Saturday, April 8, 2017

Serangan AS ke Suriah



Apabila Rusia masuk dalam konplik Suriah karena di minta oleh pemerintah syah Suriah. Namun Amerika justru menyerang pemerintahan yang syah itu. Dasar AS melakukan serangan ini adalah karena militer suriah telah menggunakan senjata kimia melewati ambang batas yang ditetapkan oleh PBB. Benarkah ? Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa senjata kimia telah digunakan oleh militer Suriah. Ini bisa saja di lakukan oleh kaum pemberotak yang didukung oleh AS.  Tahun 2013 Komisi penyidik PBB melaporkan bahwa pemberotak terbukti telah menggunakan senjata Kimia. Tapi mengapa AS tidak bertindak ketika itu ? Bagaimanapun tindakan AS terkesan terburu buru. Apalagi hanya bukti photo dan interpretasi Ahli dari berita Youtube sebagai dasar mengambil tindakan serangan terhadap pangkalan udara Suriah. Masih ingat kita dulu ketika AS menyerang Irak untuk menjatuhkan Sadam, alasannya juga karena Sadam menggunakan senjata Kimia. Belakangan itu tidak terbukti. 

Mengapa AS harus masuk dalam perang pavorit nya ini? Padahal sekarang AS sedang dililit krisis ? Dibalik serangan ini karena Donald Trump harus mengambil hati Arab Saudi.  Kalau tidak AS akan kehilangan teman lama. Suriah menjadi ancaman utama Kerajaan Arab. Rezim Assad dengan dukungan Rusia dan China akan menjadi negara terkuat dari segi militer paska kalahnya kelompok pemberontak. Suriah akan di jadikan jalur logistik bagi Iran untuk mendukung gerakan Hizbullah dan kelompok militan lainnya berhadapan dengan israel dalam kasus Libanon dan Gaza. Dengan demikian Israel yang di harapkan sebagai proxy AS menjaga hegemoni AS di Timur Tengah juga terancam. Untuk meyakinkan Arab maka AS harus punya bukti keberpihakan secara militer di Suriah dan memaksa Iran, Rusia dan China keluar dari Suriah. 

Bagaimana sikap Rusia ? Rusia telah menyatakan protes keras kepada AS  bahwa serangan AS terhadap pangkalan udara Suriah adalah beresiko terhadap upaya perdamaian di Suriah dan merupakan tindakan ilegal secara international.  Bagaimana dengan China ? China memperingatkan AS resiko yang akan terjadi , yaitu "kerusakan lebih lanjut" dari situasi di Suriah. Itu di sampaikan China hanya beberapa sejam setelah serangan AS. Bagaimana dengan Iran? Iran  mengecam keras setiap serangan unilateral (sepihak). Serangan itu malah akan memperkuat teroris di Suriah dan memperkeruh situasi. Amerika, Israel dan sebagian negara Eropa serta Teluk, terutama Qatar dan Arab Saudi, telah menyerahkan kepada Turki tugas untuk mencapai sasaran mereka guna membuat lemah atau menggulingkan pemerintah (Presiden) Bashar al-Assad atau membuatnya menyerah. Qatar, Arab Saudi dan Turki bertindak demi kepentingan AS dan Zionis guna membuat lemah perlawanan terhadap poros yang terdiri atas Iran, Suriah dan Hizbullah. Demikian pendapat Iran terhadap serangan AS. 

Baik Rusia, China, maupun Iran yang merupakan sekutu Assad,  percaya pernyataan dari Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem menegaskan bahwa tuduhan atas penggunaan senjata kimia tidak benar adanya. Bahkan tudingan tak berdasar itu bisa jadi merupakan propaganda AS dan tentara pemberontak untuk menyerang Suriah. Suriah selamanya tidak akan pernah menggunakan senjata kimia jenis apa pun untuk menyerang musuh, apalagi terhadap rakyat kami sendiri. Setidaknya dengan serangan ini, AS telah menunjukan sikap sebagai sahabat lama Arab yang tetap setia menjaga dinasti Saud dari segala ancaman. Dan pada waktu bersamaan kepentingan AS untuk membangun pipa Minyak dan gas dari Qatar dan Arab Saudi melalui Suriah dan Turki. Tentu Suriah menjadi link kunci untuk sukses nya proyek strategis ini. Karenanya di perlukan rezim yang ramah terhadap Barat dan AS, dan kejatuhan Assad adalah mutlak. Sementara China dan Iran sedang membangun jalur pipa dari Iran-Irak-Suriah untuk diteruskan ke Eropa dan Kunming, China. Bagaimanapun Assad akan di bela habis habisan.

Serangan AS ke Suriah tidak akan berlangsung lama. Mengapa ? Karena tidak ada persetujuan dari Kongres. Memang aturannya Kongres memberi kewenangan pada presiden untuk menggunakan kekuatan bersenjata pada teroris. Tapi tidak memberi kewenangan untuk menggunakan serangan militer pada pelanggaran perjanjian senjata kimia. Mengapa Trump tetap melakukannya.? Karena tujuannya hanya menunjukan kepada Arab Saudi bahwa AS tetap teman yang setia dan memberikan sinyal kepada Rusia, Iran, China bahwa AS bisa kapan saja masuk dalam konplik yang lebih luas apabila Assad tetap di pertahankan. Dari mana dana perangnya ? Engga mungkin dari AS. Teman saya konsultan Geostrategis di Hong kong mengatakan bahwa tentu dana dari Arab Saudi, yang karena itu akan semakin cepat membuat kejatuhan ekonomi Arab yang sedang terlilit krisis anggaran yang difisit. Kelak bila Arab jatuh bangkrut seperti Venezuela maka kelompok oposisi akan mendapat angin dari koalisi yang punya kepentingan terhadap Timur Tengah seperti AS, Eropa, China, Rusia, Iran,  untuk mendirikan Republik. Maka jadilah Arab seperti layaknya corporate yang pemegang sahamnya adalah negara  yang punya kepentingan terhadap minyak dan gas.


1 comment:

Anonymous said...

Ternyata yg selama ini orang tahu bahwa China, Rusia Komunis dan Iran Syi'ah malah membela pemegang kekuasaan yg syah di Syiria.

Masa depan IKN?

  Jokowi mengatakan bahwa IKN itu kehendak rakyat, bukan dirinya saja. Rakyat yang dimaksud adalah DPR sebagai wakil rakyat. Padahal itu ini...