Thursday, February 28, 2008

Culas

Zaman dahulu kala ketika uang belum dkenal, orang hanya mempunyai akses kepada barang bila dia punya barang. Tapi ketika uang diperkenalkan orang mempunyai akses kepada barang bila dia punya uang. Tapi di zaman sekarang, di era cyber orang bisa membeli barang tanpa perlu punya uang , cukup akses keuang maka dia lebih kaya daripada orang punya uang. Mungkin kedengarannya agak aneh. Tapi tahukah anda uang dalam pengertian ekonomi bukan hanya yang berupa lembaran kertas/koin di dompet. Ia juga ada dalam bentuk lain berupa cek (M1), berupa tabungan/ deposit/money market (M2) dan banking product lainnya (M3). Dalam perkembangan berikutnya, uang yang di initialkan dalam M itu akibat produk derivatif keuangan tidak hanya sebatas M3 tapi sudah berkreasi sampai M12. Dan akhirnya kita tahu bahwa uang ternyata adalah lembaran komitmen dari sebuah konsesus tentang nilai. Ia bukan lagi sebagai alat tukar tradisional tapi lebih dari itu adalah konspirasi nilai.

Baiklah. Seandainya anda bermimpi ingin menjadi pengusaha besar namun anda tidak punya uang. Bagaimana caranya. Sistem kapitalis punya cara yang sangat mudah. Katakanlah bahwa anda berniat membeli perusahaan raksasa yang sedang senen kemis karena dililit hutang. Namun secara business perusahaan itu masih bagus masa depannya. Hanya salah urus cash flow makanya dia oleng. Untuk itu anda tidak perlu harus menunggu menjadi seperti Rockefeller atau Bill Gate atau Warren Buffet  untuk membeli perusahaan itu. Bagaimana mendapatkan uang ? Anda harus mendatangi Pemilik Dana yang umumnya diwakili oleh Fund Manager. Pemilik dana ini bisa saja dia adalah Lembaga ( dana pensiun, Asuransi ) atau pribadi.  Ketika anda bertemu dengan pemilik dana maka yang pertama ditanyanya adalah Jaminan. Mereka tidak peduli dengan business plan anda. TIdak peduli dengan mimpi anda. Selagi ada memastikan ada jaminan maka mereka akan pertimbangkan. Jaminan itu bukanlah rumah atau tanah tapi berupa financial guarantee. Artinya kapanpun bisa dicairkan tanpa harus kepengadilan. Katakanlah ada orang Arab yang mau memberikan dana.

Lantas bagaimana anda memindahkan dana Arab itu ketangan anda ? Jaminan saja tidak ada. Kecuali mimpi. Caranya ? Pertama, membentuk QSPE ( Qualified Special Propose Entities ) atau perusahaan khusus yang terkualifikasi untuk tujun tertentu. Perusahaan ini bukan perusahaan seperti pada umumnya. Ia hanya nama yang terdaftar dinegara yang bebas pajak dan bebas aturan. Seperti Grand Cayman Island, British Virgin Island dll. QSPE menebitkan Bond yang di endorsed oleh Fund Manager berating AAA ( misal Goldman Sach, JP Morgan, Credit Suisse, Morgan Stanley dll).  Selanjutnya QSPE ini akan bertindak sebagi investor kepada anda  melalui transaksi SWAP dengan bank. Ingat , Fund Manager itu adalah bagian dari konspirasi dalam proses transaksi ini bersama anda. Melalui consultant financial engineering, tidak sulit untuk menemukan fund manager yang bisa dilibatkan dalam konspirasi ini. 

Kita akan bertanya siapa yang mau beli Bond dari perusahaan antah berantah itu ? Apalagi diterbitkan pada suatu negara yang tak jelas aturanya. Disamping itu Bond ini tidak didaftarkan pada Bursa Terbuka. Dia ditempatkan pada pasar tertutup berskala global dan hanya diperuntukan bagi kalangan yang dikatagorikan qualified. Apakah ada pasar dengan sistem ini ? Ada, Itu diatur dalam 144 A Sec. Siapa pembeli Bond ini ? ya orang Arab kaya itu. Tapi Bond itu harus dilegitimate sebagai instrument bank. Tanpa itu si Arab kaya tak mau lepaskan uangnnya. Untuk jadi instrument bank maka ia harus mengikuti ketentuan dari Bank International for Settlement dan Financial Accounting Standard Board . Bahwa setiap penambahan asset berupa deposito maka bank harus menyediakan dana cadangan giro di Bank Central atau reserved requirement sebesar 10%. Yang menyediakan 10% ini adalah anda yang punya mimpi. Ada banyak institusi yang bersedia membantu anda untuk menyediakan 10% itu. Agar tidak ketahuan uang itu berasal dari orang lain maka bank akan melakukan transaksi fiktif yang dilegitimasi melalui mekanisme pasar 144A Sec dan seolah olah bank mendapatkan 10% laba dari pasar uang.

Sehingga ketika QSPE mendelivery bond ke bank maka akan dicatat oleh bank dalam neraca sebagai deposit dan ditempatkan pada Trust account. Bank akan menyediakan 10% reserved requirement di bank central. Well done. Legitimated! Kemudian deposit ini dijadikan jaminan ( SWAP) untuk memungkinkan bank menerbitkan Global Bond berjangka menengah ( bertenor 5-10 tahun ) . Global Bond ini didelivery kepada si orang kaya Arab itu melalui QSPE dan uang mengalir kebank. Oleh bank , uang ini diserahkan kepada fund Manager untuk disalurkan kepada anda untuk program mengambil alih perusahaan. Pada tahap ini bank memperoleh provisi plus uang 10% gratis dari anda ini. Keliatannya gampang. Apakah orang arab itu terlalu bodoh untuk menerima instrument yang di structure ? Mengapa bank begitu bodoh diatur oleh Fund Manager ? Mengapa Fund Manager begitu bodoh berbuat untuk kepentingan anda dengan hanya cash out sebesar 10% plus berbagai fee.  Apalagi 10% plus itu tidak berasal dari uang anda sendiri.

Pertanyaan itu akan terjawab lewat skema konspirasi. Orang Arab itu tidak bodoh. ( mana ada orang kaya bodoh ? ). Pada waktu dia menerima Global Bond dari bank dia akan minta perlindungan resiko default dari fund manager atau disebut dengan confirmed payment. Fund Manager bersedia asalkan si Arab membayar fee resiko atas Global Bond itu. Fee ini disebut dengan premium. Besarannya tergantung kesepakatan. Misal, bila bunga global bond itu 12% maka si Arab bersedia hanya menerima 5% bunga asalkan dia dijamin resiko. Artinya Fund Manager akan mendapatkan premium sebesar 7% pertahun. Tapi 7% ini, si Arab harus bayar didepan. Mana ada premium dibayar belakangan. Ya , kan. 7% dalam bentuk tunai ini dikelola oleh Fund manager dalam pasar equitas tunai dengan perdagangan high yield. Laba itu dipakai untuk membayar bunga kepada si Arab itu. Kesimpulannya setiap tahun si Arab akan mendapatkan bayaran bunga dari uangnya sendiri!. Bank tidak perlu bayar bunga karena lewat skema fund manager meng underwrite semua cost of fund. Artinya bank pun terlepas dari resiko karena sudah dijamin oleh Fund Manager.

Kini resiko ada pada fund Manager, tapi itu lagi lagi hanya resiko skema. Fund Manager , ya namanya pengelola dana, dia akan memastikan dana itu digunakan untuk pembayaran pengambil alihan perusahaan. Anda harus menandatangani Debt to Equity SWAP. Artinya seluruh saham perusahaan itu dijadikan jaminan pinjaman. Instrumentnya dalam bentuk Obligasi utama ( Senior Bond). Artinya tidak ada obligasi yang bisa diterbitkan oleh perusahaan tanpa izin dari pemegang obligasi utama. Setelah obligasi utama ini ditangan Fund Manager maka sekuritisasi dilakukan dengan dukungan para analis investasi handal. Future perusahaan digambarkan dengan begitu indah. Kemungkinan harga saham akan melejit ketika masuk ke bursa dan potensi mendatangkan financial resource untuk meng enhancement perusahaan digambarkan dengan sangat menarik. Tujuannya adalah untuk menjual resiko dari Obligasi itu yang sudah disekuritasi link dengan global bond yang diterbitkan bank. Hingga fund manager punya underlying untuk mengemasnya dalam bentuk Credit default Swap. Resiko atas global bond itu dijual sebagai komodity dipasar uang.

Pada tahap ini, resiko sudah menyebar dipasar uang. Ia sudah diperdagangnya dilantai bursa. Tidak ada yang dipegang kecuali future dan janji. Yang pasti bank lepas dari resiko. Fund Manager terhindar dari resiko. Orang Arab menanti janji yang terlindungi. Ketika perusahaan mulai masuk bursa maka aksi srigala mulai dilancarkan. Ini drama akhir babak. Perusahaan akan dikemas dengan begitu cantik untuk mendapakan capital gain dibursa. Fund Manager akan mendulang laba dari kenaikan peningkatan saham dibursa. Karena dia punya opsi (ingat dia pemegang utama obligasi) untuk membeli lebih dulu dengan harga ditetapkan didepan dan menjualnya kembali dengan harga pasar. Biasanya laba sudah di create sedari awal dan tentu rekayasa harga bursa sudah dirancang dengan baik oleh para ahli financial structure. Credit Defaul Swap atas obligasi semakin punya tempat dibursa seiring terdaftarnya perusahaan didalam bursa. Akhirnya.... resiko dari itu semua dilimpahkan kepada publik.

Hebat, kan. Anda menikmati status sebagai milyarder yang akan selalu dijaga keamanannya oleh seluruh pemerintah didunia. Semua kebijakan ekonomi pemerintah pasti berujung bagaimana mengamankan bursa dan tentu mengamankan “skema”. Apakah pemerintah mau menjadi undertaker murni dari skema ini. Ohoo tidak. Lewat inflasi dan depresiasi mata uang serta suku bunga akan menjadi alat ampuh untuk memenggal uang rakyat yang tidak ikut bursa dan menggunakannya untuk mengamankan bursa. Yang dapat dirasakan oleh rakyat adalah harga jasa dan produksi semakin mahal. Dari sebuah skema , uang di create untuk memunculkan segelintir orang jadi penguasa resource. Dan hebatnya sistem memberikan peluang agar hanya orang “cerdas” yang berhak merampok orang “tolol” dan ketololan itu sengaja dipelihara dikampus kampus hebat didunia ,yang melahirkan sarjana memimpin Dana Pensiun, Professional begaji dan bonus tinggi untuk aktif terlibat membeli produk bursa.

Akhir cerita bagaimana kelanjutan dari Global bond yang dipegang si Arab kaya raya itu. Mereka orang kaya culas dan takut berbagi. Ada banyak sumber dana haram didunia yang tak mungkin bisa ditempatkan secara konventional karena terjebak aturan pencucian uang. Dia hanya butuh aman walau menerima sedikit bunga dari jumlah yang dia tempatkan. Padahal keamanan itu tidak pernah ada didunia ini. Siapa yang bisa menjamin 10 tahun kemudian. Yang pasti,saat sekarang semua skema mendukung keamanan semua pihak. Bagaimana bila si Arab itu mau mencairkan global bond sebelum jatuh tempo ?  Oh,dia tinggal datang ke Fund Manager yang akan mengaturnya. Ada banyak musuh yang mau beli itu paper. Soal harga, ya tergantung pasar lah. Tentu tidak sebesar nominal. Bila perlu anda sendiri bisa membelinya.  Untuk apa?  Ya untuk mendongkrak neraca perusahaan yang kemudian ada alasan untuk menerbitkan obligasi retail lagi lewat bursa.

Ketika masuk bursa, anda sudah bisa melunasi hutang kepada Fund Manager dan masih tersisa saham untuk dipegangnya tanpa harus bekerja keras dan mengambil resiko apapun. Sementara Fund Manager setelah menerima uang dari anda sebagai pelunasan hutang, uang itu tidak akan digunakan untuk membayar hutang kepada si Arab. Uang itu akan terus diputar untuk menjadi trigger skema pembiayaan lain. Inilah permainan era kapitalis. Hutang dibayar lewat skema. Bunga dibayar lewat skema. Dan uang tunai mengalir deras bukan dari cash flow tapi dari skema. Skema ini akan kokoh berdiri selagi negara memelihara kapitalisme, yang cerdas memakan yang bodoh. Yang kuat melumat yang lemah.

1 comment:

habibillah said...

Pertanyaannya.. Kenapa tidak semua orang melakukan hal itu?

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...