Thursday, November 4, 2021

Pasar dan Demokrasi.

 




Satu unit Oral-b ( sikat gigi) seharga USD 30 dijual di Walmart ( AS). Oral-b ini diproduksi di China dengan harga export ke AS USD 3 per unit. Ketika sampai di AS, maka harga  bergerak naik untuk memberikan stimulus ekonomi dalam negeri AS kepada perusahaan jasa ekpedisi, distributor, agent, biro iklan, dan WallMart. Hingga harga mencapai USD 30 per unit. Semua perusahaan itu memperkerjakan karyawan yang tidak sedikit dan tentu dengan UMR lebih tinggi dari China. Mereka hidup dalam kebebasan financial untuk berkonsumsi. Tapi ilusi. Mengapa ?


Trump itu, menurut saya, adalah pemimpin yang punya agenda besar. Dia tipe pemimpin yang lead di depan. Tidak terjebak dengan kebiasaan presiden AS sebelumnya. Dia paham sekali bahwa musuh AS adalah pasar. Pasar dan sistem yang menggerakan mesin ekonomi telah mengakibatkan gelembung harga dan asset. Kalau harga real USD 3, sampai di konsumen akhir USD 30 dollar maka itu bukan lagi ekonomi yang sehat, tetapi sistem yang mengkorup gairah ekonomi dan meracuni semangat berinovasi dan berkreasi.


Trump gunakan kekuasaan untuk melawan. Kenal siapa musuhnya. Siapa ? korporat dan politisi yang ada dibelakangnya. Gimana caranya ? Menaikan 100 jenis barang dengan tarif impor tinggi. Tentu, berpotensi mendatangkan pemasukan pajak impor mencapai USD 1 trilion. Pasar dan ekonomi jadi regulated. Tidak lagi liberal. Dampaknya perang dagang dengan china tak terelakan. Kekecewaan datang dari teman seiring seperti Eropa, Jepang. Dunia pun meradang sakit. Trump senyum saja. Karena dari kebijakan itu menciptakan peluang bangkitnya industri dalam negeri. Benarkah?


China harus relokasi pabriknya ke AS, juga relokasi modal. Gelombang akuisisi terjadi meluas terhadap Industri AS. Trump awalnya senang saja. “ Masuk aja ke AS, dan kalian akan saya peras lewat pajak kekayaan dan property.” Kata Trumps. Namun lambat laun, Trums terkejut. Karena China hanya memanfaatkan buruh saja. Cara cerdas mengakali pasar AS. Sementara Apple dan GM tetap senang di China. Ogah pulang kampung. SDM berkualitas lulusan universitas tetap lebih senang berkarir di investment banker dan wallstreet.


Tapi ada yang lupa oleh Trumps,  bahwa politik jadi bergairah karena uang. Uang jadi menarik karena adanya kebebasan pasar. Sementara kebebasan pasar adalah produk yang lahir dari demokrasi. Karena demokrasi, orang yang dianggap bego dan brengsek seperti Trump bisa terpilih jadi presiden. Iapun terpilih karena pasar yang di-drive oleh pemodal. Dan jatuhpun karena pemodal. Di hadapan pemodal semua orang adalah pecundang, termasuk Presiden sekalipun.


No comments:

Masa depan IKN?

  Jokowi mengatakan bahwa IKN itu kehendak rakyat, bukan dirinya saja. Rakyat yang dimaksud adalah DPR sebagai wakil rakyat. Padahal itu ini...