Monday, September 7, 2020

Orang kaya yang sangat miskin.



Rasul. Namanya bersanding dengan nama Allah di pintu Sorga. Hidupnya sangat bersahaja. Ia harus menjahit sendiri pakaiannya yang robek. Tidur beralaskan tikar. Rasul sebagai pemimpin umat dan pemerintah, tentu tidak sulit hidup bermewah. Namun, sebagai manusia agung, kemegahan tidaklah bermakna. Rasulullah ingin menunjukkan kesederhanaan dan sifat qanaah (puas hati), yang merupakan kekayaan yang hakiki. Rasulullah pernah bersabda, "Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan iman dan dicerminkan dalam sifat qanaah."  Bersifat qanaah berarti menerima ketentuan Allah dengan sabar, dan menarik diri dari kecintaan kepada dunia. Iman, kesederhanaan dan qanaah adalah sesuatu yang tidak boleh dipisahkan. Seorang mukmin akan bersikap sederhana dalam hidupnya, dan kesedehanaan itu ditunjukkan daripada sifat qanaahnya.

Nelson Mandela sukses menumbangkan Rezim Apartheid dan akhirnya melakukan perubahan system kekuasaan yang lebih demokratis karena kerendahan hatinya dan menolak kekerasan dengan memaafkan orang yang menzoliminya terlebih dahulu. Mahatma Ghandi di India mampu merebut kemerdekaan India dengan menawarkan kesederhanaan dan Anti kekerasan. Tak ubahnya dengan tokoh dunia lainnya seperti ibu Teresa, Martin Luther King dan lain lain. Para pendiri negara kita adalah orang hebat  yang rendah hati.  Mereka mengutamakan perdamaian atas dasar kebinekaan. Tidak mungkin persatuan Indonesia dapat terjelma bila satu sama lain yang berbeda saling membenci dan memusuhi.

Orang terkaya di dunia seperti Bill Gate punya jam tangan seharga USD 10. Jeff Bezos,  boss Amazon hidup sangat sederhana. Mobil yang ia gunakan yaitu mobil Honda Accord, selain itu ruangan kerjanyapun sangatlah sederhana, hanya ada meja kayu dan karpet kotor. Warrent Buffet adalah seorang investor sejati. Walaupun kaya raya Warrent Buffet masih hidup sederhana, ia masih tinggal di rumah tua yang ada di Omaha yang ia beli tahun 1958 seharga US$ 31.500, begitupun dari segi kendaraan, ia tidak membeli mobil lamborghini seperti kebanyakan orang kaya lainnya, ia hanya memiliki mobil Cadillac XTS tahun 2014 dengan harga US$ 44.600 saja. Mark Zuckerberg pemilik media sosial facebook, ia lebih memilih hidup sederhana. Ia lebih suka memakai kaos oblong dan sepatu skate dalam berbagai kesempatan. Ruang kerjanya sama dengan karyawan lain.

Bersama istri saya keluar dari Loby Grand Hyatt. Sambil nunggu kendaraan datang kami ngobrol di loby. Ada mobil inova berhenti di depan Loby. Turun pria muda dengan senyum tipis melangkah cepat ke dalam hotel. Pakaiannya sederhana.“ Mama tahu siapa yang barusan keluar dari mobil Inova itu ?
“ Engga. Siapa ?
“ Itu dia Direktur dan pemegang saham pengendali BCA”
“ Ah masak iya. “
“ Ya. Armand Wahyudi Hartono. Putranya pak Robert Budi Hartono. Keluarga terkaya nomor 1 di Indonesia.
“ Oh hebat ya.”
“ Ya hebat itu bukan hartanya tetapi dia bisa hidup sederhana dengan segalam kemelimpahan harta yang ada. Itu engga gampang”

Hampir semua pengusaha yang pernah berurusan dengan Keluaga Pak Budi, tahu bagaimana anak-anaknya sangat menghargai waktu, pada pertemuan dan acara apa pun. Punya integritas hebat. Namun selalu tampil sederhana. Tidak pernah lupa mengucapkan terimakasih kepada siapapun. Semua generasi muda keluarga Djarum memang hidup sederhana. Itu berkat didikan dari orang tua mereka. Bagaimana seharusnya menjalani hidup. Bukan harta yang jadi ukuran tetapi manfaat hidup bagi orang banyak.

Kalau melihat keteladanan Rasul dan keluarga kaya raya seperti cerita diatas. Kemudian kita melihat kehidupan glamor keluarga orang kaya lainnya,  itu sangat memalukan. Dengan tampa malu mereka mempertontonkan kehidupan mewah itu di sosial media. Tas seharga puluhan ribu dollar. Kendaraan mewah. Rumah mewah. Makan malam yang mewah. Orang kaya dari kalangan pengusaha atau pejabat, memang kadang kekayaan itu jadi racun bagi keluarga dan anak anaknya. Bukannya harta membuat mereka bersyukur dengan hidup sederhana dan berbagi. Tetapi justru seakan jadi kutukan bagi anak dan keluarga. Bahkan sebagian besar mereka terjebak dengan kehidupan sex yang menyimpang dan narkoba.

Kalau secara ekonomi hidup anda tidak beruntung, hidup sederhana bukan soal pilihan. Takdir mengharuskan anda hidup dalam kesederhaan. Kalau anda melewatinya dalam kesabaran dan penuh prasangka baik maka Tuhan akan memberkati hidup anda. Badan anda akan sehat dan hidup akan melimpah dalam kecukupan secara spiritual.

Tetapi bila secara financial anda freedom, anda bisa hidup sederhana melepaskan diri dari kemewahan hidup, itu adalah pilihan. Tetapi pilihan yang tidak mudah. Karena yang tersulit menahan nafsu ketika harta berlebih diberi Tuhan. Engga gampang. Saya secara pribadi dapat merasakan itu. Apalagi posisi sebagai Presiden seperti Jokowi yang menguasai sumber daya nasional. Tetapi tetap hidup sederhana. Ya ketika anda tidak perlu aksesoris menunjukan siapa anda, itu artinya anda sudah selesai dengan diri anda sendiri. Sebaliknya, ketika anda masih butuh aksesoris agar dibilang kaya, maka saat itulah anda sangat miskin. Yang terpesona kepada anda jauh lebih miskin lagi.  Itulah yang kadang membuat kita sedih. Para ustad seleb di republik ini jauh sekali dari hidup sederhana. Mereka tidak malu mempertontonkan rumah mewah dan kendaraan mewah. Padahal tidak ada pabrik yang mereka bangun.

No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...