Tuesday, July 25, 2023

Prabowo...

 



“ Dia itu patriot. Patuh kepada pimpinan. Setia kepada korps Tentara. Nasionalis sejati. “ Kata teman menggambarkan dengan singkat sosok Prabowo. Sikap teman saya itu tidak bisa menghilangkan fakta. Bahwa Agum Gumelar, menyebut Prabowo terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM berat. Dewan Kehormatan Perwira (DKP) kemudian merekomendasikan kepada Panglima TNI untuk memberhentikan Prabowo dari dinas militer. Keputusan itu, menurut Agum, ditandatangani oleh semua anggota DKP termasuk SBY.


SBY yang sebagai anggota DKP atas Prabowo justru menjadi pendukung Prabowo pada Pilpres 2014.  Sementara LBP yang pernah jadi Dirut mitra bisnis Prabowo di PT. Kiani menolak untuk mendukung Prabowo. Malah dia bergabung dengan Jokowi melawan Prabowo. Kelakuan mereka saya bawa senyum aja.


Dikatakan di zaman Orba banyak aktifisi terutama dari Islam yang diculik dan korban politik. Pelakunya adalah rezim orba, dan itu termasuk team Mawar dibawah komando Prabowo. Tapi nyatanya pada pilpres 2019, tokoh islam, ormas islam, dan partai islam ramai ramai berada dibarisan Prabowo. Bahkan sempat ada itjma dari GNPF Ulama. 


“ Apa sih prestasi Prabowo? selama karirnya hanya numpang kuat dan tenar dari orang lain. Era Soeharto dia berlindung dibalik ketiak mertuanya. Dalam karir politiknya dia pernah numpang top denngan PDIP saat Pilpres 2009. Numpang top lagi dengan golongan islam saat pilpres 2014 dan 2019. Besar bukan karena prestasi real lewat karya yang transformatif.  “ Kata Florence.


Memang dalam bisnis juga tidak ada prestasi Prabowo yang fenomenal. Walau dia punya asset tanah yang katanya 500.000 hektar, itu bukan milik dia. Itu hanya hak yang dititipkan negara untuk dia kelola. Nyatanya dia juga tidak amanah dengan asset sebesar itu. Engga seperti keluarga Salim, Widjaya, Sukanto Tanoto, yang menciptakan ratusan ribu pekerja. Alasannya karena dia tidak berkuasa. Makanya asset nya tidak bisa diekstrasi lewat perbankan.


Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) Prabowo tercatat memiliki harta mencapai nilai Rp 2,04 triliun. Tapi itu hanya asset yang belum tentu bisa dijual jadi uang kas. Apalagi sebagian besar asset itu berupa value tanah HGU. Uang kas sendiri dia punya hanya Rp 2.5 miliar dan personal debt sebesar Rp. 8 miliar. Jadi secara personal dia udah insolvent. Engga punya financial freedom. Utang kas lebih besar dari uang kas di dompet.


Jadi wajar lah kalau dia mau saja di ekstrasi oleh Jokowi. Karena seperti SBY dulu Pilpres tahun 2014 pasangkan Prabowo dengan besannya Hatta Rajasa. Itu karena SBY tahu kelemahan Prabowo dan dianggapnya bisa dia kendalikan. Kalaulah kelemahannya itu karena cinta, itu akan menjad kekuatan real. Tetapi kelemahan itu bukan karena cinta. Lemah ya lemah. Makanya dia tidak nolak peran apa saja. Dia bisa berlakon seperti Soekarno Muda. Berlakon pembela ulama dan kini berlakon Gemoy. Engga ada konsistensi sikap personal.


Kalau pengamat dan lembaga survey mengatakan bahwa orang memilih Prabowo karena alasan tegas. Itu hanya framing dari konsultan politik dan influencer. Bukti dia tidak tegas, itu mudah kok liatnya. Tuh dia terima tawaran Jokowi sebagai menteri. Terbukti saat dia jadi menteri, semua kata katanya saat Pilpres 2014 dan 2019 jadi omong kosong. Itu membuktikan dia memang tidak tegas karena tdiak punya integritas secara personal maupun politik.


Karakter Prabowo bertolak belakang dengan Adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Dia mastemind dibalik terbentuknya Partai Gerindra. Soal bisnis dia jagonya. Petarung hebat dalam kancah bisnis. Menguasai sumber daya bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Dia berteman dengan keluarga financial konglomerat global. Licin dan cerdas. Sebelum Gerindra dibentuk, dia pernah masuk bui kasus BLBI tapi hanya hitungan hari bebas. Itu berkat kedekatannya dengan elite politik. Dan kini dia elite politik dari partai besar nomor dua Indonesia.


Walau PS berkali kali kalah, tapi Gerindra terus merengsek mengkukuhkan diri sebagai  partai besar. Nah tahun 2024 ini PS numpang ngetop lagi dari Jokowi. Mungkin saja dia kalah tapi suara Gerindra akan terus bertambah. Menjadi salah salah satu share holder Politik terbesar di Indonesia. Seharusnya yang jadi capres itu Hashim. Tapi dia terlalu kuat bagi siapa saja. Makanya engga laku jadi capres.


Dan terakhir, Budiman Sujatmiko yang dikenal sebagai aktifis dan pernah dipenjara era Soeharto, malah mendukung Prabowo sekarang. Itu bisa jadi karena karir politiknya tidak lagi moncer. Tahun 2019, dia bertarung di dapil Jawa Timur VII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi, untuk dapat ticket ke Senayan. Tapi dikalahkan dengan telak oleh Johan Budi Sapto Pribowo mantan jubir KPK. Bahkan kalah suara dibandingkan dengan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. "


“ Makanya saya tidak punya preferensi apapun terhadap tokoh politik, apalagi sesama tokoh politik. Engga akan saya puji dan tentu saya tidak perlu benci mereka. Apa urusan saya? . Hidup saya tidak ada kaitannya dengan mereka. “Kata saya.


“ Itu karena lue hidup sangat mandiri. Mandiri dalam segala hal. Bisa survival tanpa kehilangan martabat. Masalahnya dalam politik itu beda. Mereka yang masuk ke politik itu memang pemain. Alasan nasionalisme atau agama, dalam berpolitik itu hanya omong kosong. Apapun mereka jadikan sandaran untuk bisa survival. Demi kepentingan  politik pragmatis, tidak ada musuh abadi. Kemarin kotoran, bisa saja besok dianggap ketan. Begitupula sebaliknya. “ Kata Florence. Saya jawab senyum aja. 


Saya focus kepada kinerja mereka saja. Kalau baik kinerja mereka  yang apresiasi, kalau salah ya saya kritisi. Itupun bukan karena  faktor emotion, tetapi karena konsekuensi menggunakan hak politik  pada pemilu. Pertanggungan jawab kepada Tuhan, yang mengharuskan saya cerdas bersikap. Tanpa kecerdasan maka kita ambil bagian dari kerusakan sistem…

No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...