Tuesday, October 30, 2012

Bentuk lain uang


Hari ini saya dapat presentasi dari teman yang ahli IT. Dia mengawali dengan ungkapan empat hal ,pertama rekayasa nilai, rekayasa transaksi, rekayasa social, rekayasa politik.  Rekayasa nilai adalah mengubah paradigma mengenai nilai itu sendiri. Nilai didasarkan kepada konsesus yang dikendalikan sesuai target yang diinginkan. Contoh, bila satu orang waras dibilang gila oleh 100 orang maka disimpulkan orang itu gila. Rekayasa transaksi adalah merubah paradigm bahwa tidak selalu transaksi menggunakan ukuran uang tapi ukuran lain yang terkendali. Karena uang akrab dengan penilaian subject. Rekaya social adalah memungkinkan secara social terjadi interaksi yang saling ketergantungan karena dasar kemudahan dan kenyamanan. Rekayasa politik, dengan maksud adalah apabila rekayasa nilai terpenuhi maka transaksi akan mudah diterapkan dank arena itu rekayasa social terjadi sesuai agenda yang ditetapkan , dan akhirnya terjadi rekayasa politik  secara otomatis. Jadi ini diawali dengan rekayasa nilai maka terjadi multflier effect terhadap rekayasa transaksi, social dan akhirnya politik

Lantas bagaimana mengawali rekayasa itu ? jawaban dalam presentasi itu adalah memanfaatkan system pembayaran menggunakan Electronic wallet. seperti yang sudah diterapkan di Korea, Jepang, China ( kota kota besar ) dan negara maju lainnya dimana orang bisa melakukan transaksi pembelian ticket pesawat, Ticket Train, Bus, hotel, belanja di 7elevent, wallmart , restoran cepat saji dll dengan menggunakan electronic wallet. System ini tidak ruwet. Sederhana saja. Caranya adalah mengunakan mekanisme pembelian pulsa pra bayar untuk tel cellular. Contoh anda membeli pulsa 1000 point dengan harga Rp. 1 juta rupiah. Ini dicatat oleh operator telephone sebagai prepaid payment namun belum dicatat sebagai penjualan. Artinya pihak pelanggan punya hak tagih kepada operator senilai Rp. 1 juta rupiah. Jumlah ini akan berkurang tergantung pemakaian pulsanya. Lantas bagaimana dengan sisa saldo yang belum terpakai ? Tentu ini masih hak dari pelanggan. Pelanggan berhak untuk menarik uang itu. Namun operator tidak ada waktu untuk mengelola sisa dana yang tersedia itu. Kan,  pekerjaan operator adalah jualan pulsa bukannya management fund.

Nah pengelolaan dana inilah yang akan dijadikan peluang oleh teman ini. Bagaimana bisa dipercaya untuk mengelola dana dari prepaid payment ini ? bukankah tidak mudah meyakinkan operator telp soal ini. Caranya adalah pertama mengakuisi sebagian saham operator telephone melalui bursa. Dengan demikian pengelola dana punya bargain position atau kalau ini sulit dan mahal maka cara kedua ditempuh melalui pembelian bulk atas pulsa selama 1 tahun dengan memberikan jaminan berupa Cash on usage ( COU). Artinya pengelola dana menempatkan jaminan tunai yang hanya dicairkan sesuai dengan jumlah pulsa terpakai. Nah dengan menyediakan COU ini maka pengelola dana berhak membuat rekening khusus dibank ( beberapa bank ) untuk menjamin cross settlement ( penyelesaian silang ) antar rekening khusus itu dengan rekening COU. Ini system antar muka. Jadi hanya permainan debit caredit yang diatur oleh database. Setiap orang melakukan prepaid payment maka rekening khusus akan bertambah saldonya namun rekening COU masih standby sampai orang menggunakan pulsa. Kalau orang tidak mau menggunakan pulsa dan ingin dana itu dipakai untuk belanja barang, tiket, hotel  dan lain lain maka dia dapat melakukannya dengan merchant yang sudah ditetapkan.Ya system IT yang mengatur transaksi ini memang canggih hingga system antar muka dengan rekening khusus dan rekening COU terjadi secara real time tanpa masing masing pihak dapat mengendalikan ( terjadi secara database)

Pengalaman di China, Jepang, Korea, Singapore, Malaysia hampir semua outlet barang maupun jasa bersedia bertransaksi dengan electronic wallet ini. Pada setiap merchant dilengkapi alat khusus yang terhubung dengan rekening khusus pengelola dana. Cross settlement akan terjadi secara otomatis dan lebih cepat dibandingkan dengan debit card atau Credit card. Mengapa ? pertama , tekhnologi ini menggunakan cellular yang dimana saja tersedia jaringannya. Kedua, databasenya sederhana ( tidak memperdulikan orang transaksi apa ) karena hak kendali tetap ada ditangan pihak pelanggan. Ketiga, Transaksi ini direct payment. Artinya settlement terjadi secara rea time tanpa ada outstanding sehingga diperlukan credit settlement seperti credit card. Karenanya dapat dilakukan antar pelanggan untuk transfer dana. Hebatnya lagi electronic wallet ini dapat terjadi diseluruh dunia karena setiap operator telp pasti terhubung dengan opetator lain di luar negeri ( inter-connection ). Jadi akan lebih mudah terjadi inter-connection payment gate way. Apalagi di Negara maju hal ini sudah diterapkan maka tidak sulit menjalin aliansi dengan mereka.

Dengan keberadaan electronic wallet ini maka terjadi perubahan nilai terhadap uang itu sendiri. Transaksi akan diukur berdasarkan point pulsa, bukan uang. Mengapa ? Karena uang berdasarkan nominal yang tertera tapi pulsa tergantung dari value fulsa yang ditetapkan berdasarkan konsesus antar operator. Pengalaman di luar negeri selalu nilainya lebih tinggi dari uang. Ketika terjadi cross border transaksi ( pelanggan Telkmsel bertransaksi di china ( CMCC ) maka kurs yang ditetapkan jauh lebih baik ketimbang dengan transaksi normal atau credit card atau debit card. Mengapa ? karena  walau sifatnya transaksi namun tetap saja dinilai berdasarkan pulsa.( Point ). Dengan demikian akan menguntungkan pelanggan dan merchant. Bila ini mendunia maka kurs mata uang akan terbentuk dua zone, satu zone conventional cash  dan satu lagi zona electronic wallet. Dan  dalam jangka panjang orang akan memilih zona Electronic wallet. Dengan demikian akan terjadi rekayasa social. Uang berlebih tidak lagi dikendalikan bank tapi  oleh sector retail dan real dimana kendali 100 percent ditangan public.

Bila 90% uang  beredar dibawah kendali system ini maka dunia perbankan ribawi tidak akan dengan mudah me-leverage dana nasabah lewat surat berharga pasar uang. Juga tentu tidak akan dibebani cost of fund yang tinggi akibat banjirnya likuiditas. Perbankan harus benar benar bekerja untuk tujuan real dan mendapatkan fee base berdasarkan keahliannya mendukung sector riel. Dan secara politik , bila perputaran dana dikendalikan oleh public maka demokrasi akan semakin kokoh dan pemerintah harus transfarance dalam segala hal.

No comments:

Masa depan IKN?

  Jokowi mengatakan bahwa IKN itu kehendak rakyat, bukan dirinya saja. Rakyat yang dimaksud adalah DPR sebagai wakil rakyat. Padahal itu ini...