Tuesday, January 25, 2022

Percaya niat baik pemerintah

 




Tahun 2006, saya sebagai team CWDP, pergi ke pedesaan Ginsu, China. Kami ingin tahu produksi mereka. Kehidupan desa sebagian besar dari bertenak domba. Depan saya lihat pejabat Desa menghitung jumlah domba yang sedang merumput di Sabana yang luas. Sepertiga domba itu diambil oleh pejabat desa. Saya lihat tatapan kosong wajah mereka. “ Itu pajak desa yang harus mereka bayar. Pajak itu dikumpulkan dari semua desa di seluruh china. Uangnya untuk bangun jalan dan jembatan, serta sarana produksi  untuk masa depan China. “ Kata anggota team yang dampingi saya. 


Saat itu saya sempat menangis. Membayangkan cerita ibu saya. Nenek saya harus serahkan 1/3 telur ayam dalam keranjang kepada laskar Jepang. Hidup terjajah memang berat. Tetapi di negeri yang merdeka. Rakyat diperas, lantas apa arti kemerdekaan? Mereka tidak paham politik. Mereka tidak peduli kalau pejabat dan elite hidup senang di istana dan rumah mewah. Mereka hanya ingin hidup dan menghidupi diri sendiri dalam damai.

Saya lihat pengraji anggur membiarkan jumlah botol anggurnya di ambil oleh pejabat Desa. Padahal memperoses anggur itu tidak mudah. Butuh ketekunan dan kerja keras. Pejabat ambil begitu saja  1/3 produksinya.


Rakyat China sejak reformasi ekonomi Deng tahun 1980, berkorban semua. Karena negeri mereka di embargo barat untuk dapatkan pinjaman. Mereka terus bergerak apa adanya. Dengan kedua tangannya mereka raih masa depan lewat kerja keras dan pengorbanan. Tahun 2013 saya berkunjung ke Ginsu. Saya datangi peternak itu di rumanya. Kakek nenek itu masih ingat saya. Dulu saya pernah beri mereka jaket muism dingin. Saya terkejut. Rumahnya sudah bagus. Dua anaknya sudah sukses jadi sarjana. Bekerja di Shanghai. 


Sejak tahun 2008, China menghapus pajak tanah dan produksi bagi rakyat desa. Rumah dan lingkungan mereka diperbaiki dalam program nasional, revitalisasi desa. Karena infrastruktur bagus, produksi mereka semakin meningkat dan efisien. Ratusan ribu sarjana dikirim ke desa. Menjadi mentor rakyat untuk mengakses pembiayaan dari negara. China memang berubah. Tetapi perubahan itu terjadi karena pengorbanan yang massive dan rakyat percaya kepada niat baik pemimpinnya. Pemimpin bisa membuktikan niat baiknya. 

No comments:

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...