Monday, May 16, 2022

China memerangi kemiskinan.

 





Pada tahun 2012, di kongres Nasional Partai Komunis pusat, Xi Jinping mengumumkan perang terhadap kemiskinan China. Target waktu ditentukan dalam 8 tahun harus selesai. Xijinping yang pernah pegang posisi sebagai sekretaris militer Partai komunis itu mengistilahkan perang untuk menghapus kemiskinan di china. Artinya ini tidak ada lagi pertimbangan soal ongkos yang harus dibayar dalam pertempuran memerangi kemiskinan ini. All at cost harus dilaksanakan. Titik.


Xi Jinping sendiri memimpin perang itu. Tidak di belakang meja .Tetapi dia terjun langsung ke wilayah dan kantong kemiskinan parah di China. Dia terus memberikan dukungan moral kepada lebih 3 juta kader partai yang ditugaskan melaksanakan misi ini- yang menurut UNDP dan World bank, itu mission impossible. Target wilayah memang sangat luas, mencakup 832 kabupaten dan 128.000 desa. Jadi gimana strategi China dalam perang menghapus kemiskinan ini? Mereka menerapkan tiga cara saja.


Pertama,mendata semua penduduk miskin. Data itu sangat akurat dan terperinci lengkap dengan penyebab kemiskinan. Ada 800 juta data tersedia di database. Dengan data ini, peran team dibagi untuk bergerak sesuai dengan skill mereka. Ada yang ahli sosial engineering, pemberdayaan ekonomi, insinyur untuk membangun infrastruktur untuk revitalisasi desa atau relokasi.


Kedua, team itu bergerak cepat dengan target waktu yang ketat. Masing masing melaksanakan tugasnya. Misal, kalau desa itu penyebab pendapatannya rendah karena rentenir dan preman. ya diganti dengan pusat pembiayaan desa yang modern. Desa itu banyak rumah kumuh. Ya langsung diperbaiki lengkap dengan lingkungan ditata modern dan bersih. Kalau tidak mungkin lagi dipertahankan lingkungan itu karena faktor alam yang sulit ya mereka di relokasi. Langsung bangun kawasan baru, lengkap dengan rumah dan fasilitas sosial dan bisnis.


Ketiga, team juga bergerak menghabisi kejahatan ekonomi yang merugikan rakyat miskin di pedesaan. Kalau ada retenir yang bikin rakyat miskin, ya rentenir dihabisi. Preman desa yang menciptakan kartel sehingga rakyat dimiskinkan, itu juga dihabisi. Bahkan lebih dari 100 juta akun fintech orang miskin dihapus dan pengelola fintech juga dihukum mati.


Tiga  langkah itu bertumpu kepada manusia dan kearifan lokal. Team propaganda yang kuat mencerahkan rakyat untuk berubah.  Sukses melakukan rekayasa sosial secara mendasar, memperbaiki tata niaga yang pro rakyat miskin. Revitalisasi rumah kumuh yang didukung perbaikan lingkungan yang sesuai standar kesehatan. “ Di setiap wilayah yang sudah ditata dan hapus kemiskinan, itu akan jadi medan bagi kader partai untuk membuktikan kinerjanya dan kalau mau naik kelas ya harus tingkatkan kemakmuran wilayah itu..” kata teman di china. 


Apakah mudah ? tidak, Anggaran digelontorkan sampai dengan tahun 2021 mencapai sebesar USD 224 miliar atau sama dengan Rp. 3000 triliun lebih. Korban nyawa team yang terlibat mencapai 1800 orang. Mereka gugur  karena medan yang sulit dan beresiko, kerja overload, belum lagi perang dengan preman. Tapi hasilnya setimpal. China memenangkan perang melawan kemiskinan struktural. 800 juta rakyat sudah dihapus dari daftar miskin.  World bank, UNDP dan lembaga international mengakui itu. Karena mereka dibebaskan mendatangi langsung semua wilayah yang sukses dibebaskan dari kemiskinan


No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...