaan pajak atau mengubah kelembagaan pajak, tetapi lebih penting dan utama adalah perbaikan struktur ekonomi. Saya akan menguraikan pengaruh faktor struktur ekonomi terhadap tax ratio, mengingat faktor ini kurang banyak mendapat sorotan padahal mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap tinggi rendahnya tax ratio suatu negara.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Berdasarkan data, Sektor Usaha Skala Menengah dan Besar berkontribusi lebih dari 95 persen total penerimaan pajak. Mereka umumnya sudah TBk dan mengikuti standar kepatuhan pajak oleh Pasar Modal, dipastikan 100% bayar bajak. Jumlah mereka hanya 1% dari total pelaku usaha di Indoensia. Prestasi Jokowi dalam hal menarik pajak kelas menengah dan besar kita patut acungkan jempol. Tidak perlu ada lagi instensikasi pajak untuk mereka. Dan tentu tidak perlu ada peningkatan tarif pajak lagi. </span>Jadi bagaimana meningkatkan tax ratio itu? Yang benar dan rasional adalah memperbanyak sektor usaha yang bisa naik kelas menjadi kelas menengah atau setidaknya diatas PTKP ( penghasilan tidak kena pajak). </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saat sekarang penerimaan pajak UMKM hanya 5% dari total penerimaan pajak. Sementara jumlah UMKM di Indonesia ada 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Kalau UMKM bisa naik kelas menjadi kelas menengah sebanyak 6,4 juta pelaku usaha atau 10% saja, maka tax ratio otomatis akan naik. Menurut hitungan saya bisa diatas 20% tax ratio.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ? Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%. Kalaulah 10% UMKM naik kelas, otomatis akan melewati batas PTKP dan berpotensi besar meningkatkan pajak PPH 25 Badan. Karyawannya akan bertambah yang juga berpotensi menambah penerimaan PPH-21. Dan ini akan sangat significant meningkatkan PDB Indonesia.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Nah petanyaannya adalah mengapa sejak era Soeharto sampai Jokowi masalah kesenjangan rasio usaha UMKM dan usaha besar terus melebar dan tidak berubah secara significant. Kata orang betawi “ bisnis di Indonesia itu 4L” Lue Lagi Lue Lagi. Yang terus berkembang ya group itu itu aja. Hanya berubah nama dan proxy saja. Pemiliknya tetap itu itu aja. Mengapa ? Itulah yang dimaksud dengan ketidak adilan ekonomi. Bukan karena tidak ada sumber daya, tetapi karena akhlak buruk laku atau mantiko. Pemerintah malah terus undang investor asing menguras SDA dengan alasan meningkatkan penerimaan pajak dan angkatan kerja. Yang udah ada di Indonesia malah engga openin.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Gimana ngatasinya ? </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pertama. Pemerintah harus perbaiki tata niaga antara produsen dan pedagang. Yaitu lewat sistem resi gudang. Kita sudah punya UU No. 9 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang. Itu sudah termasuk ekosistem financial dan bursa trading house. Sehingga UMKM tidak lagi repot soal marketing, bahan baku dan likuiditas. Karena sistem resi gudang menjamin itu. Saya yakin, UMKM tidak perlu fasilitas modal dari negara. Mereka sangat lentur daya survivalnya walau tanpa fasilitas, Cukup terapkan dan laksanakan UU resi Gudang, selesai masalah UMKM.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kedua. Perlindungan terhadap Unfair business. Negara sudah ada KPPU ( Komisi Pengawas Persaingan Usaha) sesuai UU No.5/1999 dan UU No.20/2008. Revisi UU itu agar lebih jelas batasan berapa persen penguasaan business itu dianggap monopoli. Setidaknya, tida ada lagi segelintir orang menguasai 90% sumber daya Minyak Goreng dan Mie. Sehingga dengan adanya penguatan KPPU itu, akan memaksa terjadinya sinergi antara yang besar dengan yang kecil. Itu cara efektif menaikkan kelas UMKM menjadi kelas menegah.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ketiga. <a href="https://erizeli.aboutbusiness.info/2023/12/kaya-hanya-angka.html" target="_blank">Semua rente</a> yang berasal dari APBN dan non APBN berantas habis.Jangan pula diberi kanal lewat pemutihan pajak atau pengenaan pajak lewat NIK otomatis., Jangan!. Sekali kita maklumi dan beri kanal kejahatan untuk membersihkan diri tanpa pengadilan, maka selama nya mereka akan tetap jadi krikil dalam sepatu. Akan menjadi penghambat berkembangnya UMKM dan semakin kokohnya ketidak adilan ekonomi. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dah gitu aja.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-77101469590093913542023-12-11T23:32:00.016+07:002023-12-26T21:25:47.948+07:00Paslon menawarkan lampu aladin<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsD_od4tl09ciBAaLLzy6l99p_jBTYmF7YknRfLVgR_tKIr4QeGXF-7tMaxeLNYlOIx56Wqc1otROjnQB5sfrinkc-zD7EGdJiJX8q55pQLBR23eeHe1kaAGJbGRZ6n97WAhxnUgvX1KsHsE_031FwXwbEIm9No5M9qHBW8e4Wc3XBSnru0CV0qwOfrnoR/s162/paslon.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="108" data-original-width="162" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsD_od4tl09ciBAaLLzy6l99p_jBTYmF7YknRfLVgR_tKIr4QeGXF-7tMaxeLNYlOIx56Wqc1otROjnQB5sfrinkc-zD7EGdJiJX8q55pQLBR23eeHe1kaAGJbGRZ6n97WAhxnUgvX1KsHsE_031FwXwbEIm9No5M9qHBW8e4Wc3XBSnru0CV0qwOfrnoR/w320-h213/paslon.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kita harus tahu apakah paslon itu rasional dan visioner. Kita juga harus tahu karakter masing masing Paslon. Apakah dia punya nyali melakukan transformasi atau pengecut, lebih utamakan pencitraan. Dengan demikian kita bisa pelajari</span> program masing masing Paslon. Tidak sulit untuk tahu. Apakah mereka sedang menipu kita dengan bahasa populis, yang pada gilirannya kita rakyat yang akan menanggungnya lewat kenaikan harga barang dan jasa.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">APBN itu milik rakyat. Sebagian besar rakyat indonesia itu tidak lulus SMA dan sangat kecil persentase yang masuk universitas. Mereka miskin literasi. Tentu tidak paham APBN. Mudah dibegoin paslon. </span>Saya akan menggambarkan APBN kita secara sederhana dan mudah dipahami secara idiot. Ini wajib kita pahami. Okay. Lanjut ya. APBN itu terdiri dari Pendapatan negara dan belanja negara.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Darimana saja sumber pendapatan itu ? kepabean dan cukai, PPH dan PPN,. Selain itu, Penerimaan negara bukan pajak (PNBP), berasal dari penerimaan sumber daya alam dan gas bumi (SDA migas), penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA non migas), pendapatan bagian laba BUMN. Dan Hibah.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa saja belanja negara?. Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan pemerintah pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah. Belanja pemerintah pusat dalam APBN antara lain belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembiayaan bunga utang, subsidi BBM dan subsidi non-BBM, belanja hibah, belanja sosial (termasuk penanggulangan bencana), dan belanja lainnya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Perhatikan penjelasan diatas. Kita buat analogi agar mudah dipahami secara sederhana. Misal, katakanlah pendapatan Rp. 100.000 maka seharusnya pengeluaran juga Rp 100.000. Itu sehat. Lebih sehat lagi kalau Pendapatan Rp. 100.000. Belanja RP. 90.000. Itu artinya ada surplus Rp 10.000. Itu jempol. Patut kita puji presiden. Tetapi tahukah anda?. Sepanjang sejarah APBN era reformasi kita tidak pernah surplus. Selalu defisit. Makanya utang terus membesar, terutama era Jokowi. </span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); caret-color: rgb(5, 5, 5); color: #050505;">Utang awal dia berkuasa Rp. Rp 2,600 triliun. Kemarin Juni posisi utang kita sudah </span><a href="https://infobanknews.com/sri-mulyani-dijuluki-ratu-pencetak-utang-ini-perbandingan-total-utang-era-jokowi-dan-sby/" style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); color: #868686; text-decoration: none;" target="_blank">Rp7.800 triliun</a><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); caret-color: rgb(5, 5, 5); color: #050505;">. Atau selama dia berkuasa nambah utang Rp. 5200 triliun. Itu sama saja utang selama Jokowi berkuasa dua kali lebih besar dari utang 6 presiden sebelummya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa pasal? </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Perhatikan pos belanja negara. Apa itu ? <u>pembiayaan bunga utang, subsidi BBM dan subsidi non-BBM</u>. Jumlah terus membesar. Setiap presiden terpilih tidak peduli berapa pendapatan negara. Anggaran subsidi BBM dan subsidi non-BBM tetap harus ada. Cara berpikir sangat politis. Engga mikir jangka panjang. Engga pernah mikir gimana restruktur APBN lewat rasionalisasi dan konsolidasi. Padahal tanpa keberanian melakukan transformasi lewat rasionalisasi APBN kita tidak punya hope di masa depan. Tapi apa hendak dikata, para elite politik dan presiden terjebak dalam pragmatisme. Karena subsidi besar itu maka wajar saja bila survey approval rating presiden diatas 70%. Itu sama saja sukses yang absurd.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa dampaknya?. Mari hitung sederhana. Pendapatan Rp. 100.000 sementara pengeluaran Rp. 110.000. Itu artinya defisit Rp. 10.000 atau 10% dari APBN. Biar engga kelihatan besar defisit. Maka rasio defisit ditetapkan berdasarkan PDB maksimum 3%. </span> Sebagai catatan PDB itu hanya catatan statistik ( agregat) bukan real. Sementara defisit itu real. Uang benaran. Nah kalau PDB Rp. 500.000. Maka 3% itu sama dengan 15.000. Selanjutnya total APBN sebesar Rp. 115.000. Untuk tambal bolong APBN itu, Pemerintah ajukan utang sebesar Rp. 15.000. Utang dalam negeri lewat penerbitan SBN dan utang luar negeri terbitkan global bond dan pinjaman ke lembaga multilateral fund.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tahukah anda. Walau APBN besar Rp. 115.000. Namun hanya sebesar Rp. 5000 itulah yang menjadi diskresi presiden untuk kerja nyata yang bisa dirasakan oleh rakyat, seperti bangun jalan negara, pelabuhan umum dan lain lain. Itu yang dimaksud dengan <u>ruang fiskal</u>. Bayangkan hanya Rp 5000 untuk kerja nyata. </span> Selama kekuasaan Jokowi, <u>ruang fiskal </u>rata rata 3,5% dari PDB . <span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Artinya semakin kecil ruang fiskal semakin engga kerja presiden. Atau auto pilot doang. Sampai disini paham ya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Jadi paham ya dengan kondisi APBN tersebut, kita tidak mungkin jadi negara besar dan maju. Ruang fiskal sangat kecil. Berapapun SDA kita kuras, PPH tidak cukup menopang pendapatan. Karena nilai tambah SDA itu rendah sekali. Beda dengan Industri. Nah bayangkan kalau Paslon 1 dan 2 tetap dengan jargon serba gratis dan subsidi. Seperti era Jokowi </span><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial;">belanja Subsidi BBM diatas 15% dari total belanja Pemerintah Pusat. Jumlanya diatas Rp. 2.500 triliun. Belum lagi belanja sosial mencapai Rp. 1200 triliun lebih dan belanja subsidi non energi mencapai Rp. 780 trilun. Itu mengalahkan anggaran untuk infrastruktur</span>. Kan bego. <span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ketahuan mereka tidak niat kerja sebagai presiden. Sama seperti Jokowi. Mereka hanya numpang makan dan bergaya dari kekuasaan. </span>Itu sama aja buang waktu dan buang bacot doang.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Apa solusinya</b> ? Ya harus ada keberanian memangkas subsidi BBM dan subsidi non-BBM, belanja hibah, belanja sosial (tidak termasuk penanggulangan bencana), dan belanja BLT. BIla perlu hapus anggaran itu. Kalau Subsidi dikurangi atau dihapus, tentu defisit berkurang. Pada waktu bersamaan hapus rente dan buat e-budgeting untuk mandatory spending. Pajak otomatis akan meningkat. Walau tetap berhutang tapi ruang fiskal besar. Tentu besar pula kita anggarkan untuk investasi pendidikan dan LITBANG agar kita bisa melakukan transformasi ekonomi menjadi negara Industri maju dan punya kapabelitas bayar utang.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Di era Jokowi. Sumber daya keuangan negara itu sangat besar. Sangking besarnya, utang awal dia berkuasa Rp. Rp 2,600 triliun. Kemarin Juni 2023 posisi utang kita sudah Rp7.800 triliun. Atau selama dia berkuasa nambah utang Rp. 5200 triliun. Itu sama saja utang selama Jokowi berkuasa dua kali lebih besar dari utang 6 presiden sebelummya. Dahsyat memang. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Lantas bagaimana cara Jokowi meningkatkan sumber daya keuangan itu ? Dasarnya adalah UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang Pemerintah adalah maksimal 60 persen dari PDB. Harus ingat. PDB itu hanya catatan statisik yang memuat catatan tentang underlying produksi dan pendapatan. Sementara utang adalah uang cash benaran. Artinya selagi dibawah 60% bagus saja. Kalau PDB terus meningkat tentu peluang dapatkan sumber daya keuangan lewat utang terus meningkat.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa kita mudah saja dapatkan uang pinjaman? Skema ini kalau dalam perusahaan disebut window dressing. Pemerintah lakukan pencatatan barang milik negara dengan baik dan kemudian dilakukan revaluasi. Tahun 2015 pemerintah keluarkan kebijakan keringanan pajak revaluasi aset. Contoh. Aset PLN sebelum revaluasi RP.80 triliun, Setelah revaluasi meningkat jadi Rp. 214 triliun atau hampir 3 kali lipat. Nah PDB kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Kini tembus USD 1 trilion dollar. Kita termasuk negara USD 1 trilion atau G20. Keren ya financial engineering Jokowi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sebenarnya kalaulah sumber daya keuangan yang begitu besar digunakan sepenuhnya meningkatkan produksi lewat R&D, memperbaiki tata niaga bisnis dalam bidang pertanian, mineral dan tambang. Kita sudah jadi negara besar. Tetapi sumber daya keuangan negara yang begitu besar bukan diarahkan ke transformasi ekonomi industri. Justru lebih besar digunakan untuk subsidi. Mari lihat data.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Selama era Jokowi berkuasa. Subsidi BBM diatas 15% dari total belanja Pemerintah Pusat. Jumlanya diatas Rp. 2.500 triliun. Belum lagi belanja sosial mencapai Rp. 1200 triliun lebih dan belanja subsidi non energi mencapai Rp. 780 trilun. Itu mengalahkan anggaran untuk infrastruktur. Ya wajarlah 70% rakyat puas. Tetapi itu semua absurd. Racun untuk ketahanan negara dan upaya kemandirian. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">
</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Walau PDB kita meningkat, tetapi kan bayar utang tidak dengan PDB tetapi dengan uang benaran. Engga bisa bayar utang pakai cetak uang begitu aja. Ya bayarnya dari penerimaan ekspor masuknya devisa. Nah, Debt service ratio atau ratio penerimaan ekspor terhadap bayar bunga dan cicilan utang berkisar 25% hingga 30%. Artinya kalau anda jual barang. 1/4 dari penerimaan penjualan itu untuk bayar utang dan bunga. Nyesek engga?. Itu makin lama akan terus membesar selagi cara ini terus dipertahankan dan dilanjutkan. Ya seperti venezeula sebelum bangkrut.***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Fiskal Kota</b>.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">56% orang tinggal di kota. Bagaimana strategi meningkatkan kemampuan fiskal kota. Pertanyaan ini tidak ada satupun capawres yang menjawab konkrit. Mungkin mereka tidak paham apa yang dimaksud fiska berkaitan dangan APBD. Sebenarnya pertanyaan itu sangat menohok terhadap begitu banyak janji lampu aladin yang ditawarkan oleh paslon. Seakan APBN dan APBD kantong Doraemon. Mindset belanja sebagai solusi atas masalah bangsa ini sangat mengemukan. Padahal kalau kemampuan fiskal rendah, semua janji itu semua omong kosong.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mari kita lihat data dan fakta. Menurut evaluasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Indonesia pada tahun 2020, hanya ada 2 persen pemerintah daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori mandiri dalam hal kemandirian fiskal. Sedangkan, 443 dari 503 pemda belum dapat disebut mandiri. Artinya tidak tersedia ruang fiskal bagi APBD tanpa ada subsidi dari APBN. Artinya kalau anda punya mimpi mengembangkan kota dengan kemampuan fiskal kosong maka jaji apapun yang berkaitan ekonomi dan sosial juga omong kosong.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Jadi apa jawaban yang konkrit. ?</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b><br /></b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Pertama</b>. Karena yang dibagi ke daerah itu hanya PBB. Sedangkan PPH Badan tidak. Dampak lingkungan dan sosial yang merasakan langsung adalah daerah itu sendiri. Sementara Tren dana transfer ke daerah terus menyusut, kini tinggal hanya 38-40,1% dari APBN. Mayoritas atau 60% APBN dihabiskan pusat.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Kedua</b>. Dampak dari rendahnya dana transfer pusat ke daerah itu membuat APBD tidak punya daya dorong lahirnya proyek inovasi untuk menghasilkan PAD</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><b>Ketiga</b>. Sumber masalah 1 dan 2 itu ada pada pajak yang masih tersentralisasi di pusat. Selusinya adalah Revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda), Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU Perimbangan Keuangan) serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh). Jadi harus ada revisi UU tersebut </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Namun Revisi UU itu juga bukan solusi karena APBN terjebak dengan beban bunga yang tahun 2023 mencapai Rp437,4 triliun atau 19% dari totalbelanja pemerintah pusat senilai Rp2.298,2 triliun. Dan belanja bunga itu dari tahun ketahun terus meningkat, yang tentu akan mengurangi porsi transfer dana ke daerah… Jadi kesimpulannya, daerah tidak usah bermimpi akan tumbuh dan berkembang, Tentu jargon kemandirian juga omong kosong. Apalagi mimpi indonesia emas, itu ketinggian ngayalnya.***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b>Dana diskrisi Presiden.</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kalau anda jadi presiden. Sehebat apapun agenda anda, anda tidak duduk diatas uang dan mudah lempar semuanya. Sebagian besar APBN itu dalam bentuk mandatory spending. Apakah yang disebut dengan mandatory spending? adalah belanja atau pengeluaran negara yang sudah diatur oleh undang-undang. Tujuannya adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Mandatory spending dalam tata kelola keuangan pemerintah daerah meliputi hal-hal sebagai berikut: Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">UU Tahun 2009 tentang Kesehatan memuat tentang mandatory spending. Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji (UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan). </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Dana Transfer Umum (DTU) diarahkan penggunaannya, yaitu paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) untuk belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antardaerah (UU APBN). </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Alokasi dana Desa (ADD) paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Total yang saya sebut diatas saja sudah 65% dari APBN. Terisa 35%. Pemerintah juga harus bayar bunga dan utang setiap tahun terus meningkat. Tahun ini saja sebesar 15% dari APBN. Nah tersisa hanya 20%. Sudah ? belum. Masih ada lagi Pembayaran Pinjaman Daerah dan Bunga; Bantuan Keuangan Parpol. Itu ada target persentasenya. Cukup? belum. Masih ada lagi Belanja pegawai dan belanja barang ( seperti HANKAM dan POLRI).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Nah bayangkanlah. Kalau anda jadi presiden. Lebih 90% APBN itu tidak bisa anda intervensi. Karena sudah diikat dengan UU. Makanya Jokowi kesel, barangkali. Karena dikrisi presiden terhadap anggara kecil banget. Sementara ambisinya besar untuk bangun infrastruktur dan PMN BUMN. Ya dibuatlah RUU Kesehatan. Nah setelah jadi UU, mandatory spending kesehatan ditebas dari APBN. Padahal, [menurut WHO sesuai Deklarasi Abuja tahun 2001, pemerintah disarankan mengalokasikan 15 persen dari anggaran untuk sektor kesehatan. EGP aja. Mati, tanam !</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">
</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">AMIN ingin kembalikan lagi mandatory spending kesehatan dengan membayar iuran BPJS. GAMA akan naikan mandatory spending untuk pendidikan. Dua paslon ini akan mengurangi diskrisi anggaran presiden. Tetapi jelas tujuannya sesuai amanah UU. Paslon 2 ? entahlah. Dia hanya beri makan siang gratis. Memang niatnya mau jadi raja sebenarnya. Tabr k UU. Salah makan obat tuh dia.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-82291616420494143332023-12-02T23:12:00.003+07:002024-01-21T09:09:56.069+07:00Seharusnya Jokowi…<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-lgPCmMIuQvu6Gxh5A0iZudt19RhG97kJDxZ5y1J5OrkamCRIPcysq7j7mMLS2bkcEpcawr6b5F6Sed5GZA92dPd6oNbMjpW0wTByn1XS55nwn6SNIoPDiMR6HB-mTKvs0cFl-gzJpz_Bh6K4dxG5Ko2gpALM0XH3t4c-6nQFU43beUPS487ygQHqIwH/s162/j.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="102" data-original-width="162" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-lgPCmMIuQvu6Gxh5A0iZudt19RhG97kJDxZ5y1J5OrkamCRIPcysq7j7mMLS2bkcEpcawr6b5F6Sed5GZA92dPd6oNbMjpW0wTByn1XS55nwn6SNIoPDiMR6HB-mTKvs0cFl-gzJpz_Bh6K4dxG5Ko2gpALM0XH3t4c-6nQFU43beUPS487ygQHqIwH/w320-h201/j.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Secara personal Jokowi itu orang baik dan jujur, pekerja keras. Tetapi semua kebaikannya tidak membuat dia tahu diri. Dia justru terjebak dalam ambisis kekuasaan. Dia sukses sebagai Walikota. Dan sukses sebagai gubernur DKI walau hanya sebentar. Itu bukan jaminan dia bisa sukses jadi presiden. Karena Walikota dibawah koordinasi dari Gubernur dan Gubernur bekerja berdasarkan SOP dari Mendagri. Presiden beda jauh dengan walikota dan Gubernur.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Nah sebagai presiden, Jokowi itu kepala negara merangkap kepala pemerintahan. Walau kita menganut trias politika namun tidak ada yang sesungguhnya kendalikan dia. Semua sumber daya di tangannya. Kalau dia sadar akan kekuasaan itu sangat besar. Seharusnya ring-1 nya yaitu KSP harus bukan berasal dari relawan, atau ex jenderal atau orang partai. Tetapi harus orang independent yang profesional. Berapun bayar. Yang penting mereka itu sudah teruji skill dan kompetensinya diatas rata rata menteri. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Karena masalah negara begitu banyak. Focus aja kepada tiga hal, yaitu penegakan hukum, stabilitas fiskal dan sospol. Setiap pagi meeting dengan KSP berkaitan dengan issue issue penting sekitar tiga hal itu saja. Mengapa? kalau penegakan hukum terlaksana, investor asing dan domestik tidak ragu berinvestasi dan ekspansi dibidang infrastruktur, industri dan perdagangan. Dengan demikian stabilitas fiskal terjamin tanpa harus dikejar defisit yang ujungnya tambah utang. Masalah sospol akan otomatis mudah mengelolanya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Soal pengawasan APBN. Engga usah sibuk turun kebawah. Efektifkan saja fungsi BPK dan BPKP. Soal korupsi, pastikan independensi KPK itu menguatkan upaya pemberantasan korupsi.. Soal anti monopoli dan persaingan usaha. Efektifkan saja fungsi KPPU. Soal penegakan peradilan pro justia, efektifkan tugas Kompolnas, KY dan KKRI. Soal bangun jalan tol ya efektifkan saja tugas BPJT. Soal BUMN bubarkan saja menteri BUMN. Ganti dengan super holding BUMN. Efektifkan itu holding. Kawal dengan ketat mereka agar tidak terkontaminasi. Jangan biarkan parpol ikutan intervensi. Beri mereka target minimal.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kemudian, menko bidang Ekonomi, Investasi, Polkam, Pembangunan manusia dan kebudayaan, jangan tempatkan orang partai atau terafiliasi dengan partai. Tapi tempatkan orang profesional. Mengapa? Walau menteri semua dari partai engga ada masalah. Selagi tugas koordinasi ada pada mereka yang profesional. Jokowi cukup sekali seminggu rapat dengan empat Menko itu. Focus kepada tiga hal itu saja. Engga usah keseringan rapat dengan menteri. Toh menteri sudah ada UU tupoksi masing masing. Kalau ada menteri engga capat target tiga bulanan, ya pecat.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Terus, semua ralawan bubarkan saja. Toh mereka hanya berfungsi memenangkan pilpres. Setelah itu ya balik ke kandang masing masing. Yang tadinya ngojek ya balik ngojek. Yang tadinya dagang sembako ya balik dagang sembako, Yang tadinya ketua LSM, ya balik ke LSM. Jangan pula diberi jabatan Komut BUMN atau menteri. Bisa kacau urusan menegement BUMN. Jangan pula anak dan istri diberi akses kepada kekuasaan. Jadi di rumah baca buku aja atau main dengan cucu. Kalau ditanya soal kerjaan , senyum aja.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dengan cara begitu, Jokowi seharusnya tidak perlu cawe cawe dan maksain siapa yang pantas jadi presiden berikutnya. Dia seharusnya sudah mulai siap siap pensiun tanpa beban apapun. Biarkan selanjutnya rakyat akan menilai legacy nya dan sejarah akan mencatatnya. Tapi okelah. Semua sudah terlambat. Jokowi sudah end up. Semoga presiden berikutnya bisa laksanakan metode kerja seperti saran saya itu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Politik intimidasi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b>Politik intimidasi.</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Menurut sebuah survei di AS, 30% masyarakat pada tahun 1990 percaya bahwa anggota kongress mereka korup. Kini, setelah 30 tahun kemudian, mereka tidak lagi percaya kalau ada anggota kongres bersih. Kalau ada yang ngaku bersih, itu mereka anggap seperti anekdot “ pelacur yang bersumpah masih perawan.” Itu di AS, di negara manapun sama saja.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Nah karena wakil rakyat yang dipilih langsung lewat sistem demokrasi menjadi gerombolan pecoleng, oleh Presiden terpilih lewat pemilu langsung, ini di ektraksi menjadi alat politik intimidasi. Caranya pemerintah memberikan kanal korupsi lewat program subsidi untuk DAPIL, konsesi bisnis rente, misal pembangunan infrastruktur, konsesi bisnis impor pangan, konsesi ijin tambang dan lain lain. Pada waktu bersamaan presiden menunjuk menteri sebagai proxy partai. Sehingga hubungan antara proxy partai dan DPR terjalin mutual simbiosis.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Bukan hanya menteri menjadi proxy partai. Semua lembaga tinggi negara seperti MK, MA, BPK, KPK mereka yang duduk sebagai pejabat juga merupakan gabungan proxy presiden dan proxy partai. Mereka juga ikut terseret dalam lingkaran korupsi. Bahkan ormas besar juga terseret dalam putaran uang korupsi. Terakhir mayoritas rakyat juga dilibatkan menikmati putaran uang korupsi lewat program subsidi dan bansos. Sehingga semua stakeholder negara terjebak dalam praktek dan mindset korup. Itulah yang terjadi di negara demokrasi, termasuk di Indonesia.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Makanya walau DPR atau MPR punya hak memakzulkan presiden, tapi hak itu tidak akan efektif bahkan omong kosong. Karena presiden hanya bisa dijatuhkan apabila dia melanggar UU atau konstitusi dan melakukan tindak kriminal. Faktanya creator UU adalah DPR yang justru ikut mengendorsed semua kebijakan presiden. Artinya tidak ada satupun kesalahan presiden yang tanpa persetujuan DPR. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Jokowi memang hebat dalam hal ekstraksi kekuasaan itu lewat politik intimidasi. Semua partai koalisi Paslon 2 adalah mereka yang terperangkap dalam politik intimidasi. Engga ada alternatif untuk menolak“ Come with me or go to jail” Sementara partai pendukung Paslon 1 dan Paslon 3 juga kena politik intimidasi Jokowi. Bahkan semua aparat pemerintah di pusat maupun daerah sampai lurah kena trap politik intimidasi. Apalagi pengusaha rente seperti CPO, tambang dan lain lain udah ketar ketir dalam peangkap politik intimidasi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">
</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #222222; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Makanya setiap rezim demokrasi yang sudah menjelma semacam oligarki , itu tak ubahnya dengan sistem totaliterian, bahkan lebih buruk. Ia tidak akan pernah bisa dijatuhkan secara konstitusi kecuali people power. Masalahnya people power itu perlu tokoh nasional yang jadi icon perlawanan terhadap rezim. Apa ada tokoh nasional yang diluar pemeriintah bersih secara moral? If there was, I never knew it. Jadi paslon 2 pasti menang karena politik intimidasi. Apa yang dikeluhkan itu semua hanya omong kosong. Sistem sudah kudeta Jokowi. </span></p><div><span style="font-kerning: none;"><br /></span></div>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-29561608443056682042023-11-22T21:22:00.000+07:002023-11-22T21:22:15.063+07:00PPP atau KPBU<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji8GFe1uDMoM8fTTt-VamkutTEMDFVdM2oDSbWv2iiQq9AkZE9hxEY7Cx9duqEaikmDYxRiueutpYh3ivi0K-UvQ1mtEvF5d0PNMyhl0pVqXGFXzwyYNa9DfrTAS2rhl-6w60KYHkwA8BxhHTUiDg6ZawNyWP9GnT96JCCdxPJsvLwHIh4vNrSX3os1-mM/s162/l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="97" data-original-width="162" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji8GFe1uDMoM8fTTt-VamkutTEMDFVdM2oDSbWv2iiQq9AkZE9hxEY7Cx9duqEaikmDYxRiueutpYh3ivi0K-UvQ1mtEvF5d0PNMyhl0pVqXGFXzwyYNa9DfrTAS2rhl-6w60KYHkwA8BxhHTUiDg6ZawNyWP9GnT96JCCdxPJsvLwHIh4vNrSX3os1-mM/s1600/l.jpg" width="162" /></a></div><br /> <p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Public Private Partnership atau </span><span style="-webkit-font-kerning: none; -webkit-text-stroke-color: rgb(4, 12, 40); background-color: rgba(80, 151, 255, 0.180392); color: #040c28;">Kerjasama</span><span style="font-kerning: none;"> antara Pemerintah dan Badan Usaha. Ini adalah skema yang diperkenalkan oleh Bank Dunia, yang berarti mekanisme pemerintah untuk mengadakan infrastruktur dan/atau layanan publik dengan menggunakan sumber daya dan keahlian sektor swasta. Dari definisi ini kita simpulkan bahwa KPBU adalah 1) pengadaan layanan publik 2) menggunakan keahlian investor </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b>Pengadaan layanan publik.</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Terdiri jalan raya bebas hambatan, kereta cepat, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik. Dari itu pemerintah hanya memberikan konsesi bisnis berupa BOT. Setelah berakhir konsesi, proyek itu menjadi milik negara. Karena sifatnya layanan publik maka hak menentukan tarif ada pada pemerintah. Tentu dasar penetapan tarif bukan komersial tetapi sosial. Jadi engga boleh layanan publik itu bersifat komersial. Keberadaan investor hanyalah alternatif cara membangun tanpa mengurangi beban tanggung jawab utama negara menyediakan jalan umum di luar KPBU. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b>Menggunakan keahlian investor.</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">KPBU ini proyek yang unsolicited. Artinya program berasal dari inisiatif investor institusi. Mengapa ? investor sebenarnya tidak berbisnis dari tarif. Karena pasti rugi. Kan mekanisme tarif tujuannya adalah sosial. Dari mana investor dapat laba? ya dari business model. Misal Investor mengusulkan membangun jalan Tol. Ruas jalan yang tentukan investor. Ini berkaitan dengan business model pembangunan kota baru atau kawasn Industri. Nah investor dapat laba dari penjualan kaveling kawasan berserta sarana komersialnya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><br />
Dari business model ini bisa di create financial model untuk pembiayaan. Misal lewat Real Estate Trust Fund, Revenue bond, dan atau skema hybrid financing atau non cash loan dari bank untuk turn key proyek dapatkan pembiayaan kontruksi dari bank dan refinancing lewat pasar modal. Kalau anda ada waktu bisa pelajari skema utuh dari world bank. Jadi kesimpulannya, keahlian investor yang dimaksud adalah keahlian bidang business model dan financing model. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"><b>Bagaimana prakteknya di Indonesia.?</b></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Di Indonesia, misal jalan tol itu menjadi jalan utama. Seakan kalau sudah ada jalan toll, negara engga begitu pusing dengan jalan umum. Padahal jalan tol itu hanya jalan alternatif. Anehnya pemerintah memberikan jaminan IRR kepada investor. Kalau dalam operasi ternyata IRR dibawah target, maka pemerintah bailout. Atau pemerintah memberikan Viability Gap Fund</span><span style="-webkit-font-kerning: none; -webkit-text-stroke-color: rgb(77, 81, 86); color: #4d5156;"> (VGF) dengan menanggung sebagian investasi agar target IRR tercapai. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(77, 81, 86); -webkit-text-stroke-width: initial; color: #4d5156; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Artinya proyek unsolicited tapi di underkate oleh pemerintah lewat APBN. Lucu kan. Mending negara aja yang bangun. Lebih efisien karena engga mungkin ada rente. Kalau ada pasti mudah kena cokot KPK. Ngapain gunakan skema KPBU. Terbukti investor tidak punya skill untuk mencover resiko dan tidak punya keahlian mencitapkan laba dengan tarif sosial. Sebagian besar yang bangun jalan tol adalah BUMN yang kini semua merugi dan terjebak utang gigantik.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Saya tidak menyalahkan Jokowi soal ini. Karena engga nyampe otaknya membahas konsep PPP world bank. Sophisticated sekali. Saya belajar perlu 8 bulan soal itu. Sebenarnya tugas mentri BUMN dan Investasi membantunya agar memastikan KPBU itu berjalan sesuai UU. Tapi justru ketidak pahaman Jokowi itu disalah gunakan oleh pembantunya dan ring-1 nya untuk mendapatkan rente dari pembebasan lahan,VGF dan penentuan tarif yang tinggi. Kita berusaha ingatkan, malah kita diserang sama Jokowi lover. </span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-35743440543162042292023-11-13T06:19:00.005+07:002023-11-13T06:56:15.653+07:00Program Penjarahan Nasional<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1-sur0JgAvaEA-WaGYSUOvcO4k6CDlxAk4pIBxagqbV-voGN3kNjoBxBhwBq5SBI9grkCp-i8tGKw7NdA_n_hi3PusbHtSfa6hUKTtb7YYXMAYxDJ2zMRjSZ-KdEaeVBH5wy0aqfS_oOb6iQcA64p5HQD3ZRw4GInMMn_3HczdzXsNwMOdKJoyesZ1Kzq/s283/psn.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="178" data-original-width="283" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1-sur0JgAvaEA-WaGYSUOvcO4k6CDlxAk4pIBxagqbV-voGN3kNjoBxBhwBq5SBI9grkCp-i8tGKw7NdA_n_hi3PusbHtSfa6hUKTtb7YYXMAYxDJ2zMRjSZ-KdEaeVBH5wy0aqfS_oOb6iQcA64p5HQD3ZRw4GInMMn_3HczdzXsNwMOdKJoyesZ1Kzq/s1600/psn.jpg" width="283" /></a></div><br /><p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya tadinya sangat yakin bahwa setiap keputusan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) itu pasti sudah didukung perencanaan yang menyeluruh dan valid. Jadi saya berpikir positip aja terhadap hambatan yang terjadi. Ya namanya proyek strategis tentu tidak mudah.Tapi selagi sudah direncanakan dengan baik tentu sudah ada program mitigasinya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tetapi saat membaca laporan BPK terhadap PSN, Estate food. Saya terperangah. Mengapa ? Ternyata proyek yang nilainya triliunan rupiah itu tidak berdasarkan data dan informasi yang valid. Bahkan, belum sesuai dengan perencanaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) serta sistem budi daya pertanian berkelanjutan. Yang lebih parah lagi adalah penetapan lahan lokasi pembangunan KSPP/<i>food estate</i> belum sesuai ketentuan aturan yang berlaku.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kadang saya mikir. Bagaimana dengan Proyek PSN lainya, seperti jalan tol, kereta cepat, bandara dan lainnya ? tentu lebih parah. Karena untuk hal yang sangat strategis berkaitan dengan ketahanan pangan, soal kemandirian perut saja, dilakukan dengan ugal ugalan. Dan lebih sadis lagi, semua aturan baku soal pelaksanaan anggaran ditabrak begitu saja. Udah seperti negara ini punya nenek moyangnya. Dampaknya sekarang kita bingung cari negara penjual beras untuk menjaga stok nasional.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sejak menjabat penuh pada 2015 hingga 2022 atau tepatnya sewindu pemerintahan Jokowi, anggaran infrastruktur sudah menembus Rp 2.768,9 triliun, didalamnya Rp. 1.134,9 Triliun proyek PSN. Begitu besar anggaran infrastruktur, terbesar di ASIA tenggara. Tetapi tidak mampu mendongkrak pertumbuhan PDB diatas 7%. Padahal jalan desa dibangun meluas. Apa pasal? ICOR yang tinggi diatas 6%. Bandingkan era SBY dan orde baru hanya dibawah 5%. Mungkin penyebab Menteri PUPR berlinang airmata saat bertemu Ganjar, itu menceriminkan suasana batinnya yang sedih dengan bobroknya pelaksanaan PSN. Memang by design setiap proyek dibangun untuk menjarah. Dengan uang jarahan itulah dirancang suksesi lewat sistem demokrasi dan Pemilu yang culas.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta generasi muda untuk melek dengan pemimpin Indonesia ke depan. Sri Mulyani tak ingin anak bangsa hanya sekadar "gumun" atau kagetan ketika pemimpin nanti sudah terpilih. "Jadi saya akan mengatakan menjelang nih Pemilu. Anda boleh berbeda pilihan, siapa saja yang Anda pilih that's really your hak sebagai warga negara tapi gunakan secara rasional, " kata Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Indonesia Rising Katadata, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sri Mulyani meminta generasi muda untuk jadi pemillih rasional dan itu berdasarkan data, bukan retorika. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">“ Baca data, baca statement, lihat dan pilih pas mana Indonesia mau ke depan karena kita belajar cukup banyak dan sudah cukup panjang perjalanan kita untuk we can make decision what is actually a good way to go, and which is the wrong way to go," ujar Sri Mulyani.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-77750045762920914122023-11-05T04:31:00.008+07:002023-11-05T05:57:55.238+07:00Friksi dan Potensi Konflik<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQvSCnelk6hDRJ7mKfmdLpRkQayHfYMqADOeKgKuslp1FgDy6Jj_KReB8ma2BsAW-awUm_oAS85UdNv9DgLPIc24Zhf7lywSxryMA_3MtQ5JqScTtv9lEqZdEg1xmMiK35AdN1kVb3lb2FmFMQBtdpfKfAANycEUPXiQ16gpf7yWqI8BW-q1PakcRks7_c/s800/1672102440-PEMILU-2024.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQvSCnelk6hDRJ7mKfmdLpRkQayHfYMqADOeKgKuslp1FgDy6Jj_KReB8ma2BsAW-awUm_oAS85UdNv9DgLPIc24Zhf7lywSxryMA_3MtQ5JqScTtv9lEqZdEg1xmMiK35AdN1kVb3lb2FmFMQBtdpfKfAANycEUPXiQ16gpf7yWqI8BW-q1PakcRks7_c/s320/1672102440-PEMILU-2024.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ Sejatinya para pengusaha siap membantu pemerintah membangun IKN. Namun, pengusaha dihantui kepastian dan reformasi hukum “ Kata Anne Patricia Sutanto . Pengusaha katanya, takut salah langkah langkah dan tersandung kasus yang berujung pemanggilan aparat penegak hukum. Jangan sampai kami support tapi (nasib) kami enggak jelas nantinya. Ujung-ujungnya bapak tahu deh. Ujung-ujungnya kami yang diperiksa," katanya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">" Izin pak saya tahu 2024 bapak ingin kita upacara di sini. Tapi nuwun sewu pak, kami siap sat set, tapi juga ada alon-alon asal kelakon-nya mengingat edukasi dan penegakan hukum sama pentingnya dengan IKN," kata Anne.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ Para pengusaha tak perlu khawatir. Saat ini Undang-Undang (UU) mengenai IKN Nusantara sudah ada, yakni UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa? Tidak dilanjutkan? wong uu sudah ada, didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR. Apalagi? takut apalagi?" kata Jokowi.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505;">Saya senyum baca berita itu. Kalau Budget apbn 20% dari total investment cost habis, berhenti tuh proyek.. 80% bakalan mangkrak. Karena pengusaha wait and see.Tempo hari pengusaha yang datang rombongan ground breaking di IKN, setelah acara selesai. Mereka lupakan aja kelanjutannya. “ susah Ale. " Kata Abeng” . Kalau udah engga ada kredibilitas dan integritas diragukan. Ya ngomong apa aja orang udah engga percaya “ lanjut abeng. Saya sedih. Presiden yang saya pilih dengan cinta, diakhir kekuasaannya lost trust.</span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalaupun MKMK memutuskan Ketua MK bersalah dan melanggar kode etik, maka MKMK bisa saja memberikan sanksi maksimal kepada Ketua MK Anwar Usman. Tetapi tidak bisa membatalkan keputusan MK terhadap perkara No.90. Sementara proses pendaftaran Paslon PS dan Gibran berjalan mulus walau belum ada PKPU. Tapi KPU beralasan. Bahwa pihaknya baru menerima berkas pendaftaran. Adapun proses verifikasi dokumen kini masih berlangsung hingga penetapan pasangan capres-cawapres pada 13 November 2023.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Masalah administrasi itu diabaikan saja oleh KPU. Hanya dengan menyurati ketua Parpol itu sudah dianggap cukup sebagai dasar menerima pendaftaran paslon sesuai dengan keputusan MK. Padahal seharusnya ditolak oleh KPU sebelum konsultasi dengan DPR dan dikeluarkannya aturan baru sesuai dengan keputusan MK. Sementara kita tahu bahwa PKPU dikeluarkan pada tanggal setelah pendaftaran Bacapres-Bawapres terlaksana.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya naik Ojol. Driver ojol mengatakan kepada saya, dia kecewa dengan proses Gibran jadi cawapres. Dia tidak mempemasalahkan soal Gibran itu anak presiden. Dia tidak suka saja, caranya tidak ada etika moral. Di cafe juga saya sering mendengar diskusi generasi Z yang tidak suka politik dinasti. Pembicaraan di ruang publik soal Politik dinasti ini sangat massive. Saya pikir akan selesai cepat dan dilupakan. Ternyata intensitasnya semakin hari semakin ramai. Bukan hanya dikalangan elite dan pengamat politik tapi sudah merasuk pada kalangan budayawan dan cendikiawan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Belum lagi alasan Jokowi soal Gibran mendaftar dalam kontestan Pilres adalah “ saya sebagai orang tua hanya bisa merestui dan mendoakan.” itu sinyal bahwa Jokowi dibalik suksesnya Gibran melewati hambatan admistrasi. Nah kalau ada pihak yang mengatakan itu dilakukan Jokowi karena kecewa dengan PDIP yang merendahkannya dengan sebutan Petugas Partai, dan bukan siapa siapa tanpa PDIP, justru itu semakin meningkatan simpati publik kepada PDIP sebagai partai yang dikhianati kadernya sendiri. Engga percaya ?</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Survei Litbang Kompas, Senin (23/10/2023), membuktikan bahwa sebanyak 63,7 persen responden menyatakan setuju aturan pembatasan politik dinasti dan 23,2 persen menyatakan tidak setuju. Sedangkan 13,1 persen menyatakan tidak tahu. Saya yakin kalau sekarang survey dilakukan lagi, jumlah yang setuju aturan pembatasan politik dinasti sudah mencapai diatas 80%. Apapun keputusan MKMK terhadap Anwar Usman tidak ada gunanya lagi. Secara moral pemerintah dan MK sudah distrust dihadapan mayoritas rakyat. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apalagi makin hari akrobat politk semakin membingungkan.Pergantian Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang dipercepat. Padahal pensiunnya akhir November ini. Nama yang diusulkan Jokowi adalah Agus Subiyanto yang sebelum jadi KSAD dia adalah Danpaspamres. </span>Pada tahun 2009-2011, Agus menjabat sebagai Komandan Kodim 0735/Surakarta. Kala itu, Jokowi juga masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Makanya jangan kaget tanggal 25 /10/2023 diangkat KSAD langsung jabatan Panglima menanti. Kalau usul Jokowi diterima oleh DPR, maka kemungkinan KASAD akan dipegang oleh Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, menantu LBP.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Maka kalau Jokowi tidak netral dalam Pemilu, dia sudah punya jaring pengaman untuk suksesnya Pemilu sesuai agendanya. Sebelumnya team relawannya sendiri diangkat sebagai Menkoinnfo yang punya sumber daya ( infrastruktur jaringan IT dan konten) untuk akses informasi Pemilu. Jaringan infrastruktur IT Pemilu ada pada relawannya yang kini menkoinfo. Ditambah dengan Panglima TNI dan Kasad adalah resource nya. Itu semakin kokoh jaringannya.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Saya tidak mengerti mengapa dia bersikap seperti itu. Padahal dia dicalonkan sebagai Presiden oleh PDIP karena rekam jejaknya yang peduli kepada orang miskin, yang kebetulan populisme sedang tumbuh subur di era SBY berkuasa. Dan dia menang karena populisme itu. “ Mengapa putranya terlalu besar meminta dia berkorban. Ya, mengorbankan demokrasi egaliter yang dulu menjadikan ayahnya sebagai presiden dari keluarga miskin. “ kata teman. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Rangkaian peristiwa menjelang Pemilu 2024, akan dicatat sejarah bahwa reformasi 98 yang diperjuangkan dengan darah telah cacat (Flawed democracy). Ya cacat moral dan etika. Ini tidak akan mudah hilang dalam ingatan siapapun. Dan akan menjadi potensi konflik bagi pihak yang kalah nanti dalam Pipres dan Pilkada serentak. Karena orang tidak lagi percaya kepada MK, KPU dan bisa mungkin juga kepada presiden. Semoga ini disadari oleh Jokowi sebelum semuanya terlambat. Ayolah segera lakukan rekonsiliasi nasional. Selamatkan negeri ini.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-80640056024292336382023-11-01T22:34:00.006+07:002023-11-02T06:12:04.936+07:00MK dan civil society.<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjBXJt3IOFxRm4odRg9Cn-5ONZvyMdgl3gHLJxsBzlVQgAqTZkUVSt_ipRHPYUBVqNH4Q5prHFV-lQQyxPsvuJ_Zhv36OVgSDIqn4EPTExq1VIwjQ0X_CX4L7z8aIJdy9vDOwl53WhNCmT4XJctHjL6EFAtD8VqJWKAiR3o0TIdnA9S4GDw9EoEbZMmNSk/s1600/IMG-20230615-WA0007.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjBXJt3IOFxRm4odRg9Cn-5ONZvyMdgl3gHLJxsBzlVQgAqTZkUVSt_ipRHPYUBVqNH4Q5prHFV-lQQyxPsvuJ_Zhv36OVgSDIqn4EPTExq1VIwjQ0X_CX4L7z8aIJdy9vDOwl53WhNCmT4XJctHjL6EFAtD8VqJWKAiR3o0TIdnA9S4GDw9EoEbZMmNSk/s320/IMG-20230615-WA0007.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ide pembentukan Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20. Di Indonesia, berawal dengan diadopsinya ide Mahkamah Konstitusi (Constitutional Court) dalam amandemen konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 November 2001. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Mengapa ide itu muncul? dalam sistem demokrasi kan yang berkuasa adalah yang mayoritas. Nah MK ini bertujuan untuk mengontrol produk-produk hukum yang ditetapkan berdasar rule of majority di parlemen. Mengapa tidak MPR saja sebagai majelis tertinggi mengontrol UU.? Masalahnya MPR itu juga adalah anggota DPR. Kan engga mungkin UUD dikendalikan oleh mereka yang mayoritas, yang juga buat UU. Sama saja boong. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Logikanya begini. Negara berdiri berdasarkan UUD, yang disusun berdasarkan idiologi atau falsafah negara. Dalam hal Indonesia dasarnya adalah Pancasila. Ini konsesus berdirinya negara Republik Indonesia. Siapapun yang berkuasa lewat pemilu, dia wajib mematuhi UUD. Namun UUD itu kan bersifat umum dan prinsipil saja. Nah dari UUD inilah lahir beragam UU melalui parlement. Lantas apa jadinya kalau UU dibuat parlemen bertentangan dengan UUD. Kan bisa kacau negeri ini. Atau presiden yang menguasai mayoritas parlement lewat koalisi. Dia seenaknya tabrak UU yang sesuai dengan UUD.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Begitulah dasar pemikiran atau philosofi berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi (MK). Apa tujuannya?. sebagai lembaga independent peradilan konstitusi atau bagian dari lembaga Yudikatif dalam sistem demokrasi yang menganut trias politica. Apa jadinya kalau dalam proses pengambilan keputusan itu, Hakim tidak lagi independent? Dipengaruhi faktor kepentingan politik atau suap. Kan bahaya menjadikan satu lembaga super body tanpa ada kontrol dari lembaga lain.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tidak perlu kawatir. UUD kita smart menjawab tantangan zaman. Harap dicatat bahwa diperlukannya Mahkamah Konstitusi di Indonesia yaitu untuk mewujudkan negara hukum yang demokratis. Walau keputusan MK itu bersifat final dan binding namun kalau dinilai keputusan MK itu justru bertentangan dengan UUD 45 atau proses pengambilan keputusan korup, masyarakat sebagai kekuatan <a href="https://babo.lentera.biz/2023/10/civil-society-dibonsai.html" target="_blank">civil society</a> berhak menggugat MK. Artinya rakyat sendiri yang secara langsung mengawal konstitusi itu dari segala niat buruk, baik tersurat maunpun tersirat </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Siapa yang akan mengadili keputusan MK itu? Pasal 27A ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK), yang berhak adalah Majelis Kehormatan MK (MKMK). Nah MKMK ini dibentuk oleh MK sendiri. Bukan pemerintah atau DPR. Anggota MKMK berjumlah tiga orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Hakim Konstitusi; 1 (satu) orang tokoh masyarakat; dan 1 (satu) orang akademisi yang berlatar belakang di bidang hukum. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Jadi sebenarnya yang mengawasi MK itu adalah masyarakat sendiri atau civil society, bukan lembaga politik atau pemerintah. Tentu civil society yang dimaksud mereka yang terpelajar, bukan kelas pengamat, apalagi mereka yang tidak mengerti hukum. Nah, dalam Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, ada sebanyak 16 guru besar dan pengajar hukum tata negara (HTN) dan hukum administrasi negara yang tergabung dalam Constitutional and Administrative Law Society (CALS) melaporkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman ke Majelis Kehormatan MK (MKMK). </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kita akan lihat nanti. Kalau ternyata Anwar Usman dinyatakan oleh MKMK benar atau tidak melanggar kode etik, maka bisa jadi berlanjut ke ranah politik.Ini bahaya. Bisa chaos politik. Karena kekuatan civil society dilumpuhkan oleh kekuatan politik kekuasaan. Semoga MKMK bisa bebas dan independent dari pengaruh politik kekuasaan sehingga stabilitas politik bisa terjaga dan wacana dari anggota DPR (PDIP) untuk menggunakan hak angket tidak perlu dilanjutkan.</span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-606435465322331972023-10-24T22:30:00.010+07:002023-10-26T14:05:30.245+07:00Gibran cawapres Prabowo<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWPojLeY-LMnepNTYa2HmBmXnVv6C4HgLIYenaDOkv90QJlJcbvIBqqM-lHfekNV5dKLrGbTl7qb-eGyS8hT_EDV7gy2NfkTQhY3dVUUz4jEwqdO8ATBsX2g6rlas0Ovh0N5q8HqNm1rmQDz2N31y438WBp-cqnT_uQJIPLWj9cFF2VUnsxeFrbgolIAsT/s650/c33e8645-9238-4b0e-9958-5ac6f3d2d07d_169.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWPojLeY-LMnepNTYa2HmBmXnVv6C4HgLIYenaDOkv90QJlJcbvIBqqM-lHfekNV5dKLrGbTl7qb-eGyS8hT_EDV7gy2NfkTQhY3dVUUz4jEwqdO8ATBsX2g6rlas0Ovh0N5q8HqNm1rmQDz2N31y438WBp-cqnT_uQJIPLWj9cFF2VUnsxeFrbgolIAsT/s320/c33e8645-9238-4b0e-9958-5ac6f3d2d07d_169.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya tidak mau mengadili sikap Gibran yang sudah menentukan pilihan bersedia dicalonkan oleh Golkar untuk mendampingi Prabowo sebagai Capres. Itu hak dia sebagai personal yang kebetulan MK sudah meloloskan dia untuk syah sesuai konstitusi ikut dalam kontetan Pilpres. Saya tidak akan membahan soal dia adalah putra presiden. Selalu ada alasan pembenaran untuk dia pantas tampil dalam panggung nasional mengalahkan figur seperti Eric Thohir, Airlangga. Itu sudah jalan hidupnya yang dibentangkan karpet merah oleh mereka yang mencintai ayahnya sebagai presiden.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya hanya ingin membahas soal hak mencalonkankan diri dan dicalonkan. UU kita walau berbasis pada sistem demokrasi, namun hak <i>mencalonkan</i> diri sebagai capres atau Wapres bagi warga negara tidak ada. Yang ada adalah dicalonkan oleh partai politik. Apa artinya? penguasa dan penentu bandul politik bukan rakyat tetapi adalah partai politik. Jadi paham ya. Hiruk pikuk media massa pencalonan Paslon dalam kontestan Pilpres 2024 itu semua hanya omong kosong. Para pengamat bicara itu hanya cara cari uang receh. Tidak ada makna sebenarnya. Karena pembicaraan sebenarnya di ruang bisik bisik antar elite..</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau anda memahami politik dari media massa dan Youtube maka sebenarnya anda sedang terjebak dalam drama korea. Anda akan larut dalam ilusi atau imaginasi setiap episode drama. Sehingga anda berusaha mencari pembenaran sendiri atas sikap Jokowi dan Gibran atau para elite partai politik. Tentu anda akan berusaha berimaginasi seperti melihat orang sedang bermain catur. Tidak begitu sebenarnya, Diantara para elite partai terjalin komunikasi diam diam dan itu hanya bisa dilihat dari sikap dan perbuatannya. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau Gibran memutuskan bergabung dengan Golkar dan akhirnya jadi cawapres Prabowo, itu bukan mendadak. Tetapi sudah direncanakan oleh team kecil sejak dua tahun lalu. Team itu dari relawan yang dimotori oleh kader NU yang bukan pengurus PBNU. Jokowi sendiri dari awal tidak setuju dengan team kecil ini. Sementara Prabowo juga tidak tertarik berpasangan dengan Gibran. Team ini bekerja secara diam diam untuk mengkondisikan Prabowo harus mau menerima Gibran sebagai pasangan. Itu sebagai exit plan kalau Ganjar tidak bisa dikendalikan olem team kecil atau tidak berpasangan dengan Prabowo. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Namun ketika Ganjar sepenuhnya dikendalikan PDIP dan tidak patuh kepada team kecil, saat itu juga Jokowi meminta pak Pratikno mengawal proses Gibran menjadi Cawapres Prabowo dan pada waktu bersamaan Airlangga ( Golkar ), Zulham ( PAN), Eric tersangkut kasus. Untuk aman, mereka tidak ada pilihan kecuali harus dukung Gibran sebagai Cawapres Prabowo. Kalau Prabowo menolak, Golkar dan PAN akan keluar dari koalisi. Otomatis Prabowo tidak cukup suara ikut Pilpres. Jadi baik Prabowo maupun PAN dan Golkar dalam posisi no another alternatif to objection terhadap Gibran. Memang smart design nya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Penentuan Gibran sebagi Cawapres, Itu bukan karena Coattail effect Jokowi yang menurut lembaga Survey approval rating diatas 80%. Tetapi karena exit plan Jokowi untuk soft landing. Jokowi sebagai presiden mengendalikan TNI dan POLRi yang sangat strategis untuk mencapai kemenangan dengan mudah. Pemilihan Gibran semata mata karena alasan itu. Mungkinkah?. Ya sangat mungkin. MK saja bisa diatur. Tapi PDIP baca itu dengan jelas. Silahkan. PDIP tidak kawatir. Sudah siapkan team handal untuk mengatisipasi penyalah gunaan POLRI dan TNI untuk kepentingan pemengan pemilu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dalam team sukses Ganjar - Mahfud, ada Mantan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Purn) Gatot Eddy Pramono. Pada 2018, Gatot juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara yang dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman. Jadi dia tahu peta kecurangan pemilu. Ada juga Andika Perkasa mantan Panglima ABRI yang pasti menguasai data sumber daya TNI untuk mendukung Pemilu jujur dan adil. Dan terakhir anda Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. Semua tahu data inteligent dari TNI dan POLRI dan BIN diolah di Lemhanas. Andi tahu setiap gerak paslon lain sehingga mudah menentukan design kampanye. Itu semua yang pilih Jokowi dan termasuk orang jokowi juga.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sebenarnya kalau Gibran bukan pasangan Prabowo, dipastikan Prabowo bisa menang mudah. Mengapa? dipastikan dari tiga paslon itu tidak mungkin selesai satu putaran. Karena berdasarkan hasil survey elektabilitas tidak ada yang dapat suara diatas 50%. Namun dipastikan Prabowo akan lolos pada putaran pertama. Tinggal lawannya pada putaran kedua, Anies atau Ganjar. Siapapun lawannya, Prabowo tetap menang. Kalau lawannya Anies, pemilih Ganjar akan pilih Prabowo. Engga mungkin pilih Anies. Kalau Ganjar lawannya, pemilih Anies akan pilih Prabowo. Engga mungkin milih Ganjar. Tapi, dengan Gibran sebagai Cawapres, maka pendukung Anies dan Ganjar akan bersatu untuk menghabisi Prabowo pada putaran pertama. Sentimen primordial dan nepotisme itu sangat efektif menimbulkan antipati kepada paslon. Jadi memang niatnya memang habisi Prabowo. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Makanya PDIP senyum aja. </span>Bagi PDIP sikap Gibran dan Jokowi itu biasa saja. Bukan hal yang serius untuk dibahas oleh para elite PDIP. Mengapa? mereka hanya focus turun ke akar rumput untuk panetrasi pemilih dengan mengkampanyekan idiologi Soekarno. Itu aja. Pada akhirnya yang menentukan pemenang pada Pilpres nanti bukan paslon tetapi mesin partai dan logistik. </p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-41161974805907807682023-10-19T07:38:00.015+07:002023-10-21T15:58:01.649+07:00Soft landing Jokowi<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfBuk865AQanP-GIvmv-BSiUwG3poo6DCx5EOq6b73oU3lqON6jZPspQY3T9MBDxrVbHww7NrtcWRkPNGfpTVLCmw7ntko2EEepd8xhO5-M_vjzyOkQSMdsXdrTcKKeKCLZpp7A1P8In1arrvfTkYCBcwOYZlCjUpuPsQudKm3EkOE2FrfYkGdvmc7W_Il/s450/infografis-bisikan-maut-pbb-yang-buat-jokowi-was-was-1_43.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="338" data-original-width="450" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfBuk865AQanP-GIvmv-BSiUwG3poo6DCx5EOq6b73oU3lqON6jZPspQY3T9MBDxrVbHww7NrtcWRkPNGfpTVLCmw7ntko2EEepd8xhO5-M_vjzyOkQSMdsXdrTcKKeKCLZpp7A1P8In1arrvfTkYCBcwOYZlCjUpuPsQudKm3EkOE2FrfYkGdvmc7W_Il/s320/infografis-bisikan-maut-pbb-yang-buat-jokowi-was-was-1_43.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><br /><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><a href="https://news.detik.com/pemilu/d-6988831/puan-tolong-tanya-pak-jokowi-masih-dukung-ganjar-atau-punya-pilihan-lain" target="_blank">Puan mengaku</a> tidak tahu ke mana Jokowi akan melabuhkan dukungan. Dia juga mengaku ingin tahu hal tersebut. "Tolong ditanyakan, saya juga mau tanya jawabannya," ucap Puan. Nah ini menjawab spekulasi tentang hubungan antara Jokowi dan PDIP. Saya sudah menulis di blog pada bulan Agustus 2023 berjudul <a href="https://babo.lentera.biz/2023/08/pdip-dan-manuver-jokowi.html" target="_blank">“ PDIP dan manuver Jokowi. “</a>. Pada kalimat penutup saya tulis “ Namun sejak hari ini dan kedepan situasi politik akan dinamis sekali. Semua tergantung sikap PDIP. Kalau masih tetap percaya Jokowi loyal kepada PDIP maka kisah Pemilu 2004 terulang lagi.”</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Publik terutama pendukung setia Jokowi yang lugu dan awam masih anggap langkah Jokowi mendukung Prabowo secara simbolik sebagai langkah catur. Jokowi smart dan tetap loyal pada PDIP dan mendukung Ganjar. Itu sikap naif berpolitik. Apalagi ada pernyataan Jokowi yang netral katanya. Seakan membenarkan semua langkah Jokowi. Jokowi yang kita kenal sekarang bukan Jokowi yang kita pilih pada 2014 dan 2019. Kini dia sedang berusaha menggunakan semua sumber daya untuk mengamankan posisinya setelah tidak lagi jadi presiden. Dia ingin soft landing.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa pasal " terlalu besar outstanding yang dia wariskan. Itu sangat mengkawatirkan jokowi kalau dia tidak punya kekuatan sebagai elite partai atau sebagai king maker. " kata teman. Ini bisa dimaklumi kalau ingat kata </span><a href="https://www.viva.co.id/trending/1621238-fakta-fakta-ketum-projo-keceplosan-kalau-kalah-2024-bisa-masuk-penjara-semua" target="_blank">Budi Arie Setiadi</a> pada bulan Juli 2023 lewat acara talk Show politik. Budi bicara dalam kapasitas dia sebagai ketua umum Projo. Dia keceplosan menyebut kalau kalah di 2024 bisa masuk penjara semua. Jadi wajarlah kalau Jokowi berusaha <i>cawe cawe</i>. Tapi manuver politiknya tidak ditanggapi serius oleh PDIP. Dalam penentuan Ganjar sebagai Capres, Megawati ogah mengajak koalisi partai yang loyal kepada Jokowi. Engga mau kontrak politik dengan Jokowi.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Bisa lihat, setelah Ganjar dideklarasikan PDIP sebagai capres. Jokowi ajak Ganjar ke Solo naik <a href="https://nasional.kompas.com/read/2023/04/21/18050911/usai-dicapreskan-pdi-p-ganjar-diajak-jokowi-naik-pesawat-kepresidenan" target="_blank">pesawat kepresidenan</a>. Momen itu dipakai untuk briefing Ganjar. Tapi Ganjar tetap tegak lurus dengan garis partai. Itu artinya Ganjar tidak bisa dikendalikan Jokowi. Bahkan PSI yang diharapkan Jokowi bisa berkoalisi dengan PDIP malah dikacangi oleh PDIP. PSI mutung sendiri. Tuduh PDIP partai sombong dan jadikan Ganjar sebagai “petugas partai”. Walau Ketua Umum PSI adalah Kaesang, tetap saja PDIP ogah koalisi. </span> " Itu karena Megawati tahu strategi Jokowi untuk mesinergikan Prabowo dengan Ganjar. Maklum Prabowo dan Jokowi sudah punya agenda sendiri. Prabowo berjanji akan amankan Jokowi dan relawan kalau dia menang pilpres. " Kata teman. Ya bahkan Megawati pilih Mahfud sebagai cawapres, itu membuktikan rencana menggabungkan PS dan Ganjar hanya omong kosong. </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Nah maka plan B nya Jokowi menjadikan Gibran sebagai Cawapres Prabowo. Tapi terhalang oleh batas usia cawapres. Walau judicial review atas batas usia Capres -Cawapres diloloskan oleh MK. Tapi publik menolak dan mengecam MK yang ikutan berpolitik. Ini justru men-downgrade MK sendiri sebagai Mahkamah pengawal konstitusi. Bahkan Amnesti international dan Transfaransi international juga mengecam keputusan MK. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ </span>Nah kalau dipaksakan Gibran jadi cawapres PS maka TRUST international akan jatuh. Rating surat hutang bisa jeblok. “ kata teman. Apa ya berani Jokowi paksakan?. Mungkin saja Jokowi berusaha berselancar di gelombang politik. Tapi kalau kurs terus melemah dan makrofundamental retak ya kejadian 98 bisa terulang lagi. Rame rame pecah kongsi berbalik memusuhi Jokowi dan keluarga. " Biarin aja suka suka Jokowi. Toh dia juga yang harus bayar ongkos dari akrobat politik yang dia lakukan." Kata teman. </p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Yang membuat Jokowi berubah mendekati Pilpres karana dia sangat percaya dengan relawan yang selama ini memujanya dan sangat percaya omongan manis Gerindra dan Golkar akan membelanya setelah tidak lagi jadi presiden. </span>" Padahal boss kedua partai itu didikan orba dan pemain. Mana ada istilah kesetiaan teman dalam mindset mereka. Dihadapan mereka Jokowi itu pecundang yang mudah di make use. Kalau mereka nilai Jokowi sudah jadi macan ompong di hadapan PDIP, ya mereka buang." Kata teman.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Tapi Jokowi engga sadar itu. Maklum dia new comer dalam poltik dan tidak punya pengalamam sebagai elite partai. Lucunya sebelum pergi ke China, Jokowi sempat ketemu Surya Paloh. Teman saya cerita, Jokowi berharap kepada SP membantunya menciptakan keseimbangan power politik menjelang 2024. Tapi SP menolak. Sementara Projo sudah berani menyatakan mendukung Prabowo secara vulgar. Bingung dia. Karena tidak ada sponsor dana yang mau back up rombongan relawan yang tidak jelas legitimasinya. Semoga Jokowi tetap istiqamah dan mengakhiri jabatannya dengan ikhlas</p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-75874859326423021812023-10-17T10:07:00.010+07:002023-10-17T14:10:42.573+07:00Agenda Jokowi dan PDIP ?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2JO0jT4WrnkzRFbDldiRPWkkLflp8XbyWxcwfo_3DJ_yJLtCXmOaoy-xDicGCGLD3WmG-k-jcJZxQ9mlI6zV9yK0UlyHFInz6JG38yfKqA5-d7VTmPEs-xYRw1q8PaBSaIqqwoMA3LkF5pxFaKW4qdOnVKP4ohlehZIBPTCq0iCdBzfWA7uTeKbvCvmP2/s1024/SP-Strategi-Ketahanan-Pangan-Indonesia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="680" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2JO0jT4WrnkzRFbDldiRPWkkLflp8XbyWxcwfo_3DJ_yJLtCXmOaoy-xDicGCGLD3WmG-k-jcJZxQ9mlI6zV9yK0UlyHFInz6JG38yfKqA5-d7VTmPEs-xYRw1q8PaBSaIqqwoMA3LkF5pxFaKW4qdOnVKP4ohlehZIBPTCq0iCdBzfWA7uTeKbvCvmP2/s320/SP-Strategi-Ketahanan-Pangan-Indonesia.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 15px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JIEXPO Kemayoran, berbagai isu penting terkait dengan kedaulatan pangan dan komitmen terhadap demokrasi ekonomi dibahas secara mendalam. “ Bapak Bangsa Indonesia, Soekarno, pernah menegaskan bahwa pangan itu berkaitan dengan mati hidupnya suatu negeri. “ kata Megawati dalam pidato. Wajar saja kekawatiran Megawati itu. Karena data FAO, angka kelaparan Indonesia menempati peringkat puncak di antara negara-negara ASEAN, yaitu 16,2 juta orang yang kelaparan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“ Rakernas) IV PDIP yang mengusung kedaulatan pangan dan meminta Capres Ganjar melaksanakan agenda tersebut, seakan bersatire terhadap kebijakan Jokowi selama ini yan gagal melaksanakan program ketahanan pangan. Mengapa agenda Jokowi berbeda dengan Agenda PDIP. “ Tanya teman.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sejak era Jokowi memang terkesan sektor pertanian tidak serius diurus. Padahal Jokowi pemimpin yang lahir dari wong cilik. Faktanya memang anggaran kementan selalu turun. Bila tahun 2015 sebesar Rp.32,72 triliun. Sejak tahun itu terus turun dan tahun 2022 tinggal 14,45 Triliun. Tentu ada alasan tersendiri mengapa Jokowi membuat kebijakan tersebut. Sementara selama era Jokowi anggaran subsidi pupuk dua kali dari era SBY. Apa hasilnya ? </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">“Anggaran untuk pupuk bersubsidi sekitar Rp330 triliun dalam 10 tahun, tetapi tidak ada dampak terhadap kenaikan produksi pertanian,” kata Yeka dalam artikelnya yang bertajuk Temuan dan Saran Ombudsman Untuk Perbaikan Tata Kelola Pupuk Bersubsidi di situs resmi Ombudsman RI (21/2/2023).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apa sebabnya ? Pasalnya karena subsidi pupuk itu sumber korup. Bayangkan, penyimpangan pupuk bersubsidi terjadi sejak awal perencanaan hingga disalurkan ke lapangan. Hampir semua Pemda, melakukan praktik manipulasi data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tani. Padahal APBN gelontorkan dana itu berdasarkan e-RDKK.. Makanya tahun 2023, Pemerintah resmi menyabut subsidi terhadap 4 jenis pupuk untuk petani. Namun, pemerintah akan tetap memberikan subsidi dua jenis pupuk pada tahun 2023 yakni Urea dan NPK (Nitrogen, Phospat dan Kalium).</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">" Ya kalau sampai Jokowi membuat keputusan penghapusan subsidi, itu mungkin karena PDIP dan partai koalisi pemerintah lainnya tidak memberikan dukungan politik untuk Jokowi mengeluarkan skema subsidi yang aman dari korup. " Kata teman.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Masalahnya bukan rahasia umum bahwa penyelewengan pupuk bersubsidi sangat terstruktuktur dan massive. Dan sebagian besar penyebabnya ada pada Gubernur dan Kepala Daerah. Seakan subsidi pupuk sebagai alasan menguras uang APBN tanpa ada niat baik untuk program ketahanan pangan. Ya seperti uang arisan, bagi bagi jatah setiap tahun anggaran.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">" Antara Bangar DPR dan anggota DPR dengan Gubernur/kepala Daerah Dapilnya. Itu sudah seperti jaringan mafia pupuk. Makan uang subsidi berjamaah mereka. " kata teman.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dampaknya memang sangat mengkawatirkan terhadap ketahanan pangan nasional. Apalagi proyek estate food yang dianggap strategis untuk mendukung ketahanan pangan bisa dikatakan jalan tersendat, hasil tidak jelas bahkan menimbulkan masalah lingkungan dan konflik agraria dengan penduduk adat. Kini kita terpaksa harus impor beras. Kalau tidak, bencana kelaparan akan meluas. Kalau itu terjadi, pasti akan terjadi chaos politik.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">" Itu sebab ditengah dilema kemandirian pangan dan politik subsidi, Jokowi lebih memilih hemat uang APBN dengan menghapus subsidi pupuk dan gunakan uang APBN untuk impor beras kalau stok kurang. Itu lebih aman secara politik. " Kata teman. Nah apakah Ganjar bisa berani, lebih berani dari Jokowi menghadapi oligarki? </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p>
</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-84968423886996833002023-10-10T22:08:00.019+07:002023-10-13T17:11:48.516+07:00Hubungan Megawati dan Jokowi.<p> </p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO3VUxMgp3e63xzg9VEC4fp46ion2GjkIWC18cQ5fH1xReo4waxKY3lZrQMH3OTKaRX6zo4Aqr4OjeIetOZSZ_qhoprH9fCxiHqrz1l-iZ8c7o5bwL9kUB_tihV_CxVJWK_L7c7FkTsK9cUBX-DFtKXZ0638nQ2Vd-PTj98FSYBN1yFvYwJl6qSqYVcVL/s830/jkw-k.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="556" data-original-width="830" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO3VUxMgp3e63xzg9VEC4fp46ion2GjkIWC18cQ5fH1xReo4waxKY3lZrQMH3OTKaRX6zo4Aqr4OjeIetOZSZ_qhoprH9fCxiHqrz1l-iZ8c7o5bwL9kUB_tihV_CxVJWK_L7c7FkTsK9cUBX-DFtKXZ0638nQ2Vd-PTj98FSYBN1yFvYwJl6qSqYVcVL/s320/jkw-k.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Bagaimana hubungan antara Jokowi dan Megawati sekarang?. Tanya teman. Saya tahu dia tanyakan itu karena kesannya Jokowi itu tidak sepenuhnya loyal sebagai petugas partai. Menurut saya, Jokowi itu memang kader partai. Tetapi siapapun kader partai yang punya ambisi besar berkuasa, dia tidak sepenuhnya menjadi robot partai atau mesin partai. Kerena partai adalah jalan menuju kekuasaan dan setelah berkuasa, kader pasti berpikir untuk mengendalikan partai, bukan dikendalikan. Maklum saat dia berkuasa segala sumber daya dalam genggamannya. Dan dia punya banyak pilihan bersikap. Termasuk kepada partainya sendiri. Biasa saja.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Tentu Jokowi tidak mau memubazirkan kekuasaan ditangannya. Walau jabatannya secara konstitusi akan berakhir 2024, tentu dia tidak ingin melepaskan akses itu kepada pihak lain. Caranya dia lakukan dengan elegan. Meskipun ia adalah presiden pertama sejak reformasi yang tidak memiliki kredensial era Orde Baru. Namun akhirnya dia mampu mengkapitalisasi partai koalisi diluar PDIP yang sejalan dengan agenda dia dan tentu para relawan yang setia dengannya. Dia tidak gembosi PDIP. Tapi lewat oligarki yang didukung pengusaha besar, dia kendalikan institusi demokrasi Indonesia, khususnya partai politik dan parlemen. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau dia tidak ingin lagi dibawah kendali PDIP itu juga wajar. Kan tidak mungkin matahari kembar dalam satu tempat. Bukan rahasia umum bila Jokowi lebih ingin Prabowo berpasangan dengan Ganjar. Sikap Jokowi ini tentu dibaca oleh DPP PDIP. Walau Megawati tetap dengan sikapnya namun tidak semua DPP PDIP sejalan dengan Megawati. Bisa saja sebagian secara diam diam sependapat dengan Jokowi. Karena bisa saja mereka sebagai personal bagian dari elite oligarki yang selama ini bersama Jokowi mengatur sumber daya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Ditengah sikap Megawati yang tetap menjadikan Ganjar sebagai capres, Jokowi terus melangkah dengan exit strateginya. Dan kalau mungkin menjadikan <a href="https://erizeli.literalisme.com/2023/10/jurus-silat-politik.html?m=1" target="_blank">Gibran</a> berpasangan dengan Prabowo. Meng-akuisisi PSI dan menjadikan putranya, Kaesang sebagai ketua Umum. Andaikan dia gagal kontrol kekuasaan Presiden tapi dia masih punya partai untuk tempat mengakses kekuasaan dan menjadi bagian elit kekuasaan. Itu akan aman bagi dirinya dan keluarga, juga para mereka yang selama ini setia dengan nya. Sambil mempersiapkan putranya untuk jadi capres pada pemilu berikutnya. Nah semua terserah PDIP. Apakah tetap dengan menjadikan Ganjar sebagai capres yang akan berhadapan dengan Prabowo dan Anies. Apapun pilihan PDIP, Jokowi nothing to lose.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apakah Megawati kecewa dengan sikap Jokowi itu? Menurut saya tidak. Karena sepanjang karir politik Megawati udah kenyang dipukul dari belakang oleh kawannya. Ditohok kawan seiring. Banyak kader hebat diawal kebangkitan PDIP tahun 1999 akhirnya memilih hengkang dari PDIP, seperti Eros Djarot, Laksamana Sukardi, Arifin Panigoro, Kwik, Permadi dan lain lain. Bahkan dengan adik dan kakaknya saja dia berbeda paham. Jadi biasa saja. Bagi Megawati politik itu soal sikap dirinya. Yang tahu sebenarnya hanya Megawati dan Tuhan saja. Semua kader PDIP loyal sebatas menuju tangga. Setelah naik, mereka mikiri dirinya sendiri. Mana ada lagi mikir kan partai atau megawati. Megawati paham itu. Dia aktor pemain di panggung Politik Indonesia.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kalau tiga paslon. Yaitu Prabowo, Ganjar, Anies, bagaimana petanya? Tanya teman. Menurut saya, tergantung siapa wakilnya. Anies sudah jelas yaitu Cak Imin yang merupakan satu paket mengusung politik identitas. Bagaimana dengan Prabowo? apakah tetap menggunakan tokoh islam untuk meredam Anies ? atau malah lebih percaya menggandeng Gibran sebagai Wapres untuk memanfaatkan Jokowi effect yang approval ratingnya diatas 80%. Atau Gibran dimanfaatkan oleh PDIP sebagai wakilnya Ganjar. Jelas peluang untuk manfaatkan Gibran ada pada PDIP. Atau PDIP lebih memilih Mahfud MD atau tokoh Islam. Apapun pilihannya tetap tidak efektif menghadapi gerakan politik identitas dan populisme yang inginkan perubahan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Di sisi lain, Jokowi berusaha mempersatukan Prabowo dan Ganjar, sehingga hanya ada dua paslon. Walau politik indentitas akan tampil kepermukaan. Anies dan cak Imin akan mainkan itu. Tentu akan jadi gerakan apokalipso menumbangkam capres yang didukung koalisi partai pemerintah. Paslon Prabowo dan Ganjar akan efektif meredam Politik identitas itu. Masalahnya bagaimana platform penyatuan capres PDIP dan Gerindra. Itulah yang complicated. Makanya sampai kini Megawati belum tegas menentukan siapa pasangan cawapres Ganjar. Begitu juga dengan Prabowo. Seperti orang menari lengso. Satu maju yang lain mundur. Begitu sebaliknya.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Andai pada waktunya tidak ada sikap jelas diantara KIM dan PDIP, kemungkinan besar mereka tidak akan daftarkan paslon ke KPU. Hanya paslon Anies - cak Imin yang daftar. Nah pemilu bisa batal. Karena hanya ada satu paslon. Bisa jadi karena itu MK akan bersikap untuk membuka kebuntuan konstitusi dengan memberikan hak mandat ke <a href="https://erizeli.literalisme.com/2023/10/jurus-silat-politik.html?m=1" target="_blank">MPR</a> untuk memilih presiden.. Kalau itu terjadi, Anies dan cak Imin dipastikan gagal. Yang menang dalam voting MPR pastilah koalisi besar. Bukan tidak mungkin pasangan Probowo dan Puan yang menang. Platform bersama Mega dan PS terbentuk sudah. Ganjar terpaksa menerima nasip seperti Anies. Hanya dicalonkan doang. Kalau ini terjadi chaos tidak bisa dihindari. Legitimasi pemimpin terpilih bisa dipertanyakan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sumber masalah <a href="https://babo.lentera.biz/2023/10/civil-society-dibonsai.html" target="_blank">friksi politik</a> sekarang terletak pada kehadiran Anies sebagai Capres yang diusung Nasdem. “ Itu trouble maker bagi koalisi pemerintah. Dan Surya Paloh sangat paham peta permainan politik di tingkat elite terutama partai koalisi pemerintah. Ya kelebihan dan kelemahannya dia ketahui pasti. Sebenarnya yang ditakuti bukalah Anies sebagai personal. Tetapi karena begitu besar outstanding selama era Jokowi berkuasa. " Kata teman. </span><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saat Kampanye ini akan jadi narasi besar melemahkan retorika kesuksesan Jokowi diatas angka approval rating. </span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apalagi meliat survei Bank Indonesia (BI) mengenai Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk enam bulan ke depan. Survei pada September 2023 tersebut justru menunjukkan pelaku usaha dan masyarakat pesimis pada kondisi ekonomi, usaha, dan pasar tenaga kerja enam bulan ke depan atau Maret 2024. </span>Banyak pedagang di pasar tradisional yang bangkrut karena sepi pembeli. Gelombang PHK pabrik tekstil terjadi meluas. Harga komoditas global yang jatuh di pasar dunia membuat trend penerimaan devisa terus turun. Kurs rupiah yang terus melemah akan berdampak kepada naiknya ongkos logistik dan barang produksi dalam negeri yang bergantung supply chain global. Ancaman elNino yang berdampak turun nya produksi pertanian, tentu harga kebutuhan pokok akan ikut melambung. Begitu juga dengan harga BBM akan naik seiring memanasnya konflik Timur Tengah.</p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Lantas apa yang dipikirkan dan dikawatirkan Megawati sebenarnya ? Dia hanya focus kepada persatuan Indonesia. Yang dikawatirkan Megawati adalah lahirnya politik identitas. Dia tahu dan paham itu ketika gagal menggolkan RUU Haluan Idiologi Pancasila. Artinya potensi keretakan persatuan itu ada. Walau gerakan Islam bisa diredam secara UU dan aturan serta deradikalisasi program namun mereka tidak padam. Mereka hanya menanti moment yang tepat untuk bergerak. Dan kalau friksi politik semakin tidak terkendali, TNI dan POLRI tidak akan bisa tegas. Kerena pemicunya bukan karena agama tetapi nilai agama untuk keadilan, yang bisa saja dimanfaatkan oleh kaum oportunis. Dan selama 7 kekuasaan presiden memang belum ada yang bisa delivery keadilan sosial. Terbukti rasio GINI ekonomi dan rasio GINI lahan masih sangat timpang. Andaikan ekonomi sedang booming, atau setidaknya seperti periode pertama Jokowi, tentu Anies bukan ancaman serius. </p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-88446651249724701022023-10-05T19:36:00.006+07:002023-10-06T00:27:23.496+07:00Masa depan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyyu9FFSplAl7QvHGtyssIxpoYNGMyQTRYdErd22XTB8F6IuY_vn17-hQpEENEKW6FTq5nSwCVwCJoz5UVBQ608_XLh2oiTfnkekMTZJ3VG9iXiQyPzMXBmBU9l_1rzI4XfgE_k8sihPjICMgLzT6WBNe0FgvX4z-_pIseKu584yVgGHlPwqftUp6-drcj/s1200/22-ideas-606ea9b.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1200" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyyu9FFSplAl7QvHGtyssIxpoYNGMyQTRYdErd22XTB8F6IuY_vn17-hQpEENEKW6FTq5nSwCVwCJoz5UVBQ608_XLh2oiTfnkekMTZJ3VG9iXiQyPzMXBmBU9l_1rzI4XfgE_k8sihPjICMgLzT6WBNe0FgvX4z-_pIseKu584yVgGHlPwqftUp6-drcj/s320/22-ideas-606ea9b.jpg" width="320" /></a></div><br /> <p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Kelak akan berlaku secara international system Central Bank Digital Currency. Dengan sistem ini akan banyak tenaga administrasi treasury, clearing di bank yang akan kena PHK. Sebelumnya sudah banyak petugas teller bank yang di PHK akibat adanya mbanking dan ATM. Yang bertahan hanya yang punya skill kompetensi special. Misal Ahli hukum dan keuangan, yang bisa terus bertahan di bank. HSBC di China sudah merumahkan 400.000 pekerja. Terbanyak yang di removed adalah akuntan, administrasi clearing, AO, teller.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Di sektor industri barang, sekarang pekerjaan quality control, administrasi pembelian dan penjualan, adminstrasi produksi sudah digantikan dengan Internet of Things dan artificial intelligent. Bahkan pengendalian logistik dan warehousing sudah menggunakan robot. Di sektor industri yang diperlukan adalah skill maintenance mesin, skill design product dan market, skill planning production control.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Di sektor jasa, yang bisa bertahan dan berkembang adalah mereka yang punya skill bidang kedokteran, paramedis, engineering, seni kreatif, IT design and developer, arsitek, kuliner, lawyer. Skill dan kompetensi mereka akan dirating oleh lembaga akreditas ( nasional dan international ) untuk menentukan tingkat penghasilan yang berhak mereka terima. Jadi bukan lagi IP dan almamater dasarnya tetapi rating dari lembaga akreditas. Ukurannya udah profesionalitas.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dengan adanya system governance, risk and compliance secara IT, memungkinkan tidak akan ada lagi celah orang kaya dari rente dan fraud terhadap tata niaga. Ekosistem terbentuk dari hulu ke hilir lewat Warehousing ecommerce market place and logistic. Sehingga, dimasa depan akan terjadi social engineering secara luas. Mau bukti? krisis ekonomi global seperti di AS, Jepang, Korea, China, Eropa, itu adalah bagian dari proses social engineering menuju masyarakat yang transformatif.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Adjustment disemua sektor terjadi meluas. Seperti kendaraan penuh penumpang yang lari kencang di rem mendadak. Yang lemah terlempar keluar. Yang kuat tetap diposisinya dan kurang kuat terjatuh dilantai kendaraan. Yang kaya karena knowledge dan skill akan semakin kaya, yang kaya karena rente dan kerja adminstrasi akan jatuh miskin. Yang miskin tanpa skill dan knowledge akan semakin miskin.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Saya tidak melihat pemimpin kita punya kecerdasaran melihat masa depan. Terbukti kini baru disadari oleh <a href="https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20231005062258-532-1007303/jokowi-beberkan-bukti-warga-ri-tak-sadar-sudah-terjajah-secara-ekonomi?fbclid=IwAR0qG1rl8pWJcaSZBqWCqsK-BZ1AAiHKCt4QOvQ5e-9xR6cg5rsBMGNIi-c" target="_blank">Jokowi </a>bahwa indonesia dijajah oleh produk asing. Itu karena kebijakan impor dan adanya e-niaga. Padahal sekian dekade kita sudah ratifikasi WTO. Kita juga ratifikasi ITU berkaitan dengan IT dan telekomunikasi. Tapi dari dulu sampai sekarang kita tidak pernah memikirkan langkah transformatif dibidang ekonomi dan sosial. Mungkin para pemimpin tidak megnerti mengapa mereka ratifikasi WTO dan ITU. </span><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Nah kalau rakyat tidak cerdas melihat masa depan, dan larut dengan kelakuan elite, maka kita akan jadi negara gagal di masa depan seperti venezuela.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(5, 5, 5); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; color: #050505; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-86823427581581693712023-10-05T05:56:00.003+07:002023-10-05T05:59:44.060+07:00Civil Society dibonsai<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6otMs5ma6ipEmBcP-6hvWpRoIqO7Aq59r83JxrvYtVGWNyh8aRU4dvJAJDwHxQ9jqbaUS-Zagmc3xZg69tTHsyiG2Z4NfmpYz28WtrkVH2Vq-ejqWsPBQosfpmg9k7o9kaOvFUCFV2zkaLqVStEWF55BPzbj_oSW75w2mPXzBnE7GO-_t_Lo40Jd-YU0/s1368/camp-hero-background.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1368" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6otMs5ma6ipEmBcP-6hvWpRoIqO7Aq59r83JxrvYtVGWNyh8aRU4dvJAJDwHxQ9jqbaUS-Zagmc3xZg69tTHsyiG2Z4NfmpYz28WtrkVH2Vq-ejqWsPBQosfpmg9k7o9kaOvFUCFV2zkaLqVStEWF55BPzbj_oSW75w2mPXzBnE7GO-_t_Lo40Jd-YU0/s320/camp-hero-background.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Soeharto jatuh. Kemudian lahirlah era reformasi. Menolak monopolitik asas tunggal Pancasila yang diterapkan orba. Lantas apa pilihannya di era reformasi? kelompok islam menginginkan terbentuknya masyarakat madani. Sementara kelompok lain menginginkan Civil society. Karena masyarakat madani lebih berlandaskan pada tata cara kehidupan bermasyarakat dengan landasan keagamaan dalam Islam. Sedangkan, civil society berlandaskan semangat menuju kesetaraan dalam sebuah tatanan demokrasi, maka civil society lebih mengemuka. Sementara masyarakat Mandani hanya bergaung di ormas Islam dan Partai islam.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Disaat negara memilih jalan demokrasi tapi civil society tidak tumbuh subur, maka dapat dipastikan negara itu akan terjebak dalam demokrasi procedural yang melahirkan oligarki. itu sama saja dengan totaliterian. Mengapa ? dialektika mati. Kebenaran menjadi persepsi yang dijejalkan atas nama UU dan aturan. Padahal seharusnya civil society dan demokrasi saling mempengaruhi, terkadang demokrasi dapat dijadikan variabel dependen dan disisi yang lain demokrasi dapat dijadikan variabel independen. Itu baru sehat.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Sejak reformasi, terjadi amandemen UUD 45 yang memungkinkan struktur bangun politik Indonesia mengacu kepada demokrasi tanpa penguatan civil society. Itu dibuktikan dengan amanat UUD 45, UU Pemilu, dan UU Partai Politik. Ketika seorang anggota dewan dipecat sebagai anggota partai, maka secara otomatis tidak bisa lagi menjadi anggota DPR/DPRD, karena yang duduk sebagai anggota DPR/DPRD harus anggota partai politik. Artinya, walau anggota DPR/D dipilih langsung oleh rakyat, hidup mati karir politiknya tergantung partai. Jadi penguasa sebenarnya adalah Partai, bukan rakyat.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apakah dengan aturan tersebut cukup? tidak. Ada lagi aturan yang berkaitan dengan parliamentary threshold. Walau anggota DPR/D anda pilih dan dia memenuhi batas suara menjadi anggota DPR/D, tetap saja dia belum tentu bisa duduk di DPR kalau partai asalnya tidak memenuhi ambang batas perolehan kursi diatas 3,5% dari total kursi DPR/D. Artinya hak suara anda dianggap sampah oleh sistem Pemilu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Apakah cukup ? belum. Ada lagi ketentuan Presidential threshold. Anda sebagai rakyat tidak punya hak menentukan siapa capres yang pantas anda pilih. Yang berhak adalah Partai. Itupun syaratnya yang bisa mengajukan Paslon adalah partai atau gabungan partai paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Apa artinya? Civil society itu udah dibonsai. Menutup celah siapapun di luar partai atau partai kecil bisa mencalonkan Capres. Kebenaran hanya milik partai besar atau koalisi doang. Di luar itu sampah.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;">Dengan uraian diatas, kita bisa memahami dan bersikap cerdas. Bahwa kita sebagai rakyat yang bukan politisi, elite atau kader partai adalah bagian dari civil society. Maukah kita serahkan masa depan anak cucu kita kepada gerombolan elite. ? Kalau kita cerdas, maka jangan biarkan hak civil society itu dirampas. Caranya ?</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Pahami literasi hak dan kewajiban yang berkaitan dengan profesi atau lahan hidup kita. Kalau ada kebijakan yang merugikan anda, ya kritik. Bila perlu seperti Pemilu di Taiwan. Tahun 2000 civil society berhasil menjebol status quo sistem kekuasaan dari Partai Kuomintang (KMT). Tidak demo tapi diam saja saat pemilu. Kalau dibawah 50% partisipasi pemilu, maka siapapun yang berkuasa tidak cukup legitimasi secara international. Pasti jatuh sendiri.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;"><br /></span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">***</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, risiko tertinggi pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 adalah friksi politik koalisi pemerintah. Risiko tersebut diketahui usai Lemhannas mengkaji risiko-risiko lain dalam kontestasi Pemilu tahun depan. Hasilnya, risiko friksi politik bahkan lebih besar dibandingkan dengan risiko keamanan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Saya rasa peringatan dari Lemhannas itu ada benarnya. Maklum koalisi pemerintah saat ini bukan bersatu tapi terpolarisasi. Dan ini sangat berbahaya. Berdampak friksi politik; Saling jegal dan berbuat curang. Masing masing partai koalisi pemerintah itu berusaha menguasai institusi demokrasi yang terlibat dalam proses Pemilu, seperti TNI dan POLRI, KPU, Mendagri, Gubernur, Walikota, Bupati. Gimana cara mereka berbuat curang?</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Menurut Bawaslu. Pertama, ada 5.744 TPS yang sulit dijangkau baik secara geografis, cuaca, dan Keamanan. Kedua, sebanyak 11.559 TPS tidak ada jaringan internet dan ada 3.039 TPS tidak ada aliran listrik. Untuk yang pertama dan kedua ini hanya TNI dan POLRI yang bisa mengurus TPS nya. Itu suara berpotensi ditelah oleh partai yang menguasai TNI dan POLRI.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kemudian ada pemilih tidak memenuhi syarat seperti meninggal dunia, terdaftar ganda dan tidak dikenali sebanyak 14.534 TPS. Nah bagi partai yang kuasai Gubernur, Bupati, Walikota sangat mudah makan TPS ini. Ada juga terdapat pemilih memenuhi syarat yang tidak terdaftar di DPT 6.291 TPS. Nah ini santapan dari KPU dan KPUD. Yang kuasai KPU dan KPUD itu jelas dapat suara mudah. Belum lagi TPS yang ada di instasi pemerintah, kawasan industri dan di luar negeri, yang umumnya TPS nya ada dalam ruangan. Yang mudah diselewengkan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kalau total TPS seluruh indonesia mencapai 820.161 TPS diperkirakan 20% suara berpotensi ditelan oleh partai dari koalisi pemerintah. Entah siapa itu. Engga jelas. Tapi adu kuat dan adu uang yang paling banyak yang bisa kuasai intitusi demokrasi. Karena tanpa uang engga mungkin petugas bisa dibayar berkiblat ke partai tertentu.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;"></span><br /></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">
</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-kerning: none;">Kembali kepada hasil studi Lemhannas, penyebab utama karena semua partai dan paslon praktis mulai dari nol. Semua partai koalisi tidak happy dengan PDIP sebagai rulling party. Tentu mereka tidak ingin PDIP menang lagi. Ini akan keras sekali friksinya. Bagi mereka to be or not to be. Bisa saja jeopadis. Daripada kalah dalam friksi antar koalisi pemerintah terutama terhadap PDIP, lebih baik nyeberang ke oposisi secara silent, dan akhirnya kisah 2004 dan 2014 terulang lagi. Dimana koalisi pemerintah, TNI dan POLRI diam diam dukung oposisi untuk berkuasa dan setelah itu bagi bagi kue kekuasaan.</span></p><p style="-webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-stroke-width: initial; background-color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 17px; text-align: justify;"><span style="-webkit-font-kerning: none; font-kerning: none;"></span></p>Erizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.com0