Wednesday, March 20, 2024

Putin memenangkan Pilpres Rusia.

 





Pemilu Rusia, memilih empat calon presiden, yaitu Putin, Leonid Slutsky, Nikolai Kharitonov, dan Vladislav Davankov. Hasilnya ?  Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) melaporkan pada hari Senin. Putin memenangkan 87,5% suara. Tingkat partisipasi pemilih sebesar 77,5%. Dengan demikian Putin akan memerintah setidaknya sampai tahun 2030, ketika ia berusia 77 tahun. Putin dicatat sebagai Pemimpin Rusia yang paling lama menjabat sejak diktator Soviet Joseph Stalin, ia akan berkuasa selama tiga dekade penuh.


Pengamat barat mengatakan bahwa Pemilu Rusia bersifat teatrikal, dirancang untuk menciptakan persepsi popularitas politik dan mandat demokratis. John le Carre, dalam novelnya Russia house , menyindir tentang kegagalan pendekatan glasnost Mikhail Gorbachev yang lebih 'terbuka' bahwa 'setiap keinginan demokrasi disaring melalui konsultasi di semua tingkatan. Yang pasti Putin gagal melanjutkan dan menjaga proses reformasi Gorbachev.  Putin seharusnya tidak boleh mengabaikan nilai nilai demokrasi dan mengesampingkan konstitusi secara terang-terangan.


Tapi Putin cuek aja dengan pendapat miring itu. Putin sudah punya agenda sendiri tentang bagaimana demokrasi seharusnya dijalankan di Rusia. Dia menerapkan “demokrasi berdaulat “. Istilah demokrasi berdaulat’ diperkenalkan kali pertama oleh Vladislav Surkov pada tahun 2006. Istilah ini membenarkan sentralisasi kekuasaan dan campur tangan demokratis atas dasar nasionalis. Pengamat Rusia Angela Stent mengatakan, hal ini pada dasarnya adalah 'retorika demokratis' dengan 'niat tidak demokratis’. 


Namun dalam jajak pendapat baru-baru ini, 62% warga Rusia mengatakan mereka yakin negaranya sedang menuju ke arah yang benar. Artinya Rezim Putin belum masuk katagori le Carre. Ada toleransi yang luar biasa di Rusia terhadap otoritarianisme Putin dan ia tetap populer karena berbagai alasan. Ada beberapa alasan yang saya amati mengapa begitu tingginya trust rakyat kepada Putin.


Pertama. Selama Putin berkuasa, dia berhasil menyediakan rumah dengan harga terjangkau bagi kalangan bawah. Bagi orang Rusia, punya rumah berarti punya harapan. Makanya penduduk perkotaan tidak peduli dengan provokasi akademis soal demokrasi cacat. Sikap apatis politik masih tinggi, terutama di Moskow, dan sudah menjadi hal yang lumrah di sebagian besar masa jabatan Putin. Dan lagi Masyarakat Rusia telah menikmati peningkatan dramatis dalam standar hidup selama hampir 24 tahun kepemimpinan Presiden Vladimir Putin dalam politik Rusia.


Kedua. Selama Putin berkuasa, hampir tidak ada konflik agraria. Dia tidak mengubah struktur kepemilikan lahan sesuai hukum adat dan tidak juga membuat aturan menterjemahkan hukum adat itu. Semua diserahkan kepada kearifan lokal. Sehingga pengembangan sumber daya lahan dan ruang dengan investor dipastikan bersih dari mafia tanah.  Misal lahan 1000 kM di Regional Federal Far east dikelola patungan antara Rusia dan China bertanam  sayuran, biji-bijian, dan ternak, sampai kepada  pasca-produksi atau pengolahan. Tanah itu tidak dijual tetapi disewakan oleh komunitas kepada investor.  Rakyat pemilik lahan bagian dari proses produksi. Padahal penduduknya hanya 4% dari total populasi.


Ketiga. Putin menghapus kekuatan oligarki bisnis yang bermain genit dengan partai. Yang boleh berkuasa hanya negara ( Putin). Bukan itu saja. Media massa yang terafiliasi dengan konglomerat digusur. Putin juga menyita perusahaan minyak Yukos pada tahun 2003 dan memenjarakan raja media Mikhail Khodorkovsky pada tahun 2005. Kematian mencurigakan terhadap konglomerat Boris Nemtsov pada tahun 2015, atau penangkapan seperti yang terjadi pada Alexander Navalny pada tahun 2021.


Keempat. Sebagian besar rakyat Rusia mendukung Putin berperang dengan Ukraina. Ini masalah ego nasionalisme melawan kekuatan NATO. Tapi secara politik perang itu juga memberikan peluang bagi Putin untuk menghabisi oposisi. Putin merekayasa Pemberontakan Wagner pada bulan Juni tahun 2023, dan menyalahkan oposisi dibalik pemberontakan itu. Dengan itu Putin punya alasan menggunakan kekuatan militer untuk membungkam opisisi. Mereka dianggap teroris. Termasuk menyensor jurnalistik, membungkam lawan politik, dan mengekang organisasi masyarakat sipil yang pro-demokrasi termasuk melarang pertemuan publik.


Kelima. Apapun yang Putin lakukan itu memang nampak oleh rakyat untuk national interest. Bukan untuk kepentingan diri dan keluarganya. Dua putrinya tidak aktif di politik, bahkan menantunya menjauh dari politik. Istri yang merupakan kebanggaan pria namun juga celah terlemah pria, dia ceraikan. Dia memilih jadi duda. Agar terbebas dari kemungkinan rongrongan oleh mereka yang meng entertain keluarganya. Putin juga tidak segan menyingkirkan ring-1. Boris Abramovich Berezovsky yang ongkosi dia naik tangga politik dari sejak walikota St Peterborough, PM Rusia dan akhirnya jadi Presiden. Dia singkirkan karena menentang agendanya 


Hanya 5 itu yang saya pahami selama bergaul dengan teman teman di Rusia. Yang pasti, tidak ada matahari kembar. Walau Rusia mengenal trias politica namun Putin menolak sharing power kecuali disparity power. Ultimate power hanya  Putin!


No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...