Saturday, November 15, 2008

PBB...?

Bilderberg adalah nama sebuah Hotel di Belanda. Tidak ada yang istimewa. Namun nama ini menjadi sangat familiar bagi banyak kalangan. Dari nama ini muncul istilah konpirasi. Ada juga muncul istilah screet society ( masyarakat Rahasia). Apa sebab? Di tahun 1952 diadakan pertemuan para elite dibidang keuangan , Industri, Media , Politik di hotel Bilderberg. Para undangan berdatangan dari Amerika dan Eropa yang berjumlah 130 orang. Mereka mempunyai kesadaran yang sama untuk menjalin hubungan lebih dekat dalam mengatasi masalah setelah perang dunia kedua, khususnya masalah sikap anti AS.. Selanjutnya pertemuan ini dilakukan terus secara regular setiap empat tahun. Kantor secretariatnya ada di Leiden dan di Amsterdam. Pada tahun 2007 dari tanggal 31 Mei sampai dengan 3 june pertemuan di gelar di Rick Carlton Hotel , Istanbul , Turkey. Kemudian di tahun 2008 ini diadakan pada bulan Juni di AS, tepatnya di Hotel Marriott, Chantilly, Virginia..

Berbagai pihak menganggap Bilderberg adalah kumpulan segelintir (elite) yang mempunyai rencana besar namun sangat rahasia. Terbukti, walau setiap pertemuannya melibatkan para TOP executive dari berbagai kalangan dan dalam jumlah besar namun tak ada satupun media massa dapat mengakses pertemuan itu.Bahkan kapan dan dimana acara itu digelar tak ada yang tahu.Publik baru mengetahuinya setelah acara selesai digelar. Yang menarik bahwa dibentuknya Dewan Trilateral oled David Rockefeller tahun 1972 tak lebih adalah untuk mengimplementasikan agenda Bilderberg, khususnya untuk mengontrol kekuasaan politik di AS. Pada pertemuan dibulan Juni 2008, Barack Obama dan Hillary Clinton termasuk ikut dalam pertemuan itu, bersama sama team penasehat dan juga sahabat dekat Obama di Senat Komite Hubungan Luar negeri , yaitu Joseph Biden ( democrat).dan Senator Richard Lugar ( republic ) ikut dalam pertemuan itu.

Yang menjadi pertanyaan dan akhirnya menjadi bahan spekulasi terhadap agenda dari Bilderberg adalah sebagian besar anggotanya adalah para elite dilembaga Keuangan, termasuk pimpinan Bank Central , Worldbank, IMF dan juga para politisi yang berada dijantung kekuasaan di AS dan Eropa. Sebagian dari mereka terlibat dalam berbagai skandal yang untouchable.. Bahkan terjadinya berbagai krisis ekonomi dan komplik di seluruh dunia tak bisa dilepaskan dari pengaruh kelompok Bilderberg. Program World Bank,IMF , UN dan lainnya , hampir sebagian besar berasal dari konsep yang datang dari kelompok ini. Mereka bergerak dengan sangat sistematis dan terstruktur, berspectrum luas. Maklum saja karena hampir semua anggota dari Bilderberg para billionare dibidang keuangan dan persenjataan, media massa yang mempunyai dana tak terbatas untuk melancarkan programnya.

Ada agenda yang sejak tahun 1992 sudah dicanangkan oleh Bilderberg yaitu mengontrol perbahan dunia yang mereka inginkan melalui PBB. Cara yang ditempuh mereka adalah memperbesar dukungan pendanaan yang berasal dari AS untuk kegiatan PBB. Tentu dana ini didapat dari para pembayar pajak di AS. Pihak yang gencar mensponsori ini adalah Barack Obama dengan proposalnya kepada Dewan Hubungan Luar Negeri di Senat yang berjudul “Global Poverty Act. Diharapkan apabila proposal ini disetujui maka sampai dengan tahun 2021 AS berkomitmen untuk memberikan pendanaan tambahan bagi PBB yang mencapai USD 845 billion atau 0,7% dari GNP AS.. Dari luar nampak proposal ini sangat mulia yaitu untuk terciptanya dukungan konkrit terhadap masalah kemiskinan diberbagai negara miskin atau istilahnya Global Millennium Development Goal. Tapi menjadi lain ketika usulan tersebut disertakan dengan kondisi seperti membatasi pembelian senjata bagi negera tertentu, pembentukan Pengadilan criminal international ( ICC ). Nyatanya ICC sejak berdiri tahun 2002 di Den Haag sebagai pengadilan kejahatan perang , hanya menyelidiki kejahatan di Uganda, Republik Demokratik Kongo dan Republik Afrika Tengah dan Sudan. Belum ada di Israel. Walaupun ada jargon untuk mendorong undang undang Pemanasan Global dan memperkenalkan “keaneka ragaman hayati “ namun tak ada protocol yang konkrit kearah implementasi.

Yang pasti, semakin besar dukungan pendanaan AS terhadap PBB maka semakin besar pula pengaruh elite Politik AS ( yang juga anggota Bilderberg) untuk mengatur dunia. Keadilan akan semakin jauh diharapkan apalagi concern yang mengemuka dalam pertemuan Bilderberg tahun 2008 adalah masalah Rusia, Islam, Iran, Irak, Palestina.Afganistan, Pakistan, Sudan. Tidak ada pembahasan bagaimana mengatasi krisis ekonomi global. Padahal yang hadir dalam pertemuan itu adalah bandit yang menciptakan crisis supreme dan bebebarap gembong yang membuat Lehman Brother bankrupt , juga beberapa petinggi yang banknya terlibat kasus CDOs, CDS...

No comments:

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...