Bagi pengusaha yang bisnisnya
tergantung dari project pemerintah atau konsesi pemerintah maka mereka harus punya
akses luas terhadap wanita cantik yang pantas dijadikan umpan kepada pejabat.
Semakin luas aksesnya semakin besar kesempatannya memenangkan kompetisi dan
mengendalikan pejabat itu. Wanita yang dimaksud tentulah bukan wanita “baik
baik” tapi wanita yang hanya bisa diaccess dengan uang. Untuk mendapatkan
wanita yang memang special menjual jasa PSK tidaklah sulit. Karena ada banyak
agent modeling yang bisa dihubungi untuk men delivery wanita sesuai pesanan.
Tapi mendapatkan wanita yang bukan khusus PSK atau tergolong artis atau wanita baik baik namun cantik tidaklah
mudah. Disinilah diperlukan keahlian dari pengusaha mendekati wanita yang akan
dijadikan target sebagai umpan. Mengapa? Semakin special jabatan seseorang di pemerintah semakin special request nya terhadap wanita. Berdasarkan request itu, pengusaha harus menjawab “siaaap”. Dia harus
melakukan segala macam cara untuk mendapatkan wanita yang di wanted itu, termasuk bila harus memberikan hadiah berupa jam tangan mahal,kendaraan mewah, atau uang dollar. Kedekatan Ahmad Fathanah dengan banyak wanita cantik yang tergolong artis
adalah satu contoh bagaimana dia harus “menjaga “ wanita wanita itu sebagai
umpan kelancaran bisnisnya dengan pejabat.
Teman saya mengatakan bahwa semua pengusaha kontraktor punya koneksi khusus dengan orang yang punya akses dengan wanita macan ( manis cantik). Yang pasti, hubungan antara pengusaha dan artis atau wanita sebagai umpan hanyalah mutual simbiosis demi uang. Yang saya tahu tidak pernah pengusaha makan umpannya sendiri. Terlalu mahal bagi mereka. Tapi untuk tujuan business, mahal menjadi relatif tergantung dari target yang hendak dicapai dari kedekatan dengan pejabat. Mungkin agak berbeda dengan Fathanah karena dia lebih berperan sebagai broker ketimbang real pengusaha yang butuh project. Hubungan khusus antara Fathanah dengan Wanita itu bisa saja terjadi. Disamping itu pejabat juga minta
dilayani oleh lady escort asing yang bertarif Rp. 2,5 juta per
jam. Umumnya wanita wanita itu berasal dari Korea, Japan, China, Thailand,
Turkey, Ukraine, Uzbekistan. Irak,Iran, Russian, Philippine, Malaysia. Di Indonesia banyak agent modelling yang menawarkan jasa sebagai provider wanita itu. Umumnya mereka terhubung dengan sindikat trafficking woman international. Tapi ada juga tersedia di cafe dan spa center high class.
Apa yang saya uraikan diatas
bukanlah karangan belaka. Sebagai pengusaha saya berteman dengan banyak
kalangan pengusaha. Dan lagi ini bukan rahasia umum. Semua pengusaha tahu.
Keandaan seperti itu lazim terjadi dibawah system Negara yang korup; Keadaan
dimana kepemimpinan lemah. Keadaan dimana aparat hukum bisa dibeli. Jadi tak
ubahnya dengan Negara yang dikuasai oleh gangster, dimana para pejabat dan
penguasa hidup senang dari hasil
kejahatan para criminal. Bagi pengusaha, apapun selagi mendatangkan laba, itu
syah saja. Bagi pejabat, kekuasaan memang dikelola untuk mendatangkan uang.
Mengapa semua tergantung uang? Karena semua tidak ada yang gratis. Kekuasaan
diera demokrasi liberal tidak akan diraih bila tidak ada uang. Suara rakyat
harus dibeli dengan uang. Firman Allah dan hadith Nabi tidak cukup untuk
membuat rakyat memilih dengan ikhlas. Karenanya semua pihak yang terlibat harus
mendapatkan uang dan berkah. Semua mereka yang berada di Lembaga Executive, judicative, legislative sepakat untuk berbagi “pendapatan”. Ini kejahatan by design dan sistmatis, namun pandai besandiwara dihadapan rakyat.
Ya hasil korupsi dikenal sebagai uang lendir
yang merupakan hasil dari kesepakatan lendir. Biasanya hasil dari tindak
korupsi itu tidak jauh dari lendir juga, yaitu wanita berkelas PSK. Menurut Fathanah, dia tidak hanya berhubungan dengan Menteri Pertanian tapi dengan semua Kementrian kecuali Hankam, dan semua butuh wanita. Hampir semua koruptor yang terjerat KPK punya
skandal dengan wanita bahkan ada yang punya wanita simpanan lebih dari satu. Belum lagi kegemarannya menikmati layanan prostitusi di club hiburan
malam super wewah di dalam maupun diluar negeri dengan alasan perjalanan dinas. Yang membuat pejabat tidak bisa berhenti dengan hoby nya itu karena semua itu gratis. Semua ongkos kenakalannya ditanggung oleh pengusaha. Dengan itu semua, kita tidak bisa berharap dari tangan mereka akan lahir kebijakan yang mengutamakan kebenaran demi kebaikan bagi semua dan tegaknya keadilan.
Tidak ada istilah kesetian bagi para koruptor. Kesetiaan sebuah perkawinan yang sacral tidak lagi dihormati. Kesetiaan kepada negara yang diikrarkan secara sakral dalam sumpah jabatan juga tidak hormati. Yang menyedihkan , kita kini hidup di negara yang dikelola oleh sebagian besar pejabat seperti itu…
Tidak ada istilah kesetian bagi para koruptor. Kesetiaan sebuah perkawinan yang sacral tidak lagi dihormati. Kesetiaan kepada negara yang diikrarkan secara sakral dalam sumpah jabatan juga tidak hormati. Yang menyedihkan , kita kini hidup di negara yang dikelola oleh sebagian besar pejabat seperti itu…
No comments:
Post a Comment