Friday, January 1, 2021

Mengaputasi sang dalang kerusuhan


Waktu dilanda aksi demo. Salah satu pejabat Hong Kong mengusulkan kepada pejabat Bank Central  China agar dilakukan investigasi atas aliran dana ke pada aktifis demotran. Namun pejabat bank central china jawab singkat. “ Urusan politik bukan urusan bank central. Itu urusan politik. Tidak ada hak negara mengintervensi sistem moneter yang independece. “ Komen dari otoritas keuangan itu membuat banker dan pemain uang di Hong Kong jadi lega. Pada waktu bersamaan, para agent demontran semakin dapat angin. Mereka berpikir China tidak berani merusak sistem perbankan Hong Kong yang dikenal bebas.


Pertengahan desember saya dapat kabar dari banker di Singapore, ratusan miliar dollar uang orang hong kong yang ada di Singapore di block oleh otoritas China. Kok bisa. ? China ancam akan bekukan semua asset singapore di China kalau tidak mau memblock uang mereka yang mereka curigai. Itu juga dilakukan oleh CHina di London dan Swiss. Ancaman juga sama. Hebatnya operasi itu hanya 4 bulan saja sejak  pejabat otoritas menolak untuk intervensi  perbankan.


“ Di era sekarang apapun gerakan politik atas nama agama atau, HAM, itu semua bisnis. Itu karena ulah gangster yang rakus untuk dapatkan uang dari oligarki politik. Mereka manfaatkan proxy para pengangguran, pemalas, tukang mimpi, rakus, yang mau dibayar untuk mengacaukan situasi. Menghadapi situasi itu ya kita tidak bisa terjebak sehingga berbenturan dengan rakyat. Itu konyol. Cara efektif menyelesaikannya ya buru bohir atau sponsor dananya. 


Tetapi memang itu operasi intelijen yang paling rumit dan super rahasia. Hanya boleh tahu segelintir orang saja di ring 1 presiden.  Team bekerja di bawah presiden langsung. Mengapa ? sekali bocor , ya pasti gagal operasi itu. Maklum para bohir atau sponsor itu mereka terbiasa membeli siapa saja.  Tidak ada aparat negara yang tidak bisa dibeli ya kan.” Kata teman di Beijing waktu ngobrol dengan saya tahun 2019 di Hong Kong. Yang dilakukan koalisi Amerika memerangi ISIS adalah membekukan semua rekening yang terhubung dengan ISIS. Setelah itu perang menjadi perang mudah.


Seharusnya keterlibatan PPATK dirahasiakan oleh  Pak Mahfud. Tiru lah China. Ketika demo HK.  Otoritas diam seribu bahasa. Aparat keamanan saja yang bergerak menjaga keamanan publik. Semua bohir demo HK ditangkap. Uang mereka dikuasai negara. Setelah itu aksi redup dan mati sendiri. Lah kalau diumumkan. Ya bohir bayar oknum untuk hapus datanya. Apa yang engga bisa dibeli oleh bohir. Kalaupun data ditemukan dan penerima dana di penjara. Itu useless kalau bohir kabur. Mengapa ? mereka tetap bisa kendalikan uangnya dan kita engga bisa kuasai uang itu. Ormas berganti baju dan tetap jadi masalah. Pak Mahfud, menghadapi radikalisme, tidak perlu banyak bicara tetapi tindakan cepat dan keras.

No comments:

Masa depan IKN?

  Jokowi mengatakan bahwa IKN itu kehendak rakyat, bukan dirinya saja. Rakyat yang dimaksud adalah DPR sebagai wakil rakyat. Padahal itu ini...