Wednesday, January 28, 2009

Mendengar

Sebentar lagi kampanye pemilu akan semakin seru dan panas. Ibarat arena tinju maka saat ini adalah saat ronde penentuan kalah menang. Segala daya dan upaya serta strategy akan dibuktikan keunggulannnya diakhir ronde ini. . Samahal dengan para peserta pemilu yang tadinya lebih banyak bertahan namun kini nampak all out untuk menarik massa. Dimanapun dalam system politik yang mengusung demokrasi maka yang menjadi andalan adalah memanfaatkan budaya public yang suka tontonan. Budaya melihat atau menonton inilah yang digunakan untuk menarik massa. Mereka , para partai itu didukung penuh oleh team ahli marketing communication mix, juga ahli strategy pemenangan pemilu.

Bagi partai yang belum pernah menjadi partai penguasa atau partai baru maka masalah tema kampanye tidak begitu pelik. Karena mereka bebas membangun komunikasi apapun yang dapat memancing emosi rakyat untuk memilihnya. Tapi bagi partai yang pernah menjadi penguasa maka masalahnya tidak semudah itu. Tak ada satupun partai yang pernah berkuasa berhasil melunasi janjinya. Itu adalah fakta. Apapun tema yang diusung tak akan mudah dipercaya oleh rakyat. Walau artis cantik cantik, ganteng ganteng ada di panggung, rakyat tetap melihat kampanye itu sebagai sebuah tontonan kampanye rokok jarum. Tak lebih. Lantas bagaimana seharusnya kampanye dilakukan ?

Selama ini Partai yang berkuasa dan Partai yang berhasil menempatkan orangnya di Parlemen maupun dikabinet jarang sekali mau mendengar suara rakyat. Para mahasiswa dan aktivis yang bersuara lantang akhirnya masuk penjara. Bisakah partai itu tampil dalam kampanye berbeda. Yaitu tidak menjadikan panggung sebagai cara menjual pesan kepada rakyat tapi sebagai wahana “mendengar” Kita membayangkan dalam setiap putaran kampanye politik, panggung disediakan oleh partai itu tapi yang bicara adalah rakyat. Masing masing rakyat dari berbagai golongan yang selama ini bersuara harus berurusan dengan polisi maka disaat kampanye ini rakyat dipersilahkan bicara diatas panggung.

Rakyat itu akan bicara dan bertanya tentang tanahnya digusur demi perkebunan besar, kampung halaman yang terendam lumpur lapindo, rumah mereka yang digusur demi project mall, Pedagang tradisional yang tergusur karena Pedagang eceran raksasa, Pedagang kaki lima yang diinformalkan, Minyak dunia turun sampai 60% tapi harga BBM dalam negeri hanya turun 20%, Mahasiswa yang bingung bayar uang kuliah karena semakin mahal, Para buruh yang berteriak karena kenaikan UMR kalah cepat dengan kenaikan biaya konsumsi, Petani yang semakin terpinggirkan oleh produk import, nelayan yang kebingungan karena semakin banyaknya kapal asing, Privatisasi layanan public yang semakin luas. Penerapan hukum yang centang perenang, Dan tentu banyak lagi yang bisa disampaikan oleh rakyat diatas panggung itu.

Saya yakin , panggung kampanye akan seru dan ramai dikunjungi oleh rakyat. Mereka akan berbondong bondong untuk mendatangi kampanye tersebut. Semakin kesal mereka dengan partai itu semakin ramai rakyat datang. Karena semakin banyak orang yang mau juga tampil jadi politisi dadakan diatas panggung untuk berbicara dengan nuraninya. Pada momen inilah sebetulnya Partai sudah melakukan komunikasi efektif diahadapan rakyat. Dimana bukan hanya mampu berbicara dengan janjinya didepan umum tapi juga bersedia menjadi pendengar untuk dimaki maki oleh rakyat didepan umum lewat panggung kampanye politik. Apakah ini merugikan bagi partai tersebut ?

Tentu tidak akan ada ruginya. Karena membangun komunikasi yang efektif itu haruslah diawali oleh kemampuan membangun respect dari orang lain. Respect yang tinggi itu adalah kesediaan untuk dikoreksi dan mendengar. Sikap tulus menerima dan memberi, termasuk menerima kesalahan dan memohon maaf kepada rakyat dengan setulus tulusnya. Dari sikap ini akan timbul sikap empati rakyat bahwa semua orang bisa saja salah dan semua orang berhak untuk mencoba lagi dan dimaafkan. Apabila sikap empati ini terbangun maka akan timbul rasa percaya diri para politisi untuk berbicara dengan singkat dan padat Setidaknya pesan yang akan disampaikan kepada rakyat tidak harus mengusung ageda impian yang sulit dipahami tetapi pesan sederhana yang mudah dipahami dan dimengerti oleh rakyat. Rakyat kebanyakan masih tegolong bodoh tapi mereka cerdas.

Setidaknya kampanye model ini menghindarkan saling salah menyalahkan antara satu partai dengan partai lainnya. Sudah saatnya jangan ada lagi kampanye culas , money politic. Stop. ! . Sudah saatnya para politis menggunakan momen kampanye ini sebagai langkah baru untuk berbuat dengan cinta bukan kekuasaan. Mungkinkah ?

Thursday, January 22, 2009

Madame Clinton

Setelah berhasil mendapatkan persetujuan dari mayoritas Senat, Hillary dinyatakan pantas untuk memegang jabatan sebagai Menteri Luar Negeri. Gagasannya tentang smart power yang disampaikan didepan Senat mendapatkan dukungan penuh. Hal ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa AS sedang dilanda krisis. Kekuatan ( Power ) dibidang militer yang menjadi pendukung politik luar negeri AS sedang melemah seiring semakin besarnya difisit anggaran AS. Uang adalah penentu untuk memastikan bergeraknya mesin militer dan politik. Ini disadari sepenuhnya oleh seluruh elite politik AS. Bahwa apabila mereka ingin tetap digaris depan sebagai polisi dunia maka mereka harus bermain cerdas memanfaatkan posisinya. Kalau tidak lambat atau cepat kekuatan yang ada akan terkuras dan berdampak buruk bagi kepentingan nasionalnya.

Memang didalam dunia politik dikenal dengan dua jenis kekuatan untuk menguasai sesuatu. Pertama adalah mengandalkan kepada tekanan politik melalui kekuatan militer ataui dikenal sebagai the power to coerce atau hard power. Kedua adalah the power to persuade, sering disebut soft power, kekuasaan atau kekuatan untuk meyakinkan, melalui pendekatan agama, budaya , ekonomi, pertemanan, sogokan. Ditengah perubahan zaman yang begitu cepat, ternyata hard power tidak efektif untuk mempertahankan kekuatan. Bahkan hard power menimbulkan paradox. .Sementara soft power mudah sekali tidak stabil .Politik kepentingan lebih dominant dan mudah terpecah belah dan melelahkan bagi sebagian orang yang aggressive dan dinamis.

Berangkat dari kekurangan dan kelebihan dari hard power dan soft power itulah, Joseph Nye dari Universitas Harvard , menerbitkan buku The Powers to Lead (Lembaga kajian CSIS Washington, November 2007). Buku ini memuat laporan ”Smart Power: Towards a Safer and More Secure America”, di mana disebutkan, kekuatan politik, ekonomi, dan militer AS sebagai adidaya sering kali membuahkan reaksi yang merugikan citra diri AS sebagai bangsa, negara, dan budaya. Karenanya harus ada koreksi secara mendasar soal kebijakan dan pilihan yang tepat adalah smart power.

Bila AS menggunakan Smart Power untuk politik luar negerinya maka itu artinya AS tidak akan ada kekerasan namun juga tidak menapik kemungkinan digunakan kekerasan. Singkatnya posisi berada ditengah tengah antara hard power dan soft pawer. Kedepan kebijakan Luar negeri AS tetap akan didukung oleh segala instrument yang tersedia berupa politik , budaya, militer, ekonomi namun diarahkan untuk menghasilkan kebijakan yang smart..

Mungkin dari segi militer AS tidak perlu kawatir tentang kekuataanya. Hanya saja dari segi ekonomi ( soft power ) inilah yang menjadi masalah. Ditengah tekanan difisit anggaran yang begitu besar, pertumbuhan ekonomi yang rendah serta tingkat pengangguran yang tinggi, masalah ini menjadi sangat rumit bila digunakan sebagai pendukung smart power. Pihak luar semua mengetahui tentang hal ini.

Dari segi politik luar negeri, AS tidak lagi sebagai negara yang punya daya pengaruh besar untuk menekan. Terbukti gagalnya AS menekan Iran. Melemahnya dukungan politik international terhadap perannya di Irak.. Serta pertarungan ketat di Asia tengah dengan keterlibatan Rusia yang lebih dominan. Belum lagi soal Palestina, Sudan, Afganistan, Pakistan dan banyak lagi , yang kesemuanya menunjukan AS kebingungan. Ditangah kebingungan inilah ,kita bertanya apakah mungkin Madam Clinton mampu menerapkan smart nya ? Apalagi ring satu Obama diisi oleh orang orang jalur keras ( faham hard power ).

Sebetulnya yang tepat bagi AS adalah bukannya smart power tapi “heart power”. Karakter Madam Clinton sebagai mantan ibu negara yang pernah dikianati oleh suaminya sendiri dan berhasil tampil tegar dihadapan public untuk membela dan memaafkan suaminya adalah kunci untuk menerapkan heart power ;dimana kesediaan untuk memaafkan dan menerima segala perbedaan dengan lapang dada untuk mengutamakan kedamaian dimuka bumi.

Sudah saatnya AS percaya dengan heart power untuk keluar dari IRAK secara total dan membiarkan bangsa IRAK menentukan sendiri masa depannya dan merangkul kekuatan Islam garis keras dalam nilai nilai persaudaraan untuk meyakinkan Israel berhenti dengan ambisinya menguasai tanah Palestina. Sudah saatnya AS menggunakan heart power untuk menghentikan intervensinya di IMF, WTO, WorldBank, PBB dan lainnya agar terbentuk tatanan dunia baru yang lebih adil bagi semua negara didunia khususnya negara miskin. Sudah saatnya heart power digunakan AS untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih dan aman bagi masa depan penduduk planet bumi. Mungkinkah ?

Sunday, January 11, 2009

Brengsek

Business bank dibentuk berdasarkan legitimasti yang diberikan negara melalui otoritas moneter. Tugasnya sebagai pooling fund , lending resource dan singkatnya bank itu sebagai perantara. Dalam operasionalnya, bank itu harus tunduk dengan standard operating procedure yang sudah ditetapkan oleh bank centeral. Artinya bank bekerja sesuai arahan dan design dari penguasa. Namun apabila terjadi resiko karena banknya culas maka penguasa ( pemerintah/negara ) tak akan bertanggung jawab. Uang anda yang disimpan dibank hanya dijamin oleh Asuransi (LPS ) sebesar maksimum Rp. 2 milliar. Selebihnya itu masalah anda

Anda ingin membuka tempat usaha. Di haruskan untuk mendapatkan surat izin tempat ( SIT). Tanpa izin itu maka anda disebut informal atau illegal. Segala syarat dan kondisi harus anda penuhi untuk mendapatkan SIT itu. Setelah SIT diterbitkan oleh pemerintah maka anda berhak secara hukum untuk mengelola usaha sesuai SIT itu. Tapi bila kemudian hari ternyata usaha anda bangkrut karena tempat tidak cocok untuk usaha maka itu resiko anda sendiri. Pemerintah tidak akan bertanggung jawab.

Anda buka usaha angkutan umum. Karena menyangkut umum maka pemerintah punya hak berdasarkan hukum untuk menentukan tariff. Pemerintah tidak mau tahu berapa investasi dan bagaimana anda mendapatkan dana untuk investasi dibidang usaha ini. Bile kemudian anda bakrut maka pemerintah tidak akan tanggun jawab.

Rokok itu jelas jelas dianjurkan oleh pemerintah untuk dihindari karena merugikan kesehatan. Tapi itu hanya anjuran. Sementara secara hukum business rokok dan merokok dilegalkan. Pemerintah mendapatkan pajak dari usaha rokok ini dan mendapatkan cukai pula dari perokok. Tapi kalau anda sakit karena merokok , maka pemerintah tidak akan tanggung jawab.

Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita. Kalau ada masalah hukum atau ketidak nyamanan maka kita wajib lapor. Maklum delik hukum perdata maupun pidana adalah delik aduan. Aparat hukum akan tetap dikantornya bila tidak ada yang lapor atau mengadu. Kalau ada sengketa perdata atau pidana , harap siap siap uang untuk bayar pengacara dan biaya perkara.

Begitulah pemerintah sebagai sebuah realitas. Kita membentuk pemerintah karena sebuah konsesus untuk menempatkan segelintir orang mengatur kita sebagai bangsa. Apakah mereka mengurus kita atau mengatur kita ? Itu tidak penting.. Mereka melangkah sebatas tembok ruang kantornya dan menganalisa masalah kita dengan angka statistis diatas meja kantornya. Mereka duduk dikorsi empuk diruangan sejuk ber AC sambil bicara tentang angka kemiskinan, kemakmuran , GNP dan lain sebagainya sebagai indek prestasi mereka. Kita mendengar dan menerima. Walau Pajak ini dan itu kita bayar tapi semua kebutuhan social tak ada yang gratis. Ini lembaga perantara terbaik diplanet bumi.

Setiap anda belanja , negara menarik pajak., Setiap anda berusaha dapat untung , anda bayar pajak. Setiap anda butuh izin , anda bayar uang adminstrasi. Semua yang berkaitan dengan legitimasi negara dan berhubungan dengan kegiatan formal , tak ada yang gratis. Namun pemerintah tetap tidak bisa dimintai pertanggungan jawab atas resiko dari legitimasi itu. Dan hebatnya selalu diakhir surat keputusan atas legitimasi negara itu, ada tertera ketentuan sebagai beriikut “ bila dikemudian hari ada kesalahan atas keputusan ini maka dapat dibatalkan atau dikoreksi. “

Rentetan resiko kita alami dalam kesehariaan kita dengan kelangkaan Gas, BBM, Semen, Minyak goring, angkutan umum yang brengsek, Jalan toll yang tambal sulam dan macet, Listrik yang byar pet, Instalasi air minum yang tak layak. Rumah Sakit Umum yang kumuh. Penerapan hukum yang membingungkan. Semua itu tak ada “tanggung” pemerintah kecuali hanya “jawab” berupa janji akan diperbaiki. Itu saja.

Mejadi pemerintah dinegeri ini memang mengasyikan. Pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan atribut kehormatan lainnya. Bila pejabat pemerintah atau elite politik itu cukup puas dengan gaji yang dia terima maka benar benar resiko adalah nol. Tinggal menghitung hari berlalu dengan standard hidup yang serba aman sampai akhirnya pension menikmati sisa umur dengan damai, ya, kan. Tapi sayang, system yang memanjakan pejabat itulah justru membuat sebagian mereka culas dan akhirnya membua rakyat harus berkata “brengsek”

Thursday, January 8, 2009

HAMAS


Sejak berdirinya 6 desember 1987 oleh Syeikh Ahmad Yasin, HAMAS memang mempunyai ciri khas dalam berjuang dimana Agama Islam sebagai rujukan. HAMAS tidak melihat adanya keyakinan jalur perundingan yang dilakukan PLO dengan Israel akan menghasilkan kesepakatan dan biasanya kalaupun ada kesepakatan selalu diinkari sendiri oleh Israel. Makanya sejak awal berdirinya HAMAS telah melakukan perlawanan secara massal didaerah pendudukan melalui gerakan Intifadhah. Intifadhah ini suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan social untuk bangkit melawan segala bentuk ketidak adilan dari keberadaan Israel. Gerakan ini lambat namun pasti semakin luas pengaruhnya dikalangan rakyat palestina.

Ketika Pemilu ditahun 2006 dilaksanakan, HAMAS mencapai kemenangan mutlak dengan mengalahkan Fatah dan menguasai sebagian besar Parlemen Palestina dan Sejak itu bendera HAMAS berkibar di gedung perlemen Palestina di Ramallah. Kemenangan ini tak lain kerena rakyat palestina meyadari bahwa keberadaan Al Fatah tak lebih kepanjangan tangan dari Yahudi. Karena sejarah Al – Fatah tak lain adalah Yaser Arafat dengan PLO nya yang lebih memilih jalur damai dengan mengakui keberadaan Israel asalkan mendapatkan daerah otonom. Perjanjian PLO dan Israel ini dukung penuh Saudi Arabia , Mesir, Emirat tentu semuanya digagas oleh AS, Barat. Itulah sebabnya walau kemenangan HAMAS melalui pemilu yang sangat demokratis namun tidak dapat diterima oleh Israel dan pihak Barat /AS. Juga membuat gerah para negara negara Arab karena melihat HAMAS sebagai suatu gerakan yang berpotensi mengganggu status quo mereka yang dimanja oleh AS /Barat dengan paham kapitalismenya.

Sejak terpilihnya HAMAS mengontrol pemerintahan di GAZA , dibawah pemimpin tokoh muda Ismael Haniya, telah berhasil menciptakan pemerintah yang bersih akibat warisan AL Fatah ( PLO) dan sekaligus melakukan konsolidasi. Pembaharuan berlangsung efektif. Keamanan didukung oleh para militer terlatih serta organisasi kepolisian yang rapi berhasil meredam konplik antar faksi. Kedamaian tercipta. Namun hal ini tetap tidak diinginkan oleh pihak Israel , Barat dan AS , juga kelompok Arab. Itulah sebabnya terjadi konpirasi diatara mereka untuk menjatuhkan HAMAS. Mereka memberikan dukungan kepada Al Fatah untuk melawan HAMAS akibatnya terjadi komplik senjata antara HAMAS dan AL Fatah. Namun ini dimenangkan oleh HAMAS. Bahkan berhasil mengambil seluruh wilayah Gaza . Al fatah terpaksa meninggalkan Gaza dan pindah ke Tepi Barat.

Selanjutnya perkembangan di Gaza semakin solidnya kekuatan politik dan militer HAMAS. Hal ini menimbulkan kekawatiran Israel, Barat /AS serta negara arab lainnya. Apalagi laporan intelligent Israel menyatakan bahwa HAMAS didukung oleh Iran dan indikasi semakin dekatnya hubungan pemimpin HAMAS dengan Taheran adalah bukti kuat bahwa HAMAS adalah kelompok islam radikal yang mepunyai satu tujuan untuk mengusir Israel dan menghidupkan reformasi keadilan dinegara negara arab yang sudah dipengaruhi oleh AS/Barat. .

Pertemuan para pemimpin Arab dengan Menlu Condoleeza Rice, waktu ia melakukan lawatan ke Timur Tengah sebelumnya, dan bertemu dengan sejumlah pemimpin Arab di Cairo, dan Riyad, serta kunjungannya ke Yerusalem dan Ramallah, tak lain adalah mengambil langkah untuk menyudahi Hamas. Langkah terakhir, sebelum hari ‘H’ penyerbuan, nampaknya sudah disampaikan kepada Presiden Mesir, Hosni Mubarak di Cairo, ketika Menlu Israel, Tzipi Livni berkunjung ke negara Piramid itu. Tentu, Barat (Amerika dan Uni Eropa), tak menginginkan tumbuhnya kekuatan radikal sekecil apapun, karena dapat menganggu stabilitas di kawasan itu, bagi kepentingan Barat di Timur Tengah, terutama minyak.

Kini kita menyaksikan bagaimana negara Islam di Timur tengah seperti Saudi Arabia , Mesir, Emirat bersama sama dengan Uni Eropa dan AS melakukan sebuah konspirasi untuk membenarkan Israel melakukan program penjatuhan pemerintah yang terpilih secara demokratis dan membiarkan semua itu berakibat kepada jatuhnya korban manusia tak terbilang. Bagi HAMAS , serangan Israel sudah diperhitungkan sedari awal. Lambat atau cepat Israel pasti akan menyerang mereka. Kini genderang perang telah ditabuh. Karenanya seluruh rakyat palestina berada dibelakang HAMAS. Mereka akan berlomba lomba menjeput sahid demi meninggikan kalimat Allah, untuk kebenaran , kebaikan dan keadilan.

Satu hal yang dilupakan oleh Israel dan para pendukungnya bahwa Soldier of god never die. Rakyat yang bertarung karena kekuatan spiritual tak pernah terkalahkan, sampai kapanpun. Setiap nyawa melayang dimedan tempur akan mendorong mereka yang hidup untuk terus bangkit melawan dan melawan.

Monday, January 5, 2009

Percaya...

Islam tak pernah membenci kaum yahudi. Ketika Nabi menyembelih Kambing dan mengupas seluruh kulitnya. Dagingpun dibaginya kepada seluruh tetangganya , termasuk orang yahudi. Inilah ujud toleransi Islan kepada orang yang berlainan agama. Dalam Islam tidak ada paksaan beragama. Orang yahudi hidup damai dan terlindungi ketika itu walau Kekuasaan ada tangan Nabi dan umat islam. Namun tetap saja orang yahudi itu tidak pernah menerima baik perlakuan baik umat islam. Sehingga Allah berkata “ ….Inilah kamu! Kamu kasih kepada mereka, padahal mereka tidak kasih kepada kamu. “ (QS Ali Imran 119). Selama 80 tahun Yarusalem menjadi kota yang damai bagi semua pemeluk agama ketika islam berkuasa.

Sejarah mencatat betapa kelompok yahudi tidak pernah berterimakasih dengan segala kebaikan umat islam. Padahal kecintaan umat islam kepada yahudi didasarkan oleh kecintaan kepada Allah dan berharap agar mereka juga merasakan nikmat islam namun mereka tak pernah menyambut kecintaan itu “ ..dan kamu beriman kepada (isi) kitap semuanya….( QS. Ali Imran 119) Bagi kita taurat dan injil ataupun zabur , sama semuanya, sama kita imani bersama Alquran. Tapi merek tidak !”

Pada era sekarang yahudi tidak lagi dalam bentuk ras atau kaum tapi sudah menjadi isme dengan ciri sama atau tak ada bedanya. Yahudi sudah menjadi pola berpikir orang modern. Money is the king. Ciri mereka adalah suka sekali merugikan citra islam, dan berusaha membuat tesis yang menyudutkan keberadaan Islam, yang anti pluralisme, pencipta terror dan lain sebagainya. Anehnya , banyak umat islam tertipu dengan isme yahudi ini dan berusaha ikut meminggirkan islam.. Atau ada juga yang berkiblat kepada kaum pemikiran yahudi karena ingin menjatuh rezim yang berkuasa.

Ketika zaman kolonialisme dulu, para sultan atau raja yang melawan belanda acapkali jatuh kerena pengkiantan orang terdekatnya yang membocorkan semua hal tetang kelemahan raja atau sultan. Tujuannya adalah untuk berkuasa. Dizaman khalifah Al Muktasim, Wazir Besar Kerajaan Bani Abbas membuka rahasia kelemahan kerajaanya sendiri kepada bangasa Tartar, karena bencinya kepada khalifah dan ingin berkuasa. Soekarno jatuh karena kelompok islam yang begitu percaya dengan AS dan Barat untuk bersama sama menjatuhkan rezim Soekarno dan akhirnya yang berkuasa tetaplah isme yahudi. Juga ketika menjatuhkan rezim Soeharto, umat islam ( LSM dan intelektual ) begitu percayanya dengan jargon demokrasi barat dan AS. Soeharto jatuh namun pemikiran yahudi semakin subur saja di era reformasi.

Mengapa kita umat islam dari zaman kezaman selalu tertipu ? Hingga nasip kita selalu jadi bulan bulanan isme yahudi itu. Mungkin kita bangga karena Allah telah memuji sikaf toleransi itu’ Inilah kamu “ Ketahuilah sikap toleransi itu harus diikuti oleh sikaf Amar Ma’ruf nahi Munkar. Aqidah harus dijaga. Kebenaran, kebaikan dan keadilan harus diperjuangkan dan ditegakan dimuka bumi. Tapi karena aqidah sudah kosong, agama hanya tinggal pada nama, sehingga tidak ada getaran sedikitpun ketika ketidak adilan terjadi dimana mana, bahkan berkat didikan barat dikampus kampur terkenal di AS telah membuat umat islam merasa bangga dan mencela cela kehidupan agamanya sendiri sebagai biang kemunduran, fanatisme, anti plurarisme dan lain lain.

Ketika kita mendengar seseorang mau jadi pemimpin dan akhirnya terpilih sebagai pemimpin, kita bertanya tanya " Islamkah dia ? Kalau iya Islam maka kitapun percaya. Bahwa kita akan mendapatkan kemajuan. Kita diminta untuk bankit dan maju bersama namun pada waktu bersamaan kebenciannya kepada islam sudah terbentuk. KIta ditipu dengan jargon peace , freedom and equality. Kemudian kita sedih karena harapan hampa. Kita kecewa. BIla besok ada lagi pihak yang mengaku islan manawarkan janji dan harapan untuk menjadi pemimpin maka kitapun tetap pecaya dan berharap...Untuk kembali ditipu. Semoga umat islam sadar untuk merapatkan barisan dan hanya percaya kepada Alquran dan hadith untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...