Sunday, June 25, 2017

STATE CAPITALISM


Sejak rontok nya Wallstreet yang dipicu oleh bangkrutnya Lehman Brothers, negara liberal seperti AS dan Eropa mulai kembali menempatkan State capitalism dalam kebijakan ekonominya. Mengapa ? Suksesnya China dan Rusia , Singapore lepas dari jerat krisis ekonomi karena kebijakan state capitalism yang begitu besar dalam perekenominan negara. State companies (di Indonesia dikenal dengan BUMN) mengambil proporsi 80% dari nilai pasar saham di China. China (Sinopec Group, China National Petroleum Corporation dan State Grid) masuk dalam sepuluh peringkat perusahaan dengan pendapatan terbesar melawan hanya dua perusahaan dari Eropa (Royal Dutch Shell dan British Petroleum). Juga Rusia selalu perkasa menghadapi badai krisis karena 62% dari total kapitalisasi asset di Rusia. Bahkan Singapore mencapai 90% dikuasai oleh BUMN nya.
Cina dan Rusia yang telah mengembangkan formula state capitalism dalam beberapa dekade belakangan ini. State capitalism saat ini mempunyai alat-alat yang lebih sophisticated dibanding state capitalism saat dulu. Negara modern mempunya peran yang lebih kuat dibanding sebelumnya seperti Chinese Communist Party yang memiliki jumlah pengikut yang sangat besar. Walaupun umumnya partai penguasa sering menggunakan cronies dalam pemberian kekuasaan sehingga mempunyai kemungkinan penggunaan modal tidak berjalan dengan baik tetapi partai komunis Cina menggunakan manager professional bahkan bila perlu impor dari luar sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik. Jadi kekuatan yang besar (negara), dana yang besar (anggaran negara), nasionalisme dan profesionalisme nantinya akan menjadi kekuatan sistem ekonomi yang baru yaitu state capitalism.
Apa yang di lakukan era Jokowi adalah menjalankan konsep state capitalism itu. Peran BUMN bukan hanya sebagai pencetak laba dan pelaksana Public service obligation tapi juga sebagai agent of development. Dengan adanya BUMN maka ekspansi anggaran melalui PMN tidak menjadi terbuang begitu saja dan lebih transfarance karena mudah di audit. Dan yang lebih penting lagi dana PMN itu akan meningkat berkali kali melalui leverage sehingga dapat mempercepat penarikan dana publik dalam pembiayaan infraastruktur maupun jasa untuk kepentingan publik. Jokowi berhasil membenahi PERTAMINA dari yang tadinya selalu kesulitan likuditas dan kalah di bandingkan PETRONAS kini menjadi BUMN berkelas dunia dengan peringkat mengalahkan raksasa TNC sejenis. Ketika perusahaan Minyak dunia merugi justru PERTAMINA mencetak laba, bahkan lebih besar dari laba PETRONAS. PLN di era SBY yang sudah insolvent , oleh Jokowi juga berhasil di restruktur permodalannya melalui program revaluasi asset sehingga PLN menjadi qualified masuk pasar uang global untuk meleverage asset nya bagi keperluan pembangunan pembangkit listrik. 
Juga PELINDO, Angkasa Pura, Jasa Marga yang tadinya lesu darah bergerak mengeskalasi pertumbuhan perbaikan layanan, di Era Jokowi kini telah tampil digaris depan menyediakan sarana bandara dan pelabuhan, jalan toll diseluruh Indonesia dengan dana minimal dari APBN namun kinerja maksimal. Masih banyak lagi kinerja hebat BUMN di era Jokowi. Namun kembali lagi bahwa itu semua orientasinya bukan hanya sosial tapi sosial capitalism. Dengan persepsi bahwa pertumbuhan dan perluasan layanan publik karena bisnis yang berorientasi laba. Dari laba inilah perbaikan layanan dan perluasan layanan dengan skema sudsidi silang dapat diterapkan. Dan ini hanya mungkin bila semua di kelola oleh negara melalui BUMN. Dengan adanya state capitalism negara terhindar dari proyek yang tidak efisien dan terbuang percuma. Semua ada nilai sosial dan ekonomi yang dapat di pertanggung jawabkan secara bisnis.
Namun dari sukses hebat tersebut, ada catatan yang harus diperhatikan oleh Jokowi bahwa keberadaan BUMN yang suka tidak suka tidak bisa lepas dari politik maka sebaiknya para Preskom di BUMN tidak hanya sekedar jabatan belas jasa atas sukses mereka menjadikan Jokowi sebagai presiden. Bukan rahasia umum bila hampir sebagian besar Komisari BUMN adalah para pengangguran yang miskin kontribusinya bagi direksi BUMN namun memakan anggran operasional BUMN. Belum lagi ulah komisaris BUMN yang kebanyakan bertindak juga sebagai broker untuk memberikan fasilitas kepada rekanan mendapatkan akses terhadap proyek yang sedang dibangun BUMN. Walau pengaruhnya tidak significant namun tetap merupakan krikil tajam dalam membangun jalan mulus lahirnya BUMN berkelas dunia yang efisien.

5 comments:

Unknown said...

Pakde jokowi emang iyea

Lady Jane said...

Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,

Saya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belurrm mendapat pinjaman saya.

Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.

Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp400.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut

Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com

Unknown said...

Saya sangat bersyukur kepada Ibu Iskandar Lestari karena telah memberi saya pinjaman sebesar Rp700.000.000,00 saya telah berhutang selama bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan belajar tentang ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM di salah satu blog saya menghubungi Mrs Iskandar Lestari konsultan kredit via email:(iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun 2017 dan harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu Iskandar via email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)atau melalui dia BBM INVITE:{D8980E0B}

Annisa Ahmad said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Annisa Ahmad said...
This comment has been removed by a blog administrator.

Putin memenangkan Pilpres Rusia.

  Pemilu Rusia, memilih empat calon presiden, yaitu Putin, Leonid Slutsky, Nikolai Kharitonov, dan Vladislav Davankov. Hasilnya ?  Komisi Pe...