Monday, May 30, 2016

China 2025


Sampai dengan tahun 2025 Pemerintah China berbulat hati menciptakan wilayah baru yang bukan hanya mampu berproduksi dari lahan pertanian tapi juga punya kekuatan berkonsumsi.  Maklum saja bahwa ketika krisis global terjadi, pasar menyusut dan China terkena dampak yang sangat buruk. Banyak industry yang tutup dan gelombang PHK terjadi dimana mana. Untuk mengatasi ini maka pemerintah China tidak punya pilihan lain, yaitu harus menciptakan pertumbuhan baru di pedesaan. Solusinya , desa harus di tata kembali. Tida bisa lagi mengandalkan desa lama yang hanya memproduksi untuk sesuatu yang hanya cukup di makan tanpa menyisakan untuk berkonsumsi lebih. Karenanya Pemerintah China melakukan social engineering secara massive melalui penciptaan kota baru. Para penduduk desa akan di pindahkan kekota baru yang di lengkapi dengan fasilitas kesehatan, pendidikan , pusat komunitas baru yang memungkinkan tercipta peluang bisnis bagi rakyat pedesaan untuk meningkatkan nilai produksinya. Untuk mendorong relokasi industry dan bisnis ke kota kota baru ini, pemerintah memberikan insentif pajak dan beragam kemudahan. Dengan demikian akan menyerap angkatan kerja dan peluang usaha bagi penduduk desa yang tinggal di kota baru ini.

Tahukah anda berapa jumlah penduduk desa yang akan di pindahkan ke kota kota baru ini ?  sedikitnya 250 juta penduduk akan menjadi penghuni kota ini. Sedikitnya USD 600 miliar atau Rp.7000 triliun dana APBN di pompa ke mega proyek ini.  Saat sekarang pembangunan terus berlangsung. Namun dampaknya sangat terasa buruk. Setiap tahun ada ribuan protes petani karena tanah mereka di gusur. Ada banyak penduduk yang terpaksa bunuh diri akibat tanah dan rumahnya di gusur. Pemerintah tidak memberikan ganti rugi berupa uang tapi memberikan ganti rumah di kota baru yang di bangun, dengan luas dan ukuran yang sama.  Walau semua tanah milik Negara namun bagimanapun bagi penduduk desa, ikatan mereka dengan tanah yang telah mereka kelola beberapa generasi tidak mudah di pisahkan.  Padahal sebelumnya yang membuat stabilitas politik dan ekonomi terjadi di China, karena ikatan antara petani dengan tanahnya dapat di jaga oleh elite partai komunis. Di bawah Presiden Xi Jinping , prioritas politik bukan lagi pada hak tanah tapi bagaimana rakyat mampu mendapatkan penghasilan lebih tinggi lewat industrialiasasi, dan akhirnya mampu membayar barang dan jasa yang mereka konsumsi.

Dampak lain dari mega proyek ini adalah membantu menjaga pertumbuhan ekonomi China. Belanja pemerintah mampu men-stimulus perekonomian nasional , menghidupkan kembali bisnis yang lesu akibat krisis dan permintaan global yang menurun. Industri baja, bahan bangunan, dan lain lainnya tumbuh pesat karena kebanjiran order dari pemerintah. Tentu ini menimpulkan multiplier effect. Ada jutaan penduduk desa terlibat dalam proyek ini sebagai pekerja. Bila proyek ini selesai maka 70% penduduk china akan terintegrasi dalam system perkotaan yang terhubung dengan business network yang saling terikat dengan dukungan insfrastruktur kelas satu. Tahun 2025 hanya akan 30% rakyat China yang akan tinggal di pedesaan. Sehingga sebagian besar rakyat China tidak lagi beban Negara tapi jadi asset Negara.  Di  masa depan China akan lebih mudah melakukan transformasi menjadi Negara yang modern yang tidak lagi tergantung pasar luar negeri tapi pasar dalam negeri. Begitupula dari segi pembiayaan, pasar uang dalam negeri akan berkembang pesat dan likuid  untuk memastikan terjadi pertumbuhan berkelanjutan.

Dalam satu kesempatan saya bertanya kepada pejabat China  mengenai program ini. “Apakah tidak di pikirkan dampak inflasi dari proyek  ini?  Karena begitu besarnya dana APBN di gelontorkan ke proyek ini. Apakah tidak di pikirkan cara lain agar tidak menimbulkan dampak massive penggusuran lahan rakyat? Bukankah ini melanggar HAM. “ Dengan tersenyum pejabat China mengatakan kepada saya bahwa " Inflasi pasti terjadi namun dapat terukur dan terkendali. Yang harus di sadari bahwa Membiarkan rakyat terjebak dengan kemiskinan karena lingkungan buruk , yang tidak mendukung mereka berkembang secara manusiawi adalah pelanggaran HAM sesungguhnya. Anda tidak bisa membiarkan situasi dengan cara berpikir rakyat yang dominan atas dasar keyakinan bahwa miskin itu lebih baik daripada berubah. Tak akan ada perubahan tanpa pengorbanan. Kita tidak membangun community lagi tapi kita membangun society dimana semua orang punya kesempatan yang sama sesuai kemampuannya dan semua orang punya peluang memperjuangkan kemakmuran bagi dirinya sendiri, karena itulah pemerintah di perlukan untuk memimpin perubahan” 

Pembangunan di rencanakan dengan dasar study menyeluruh dan semua hal di pikirkan, bukan untuk hari ini saja tapi untuk hari esok. Rakyat harus mau berubah. Yang tidak suka, dan yang suka akan selalu ada. itu biasa. Yang penting jangan sampai karena segelintir orang yang protes dan terjebak dengan moralis, program terhenti. Mengapa ? Kemiskinan  telah berlangsung sejak lama. Jangan sampai rakyat skeptis dengan dirinya dan hidup bersandar kepada keyakinan agama dan budaya bahwa kemiskinan itu baik, padahal menyengsarakan dirinya sendiri hanya karena merasa lebih nyaman ditempatnya yang ada sekarang".  Demikian kata pejabat itu. Saya terdiam sambil membayangkan tahun 2025 akan berdiri kota kota baru setara  kota kota besar yang ada di Amerika dengan fasiltas modern.

Sunday, May 22, 2016

Turki dan China.

Menurut mitra saya di Ankara sekarang keadaan ekonomi Turkey melesu. Fundamental ekonomi retak. Ini ditandai oleh meningkatnya risiko perbankan, rasio loan to deposit tinggi dan meningkatnya Non performing loan, CAR yang semakin tergerus. Akibatnya banyak Bank di Turki menghentikan ekspansi kredit. Dunia usaha stuck. Meminta bantuan kepada Amerika dan Eropa adalah tidak mungkin. Karena kedua Negara ini sedang dilanda krisis financial. Investor asing private enggan masuk karena resiko konplik di Suriah dan irak mengancam territory Turkey. Berkali kali Rudal mengenai wilayah Turkey. Turkey memang menghadapi masalah serius.

Agar proses pembangunan bergerak maka Turkey harus menarik hati China untuk masuk ke Turkey. Upaya ini sudah di lakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun tidak mudah terutama dengan maraknya demonstrasi anti-Cina di Turki.Di tambah lagi keputusan Ankara untuk membatalkan kesepakatan sistem pertahanan rudal yang awalnya diberikan kepada sebuah perusahaan Cina. Yang di susul keputusan Beijing untuk memperketat persyaratan visa bagi pemegang paspor Turki. Walau begitu China tahun lalu sempat memberikan pinjaman sebesar Eruo 1,8 miliar atau Rp. 25 triliun dalam bentuk kredit ekspor. Masalah lainnya sebelumnya China tidak begitu nyaman berteman dengan Turkey yang berbeda kebijakan politik international khususnya sikap Endorgan yang anti China. Itu sebabnya ada 46.756 PMA di Turki yang terdaftar pada tanggal 1 Januari, 2016,  hanya 739 yang dimiliki Cina. Namun kini keadaan berbalik. Turkey harus mampu merebut cinta China.Kedepan PMA China akan mendominasi di Turkey...

Walau sebagian ormas di Turkey menolak kehadiran China namun pemerintah Turkey tidak punya pilihan lain. Ancaman fundamental ekonomi turkey hanya bisa di selesaikan bila pasar uang dan perbankannya sehat. Setidaknya Turkey bisa meniru Yunani dan Iran yang bisa recovery berkat dukungan dari China. Itulah sebabnya tahun ini OJK Turkey memberikan izin kepada Bank Of China ( BOC)  untuk membuka cabang di Turkey. Sebelumnya ICBC ( Industrial Commercial Bank  of China ) sudah lebih dulu masuk dengan mengakusisi bank local. Sehingga praktis perbankan raksasa BUMN China  memastikan leading menggerakan dunia usaha Turkey. Kedua bank tersebut akan jadi gateway investment ke Turkey. Terbukti sekarang Bank of China telah menjadi pemberi pinjaman kedua terbesar di Turki, dan ini tentu perkembangan positif, baik dari segi ketersediaan dana untuk sektor swasta Turki maupun untuk kemajuan kerjasama antara Turki dan Cina.

Bagi dunai usaha China adalah penting untuk memiliki pijakan di pasar keuangan Turki, karena Turki memiliki ekonomi terbesar kedelapan belas di dunia dan sektor swasta yang kuat yang memiliki kemampuan untuk terus bergerak maju meskipun ketidakstabilan politik dan ekonomi. Selain itu, kemajuan yang diharapkan sebagai inisiatiff "One Belt, On The Road" (Obor) dan lokasi strategis Turki sebagai rute perdagangan yang menghubungkan antara Asia dan Eropa diperkirakan akan membuka prospek bisnis yang menguntungkan bagi China dalam waktu dekat. Bagi Turki, hadirnya BOC dan ICBC yang merupakan bank terbesar di china adalah sikap realistis ditengah krisis ekonomi karena melemahnya kepercayaan investor internasional dan meningkatnya risiko geopolitik. Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek mengatakan bahwa BOC akan "berkontribusi terhadap upaya untuk menarik investasi China ke Turki dan meningkatkan peluang pembiayaan bagi sektor swasta."

Sebagian elite Turkey menyikapi ini dengan sinis. Mereka tidak begitu yakin bahwa China serius memberikan dukungan pembiayaan dan investasi. Namun keraguan ini di tepis oleh pemerintah China dan Turkey. November tahun lalu di tanda tangani perjanjian antara Turki dan China untuk membangun jalur kereta dari China ke turkey dan terhubung dengan seluruh Negara di Asia Tengah. Ini tentu melibatkan pendanaan raksasa dan tentu kalau di realisasikan dunia usaha Turkey dan pasar uangnya akan bergairah. Ini samahalnya dengan ambisi China menghubungkan ASEAN dengan China melalui pembangunan jalur kereta dari Nanning ( Guangzie ) ke Singapore melalui Thailand, Malaysia. Lima tahun lalu saya sempat terkejut ketika teman di Eropa berkata bahwa jalur sutra ke Eropa telah ditembus oleh China dengan usainya proses pengambil alihan Pelabuhan Laut ( Yunani ) Pier Two oleh Cosco ( BUMN china dibidang pelayaran ). Kini Turki sudah pula menjadi bagian dari geostrategi China.

Tidak ada lagi Idiology atau agama sebagai pijakan kerjasama. Dunia kini bicara soal kepentingan ekonomi. Siapa yang bisa bantu, maka dialah sahabat. Dunia semakin terbuka dan semakin tergantung satu sama lain. Ditambah lagi, duniapun semakin padat populasinya sementara daya dukung kebutuhan konsumsi semakin terbatas. Maka kerjasama atas kesetaraan tidak bisa di hindari. Mari bijak menyikapi situasi global.

Tuesday, May 17, 2016

Mari berubah...

Ada teman dengan penuh semangat dan percaya diri berkata kepada saya bahwa sudah saatnya UUD 45 yang ada sekarang di kembalikan kepada UUD 45 secara murni. Ada juga bilang bahwa sudah saatnya Pancasila sesuai dengan konsep Piagam Jakarta. Bahkan ada juga yang bilang bahwa syariah Islam harus di tegakan di negeri ini. Banyak lagi yang di ungkapkan. Intinya dengan perubahan tersebut maka Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apah sih sebetulnya yang dikeluhkan terhadap rezim sekarang? tanya saya.  Rezim Jokowi memberikan kesempatan luas kepada investor asing, terutama kepada china. Memberikan kesempatan tenaga kerja asing. Mengutamakan Konglomerat. Utang luar negeri terus bertambah. Ekonomi menurun , apalagi rupiah semakin terpuruk. Saya hanya tersenyum mendengar keluhan mereka. Mengapa ? memang apa yang di keluhkan itu begitu fakta adanya.

Laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk bertambah setiap tahun sebanyak 4,5 juta. Itu sama dengan satu negara Singapura. Jadi, kalau 10 tahun, ya 10 negara Singapura. Terlambat saja pemerintah meng-eskalasi pembangunan maka penambahan jumlah penduduk ini akan menjadi ancaman serius. Semua itu butuh biaya yang tidak bisa di tunda, yang setiap detik bertambah. Sementara postur APBN dari sejak era Megawati dan SBY sampai sekarang memang 80% bersumber dari Pajak. Siapakah yang di andalkan membayar pajak ? Ya kelompok menengah atas dan kalangan dunia usaha. Kalau mereka di musuhi lantas dari mana penerimaan negara ? Coba dech mikir ? Sementara kekuatan APBN mendukung fungsi sosial dan ekonomi semakin melemah karena tekanan beban utang dan bunga yang terus membesar. Ini bukan datang begitu saja tapi proses yang telah berlangsung sejak era Soeharto. Siapapun yang jadi presiden harus menghadapi ini. Jadi ini kesalahan kolektif sejarah. Andaikan sistem dirubah seperti kembali ke UUD 45 atau syariah Islam, apakah perubahan dapat seketika mendatangkan uang untuk membayar utang? Sumber daya alam yang ada tidak bisa menghasilkan uang tanpa modal. Darimana modalnya ? Berhenti berutang? lantas bagaimana mengatasi ledakan pertambahan penduduk setiap tahunnya ? Coba dech mikir.

Itulah sebabnya perlu kecerdasan mengatasi sumber daya APBN yang rendah tanpa terjebak dengan hutang. Ingat hutang perlu tapi tidak harus terjebak. Caranya ? Pemerintah memberikan kesempatan bagi investor asing terlibat dalam skema Business to Business ( B2B). Kalau pemerintah tidak terlibat tentu kepastian hukum tidak ada. Kalau terlibat langsung akan berdampak pada tekanan fiskal APBN. Solusinya, BUMN ditempatkan sebagai agent of development untuk menarik dana asing terlibat dalam skema B2B , dengan memberikan peran lebih besar kepada BUMN untuk terlibat aktif dalam pembangunan insfrastruktur. Sementara negara hanya sebagai regulator tanpa terlibat sebagai financial undertaker. 

Tapi mengapa lebih banyak ke China kemitraan tersebut? Mengapa bukan kepada Jepang atau Amerika atau Eropa ?  Saat sekarang Negara yang punya agenda melepas dananya keluar negeri agar mata uangnya melemah adalah China. Sementara Amerika masih dililit krisis moneter yang justru mendapatkan suntikan dana dari China, Jepang yang terjebak krisis spiral, Eropa yang terjebak pertumbuhan negative.  Namun untuk terlaksananya B2B itu maka sektor investasi, perdagangan, industri , jasa , harus di reformasi. Itu sebabnya mafia rente ekonomi yang membelenggu keadilan ekonomi harus di basmi. Ini tidak mudah karena menyangkut kepentingan elite politik dimana partai menikmati limpahan dana akibat rente ekonomi yang telah berlangsung puluhan tahun. Tidak ada pilihan! resiko politik harus di hadapi. Mafia Migas , Mafia Ikan, Mafia Pangan, Mafia Industri, perdagangan dan perkebunan , Mafia Minerba , Mafia anggaran dan birokrasi harus di ganyang. Setahun Jokowi berkuasa terjadi goncangan luar biasa. Namun kini semua telah terlewati. Mafia tersingkir dan investor asing melihat indonesia serius melakukan reformasi anggaran yang berorientasi produksi, bukan konsumsi.

Saat sekarang Indonesia menjadi pilihan investasi kedua setalah China atau India. Negara di dunia boleh insolvent tapi private investor tetap kuat. Karenanya penilaian investor private terhadap Indonesia bukanlah hal yang luar biasa. Karena investor private tidak melihat nasionalisme dalam berinvestasi  tapi mereka melihat tempat yang nyaman mendatang laba bagi uang mereka. Inilah fakta kapitalisme dan kita harus memanfaatkan keadaan ini agar tidak hanya menjadi penonton kemelimpahan dana private. Karenanya tax amnesty yang di kombinasikan dengan repatriasi asset di canangkan agar Indonesia sebagai financial gateway berkelas dunia untuk masuknya dana kesektor riel yang telah dibentangkan luas oleh pemerintah melalui paket kebijaksanaan yang sangat revolusioner dan visioner. Dengan demikian ekonomi bergerak bukan karena APBN  tapi karena kekuatan system yang menjadikan Indonesia sebagai ladang kerja keras bagia siapa saja yang mau berusaha. Apakah ini tidak melanggar nasionalisme dan sosialisme? Tidak. Karena dunia usaha bergerak , akan mendatangkan pajak. Pajak yang meningkat akan membuat APBN sehat, yang pada gilirannya mampu melaksanakan fungsi ekonomi melunasi beban utang dan melaksankan fungsi social bagi rakyat yang setiap tahun bertambah lebih banyak dari penduduk Singapore.

Apa yang dilakukan Jokowi adalah kebijakan yang membumi berdasarkan fakta yang ada. Dia tidak terjebak politik menyalahkan masalalu demi pencitraan. Dia menjadikan kesalahan masa lalu sebagai pelajaran untuk perbaikan hari kini agar dimasa depan kita punya harapan. Jargon utopia yang membawa agama dan nasionalisme, sosialisme, tidak akan menyelesaikan masalah. Sudah lebih setengah abad negeri ini merdeka, selalu system di salahkan bila kemakmuran tidak terjadi. Padahal kesalahan bukan pada system tapi lebih kepada akhlak pemimpin dan mental rakyat.  Jadi bagi pihak yang merasa terganggu dengan kebijakan pemerintah sekarang sebetulnya tidak punya pegangan yang kuat untuk menjatuhkan Jokowi. Selagi Jokowi tidak korupsi, tidak selingkuh dengan wanita lain, tidak melanggar UUD dan UU maka selama itu tak akan ada satupun yang bisa menjatuhkannya selain Tuhan. Dan Tuhan hanya berpihak kepada orang baik yang berbuat , bukan orang baik yang hanya pandai bicara.Mari berubah...

Thursday, May 12, 2016

Hidup: Bukan uang..

When should i meet you ? terdengar suara dari seberang. Saya tahu dia sedang berbicara lewat telp satelit diatas ketinggian 45,000 feet dari pesawat pribadinya. Saya tahu dia dalam keadaan tertekan. Demikian email yang saya terima minggu lalu. Transaksi yang dilakukan penuh ambisi akhirnya hancur berkeping keeping. Beberapa asset yang dikuasainya di Eropa ,harganya fall down. Padahal sebagian besar asset tersebut ditempatkan sebagai collateral untuk program pembiayaan pengambil-alihan project di berbagai Negara. Sudah bisa dipastikan hanya soal waktu project yang telah dikuasainya akan diambil alih bank karena value collateral tidak lagi sufficient untuk meng cover outstanding loan nya.

Yang menyedihkan adalah seluruh harta yang dia dapat dari kerja keras siang malam dan berpuluh tahun itu, akhirnya menguap ditelan angin badai moneter global. Mungkin bila saatnya tiba, tak ada lagi harta tersisa yang patut dia banggakan kecuali harta pribadinya yang tentu lambat laun akan habis karena dimakan ongkos yang mahal, seperti jet pribadi, kapal pesiar, apartement mewah dll. Ketika bertemu dalam makan malam di Hong Kong financial club. Yang pertama kata keluar dari mulutnya adalah dia mengutuk dan menyesali kebodohan pemerintahan di Eropa yang mengakibatkan keadaan financial market tak lagi menjadi tempat nyaman untuk mengembangkan hartanya.

Tiga tahu lalu , dia sulit ditemui karena dia sibuk melakukan investasi dimana mana. Ketika negeri saya begitu sulitnya mendapatkan dana membangun pembangkit listrik , dia malah sibuk mengambil alih perusahaan pembangkit listrik di Dubai. China, Brazil dan lain lain. Ketika orang begitu sulitnya membangun infrastruktur ekonomi, malah dia sibuk mengambil alih beberapa business infrastruktur dibeberapa Negara. Ada perusahaan Pertro Chemical raksasa yang terhadang kesulitan likuiditas dan di ambang kebangkrutan, dia tampil sebagai penyelamat dengan melakukan restruktur permodalam berskala gigatik.

Kini dia kehilangan kekuatan. Masa depan terasa gelap dihadapannya. Dia mengkawatirkan nasip anak anaknya, istrinya dan tentu sederet benda kesenangannya, juga pride.. Saya hanya tersenyum mendengar keluhannya. Dia mungkin agak kesal dengan sikap saya yang tak nampak prihatin. Sebagai sahabat saya katakan kepada dia bahwa dia tak pantas berkeluh kesah karena kemana dia pergi masih menggunakan private jet. Disetiap Negara dia tinggal dirumah yang dibelinya sendiri. Itu tidak disadarinya. Dia hanya kawatir masa depan business nya akan hancur.

Ada sesuatu yang salah dari awal. Kata saya. Dia terkejut karena menyebut tentang kesalahan. Betapa tidak ? sedari awal dia hanya berpikir tentang uang. Segala daya dia lakukan untuk mendapatkan uang. Ini bagaikan narkoba yang selalu menuntut untuk lebih dan lebih. Sehingga bila awalnya uang adalah suatu kenikmatan namun pada akhirnya uang sudah menjadi racun dalam jiwanya. Sedikit saja ada masalah maka derita nestap menyelimuti dirinya. Dia kawatir hartanya akan menyusut. Kawatir tak ada lagi ruang untuk terus tumbuh dan berkembang. Pada saat itu dia tak henti menyalahkan siapapun termasuk menyalahkan pemerintah. Padahal selama ini dia menikmati kemewahan berkat regulasi pemerintah. Itupun dia tidak sadari.

Bagaimana dengan kamu ? tanyanya. Saya tersenyum karena dia seakan ingin mengetahui tentang sikap saya ditengah krisis global saat ini. Mungkin dia mencibirkan saya yang tentu lebih sulit dari dia. Ya secara materi , saya bukanlah apa apa dibandingkan dia. Namun secara kejiwaan saya lebih siap menerima kenyataan. Bukankah nasip buruk itu ada ketika kita tidak mengakui ada nasip buruk. Dan nasip baik itu ada ketika kita sadar ada nasip buruk. Begitu kata saya. Dia nampak bingung. Kamu berfilsafat !. Itu tandanya kamu sudah tidak ada lagi kata kata untuk mengungkapkan realitas. Padahal kita hidup dalam realitas. Bangunlah, sahabat. Katanya.

Bagi saya bukan soal realitas tapi memang begitulah sikap hidup saya. Bahwa saya tidak pernah menganggap kesenangan dunia sebagai tujuan. Bila kita mengejar kesenangan , harta, kepuasan , kita pasti akan kehilangan semua itu. Yakinlah. Saya bekerja keras dan terus bergerak tanpa kenal lelah. Bukan karena ingin seperti kamu., Kata saya tegas. Dalam banyak hal kita mungkin punya nature sama tapi dalam hal prinsip kita jauh berbeda. Apa itu.. Tanyanya. Yaitu kita memang butuh uang tapi itu bukan segala galanya.

Memang uang bukan segala galanya tapi segalanya tak bisa dilakukan tanpa uang. Ingat ini era uang yang bicara. Berhentilah berfilsafat, sahabat. Katanya dengan nada mengejek. Kalau begitu , inilah letak persoalan yang sedang melanda kamu, juga sebagian besar kaum seperti kita. kata saya. Kamu terjebak dalam paranoia akibat keadaan yang tidak bersahabat. Karena kamu hanya yakin bahwa uang adalah segala galanya. Orang termiskin yang saya ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang. Kamu lebih lemah dibandingkan simiskin yang tinggal dirumah reot dan berbaju selembar. Berhentilah barang sejenak berpikir soal uang. Lupakan soal masa depan. Lihatlah hari ini dan syukuri sebagai berkah tak terhingga dimana kamu masih bisa bernafas dan menikmati mentari dengan gratis dari Tuhan.

Apa yang harus saya lakukan? Tanyanya. Kini dia mulai tercerahkan. Saya senang karena sahabat saya mulai berpikir rasional. Apa yang harus dilakukan adalah berbuatlah untuk membahagiakan orang lain dengan apa yang kini kamu punyai. Pernahkah kamu berpikir bahwa minuman dan makanan yang terhidang didepan kita harganya sama dengan penghasilan satu bulan buruh di Indonesia ? Pernahkah kamu menyadari ongkos sekali jalan kamu melintasi benua sama dengan penghasilan petani dua kali musim. Pernah kamu menyadari ongkos memanjakan wanita wanitamu sama dengan biaya mahasiswa miskin sebanyak ratusan orang . Pernahkah itu semua terpikirkan. ?

Sementara apa yang kamu belanjakan dari kerja keras itu tak lain hanyalah kesia siaan. Kesenangan yang menyesatkan. Tak ada nilai. Nyatanya ketika uang mulai menyusut, yang pertama kamu pikirkan orang orang terdekat kamu akan meninggalkan kamu. Padahal masih ada yang bisa kamu perbuat dengan sisa harta itu, yang tentu sangat bernilai bagi mereka yang duapa harta. Sedikit bagi kamu namun sangat berarti bagi mereka yang lapar dan tersisihkan oleh kerakurasan orang seperti kamu. Sadarlah…

Monday, May 9, 2016

Pluralisme Agama

Pada suatu hari di abad ke-7, dua orang Madinah bertengkar. Yang satu Muslim dan yang satu lagi Yahudi. Yang pertama mengunggulkan Muhammad SAW ”atas sekalian alam”. Yang kedua meng­unggulkan Musa. Tak sabar, orang Muslim itu menjotos muka Si Yahudi. Orang Yahudi itu pun datang mengadu ke Nabi Muhammad, yang memimpin kehidupan kota itu. Ia ceritakan apa yang terjadi. Maka Rasulullah pun memanggil Si Muslim dan berkata: ”Janganlah kau unggulkan aku atas Musa. Sebab di hari kiamat semua umat jatuh pingsan, dan aku pun jatuh pingsan bersama mereka. Dan akulah yang pertama bangkit dan sadar, tiba-tiba aku lihat Musa sudah berdiri di sisi Singgasana. Aku tidak tahu, apakah ia tadinya juga jatuh pingsan lalu bangkit sadar sebelumku, ataukah dia adalah orang yang dikecualikan Allah”.

Riwayat ini dikutip dari Shahih Muslim, Bab Min Fadla’il Musa. Dalam buku Abd. Moqsith Ghazali ," Argumen Pluralisme Agama", hadis itu dituturkan kembali sebagai salah satu contoh pandangan Islam tentang agama yang bukan Islam, khususnya Yahudi dan Kristen. Buku ini di endorsement KH A Mustofa Bisri. Moqsith, sosok tenang dan alim yang mengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini, datang dengan pendirian yang kukuh: Islam adalah ”sambungan—bukan musuh—dari agama para nabi sebelumnya”, yang sering disebut sebagai agama-agama Ibrahim. Ia  mencoba membongkar sumber-sumber klasik dan modern dalam berbagai bahasa: Arab, Inggris, dan Indonesia. Ia berkeyakinan bahwa “pluralisme agama adalah keniscyaan agama Tauhid” yang didukung oleh segudang argumen keagamaan dari banyak sumber primer, dan dengan berbagai perspektif keilmuan Islam. Buku ini “sebagai pikiran cerdas, bernuansa, reflektif dan mencerahkan mengenai wacana pluralisme”. 

Karya ini tadinya adalah disertasi untuk meraih gelar Doktor Bidang Tafsir dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Judulnya adalah “Pluralitas Umat Beragama dalam al-Qur’an: Kajian terhadap Ayat Pluralis dan Tidak Pluralis”. Hanya ketika hendak dibukukan judul diubah menjadi “Argumen Pluralisme Agama: Membangun Toleransi Berbasis Al-Qur’an”. Perbedaan lain adalah terselipnya tambahan sub bab mengenai perkawinan beda agama yang tidak ada dalam disertasi. Buku ini tak sekadar wacana dan pernyataan karena kobaran ghirah keberagamaan atau semangat pembaruan, tapi  merupakan hasil kerja keras penelitian. Penelitian secara ilmiah tentang sesuatu yang sebenarnya atau seharusnya bukan menjadi masalah. Tapi, bagi mereka yang menjadikan kemapanan sebagai mazhab, mungkin  yang ditulis Muslim muda, Abd Moqsith Ghazali, ini dianggap baru, bahkan mengagetkan.  Terlepas dari itu, argumentasi tesis dalam buku ini meyakinkan kecuali tentunya bagi mereka, yang sekali pun akrab dengan kajian keislaman, memiliki hambatan mental (mental block) tertentu. Bagi saya, karya ini adalah sebuah kegigihan akademik yang bernilai tinggi dan pasti punya jangkauan jauh.

Tapi yang bagi saya menarik adalah kata-kata Muhammad SAW yang dikutip di sana: ”Janganlah kau unggulkan aku atas Musa”, dan, ”aku tidak tahu…”. Kini kata-kata itu tenggelam. Kini sebagian ulama me­rasa di atas Rasulullah: mereka merasa tahu keunggulan diri mereka. Mereka akan membenarkan Si Muslim yang memukul Si Yahudi. Mereka bahkan mendukung aniaya terhadap orang yang ”menyimpang”, dan melakukan teror demi jihad. Saya sering bingung. Satu kalimat suci terkadang bisa membuat orang jadi lembut, tapi satu kalimat lain dari sumber yang sama bisa menghalalkan pembunuhan. Saya yakin agama tidak membuat orang berbeda paham untuk bertengkar,apalagi bau amis darah. Tapi mengapa terjadi? Mungkin pada mulanya bukanlah agama. Agama, seperti banyak hal lain, terbangun dalam ambiguitas. Dengan perut dan tangan, ambiguitas itu diselesaikan. Tafsir pun lahir, dan kitab-kitab suci berubah peran, ketika manusia mengubah kehidupannya. Yang suci diputuskan dari bumi. Pada mulanya bukanlah Sabda, melainkan Laku.

Tapi juga benar, Sabda punya kesaktiannya sendiri setelah jadi suci; ia bisa jadi awal sebuah laku. Kekerasan tak meledak di sembarang kaum yang sedang mengubah sejarah. Ia lebih sering terjadi dalam sejarah Yahudi, Kristen, dan Islam: sejarah kepercayaan yang berpegang pada Sabda yang tertulis. Pada gilirannya kata-kata yang direkam beku dalam aksara itu menghendaki kesatuan tafsir. Tapi perbedaan itu memang sudah takdir. Dan sesungguhnya perbedaan itu adalah rahmat. Dari sinilah muncul pertikaian yang tak sudah. Ini merupakan cobaan bagi orang beriman bahwa pada akhirnya hidup damai itu lebih dekat kepada ketaqwaan.

Wednesday, May 4, 2016

China non pribumi ?

Sebetulnya dalam catatan sejarah pada awalnya Nusantara ini tidak bertuan. Semua penduduk adalah pendatang. Pendatang pertama adalah  Homo erectus yang melakukan migrasi panjang dari Afrika sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Homo erectus inilah penduduk yang paling lama tinggal di Nusantara yaitu sekitar 1,5 - 1,7 juta tahun! Mereka awalnya bermukim di Nusa Tenggara Timur, tepatnya Pulau Flores. Pendatang kedua adalah Homo sapiens atau manusia modern juga berasal dari Afrika. Gelombang pertama berlangsung kira-kira 100 ribu tahun yang lalu, sedangkan gelombang kedua berlangsung kira-kira 50-70 ribu tahun yang lalu. Mereka dikenal dengan Suku Dani, Bauzi, Asmat, Amungme di Indonesia & Papua Nugini. Dari persebaran ini, diduga kuat bahwa hampir seluruh daerah Paparan Sunda dan Sahul (mencakup seluruh wilayah Indonesia) sempat dihuni oleh orang-orang berciri Melanosoid.

Pendatang ketiga adalah  Homo sapiens, yaitu kelompok melayu-austronesia. Rumpun Austronesia ini merupakan rumpun yang sangat besar, mencakup suku Melayu, Formosan (Taiwan), Polynesia (Hawaii, Selandia Baru, dsb). Dari mana asalnya ? Semenjak tahun 2.000 SM sampai dengan tahun 500 SM (dari zaman batu Neolithikum hingga zaman Perunggu) telah terjadi migrasi penduduk purba dari wilayah Yunan (China Selatan) ke daerah-daerah di Asia bagian Selatan termasuk daerah kepulauan Indonesia. Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran diperkirakan karena adanya suatu bencana alam hebat atau adanya perang antar suku bangsa. Orang-orang Melayu yang datang ke Nusantara juga secara umum bisa dibagi dua: Melayu yang mager  dan Melayu yang bukan meger. Melayu-melayu mager telah berhasil menciptakan masyarakat yang stabil sehingga sudah tidak diperlukan lagi mobilisasi penduduk. 

Keturunan Melayu golongan pertama ini bisa kita liat pada suku Nias di Pulau Nias dan suku Dayak di pedalaman Kalimantan, yang juga biasa disebut sebagai “Proto Melayu". Melayu yang bukan merger adalah  golongan melayu yang karena alasan tertentu (misalnya: kondisi geografis, iklim, bencana, dll) merasa perlu untuk terus berpindah tempat sekaligus berinteraksi dengan kelompok lain di sekitarnya, sehingga memungkinkan adanya percampuran budaya, bahasa, serta gen. Keturunan Melayu yang mobile ini salah satunya adalah yang berasal dari suku Minangkabau, Jawa,  Banjar, Bugis, Makassar, Bali, Lombok, Batak, Aceh, Madura, Minahasa, dan puluhan suku-suku lain yang kita kenal di Indonesia serta biasa disebut sebagai “Deutero Melayu” 

Pendatang keempat  adalah Sino-Tibetan, Dravidian, dan etnis Semitic. Dalam periode kurang lebih seribu tahun setelah kedatangan etnis Melayu di Nusantara, peradaban dan kebudayaan Austronesia berkembang semakin kompleks dan mulai melakukan interaksi perdagangan dengan kebudayaan lainnya. Ternyata, interaksi perdagangan sekelompok masyarakat Austronesia di Nusantara ini berkembang menjadi sangat ramai. Sampai akhirnya Nusantara ini mengundang kedatangan banyak pedagang dari peradaban luar. Ada tiga gelombang pendatang. Pertama  orang dravida (India) memulai perjalanannya lebih dulu ke daerah Nusantara untuk berdagang sejak abad 1 masehi. Sedangkan pendatang Sino-Tibetan ( China/Tionghoa) baru melakukan eksplorasi besar-besaran di perdagangan Nusantara sejak dinasti Han runtuh awal abad 3 masehi. Sementara itu orang Semit ( arab dan Yahudi ) mulai pertama kali berdatangan ke pulau Sumatera untuk berdagang dan menyebarkan agama pada abad 7 Masehi.

Kalau dilihat urutannya manusia modern di nusantara ini, pendatang pertama adalah suku melayu, Pendatang kedua adalah India, Pendatang ketiga adalah China ( Tibet) , Pendatang keempat adalah Arab dan Semit ( Yahudi ). Kan aneh aja kalau china yang datang lebih dulu di nusantara ini dan setelah 400 tahun kemudian barulah datang orang Arab , dibilang non pribumi. Bahkan kalau mau jujur nenek moyang kita orang melayu berasal dari Yunan ( China selatan). Itulah dasarnya mengapa para pendiri negara kita menetapkan Bhineka Tunggal Ika, karena tidak ada satupun kita berhak mengclaim kita pribumi. Karena kita semua adalah pendatang alias ngekos di Nusantara ini. Semoga kita sadar dan besikap rendah hati. Sesungguhnya bumi ini milik Allah dan tidak ada satupun berhak bilang " enyah kamu China". Semua manusia ciptaan Tuhan dan yang paling baik adalah paling banyak manfaatnya bagi orang orang lain...

Sunday, May 1, 2016

144 a SEC

Apakah itu 144 a SEC? An administrative rule under the SEC allowing, under certain circumstances, for qualified institutional investors to trade certain securities with other institutional investors without registering the trade with the SEC. The rule requires that the private placement be for investment purposes and not for resale to the general public. These securities are traded on the NASDAQ Portal Market; only NASDAQ members who are qualified institutional investors have access to it. Some firms may trade under Rule 144A as a prelude to an IPO.( Bagian dari pasal yang ada SEC Act ). ( Aturan administrasi di bawah SEC memungkinkan, dalam keadaan tertentu, bagi investor institusi yang memenuhi syarat untuk perdagangan sekuritas tertentu dengan investor institusi lain tanpa mendaftar perdagangan kepada SEC. Aturan mengharuskan Private placement untuk tujuan investasi dan tidak untuk dijual kembali ke masyarakat umum. Surat berhaga ini diperdagangkan di NASDAQ Portal Market; anggota NASDAQ hanya untuk investor institusi yang berkualitas memiliki akses ke sana. Beberapa perusahaan memungkinkan melakukan perdagangan di bawah Peraturan 144A sebagai awal untuk IPO.)

Pemerintah Amerika melarang warga negaranya atau perusahaan dalam negeri membeli surat berharga melalui 144 a SEC. Lantas bagaimana NASDAQ menjual surat berharga itu ? NASDAQ terhubung dengan OFC ( Offshore financial center ) sebagai pusat perdagangan surat berharga berkelas dunia seperti Clearstream ( frankfurt ) dan Euroclear ( di London), Hangseng ( Hong Kong ), Dubai, Simex ( Singapore ). OFC menjadi satelite dari Amerika yang di kenal dengan istilah the part of the Fed system . Mereka mendulang fee pada setiap pergeseran asset yang setiap hari di perdagangkan. Saat sekarang nilai perdagangan perhari bisa mencapai diatas 1 trilion dollar. Hitunglah berapa OFC dapat fee. Walau ada larangan warga Amerika membeli surat berharga dibawah 144 a SEC ini namun mereka tetap dapat masuk ke ruang 144 a SEC ini dengan cara membuka perusahaan offshore di luar negeri seperti Panama , Bahama , BVI dll. Bagaimana dengan pemilik dana dari negara lain seperti ASIA dan Eropa, Afrika? Mereka dapat membeli surat berharga melalui pusat pasar uang di Hongkong, Singapore, Dubai, London, Frankfurt. Perdagangan surat berharga ini dapat di access melalui portal dan dilaksanakan secara real time.

Dari keadaan tersebut diatas,mari kita berimaginasi. Katakanlah anda punya uang yang terkumpul di rekening offshore. Maka anda dapat memerintahkan bank anda untuk membeli surat berharga melalui 144a SEC. Ketika dana anda sudah berubah ujud menjadi asset dibawah 144a SEC maka dapat dipastikan asset anda aman dari deteksi negara manapun. Karena keberadaan asset ini sepenuhnya di jamin keamanannya dan kerahasiaannya oleh UU Amerika.Lantas untuk apa Amerika menyediakan UU 144a SEC itu ? Tujuannya adalah mendukung fungsi the FED sebagai financial resource memenuhi APBN Amerika yang selalu defisit. Karena dengan adanya 144 A SEC ini maka Amerika bisa kapan saja menjual surat hutangnya kepada investor offshore. Mengapa investor mau membeli ? karena kerahasiaanya terjamin dan transaksi 144a SEC bebas pajak, serta tingkat rente yang luar biasa serta jaminan likuiditas yang tinggi karena the fed sendiri sebagai market maker. Jadi sebenarnya negara pencuci uang adalah AMERIKA. Itu sebabnya berkali kali amnesty tax di Amerika tidak pernah berhasil. Amnesty tax di amerika hanya lelucon.Karena memang elitenya menciptakan system agar orang kaya terlindungi dan hartanya terus bertambah.

Amnesty tax yang di rancang oleh pemerintah Jokowi tidak sama dengan amnesty tax negara lain. Indonesia justru membangun system keuangan yang solid agar potensi dana yang ada di cloud tidak hanya berputar di luar negeri dan di nikmati negara maju tapi di nikmati oleh Indonesia. Pengampunan pajak adalah trigger untuk teradinya repatriasi asset secara luas, bukan hanya di sektor moneter tapi juga berdampak pada sektor riel. Dengan adanya repatriasi asset dari pemilik dana offshore maka negara bisa jadi market maker berskala gigantic itu. Apabila likuditas SBN besar maka kita mandiri dalam pembiayaan pembangunan. Melawan system harus dengan system ! dan Jokowi paham sekali akan keculasan ekonomi global yang menciptakan ketidak seimbangan ekonomi. Semoga kita pahami arah kebijakan ini....

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...