Tuesday, July 29, 2014

Newmont ?

Saya pernah berdiskusi dengan teman seorang ekonom. Dia berbicara tentang makro ekonomi dengan berbagai teori memacu pertumbuhan ekonomi,mengendalikan moneter, memperkuat fiskal dan lain sebagainya. Saya rasa sehebat apapun pengetahuan orang tentang ilmu ekonomi namun itu hanyalah teori didasarkan asumsi yang utopia. Sedangkan kehidupan ini tidak ada yang utopia. Itu sebabnya saya tidak ingin menanggapi celoteh ekonominya. Saya pengusaha yang terlibat dalam ekonomi praktis dan realistis. Sebaiknya saya berbicara atas dasar realistis. Apa itu ? saya ingin menyampaikan  analogi seperti ini.  Pemerintah mengeluarkan kebijakan dibidang ekonomi dimana  pada batas waktu yang ditentukan maka Investor asing yang mengelola SDA seperti Emas , batubara, nickel harus melakukan divestasi kepada Indonesia Participant. Semua ini diatur dalam Kontrak Karya (KK)  antara investor asing dengan Pemerintah Indonesia. Setelah batas waktu yang ditetapkan maka walau berat dihati melepas hak kepemilikan saham diperusahaan yang menguras SDA itu namun pihak asing tidak punya pilihan, mereka harus melepas hak itu sesuai dengan KK. Pelepasan ( divestasi ) ini tidak diberikan gratis. Ini harus dibayar oleh Pemerintah Indonesia sesuai dengan value dari saham itu. Pemerintah pusat memberikan hak beli saham ini kepada Pemda sebagai bagian dari Otonomi Daerah dan Perimbangan Pendapatan Pusat Daerah.Yang jadi masalah adalah pihak Pemda tidak ada uang untuk menbeli saham yang menjadi right atas program  Divestasi tersebut. Walau pemerintah pusat tahu bahwa kemampuan daerah tidak ada untuk membiayai pembelian itu  namun Pemerintah pusat tidak peduli.

Berdasarkan UU, Pemda tidak boleh berhutang tanpa izin menteri keuangan dan kalaupun diizinkan tidak boleh  memberikan jaminan atas hutang tersebut.  Nah, siapa yang bisa memberikan pinjaman tersebut kepada PEMDA. Conventional way  untuk mendapatkan dana pembelian saham ini jelas tertutup karena tidak ada bank yang mau memberikan pinjaman tanpa ada collateral.  Lantas bagaimana Pemda mendapatkan dana itu? Seorang pengusaha menawarkan diri sebagai investor. Pengusaha ini memberikan solusi too good to true; Tidak perlu ada jaminan.Tidak perlu ada credit rating record. Caranya bagaimana? Pengusaha ini mengusulkan agar Pemda membentuk BUMD yang berdasarkan Perda bertugas melaksanakan pembiayaan divestasi. Selanjutnya Pengusaha membentuk satu perusahaan yang akan bertindak sebagai  shadow banking.  Shadow banking inilah yang akan membentuk perusahaan patungan dengan BUMD. Didalam perusahaan patungan ini pengusaha melalui shadow banking menguasai saham 75% dan BUMD 25%. Apakah pengusaha itu membiayai dari kantongnya sendiri? Tidak! Mana ada business dimana pengusaha menggunakan uangnya sendiri kecuali pedagang kelas gurem. Dana itu dia dapat dari menempatkan hak saham 75% yang dimilikinya sebagai trigger terbangunnya financing scheme. Jadi penguasaan mayoritas saham itu hanya karena dia membawa financial resource  untuk pembiayaan pengambil alihan itu. itu saja.

Mengapa ada yang bersedia memberikan pinjaman kepada pengusaha tersebut ? karena struktur pinjaman yang diajukan oleh Pengusaha kepada investor sangat exciting. Strukturnya adalah menerbitkan MCN  atau Mandatory Conversion Notes. MCN adalah surat hutang yang bisa dikonversikan ke dalam saham sesuai akad yang disepakati didepan. Skema ini  sangat menarik bagi investor karena nilai saham business tambang selalu diatas price earning ratio. Pertumbuhan harganya sangat tinggi melebihi inflasi. Selanjutnya, MCN dijual dalam dua cara yaitu, untuk pembeli private investor ( hidden group) MCN dibayar dalam bentuk blocking fund yang bisa digunakan sebagai collateral pinjaman kebank dan sisanya dijual retail kepada investor.Lewat skema ini pengusaha bisa mendapatkan sedikitnya 40% tunai dari bank dan 60% tunai dari pasar. Sehingga 100% kebutuhan dana untuk program divestasi ini dapat terlaksana. Karena 100% pembiayaan berasal dari pengusaha maka Pemda punya hutang sebesar 25% kepada pengusaha sebagai kewajiban setorannya. Pembayaran ini dilakukan dengan cara mencicil melalui deviden yang didapatnya kelak. Secara hukum dengan masuknya Indonesia participant sebagai share holder pada perusahaan tambang yang dikuasai asing itu maka program divestasi sebagai dasar kebijakan ekonomi pemerintah dapat dilaksanakan. Namun kenyataanya kepemilikan saham itu dalam kondisi digadaikan kepada pihak investor asing melalui skema MCN. Secara substansi tetap saja SDA kita dikuasai asing. Program divestasi adalah useless. Sementara pengusaha dapat menguasai saham mayoritas dari program divestasi tersebut tanpa keluar dana sendiri.  Hebat,kan!

Apakah itu mungkin terjadi di Indonesia? kalau mungkin siapa yang mampu melakukannya. Kata teman saya sambil melongok terpesona. Seakan tidak percaya begitu mudah menjadi kaya raya di Indonesia hanya melalui skema. Dengan tersenyum  saya katakan bahwa itulah yang terjadi ketika Bakrie group terlibat dalam pengambil alihan saham dari program divestasi PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Bakrie melalui shadow banking nya PT Multi Capital berpatungan dengan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) yang dimiliki PEMDA NTB untuk membiayai divestasi 24% saham PT.NNT dengan nilai USD 850 juta dollar. Skema ini sudah lazim  dilakukan untu mengakuisisi saham Minerba. Sambil bekerut kening teman itu berkata bahwa seharusnya pemerintah pusat menyediakan dana lewat APBN untuk divestasi itu atau bertindak sebagai guarantor atas hutang BUMD kepada bank. Sehingga tujuan ideal dari program divestasi dapat terlaksana. Saya katakan karena kebijakan ekonomi dari kaum terpelajar lah yang membuat APBN terjebak hutang (debt trap )  sehingga harus tunduk dengan kuridor asing, yang salah satunya dilarang mengalokasikan APBN untuk tujuan divestasi , dan dilarang memberi jaminan hutang kepada BUMN/D. By design kita selalu kalah dan terkalahkan. Mengapa?karena perancang ekonomi negara umumnya teoritis dan bukan praktisi business. Kita lihat nanti setelah pergantian Presiden. Semoga ada perubahan.

Yang pasti newmont memasukan gugatanya ke Badan Arbitrasi international sehubungan dengan kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintah melarang export condensate ( Mineral mentah).  Ini satu fakta bahwa walau didalamnya ada Indonesia participant namun Asing tidak pernah menghargai pemerintah kalau itu merugikann kepentingan business nya. Dan anehnya kelakuan indonesia participant tidak ada bedanya dengan asing, WNI bermental asing dan penjajah adalah cermin dari elite dan pengusaha besar di negeri ini...

Sunday, July 20, 2014

Khilafah Islamiyah, ISIS...?

Kemarin waktu bertemu dengan teman yang mempunya bisnis di Irak mengatakan, hampir sulit dipercaya bahwa sebuah negara yang kuat, yang ditopang oleh persenjataan dari Amerika Serikat, bisa jatuh dalam waktu yang kurang dari seminggu oleh kelompok jihadis independen. Selain itu, siapakah yang akan percaya bahwa Arab dan Amerika, Barat mendukung pergerakan Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) di Suriah, lantas tiba-tiba mengutuk ISIS ? Ada apa ini? Tanya saya. Panjang ceritanya, kata teman saya. 

Bahwa ini agenda lama Amerika yang belum tuntas terhadap Irak. Sejak tahun 2001, Amerika punya agenda untuk memecah belah Timur Tengah  menjadi banyak negara-negara kecil, yaitu negara yang homogen secara etnis. Tahun 2006 diterbitkan Peta Wilayah Timur Tengah baru. Dalam peta ini menyebutkan bahwa Irak terbagi dalam  tiga , yaitu negara Sunni, negara Syiah dan Negara Kurdi. Memang dengan kegagalan Israel dalam menghadapi Hizbullah di musim panas tahun 2006, dan juga kekalahan Perancis dan Inggris di Suriah pada 2011-2014, mengisyaratkan bahwa rencana tersebut telah ditinggalkan. 

Tapi bukan itu permasalahannya, pimpinan militer AS secara diam diam terus melanjutkan proyek pemecah belahan itu melalui modern condottieri, yaitu menggunakan pasukan bayaran yang tidak terikat pada instansi pemerintahan – dan tentu saja, jihadis inilah yang mereka manfaatkan. Itulah mengapa ada  ISIS, walau terkesan liar dan sulit dikendalikan Amerika namun peran ISIS masih strategis bagi tujuan agenda washington memecah Irak.

Apakah itu ISIS? ISIS adalah milisi kelompok Islam radikal yang bergabung dengan militan Al-Qaeda di Irak, setelah kepergian Paul Bremer III dan penyerahan kekuasaan politik ke tangan rakyat Irak. Baik ISIS maupun  Al Qaeda lahir dari ibu yang sama, yaitu Amerika. Layaknya seperti anak haram yang dilahirkan untuk menjadi mesin/robot pembunuh sesuai perintah. ISIS dilatih oleh perwira Amerika, Perancis, Arab dan Israel. 

Infrastrutur pertahanan Amerika dan badan inteligent (CIA ) terlibat langsung melahirkan ISIS dan Al Qaeda sebagai pion perlawanan terhadap kepentingan Rusia di berbagai negara (Afghanistan, Bosnia-Herzegovina, Chechnya, Irak, Suriah). Transformasi ISIS pada bulan Mei menjadi organisasi regional (bukan lagi cabang regional dari sebuah organisasi global), dan siap untuk memenuhi peran yang ditugaskan oleh sponsornya utamanya. 

Organisasi ini tentu dikendalikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi, tetapi berada di bawah otoritas Pangeran Abdul Rahman al-Faisal, saudara Pangeran Saud al-Faisal (menteri luar negeri Saudi ) dan Pangeran Turki al-Faisal.  Pada bulan Mei, al-Faisal membeli sebuah pabrik senjata di Ukraina. Senjata berat diterbangkan ke bandara militer Turki, lalu MIT (Turki Secret Service) meneruskannya dengan kereta api khusus untuk ISIS. Tampaknya tidak mungkin bahwa arus pasokan senjata tersebut bisa dilakukan tanpa melibatkan NATO. Itulah konpirasi membuat ISIS exist dan berperan significant menggoyang pemerintah Irak dan Suriah.

Dengan dukungan senjata modern dan standard skill prajurit diatas rata rata maka tidak sulit bagi ISIS untuk menguasai kota yang menjadi targetnya. Cara cara pasukan ISIS menaklukan wilayah percis sama dengan cara Kengis khan. Di Suriah, ISIS  menyembelih masyarakat sipil dan tentara. Menyalib umat Kristen. Setiap wilayah yang ditaklukannya, para wanita kristen dan kurdi dijadikan budak. Bahkan diperjualbelikan di pasar. Kisah kekejaman pasukan ISIS ini menjadi momok menakutkan bagi warga Irak. Menurut William Lacy, mantan duta besar AS untuk Afrika Selatan, setidaknya 550.000 warga Irak telah melarikan diri saat jihadis menguasai kota. 

Pada 29 juni 2014 , ISIS melalui juru bicara resminya merilis sebuah pesan audio yang isinya mengumumkan berdirinya Khilafah Islamiyah dengan wilayah kekuasaan membentang di Irak dan Suriah dengan Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi, ditetapkan sebagai Khalifah. Bagaimana kekuatan miiter Khilafah ini? Charles Lester, peneliti Pusat Brookings Institute yang terletak di Doha, menyebutkan perkiraan jumlah pasukan organisasi Khilafah Islamiyah di Suriah mencapai 6000 atau 7000 personil. Sedangkan di Irak, sekitar 5000 hingga 6000 personil. 

Dengan berdirinya Khilafah Islam maka ISIS keluar dari skenario Amerika. ISIS punya agenda sendiri, berbalik jadi ancaman bagi Amerika dan sekutunya di Timur Tengah. Karenanya Mesin pembunuh (ISIS) ini harus dimusnahkan. Apalagi Abu Bakr al-Baghdadi, berjanji akan memimpin pendudukan Roma dan mengajak kaum muslim untuk migrasi ke “negara”nya dan untuk berjuang di seluruh dunia di bawah naungannya. Seorang analis Delma Institute di Abu Dhabi, menuliskan bahwa Baghdadi menghadirkan tantangan paling radikal sejak kemunculan Osama bin Laden dan Al-Qaeda. Khilafah Islamiyah bisa menjadi magnit bagi seluruh kaum militan radikal islam untuk bergabung. Ini acaman serius bagi seluruh dunia. Target Khilafah Islamiah bukan hanya Irak dan Suriah tapi juga seluruh jasirah Arab , bahkan seluruh dunia .Inilah yang membuat seluruh negara Arab merasa kawatir dengan perkembangan ISIS yang berubah menjadi Khilafah Islamiah. 

ISIS tidak lagi tergantung pendanaan dari sponsornya. Hasil jarahan brangkas bank central Irak cabang Mosul dan penjualan minyak dari kilang yang dikuasainya lebih dari cukup bagi ISIS untuk mandiri membiayai agendanya. Karenanya ISIS menjadi ancaman serius. Iran bersama Rusia akan meningkatkan bantuan militernya kepada Pemerintahan Nouri al-Maliki guna menghadapi ISIS. Bahkan Iran bersedia bekerjasama dengan Amerika untuk menghadapi ISIS. 

Amerika Serikat pun bersikap, dengan mengirim kapal perang.   Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menurunkan persenjataan militernya, termasuk jet tempur yang diangkut menggunakan kapal perang USS George HW Bush, dari Laut Arab Utara.   Selain itu, kapal pengangkut rudal penjelajah USS Philippine Sea dan kapal pengangkut rudal penghancur USS Truxtun juga bakal diluncurkan ke Irak. 

Raja Arab Saudi Abdullah, khawatir dan ketakutan, lalu bertekad untuk menghancurkan ISIS yang semakin mendekat ke wilayah tersebut. Kekhawatiran Arab Saudi itu wajar sebab negeri kerajaan itu memiliki perbatasan darat sepanjang 800 kilometer dengan Iraq. Yordania mulai memperketat garis perbatasan negaranya dengan Iraq pasca takluknya kota Rutbah dan pos perbatasan al Walid di tangan khilafah Islam Iraq dan Syam ISIS. Garis perbatasan Yordania dengan Iraq sepanjang 181 kilometer tersebut kini dikawal oleh berlapis-lapis pasukan.

Ada dua group yang berhadapan dengan khilafah Islamiah ISIS ini, Group pertama, front Rusia bersama Iran yang lebih bertujuan melindungi rezim otoriter al-Maliki yang syiah di Irak dari aksi teror ISIS. Group kedua,  front AS bersama Arab Saudi dengan target menghancurkan Khilafah Islamiah ISIS serta membubarkan pemerintahan Irak untuk dibagi menjadi tiga negara kecil. 

ISIS hanyalah riak kecil yang muncul kepermukaan akibat perang antara Rusia dan Amerika dalam berebut hegemoni kawasan.Ini bukan soal perjuangan mulia menegakkan khilafah Islam.Ini hanyalah pertarungan dua group predator untuk menguasai business multi trilion dollar dari ladang minyak dan Gas di Irak. Ya Irak akan terus membara dan rakyat sipil akan terus menderita karenanya...

Tuesday, July 15, 2014

Gaza dan Hamas ?

Tahun lalu atau tepatnya bulan september 2013 ,Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, pada hearing  dengan para anggota Senat mengatakan bahwa negara-negara Arab telah menawarkan dana operasional jika Amerika Serikat memutuskan serangan ke Suriah.Mengapa ? Karena rezim Bashar al-Assad  didukung oleh Iran-Syiah. Pada tanggal 15 Juni yang lalu, As-Sisi, presiden kudeta di Mesir saat ini, juga telah merestui Israel untuk melakukan serangan ke Gaza dengan tujuan menghancurkan segala potensi militer, terutama yang dimiliki oleh Hamas. As-Sisi sangat bersemangat dalam hal ini karena Hamas tak lain adalah Ikhwanul Muslimin di Palestina, yang berada tak jauh dari mereka di dataran Sinai. Sikap  As-Sisi ini diamini oleh  Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Televisi channel 2 Israel memberitakan bahwa Emirat bersedia mendanai setiap serangan militer yang dilakukan Israel ke Hamas di Gaza. Salah seorang menteri Israel juga sudah berkunjung ke Dubai untuk membahas masalah ini. Oleh karena itu, tak mengherankan jika Simon Peres pernah mengatakan, “Dulu kita sendirian, saat ini kita tak lagi sendirian. Mengapa ? Mesir dan Arab beserta sekutunya memang tidak menginginkan Hamas memimpin pemerintah Palestina walau Hamas menang lewat pemilu Demokratis. Mereka lebih menginginkan Fatah yang memimpin Palestina karena lebih loyal kepada mereka dan sesuai dengan agenda Amerika. Namun Hamas didukung oleh Iran-Syiah,yang tentu dibelakang Iran ada China dan Rusia. 

Maka dengan bulat hati Israel melakukan agresi militernya, Selasa (8/7/2014), banyak warga yang tewas. Ini killing field. Sejak awal agresi Israel ke Jalur Gaza pada Selasa pagi (8/7), 111 orang Palestina telah tewas dan 780 orang cedera.dan ini terus bertambah. Memang, sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah Gaza. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan. Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006. Dan hingga 2014, blokade rapat itu masih dilakukan Israel.Nah, blokade itu jelas mendatangkan masalah besar bagi Gaza. Ekonomi mandek. Warga kelaparan. Dan yang jatuh sakit, akan makin kesakitan. Tapi apa yang terjadi? Penduduk Gaza ternyata tetap bertahan. Bahkan perlawanan Gaza terhadap Israel semakin menguat. Tak terhitung kalinya rudal dilemparkan kearah Israel namun dengan mudah di intercept oleh Iron Dome yang dimiliki Israel sementara Israel terus menghantam  Gaza dengan rudal. Dua hari setelah serangan israel terhadap Gaza, Iran memberikan ancaman kepada Israel bahwa Israel  akan menghadapi reaksi kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang akan membuat Tel Aviv menyesal. Ini sinyal bahwa Iran akan masuk medan tempur.Ini sangat menakutkan apalagi pada tanggal 1 juli , Iran berhasil melakukan uji coba rudal yang bisa mengecoh Iron Dome dan mampu menjangkau kota kota di Israel.

Benarlah, setelah menghantam habis-habisan pemukiman sipil Palestina di Jalur Gaza, tanggal 13/7 gantian Ezz-Eddin Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, yang menembaki Tel Aviv dengan peluru kendalinya, roket J-80. Menurut laporan Rai al-Youm, harian Israel Yediot Aharonot menyatakan bahwa Iran telah menyelundupkan ke Hamas rudal dengan jarak tempuh yang belum pernah ada sebelumnya (dalam perang Palestina-Israel), yaitu mencapai 110 kilometer, dengan kecepatan 6,5 mach. Ada puluhan rudal dengan jenis yang sama dan berat 120 kg ditempatkan di Gaza.Roket-roket baru tersebut dinamai para syuhada yang telah gugur seperti Ahmad Al-Jaabari, seorang pemimpin Hamas yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel dua tahun lalu. Radio Israel mengakui bahwa roket-roket Palestina menghantam kota-kota pesisir tengah Herzliya dan Bat Yam serta Tel Aviv. Sirene peringatan dibunyikan di beberapa kota Israel, termasuk Tel Aviv, Netivot, Rishon Lezion, Ashdod, Sderot, Be'er Sheva, Merhavim, Ramat Gan, Bnei Brak, Petah Tikva, Gianyar, Rehovot, Yavne, Nes Tziona, Lod, Ramle, Kiryat Maleakhi dan Ashkelon, serta Yerusalem, Beit Shemesh, dan daerah Laut Mati. Tak kurang dari empat juta warga negara Zionis itu berhamburan keluar rumah dan terpaksa berlindung ke dalam ke tempat-tempat yang lebih aman, termasuk ke dalam bunker-bunker yang tersedia.

Melalui jejaring sosial seperti Facebook, saya melihat hampir setiap hari ada berita kekejaman Israel terhadap rakyat palestina. Foto vulgar korban akibat rudal itu diperlihatkan dengan jelas. Memang sangat ampuh membangkitkan amarah umat islam di Indonesia dan tentu mudah membuat umat islam memberikan donasi  kepada rakyat Palestina. Akankah sumbangan ini membantu rakyat Palestina? Tidak! Bantuan dana atau apalah, hanyalah seperti membuang  sabun kedalam bak mandi. Memang disisi Allah tetap ada nilai pahalanya apabila bantuan itu diberikan dengan ikhlas namun untuk tujuan perjuangan membuat rakyat palestina bebas dari serangan israel adalah sia sia. Mengapa ? Ini sebetulnya bukanlah perang antara Palestina dan Israel tapi perang antara  Iran dan israel yang dibiayai oleh Arab dan Emirat Arab. Banyak alasan yang bisa diperdebatkan mengapa harus ada perang dan akhirnya mengorbankan penduduk sipil namun satu hal yang tak bisa dibantah bahwa ini bukan perang antara suni dengan syiah, arab vs Israel tapi ini perang berhubungan dengan geostrategis Amerika untuk memperkuat posisi tawar dalam business multi trilion dollar dikawasan kaya minyak dan gas itu. Palestina tidak akan pernah merdeka seutuhnya sebelum negara Arab, Emirat Arab , Mesir dapat lebih dulu merdeka dari kendali Amerika. Itu hanya mungkin bila pemimpin Arab,Mesir, emirat dapat mengalahkan nafsu dunianya lebih dahulu...Mungkinkah?

Friday, July 11, 2014

UU MD3...?

Soeharto sudah lama tiada. Namun kini dia seakan bangkit dari kuburnya.  Ia dibangkitkan oleh sekelompok orang yang merindukan kekuasaan seperti era Soeharto. Liatlah cara Soeharto memimpin negeri ini, demikian saya ingat kata mentor saya ketika mahasiswa dulu, bahwa apapun kata katanya lebih sakral dibandingkan kitab suci. Perintahnya lebih menakutkan dibandingkan UU.Tak pernah ada yang menyalahkannya.Keluarganya selalu dipuja dan tak ada satupun yang membicarakan keburukan keluarganya,apalagi menghujat. Tak pernah pusing mendatangkan uang agar APBN tetap jalan untuk program pembangunannya. Karena ada sekumpulan negara donor yang selalu setia memenuhi kas APBN yang miskin penerimaan pajak kecuali hutang luar negeri. Dari seorang Soeharto itu, semua diuntungkan. Para sahabatnya mendapatkan konsesi business meluluh lantakan hutan untuk mendapatkan kayu dan menghancurkan bukit untuk mendapatkan barang tambang.Semua dijual ke luar negeri dengan harga obral. Dari kegiatan itu para putra putri,  kakak, adik,ipar,  sedulur mendapatkan berkah komisi kolusi. Mereka hidup bergelimang harta dan memanjakan hidupnya dikota kota mode  dan kosmospolitan di Eropa,Amerika,Hong Kong, Singapore. Rumah kawasan elite dinegeri tersebut dipenuhi oleh mereka,membaur menjadi first class dikomunitas jet set. Sementara rakyat tetap miskin. Orang miskin dikaburkan dengan program humanis yang dipropagandakan tiada hentinya lewat televisi yang dimonopoli oleh negara...

Seorang teman yang juga kader partai berkata kepada saya bahwa apa yang baik dari Soeharto adalah kekuasaan itu tidak membosankan dan menakutkan. Tapi kini , semua terasa duduk diatas bara api. Baik executive,judicative, legislative, harus ekstra hati hati sepanjang karirnya karena mata dan telinga KPK ada dimana mana. Tak ada yang aman. Gubernur, bupati,walikota, direktur BUMN, anggota DPR ,Ketua umum Partai bahkan besan presiden masuk bui. Kita harus menempatkan politik menghasilkan reward tentang kekuasaan bukan hal yang menakutkan tapi menyenangkan. Saya tak ingin mengomentari. Bagi saya teman ini sudah masuk dalam situasi patah hati dengan demokrasi yang di create oleh rezim reformasi. Sudah cukup bulan madu. Kini saatnya kembali kedunia nyata bahwa kekuasaan itu hak penguasa dan tak ada urusannya dengan hak rakyat mengawasi hingga membuat penguasa masuk bui. Apakah kembali kepada UUD 45 secara murni? Dengan tegas dia mengatakan bahwa UUD 45 yang diamandemen itu adalah produk traksaksional dengan pihak international agar indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari peluang liberalisasi sektor financial ,investasi dan perdagangan. Setidaknya indonesia tidak perlu mengemis bila perlu hutang. Seorang pejabat eselon 1 bisa mengundertake commitment mendatangkan dana berhutang untuk menutupi difisit anggaran. Sangat mudah.Konsep dari amandemen UUD 45 ini harus dipertahakan.

Lantas apa yang harus dirubah agar kekuasaan menjadi hal yang menyenangkan? Yang harus dirubah adalah memastikan bahwa anggota DPR tidak bisa ditangkap atau diselidiki tanpa izin dari DPR sendiri sebagai institusi.Jadi hak imunitas anggota DPR sama dengan Presiden.  Kalau presiden didukung oleh partai koalisi maka aparat hukum tidak akan mudah mendapatkan izin dari DPR bila ingin melakukan penyelidikan atau menangkap anggota DPR yang terindikasi melakukan kejahatan korupsi. Jadi antara DPR sebagai lemabaga dan anggota DPR saling melindungi dari  jeratan hukum. Makanya ketua DPR harus dipastikan  hasil rapat pleno anggota DPR dan dukungan mayoritas anggota DPR. Agar koalisi DPR bisa menempatkan orangnya sebagai ketua DPR sehingga agenda DPR sejalan dengan presiden. Kalau begitu ,kata saya, tidak ada lagi balance power, yang ada adalah singel power. Teman itu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian agar anggota DPR tetap eksis untuk periode berikutnya maka setiap anggota DPR berhak mendaptkan dana dari APBN  untuk membina konstitueannya di Dapil masing masing. Dana ini harus menjadi anggaran 16 alias anggaran bablas.Tidak ada keharusan untuk diaudit karena resiko moralnya kembali kepada anggota DPR bila dia tidak menyalurkan dana itu maka dia akan ditinggalkan oleh konstituennya. Saya sempat tidak percaya dengan kata kata teman ini. Saya pilkir itu hanya kisah imaginer saja. Karena system negara tidak memungkinkan adanya single power.

Apa jadinya bila Presiden terpilih didukung oleh koalisi besar yang mewakili 2/3 anggota DPR? Tentu single power bukan lagi imaginer. Ya dari  system demokrasi secara procedural bisa by design menempatkan satu gerombolan orang menjadi satu kekuasaan atau single power. Tapi itulah pilihan dari koalisi merah putih yang di design oleh kubu Prabowo Hatta paska Pileg. Setalah itu anggota DPR dari koalisi merah putih membangun kekuatan untuk perubahan atas Rancangan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (RUU MD3). Sebelum Pilpres anggota DPR berhasil menggolkan UU MD3 dengan diwarnai aksi walk out dari PDIP, PKB dan Hanura.Dengan UU ini maka DPR punya hak imunitas yang tak mudah dijerat hukum. Untuk merubah UU tidak diperlukan ¾ anggota DPR tapi cukup 2/3 anggota DPR artinya sama dengan jumlah anggota koalisi merah putih. Dengan demikian agenda untuk merubah UU KPK agar dikebiri kekuasaanya dapat dilaksanakan. Ketua DPR akan dapat dipastikan berasal dari koalisi merah putih. Bila Prabowo-Hatta sebagai pemenang maka kita kembali ke era Soeharto tapi Ini lebih berbahaya dibandingkan Soeharto. Karena untuk menjatuhkannya tidak bisa dengan reformasi seperti menjatuhkan Soeharto tapi revolusi total. Bila Jokowi-JK sebagai pemenang maka reformasi dilanjutkan untuk dibelanya kebenaran, dilaksanakannya kebaikan dan tegaknya keadilan, dan UUMD3 pasti akan digugat melalui MK..Kita lihat nanti  tanggal 22. 

Wednesday, July 2, 2014

Indonesia hebat...

Kemarin saya buka puasa bersama dengan teman yang juga  pejabat disalah satu Kementrian . Dia Phd bidang economy dan berencana kalau pensiun akan  bergabung dengan saya membuat institute penelitian untuk pengembangan ekonomi Islam. Seperti biasanya ,karena ini lagi masa Pilpres , tentu pada akhirnya pembicaraan masuk keseputar debat capres. Bagaimana soal sinyalemen tentang “kebocoran” yang diungkapkan oleh Prabowo? Dan kemudian Hatta Rajasa meluruskan bahwa itu bukan kebocoran APBN tapi potensia loss. Demikian saya bertanya. Teman itu tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepala. Potensial loss itu terjadi karena system kapitalisme yang kita pakai dan kita terjebak dengan system itu. Jebakan itu ada dua yaitu pertama, beban hutang untuk pembayaran bunga dan cicilan. Kedua, pertumbuhan penduduk yang tinggi. Dua hal ini saling berhubungan dan saling menyandera. Pemerintah terpaksa membiarkan bahan baku SDA dijual keluar negari karena untuk membuat pengolahan membutuhkan waktu tidak sebentar sementara kita diburu waktu untuk memacu pertumbuhan ekonomi agar pertumbuhan penduduk bisa diantisipasi dengan menyediakan sarana dan prasarana, lapangan pekerjaan. Segala konsep ideal pembangunan ekonomi nasional terbentur dengan kenyataan bahwa besok kita bisa makan atau tidak, dan didepan rumah ada debt collector menagih hutang yang tak bisa di muratorium. Kita harus menerima kenyataan menjual dengan cara apapun yang bisa dijual untuk menutupi kewajiban sosial APBN yang tak bisa ditunda dan hutang yang harus dibayar.

Benarkah jebakan hutang dan ledakan penduduk itu sebegitu parahnya. Tanya saya. Kondisi negara kita sebetulnya dalam ancaman yang serius soal hutang. Dalam international economy community  ada konsesus bahwa apabila  DSR diatas 20% berarti menggambarkan lampu kuning, atau harus ekstra hati-hati. Debt Service Ratio /DSR  atau rasio pembayaran utang dan bunga dibagi dengan jumlah penerimaan ekspor. Data  yang ada pada tahun 2013 menunjukkan DSR Indonesia terus meningkat oleh sebab kenaikan jumlah utang, sedangkan di sisi lain ekspor cenderung menurun pertumbuhannya. Data ( BI) tahun 2013 , DSR Indonesia berada di kisaran 45-47 persen. DSR pada kuartal pertama 2014 mencapai 46,31 persen atau setiap 100 nilai ekspor 46,31 untuk bayar hutang. Fantastik! Menurut teman ini rata rata setiap hari Indonesia harus bayar bunga utang  sebesar  Rp. 300 miliar atau setiap jamnya sebesar Rp.13 miliar atau setiap detik jantung berdetak , negara  harus bayar bunga sebesar Rp.220 juta. Ini tidak termasuk cicilan yang harus dibayar bersamaan dengan bunga. Disamping jebakan hutang kita juga terjebak dengan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi. Dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) mencapai 1,49 persen per tahun. Setiap tahunnya penduduk Indonesia bertambah empat hingga lima juta jiwa. Itu berarti setiap hari lahir 10.000 bayi atau setiap detik jantung berdetak lahir 7 bayi indonesia. Bayangkanlah bagaimana Prabowo dan Hatta bisa bermimpi dengan program menutupi kebocoran atau potensi loss yang ada.

Lantas bagaimana solusi menghadapi jebakan hutang dan pertumbuhan penduduk ini.? Solusi itu ada pada Jokowi –JK. Bagaimana? Untuk diketahui bahwa akibat dari jebakan hutang itu mata uang semakin melemah dan harga bergerak cepat mengalahkan pendapatan minimum.Produksipun menurun. Ini yang korban adalah rakyat kecil. Karenanya perlu ada revolusi mental dari kalangan the have  khususnya yang menguasai sebagian besar sumber daya ekonomi nasional. Pernah Darmin Nasution ketika masih menjabat Gubernur BI mengatakan bahwa dari total 140 juta rekening nasabah perbankan, sebanyak 3% ( 4,2 juta) nasabah menguasai 67% dana di perbankan.Kalau total dana nasabah diperbankan sebesar  Rp 3.392 triliun maka  4,2 juta nasabah menguasai Rp.2.270 Triliun atau kurang lebih sama dengan USD 200 miliar. Artinya komunitas elite yang jumlahnya hanya 3% dari penduduk Indonesia bila mau merubah mentalnya maka mereka bisa menjadi sumber solusi mengatasi jebakan hutang. Caranya? Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan menukar ( SWAP) tabungan/deposito untuk 4,2 juta nasabah tersebut dengan  SUKUK RI (Obligasi berbasis revenue). Hasil dari SWAP ini bisa digunakan untuk melunas hutang negara. Apakah 4,2 juta nasabah itu dirugikan? Tidak! SUKUK ini dijamin likuiditasnya oleh pemerintah asalkan disertai dengan underlying pembiayaan proyek  ( bukan untuk konsumsi). Sehingga pada waktu bersamaan pemerintah memaksa secara UU pemilik dana untuk terlibat langsung dalam produksi ( sektor riil). Jadi jangan ada lagi orang kaya menikmati rente. Disini pentingnya revolusi mental. Siapapun boleh kaya asalkan kerja keras.

Pada saat sekarang mental Birokrat sangat buruk.Kamu tahu,kata teman saya,  untuk memenuhi konsumsi mereka yang kaya dari rente business akibat penguasaan sumber daya alam dari asing maka pejabat  tidak mau repot mendesign kemandiran Produksi dalam negeri untuk memenuhi konsumsi itu. Daripada berlelah merencanakan indusri hulu dan hilir dengan dukungan riset maka lebih baik buka kanal import agar barang tersedia dietalage. Daripada berlelah dan bersusah memompa produksi pertanian lebih baik import. Akibatnya jalanan macet diisi oleh kendaraan buatan jepang, korea, eropa dan Amerika. Penumpang angkutan darat laut udara, dilayani oleh alat transfortasi buatan asing. Produk pertanian import membanjiri pasar dalam negeri dan petani keok.  Daripada berlelah merencanakan dan membangun kekuatan rakyat menyediakan distribusi barang maka lebih baik mengizinkan asing mengurusnya. Maka gerai raksasa asing hadir disemua sudut kota dan desa. Mereka yang kaya raya akibat kebijakan dari pejabat pemerintah yang malas ini tidak banyak. Mereka sangat sedikit. Menurut Merrill Lynch &amp, Co serta perusahaan konsultan Capgemini Lorenz ( 29 september 2010 ) dalam laporannya menyebutkan hanya sekitar 20,000 saja dari 200 juta lebih rakyat Indonesia yang punya akses kesektor nontradable ini. Pemerintah harus membentuk Indonesia incorporate untuk terjalinnya komunikasi moral antara elite business yang 20.000 orang itu dengan pemerintah agar terjadi  perubahan mindset dari business nontradable kepada tradable.Ini revolusi mental diperlukan

Apabila hutang bisa lunas maka  negara bisa tegas kepada asing yang mengelola SDA karena tidak ada lagi beban hutang. Selanjutnya SDA dapat dikelola dengan mengutamakan Value added. Dengan revolusi mental dapat dilakukan maka populasi penduduk ( SDM) yang besar tidak lagi menjadi beban atau ancaman tapi menjadi asset bangsa untuk berproduksi dan berbagi. Revolusi mental harus memastikan orang kaya dapat berkembang namun by system memaksa mereka berbagi kepada yang lemah dan yang lemah terlindungi.  Sudah saatnya para pemimpin entah itu di executive, legislative, yudikative untuk bersama sama merubah mentalnya nya dari hidup kemaruk harta dengan segala trik atas nama rakyat menjadi hidup sederhana dengan kerja keras demi amanah untuk kesejahteraan rakyat banyak. Yakinlah bahwa terpilihnya Jokowi sebagai Presiden bisa menimbulkan inspirasi bagi seluruh pemimpin disemua level untuk hidup sederhana.Karena Jokowi tidak mengatakan apa itu sederhana tapi dia menunjukan kesederhaan itu dengan sikap hidupnya. Ingatlah sabda Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa “Tidak bakal susah orang yang hidup sederhana." Hiduplah sederhana karena itulah kekuatan sesungguhnya. BIla amal kebaikan dengan sikap rendah hati  disemai didunia maka buahnya akan didapat di akhirat, dan itu janji pasti dari Allah. Mari berubah untuk Indonesia hebat.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...