Friday, February 29, 2008

Mereka

Kita berada dalam perang pencerahan yang menamakan diri tentang pluralisme, yang juga adalah ruh dari paham demokrasi. Diluar paham itu , mereka sebut adalah Eksklusif , yang hanya akan melahirkan terorisme, dan juga inklusif, hanya akan menimbulkan persaingan hegemonic. Singkatnya, diluar paham pluralisme adalah mereka yang anti perdamaian. Sebatas ini kelihatanya , kita dapat terima. Namun menjadi lain bila budaya eksklusif di identikan dengan paham agama. Seakan agama adalah dogma yang menghampat pencerahan dalam bersikap untuk mencapai perdamaian dimuka bumi. Sikap seperti ini , tidak lain adalah bertujuan untuk menyudutkan agama sebagai pegangan hidup dan mengikisnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Pluralisme atau kemajemukan membenarkan dan menghalalkan apapun perbedaan sebagai sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan atau dipersengketakan. Jargon yang diusung adalah Freedom, peace and equality. Its fine. Masalahnya bagaimana dengan perbedaan jurang yang luas antara yang kaya dan miskin. Bagaimana perbedaan keadilaan terjadi ditengah masyarakat. Apakah ini juga harus dibenarkan dan dimaklumi. Kelihatannya ini, hanyalah alasan untuk menihilkan perlawanan terhadap adanya ketimpangan ditengah peradaban manusia , yang diakibatkan oleh sifat rakus dan ingin benar sendiri. Atau cara lain untuk mengatakan “ Kemiskinan dan ketidak adilan harus diperjuangkan. Tapi tidak boleh berkata “ system yang menimbulkan ketidak adilan dan kemiskinan harus diperangi. Tidak boleh ! Kalau ada yang mempertanyakan itu maka akan dicap eksklusif! Terorisme.!

Mereka yang berada dibalik kekuataan yang mempropagandakan pencerahan ini, tentu mempunya tujuan yang sangat strategis bagi kepentingan kelompoknya.kekuatan "mereka sangat raksasa . Pengaruh ”mereka” berada dipusat pusat keuangan dunia, pusat kekuasan Negara super power. ”Mereka” bergerak dengan sangat sistematis dan didukung oleh infrastrucuture yang menggurita diberbagai sektor, seperti media massa, LSM, dll. Makanya tidak aneh bila berbagai media massa di Indonesia dan juga LSM baik yang berbendera Islam maupun Kristen ikut terlibat mengkampanyekan tentang pluralisme ini. Tanpa melihat esensi dibalik pencerahan pluralisme itu.

Yang pasti bagi “mereka” Agama adalah musuh dan Islam sebagai target yang harus diperangi. Sebagaimana ungkapan Michele Steinberg: "But Iraq is just another stepping stone to turning the anti-terrorist 'war' into a full-blown 'clash of civilizations', where the Islamic religion would become the enemy image in a New Cold War". Ini ungkapan yang disampaikan pada tanggal 28 oktober 2001. Setelah itu , terbukti Amerika menyerang Afganistan, Irak. Alasannya memerangi terorisme , sengaja diciptakan untuk membentuk opini publik melalui peristiwa penuh rekayasa seperti peristiwa WTC di New York. Dengan menempatkan jaringan Al Qaida sebagai pelaku. Yang diusung adalah export paham demokrasi melalui misi anti teror.

Indonesia sebagai negara yang mayoritas beragama Islam dan sedang dalam cengkaram paham pluralis ini , harus dipertahankan oleh “mereka”. Apapun taruhannya.! “Mereka” menyadari bahwa persatuan dan kesatuan negeri ini , setiap saat dapat bangkit melawan bila kemiskinan dan keadilan tidak terpenuhi,. Pemicunya tentulah agama. Makanya Islam sebagai kekuatan terbesar dinegeri ini, diyakini sebagai hidden power yang harus dilumpuhkan secara sistematis. Isu islam identik dengan terorisme harus dibentuk. Para penguasa dan cerdik pandai harus diyakinkan tentang ini. Tapi apa dasarnya ? Maka teori intelligent tentang perpecahan melalui opini bad image Islam harus dibangun. Peristiwa pembeboman diberbagai kota dan di Bali , yang meledakan Sari Club dengan menewaskan banyak orang adalah bagian dari operasi intelligent “ mereka” Bukti ini terungkap pada tanggal 27 Maret 2007, Wayne melaporkan tentang data intelligent seperti yang
ditulisnya .Namun laporan ini hanya bertahan beberapa hari dan kemudian di drop tanpa diketahui sebabnya. Lagi lagi ini bukti "mereka" tidak suka liberalisme media massa kalau merugikan mereka.

Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa ada hubungan yang significant antara militer US dengan Israel dalam peristiwa Bom Bali. Ada pesawat Dash -7 yang terdaftar di Queensland, Australia , mendarat di Bandara Denpasar Bali , hanya berselang sejam sebelum ledakan besar itu terjadi di Sari Club. Team meliter Israel datang ke rumah sakit setelah ledakan terjadi dan menemukan 4 mayat warga kulit putih untuk dibawa keluar dari bali dengan menggunakan pesawat Dast-7 yang terbang beberapa jam setelah bom meledak. Pesawat ini mendapat izin terbang melintasi wilayah singapore tanpa diketahui tujuannya.

Anehnya data peswat ini baik kedatangannya maupun keberangkatannya tidak ada dalam log di bandara Ngurahrai. Namun dapat dibuktikan bahwa Dast -7 dimiliki oleh Israel. Connection team ini sudah terbentuk bersama CIA sejak tahun 1998 dan terlibat dalam berbagai peristiwa ledakan bom di Indonesia. Disamping itu , data dari BIN juga menguatkan tentang keterlibatan pihak asing dalam ledang bom bali. Dimana bomn tersebut diledakan denagn menggunakan remot control berjarak puluhan kilometer. Tujuannya adalah memecah belah persatu dan kesatuan negeri ini.

Targetnya adalah islam. Yang jelas sampai pada jatuhnya keputusan hukuman mati oleh Pengadilan bagi Imam Samudra CS, tidak bisa membuktikan dan menjawab pertanyaan ” bagaiman bomb itu bisa dibuat dengan kemampuan sama dengan micro nuclear ?” Semua bukti dipengadilan hanya memuat tentang bukti yang dipaksakan untuk melahirkan satu keputusan yang sudah ditetapkan didepan. Lagi lagi ini juga membuktikan bahwa pluralisme hanya ada dalam ruang ” mereka” dan tidak bagi Iman Samudra CS , yang berteriak lantang melawan system yang mengakibat kemiskinan dan ketidak adilan terus terjadi dimuka bumi ini. Pluralisme yang berlindung dibalik demokrasi tidak lebih hanyalah bercita cinta menciptakan keamanan dan kemakmuran untuk golongan ”mereka” sendiri, bukan untuk yang lain. Percayalah! Nah dimanakah kita berdiri...???

1 comment:

Edy Djuwito said...

ass. Islam dengan tuntunan Al Qur'an yang terjamin keaslian substansinya, dan Rasulullah sebagai model, dan patut dijadikan roll Model adalah jalan keluar untuk seluruh umat manusia, pada saat ini telah terbukti bahwa manusia alpa dan lupa akan jati diri dan tujuan hidupnya, sehingga jurang ketidak adilan terjadi dimuka bumi ini, oleh karena itu GERAKAN KEMBALI KE FITRAH perlu disebarkan,yaitu manusia dikembalikan ke jati dirinya menjadi Khalifah fil ardhi, dan tugas utamanya sebagai Rahmatan lil Alamin virus positif ini sangat manjur untuk melawan virus negatif bahwa Islam adalah terorist, .... orang-orang beriman itu tidak mengenal putus asa, dan selalu punya harapan,..... bila "MEREKA", merusak Islam terutama di Indonesia ini perlu waktu, maka memperbaikinya juga perlu waktu, maka sediakan waktu dan upaya positip untuk selalu memerangi dan menyebar virus GERAKAN KEMABLI KE FIRAH, terimakasih pak Erizeli atas info yang bermutu, sehingga kita makin jelas berpijak dan mengambil posisi.. dan jangan merasa sendirian berjuang saudaraku aku akan selalu menemanimu, wass

Jebakan hutang membuat kita bego

Politik Global dulu jelas. Seperti adanya block barat dan timur dalam perang dingin. Arab-israel dalam konflik regional di timur tengah. Dim...