Monday, November 29, 2010

Iblis

Yang paling tahu kebenaran tentang Islam hanya dua yaitu Yahudi dan Iblis. Ketika Muhammad belum diangkat sebagai rasul, yang mengetahui tanda tanda ke Nabian Muhammad adalah pendeta Yahudi. Padahal ketika itu usia Nabi belum baligh. Pendeta itu berpesan agar para pamannya menjaga Muhammad dari bahaya orang yang tak ingin munculnya seorang manusia utusan Allah. Iblis tahu percis ketika Allah berkata ” Tidak akan aku ciptakan bumi berserta alam semesta kalaulah bukan karena Mu , ya Muhammad. Kemuliaan Manusia diketahui percis oleh Iblis. Kesempurnaan yang terbangun lewat strukture hukum alam yang begitu indahnya. , Malaikat diberi tugas oleh Allah sebagai pelayan manusia untuk kebaikan, dan Iblis diberi tugas merusak. Antara yang baik dan buruk bersanding sebagai cara Allah menciptakan proses kesempurnaan kepada makhluk yang disebut manusia, sebagai rahmat bagi alam semesta.

Upaya iblis untuk terus melaksanakan perintah Allah tak pernah henti sampai akhirnya zaman sebagaimana tugas malaikat yang terus meniupkan rasa cinta dan istiqamah kepada jalan Allah. Didunia , ada mitra Iblis yang bernama bangsa Yahudi dan kemudian berdiaspora menjadi lintas kaum dan bangsa. Membangun sebuah isme humaniora tentang kebebasan , perdamaian dan kesetaraan. Sebuah isme yang tak jauh dari isme agama tauhid. Sebuah isme yang jauh lebih cerdas dari cara cara konvensional iblis. Entah mana yang tepat apakah manusia berdiaspora menjadi iblis atau iblis mungkin suatu saat akan kehilangan eksistensinya sebagai perusaka karena manusia ternyata lebih hebat soal merusak. Entahlah,. Yang pasti dan kita tahu semua , orang banyak dipaksa untuk terus dipaksa mengejar ilmu , mengasah akalnya agar berkiblat money is the king. Agar membuka pikiran bahwa semua agama adalah sama dan pada waktu bersamaan aqidah menjadi ruang melelahkan dalam debat.

Peradaban modern terangkat kepermukaan karena dipicu oleh kekuatan akal dan senjata. Dari senjata berhulu ledak nuklir sampai pada senjata berhulu propaganda sesat yang masuk kedalam rumah rumah dan wilayah private. Sexbebas itu haram. Itu dogma agama Tapi propaganda bijak berkata itu budaya tertua dibumi yang tak bisa dibuang. Kondom pun dikampanyekan untuk sex aman. Sex bebas menjadi sesuatu yang permisif sebagai ujud dari era kebebasan. Yang kaya boleh kaya dan tak perlu membuka mata terhadap kemiskinan disekitarnya karena ada yayasan yang dibangun dengan bendera tiang besar untuk membantu mereka yang miskin. Kemiskinan adalah kepedulian untuk dibela oleh sebuah lembaga. Tak ada lagi ruang kemiskinan dibicarakan oleh hati nurani, membangun empati. Kesetaraan bukan berarti berbagi diwilayah private tapi digantikan oleh kehadiran institusi. Wilayah private tetap bebas dengan caranya untuk menindas yang lemah dengan rasa empati yang terhalau.

Harta telah menjadi kiblat yang disembah oleh semua kasta. Agama yang lelah mengingatkan bahaya harta , yang menjauhkan cinta dan kasih saya, tak lagi didengar sebagai tesis yang menggoda. Batas langit tak nampak lagi bila sudah bicara bagaimana harta didapat. Batas moral terhalau sudah. Manusia bersatu padu dalam konspirasi , yang kuat berpikir menindas yang lemah, yang lemah berpikir untuk menyembah dan menjilat yang kuat. Dari ini semua, iblis tersenyum bahagia. Tidak lagi diperlukan siasat hebat untuk menggiring manusia tidak berkiblat kepada Tuhannya karena God was dead ketika harta memberikan jaminan kebahagiaan didunia yang serba kapitalis dan tak ada yang gratis. Isme Yahudi menemukan bentuknya sebagai budaya akhir zaman untuk percaya financial smart is everyhing. Selebihnya adalah nothing. Yang nothing itu tentu adalah mereka yang tetap berdiri diatas religion wisdom, yang jumlah semakin hari semakin minoritas. Yang minoritas itu dalam konteks peradaban demokrasi harus ikhlas menerima itu semua sebagai sebuah realitas, We win and we take all.

Musuh terberat adalah mereka yang tahu kelebihan dan kelemahan kita. Itulah takdir kita untuk menguji kita semua agar menjadi segelintir orang yang dianggap Allah sebagai pemenang dan berhak mendapatkan sorga Allah. Tetap istiqamah. ...

Sunday, November 21, 2010

Rothschild.

Tahun lalu 2009 bulan oktober ada pengapalan emas batangan dari Amerika ke China. Pengapalan ini dalam rangka pembayaran cicilan hutang dan bunga atas pinjaman AS kepada China. Pengaturan pengiriman emas dalam jumlah besar ini dilakukan oleh London Bullion Market Association ( LBMA). Total jumlah emas yang dikirim adalah 5700 emas batangan dengan berat masing masing 400 OZ. Ketika emas itu sampai, pihak china melakukan test metal dengan tekhnologi canggih. Ternyata hasilnya itu bukanlah emas asli. Itu emas palsu. Memang secara tekhnologi dasar yang selama ini dipakai oleh ahli emas tidak bisa mengetahui bahwa itu palsu. Karena emas model ini dihasilkan dari penyulingan inti tungsten untuk menghasilkan Berat jenis mendekati sama dengan emas dan diluarnya dilapisi emas asli. Menurut Ahli China, biaya untuk memproduksi Emas Aspal ini hanya 2,5% dari harga emas asli

Selama ini pihak pedagang Emas di bursa London , Hong Kong, Swiss, Dubai selalu menuduh china memalsukan emas tapi dengan fakta ini membuktikan bahwa AS lah yang melakukan penipuan atas emas yang ada dibursa. Berpuluh puluh tahun AS sejak era Clinton bersama team ekonominya yang terdiri dari Robert Gubin, Sir Alan Greenspan dan Lawrence Summers , AS telah melempar emas Aspal ( asli tapi palsu ) ke bursa mencapai 1,5 juta batang emas ( berat per batang 400 Oz). Atau dengan total senilai USD 600 Miliar atau lebih dari setengah triliun dollar amerika atau setara dengan GNP Indonesia.Tapi keberhasilan AS mengelola perdagangan emas AspalL hingga tidak terdeteksi oleh pasar global karena didukung oleh bursa utama Emas di London.

London dikenal sebagai bursa emas terbesar didunia. Perputaran perdagangan emas dilantai bursa London dipicu oleh kekuatan pedagang utama yang legendaris yaitu keluarga Rothschild , dibawah bendera NM Rothschild & Sons Ltd. Banyak pihak mencurigasi dibalik operasi emas Aspal di bursa ini adalah Rothschild group bersama The Fed. Semua tahun bahwa Rothschild group salah satu pendiri dari Fed dan sampai kini termasuk salah satu pemegang saham di Fed. Sejak tahun 2004 ,GATA (The Gold Antitrust Action Committee ) sudah mencurigai tentang praktek perdagangan emas palsu ini, Ternyata bukan hanya bursa London tapi juga bursa NY. Upaya GATA yang begitu keras untuk membongkar ini telah berhasil memaksa Kejaksaan Agung dan Pengadilan AS untuk melakukan audit antara phisik emas dan yang tercatat dibursa. Namun hasilnya tak ada satupun pengelola bursa bisa dimintai keterangan. Mereka berlindung dibalik UU Bursa yang mengatur kerahasiaan.

Tahun 2004 , entah kenapa NM Rothschild & Sons Ltd keluar dari Bursa Emas London sebelum GATA melakukan investigasi atas Bursa London. Banyak pihak terkejut. Hampir semua media massa membicarakan keluarnya Rothschild dari bisnis yang sudah digelutinya hampir 7 generasi. Pada saat itu tidak ada yang tahu pasti alasan Rothschild. Namun tahun 2009, ketika China menerima Emas dari AS sebagai bentuk pembayaran hutang, diketahui bahwa semua dokumen emas ( Certificate Origin ) dan data perpindahan emas dibursa di bawah register NM Rothschild & Sons Ltd. Akibat masalah ini ada spekulasi mundurnya Lawrence Summers dari team Ekonomi President Obama terkait dengan terkuaknya skandal ini. Yang pasti skandal ini semakin membuka tabir dunia bahwa penipu ulung soal mata uang dan perdagangan dunia serta penyebab terjadinya krisis global adalah Amerika.

Krisis dipicu oleh membanjirnya uang dipasar yang bersumber dari cara cara culas dengan merampok lewat system. Setelah krisis global, Rothschild tampil gagah berani melakukan akuisisi saham saham strategis pada perusahaan berkelas dunia dibidang pertambangan ( salah satunya membeli 25% saham Bakrie pada Bumi ), Perbankan, Industri dan Perdagangan. Yang jadi pertanyaan bagaimana dengan nasip 1,5 juta batang emas Aspal yang masih berada dipasar dan sebagian besar dipegang oleh banyak negara sebagai cadangan devisa, dan semuanya tercatat berasal Rothschild. Siapa yang berani menuntut Rothschild ? Yang notabene adalah pemilik dari the Fed (Bank Central Amerika). Kehebatan Rothschild, bukan karena senjata tapi kemampuannya menguasai ring satu kekuasaan setiap negara dan dengan cara itulah mereka membungkam elite politik.Dan karena itulah loby politik Amerika terhadap China jadi tumpul. Itulah Rothschild yang menjadi Icon bangsa Yahudi. Dinasti yang menciptakan krisis tiada henti.

Friday, November 19, 2010

China dan Korupsi

Wen Qiang, tetap tenang dengan berwajah dingin ketika Hakim memutuskan hukuman mati kepadanya. Wen Qiang adalah Kepala Polisi di wilayah Chengdu kota metropolis Chongging atau kalau di Indonesia jabatannya sama dengan Kapolda. Dia hampir tidak percaya proses hukum sejak dari pengadilan rendah sampai tinggi berlangsung begitu cepat. Di luar pengadilan warga bersuka cita mendengar keputusan itu. Aparat Polisi yang selama ini dipimpinnya menggiringnya ketempat eksekusi mati. Hakim minta agar hukuman mati harus sehemat mungkin dari kerugian negara. Makanya para eksekutor hanya diberi satu peluru yang harus diarahkan langsung ke otak dan harus mati. Konon katanya keluarga Wen harus membayar ganti rugi atas satu peluru itu.

Bersama Wen juga dihukum mati dua orang pengusaha yang selama ini menyuapnya dan hidup dari proteksinya. Hukuman mati disiarkan keseluruh China melalui media televise. Disamping itu, ada 3000 pengusaha nakal yang dicurigai terlibat tidak langsung dari tindak korupsi ini. Mereka semua dijadikan target untuk dijerat dengan hukuman mati. Hakim juga mengumumkan seluruh harta yang ditinggalkannya disita oleh negara dan keluarganya dipastikan miskin setelah itu. Hukuman mati memang menyakitkan bagi pelaku namun lebih menyakitkan bagi keluarga karena negara memastikan mereka harus hidup miskin. Tak ada satupun yang tersisa ( diwariskan ) yang bisa membuat mereka hidup senang dari hasil kejahatan korup kecuali mereka harus memulai segalanya dari nol untuk bekerja keras secara normal. Sejak itu kota Chongging yang dikenal para pejabatnya hidup senang dari hasil suap para pengusaha nakal , kini menjadi bersih.

Begitulah cara China memperlakukan para Koruptor baik itu pejabat maupun pengusaha yang mendapatkan manfaat dari tindak korupsi itu. Sejak tahun 1993, sejak UU Hukuman mati bagi Koruptor , tak sedikit pejabat China yang hengkang keluar negeri. Hampir sebagian besar pejabat korup itu meminta perlindungan dari negara negara Barat dan Amerika. Karena kedua negara ini mengharamkan hukuman mati dan melindungi setiap orang yang terjerat hukuman mati atau kedua negara ini menolak permintaan ekstradisi atas pelaku korupsi yang diancam hukuman mati. Keadaan ini menjadi masalah serius bagi China yang ingin melaksanakan system pemerintahan yang bersih dari korupsi sebagai amanat rakyatnya. Walau sudah ada konvensi PBB mengenai anti korupsi namun PBB tetap tidak mengizinkan hukuman mati bagi para koruptor. Amerika dan Barat termasuk yang paling keras menentang hukuman mati.

Yang paling ditentang oleh system demokrasi liberal adalah hukuman mati. Semua tahu bahwa system pemilihan umum sangat mahal dan hampir tidak mungkin didapat dengan murah atau tanpa dukungan pengusaha. Ongkos ini harus dibayar kembali dari hasil system kekuasaan. Itu sebabnya hampir semua elite yang duduk dalam distribusi kekuasaan berlindung dibalik konvesi soal HAM agar tidak perlu menerapkan hukuman mati bagi koruptor. Beda dengan China dimana tidak ada pemilu. Kekuasaan didapat lewat kompromi politik tingkat tinggi dan murah. Namun dengan kepemimpinan yang kuat mereka berhasil membuat konsesus diantara mereka untuk tersedianya peti mati bagi siapa saja diantara mereka yang terlibat korupsi. Bahkan Hu, Presiden China telah memesan peti mati khusus untu dirinya dan siap kapan saja berada didepan regu tembak bila terbukti dia korup

Ketika melihat Gayus yang dengan perkasa dapat keluar dari Tahanan bahkan konon katanya lebih dari 60 kali untuk keperluan pribadi. Saya berkata pada diri saya sendiri. Gayus sengaja berdialogh secara tidak langsung kepada seluruh rakyat “ Lihatlah keadaan yang sebenarnya. Aku sang koruptor adalah kelas terhormat dalam system demokrasi. Kalian semua rakyat tetaplah kelas rendah yang hanya boleh bermimpi untuk kemakmuran dan keadilan. Kenyataannya, keberadaan orang sepertiku telah berperan penuh mengongkosi orang orang yang berkompetisi untuk menjadi penguasa dan hidup senang dari itu. “. Selagi system demokrasi yang kita pakai, selama itupula hukuman mati bagi pejabat korup tidak akan pernah ada di negeri ini. Dan jargon anti korupsi hanyalah cara untuk meningkatkan citra para elite untuk terus berkuasa lewat system yang culas.

Saturday, November 13, 2010

Amerika dan China ?

Ada yang menarik dalam bulan ini bagi kita. Dua negara besar yang disegani oleh Dunia , dan juga sedang bersiteru dalam komplik mata uang, yaitu China dan Amerika , datang berkunjung ke Indonesia. Pihak China mengirim Ketua Parlemen nya , Wu Bangguo dan Amerika Serikat mengirim President , Obama. Kedua tamu ini datang dengan satu tujuan yaitu meningkat hubungan strategis dengan Indonesia. Tapi public lebih memperhatikan kehadiran Obama dengan segala ceremonial kenegaraan yang selalu diliput televise. Bahkan ketika Obama berkunjung ke UI untuk memberikan kuliah Umum, pada kaum intelektual kita mau hadir dengan mengikuti standard protocol keamanan yang ditetapkan oleh Secret Service. Mereka sudah harus hadir ditempat pada jam 5 pagi dan acara baru berlangsung malam hari. Tak ada rasa lelah selama menanti itu. Dan semua itu karena kerinduan untuk bertatap langsung dengan sang Idola, Obama. Tapi kunjungan Wu ke Indonesia jauh dari publikasi wah. Padahal Ketua Parlemen dalam system kekuasan di China adalah orang yang berada pada kelompok penentu kebijakan.

Apa yang bisa kita simak dari dua negara ini. China dan Amerika. Keduanya adalah negara dengan system yang jauh sekali berbeda. China mengenal kapitalis dan juga Amerika. Tapi kedua negara ini punya mindset yang berbeda dalam menyikapi Kapitalisme. Bagi China kapitalisme bukanlah idiolgi dan juga bukan dogma. Bagi China kapitalisme adalah metode untuk meningkatkan nilai produksi. Bagi Amerika Serikat, Kapitalisme adalah dogma. Sebagai dogma maka ia bukan hanya metode tapi sudah menjadi mindset dalam membuat kebijakan nasionalnya. Bagi Amerika, Sosialis adalah metode mensiasati pasar tapi bagi China , sosialis adalah ide bukan idiologi. Bagi Amerika , komunisme adalah haram namun bagi China , komunisme adalah Idiologi. Itu tentang kedua negara ini. Lantas benarkah Amerika menjadikan Kapitalisme sebagai idiologi ? Itu juga tidak seratus persen benar. Karena Amerika memang tidak pernah tuntas soal idiologi. Ini negara yang berdiri tanpa bangsa dan budaya. Negara ini ada karena proses sejarah para buruh dan usahawan migran yang ingin merdeka dari jajahan Inggeris.

Amerika sebetulnya adalah laboratorium terbaik bagi pemikiran imperilisme. Selama ini sebagian besar kita , terutama yang dididik oleh universitas AS beranggapan bahwa semuan tentang amerika adalah baik. Sehingga baik pula untuk diterapkan di manapun, baik itu kapitalisme, system pemilihan distrik, maupun kentang goreng. Pierr Bourd Bourdieau, pemikir Francis yang cemerlang itu, pernah menulis dengan meradang apa yang dianggapnya sebagai La ruses de la raison imperialiste, Menurut dia satu satunya buah kecerdikan akal imperialis itu adalah McDonaldisasi pemikiran. Dengan kata lain, sebuah bentuk cara berpikir yang terjadi lantaran dominasi AS diberbagai bidang dalam dana riset , penguasaan media massa, penerbitan buku dan kekayaan dunia akademik. Jadi infrastruktur yang menjadi magnet kaum cerdik pandai diseluruh dunia itu, di create untuk melancarkan mindset kapitalisem.

Sementara China adalah negara yang punya identitas jelas sebagai sebuah bangsa dan terikat dengan budaya ribuan tahun. China bukan laboratorium system apapun. China adalah Asia yang membumikan budaya sebagai idiologi. Teori revolusi Marx hanyalah sebagai metode bukan sebagai dogma. Oleh karena itu, Marxisme bagi China dipahami dalam kerangka teoritis dan penerapannya amat tergantung pada kondisi masyarakat China sendiri. Begitupula cara mereka menerima kapitalisme. Bagi China , Marxisme mapun kapitalisme adalah penerapan metode berpikir, bukan menjalankan hasilnya cara berpikir. China sangat mementingkan sains tapi tidak menjadikan sains sebagai tulang punggung sosial. Budayalah sebagai tulang punggung social dan Sains sebagai obor menerangi dari luar untuk menunjukan kebenaran.

Bila China membangun peradaban lewat interaksi social dan produksi namun Amerika membangun lewat interaksi media dan modal. Nah, bagaimanakah kita bersikap terhadap dua negara ini , yang keduanya menaruh kepentingan terhadap kita. Menurut saya, kedua negara ini merupakan tesis yang tampil kepermukaan untuk pembelajaran bagi kita yang menjadikan agama sebagai jalan hidup. Amerika dan China adalah dua negara yang mengharamkan agama sebagai idiologi. Dua negara itu merupakan cobaan bagi orang umat islam yang membumikan Al Quran dan hadith sebagai idiologi, sebagai aqidah. Dapatkan kita menarik hikmah dari kedua negara ini. Lantas setelah itu apa langkah kita kedepan. Apakah tetap menjadi follower ataukah sebagai umat pembaharu untuk menciptakan peradaban yang lebih santu dan dirahmati Allah…

Sunday, November 7, 2010

Orang senayan ?

Ada cerita dari seorang teman yang sekarang hidup makmur berkat pertemanan dengan orang orang di “senayan”. Apakah teman ini berkerja sebagai broker PILKADA untuk meloby senayan? Broker anggaran untuk project APBN ? Oh, tidak. Dia tidak ada hubungan dengan Pilkada atau project APBN, Tidak ada barang yang dia jual dan juga tidak ada project yang diburunya. Dia tidak menjual apapun. Lantas darimana dia dapatkan uang untuk jadi kayaraya tersebut ? Dagangannya adalah informasi. Dia membeli informasi dan juga menjual informasi kepada pihak yang membutuhkan. Siapa pelanggannya ? Ya, tentu bukan orang local. Karena mana mungkin orang local mau beli informasi. Baca Koran aja males. Yang beli informasi itu adalah investor asing. Lantas informasi apa yang begitu exciting untuk diperdagangkannya ?

Ceritanya sederhana saja. Dia bilang kepada anggota Dewan bahwa ada investor asing yang mau membeli saham BUMN. Dia juga meyakinkan bahwa harga saham itu akan dibeli setelah IPO dengan harga “ sekian”. Orang senayan lantas menghitung kemungkinan harga logis dari BUMN itu. Ketika menghitung harga logis ini , diapun memberikan data fundamental dari BUMN itu. Data itu lengkap dengan financial analisis dari sang fund Manager. Biar keliatan bonafide ( dipercaya ) maka fund manager itu berasal dari anak perusahaan BUMN juga yang bergerak dibidang Securities Company. Hitung punya hitung, maka harganya ternyata hanya 30% dari harga yang akan dibeli oleh Investor asing. Artinya bila BUMN itu jadi IPO maka ada yield sebesar tiga kali lipat dari harga perdana IPO. Keuntungan sudah keliatan didepan mata. Uang sudah menari nari didepan mata.

Orang senayan ini memang butuh dana untuk kegiatan politik , apalagi mana ada pemilu pakai uang Mbah Marijan, Tentu butuh lembaran kertas yang bertuliskan Bank Indonesia alias Rupiah.. Tapi orang senayan juga tahu aturan ketat mengenai anti korupsi, Ada KPK dan Tipikor. Belum lagi ada LSM yang siap marah marah kalau sampai ada indikasi korupsi. Lantas bagaimana caranya untuk dapat peluang ini. Ohoo..tidak perlu kawatir. Pedagang informasi siap memberikan solusi. Dia akan membentuk barisan investor “abal abal “ atau bogus buyer yang siap bertindak sebagai investor. Lantas dari mana dananya ? Pedagang informasi sudah siapkan semua itu. Dia akan mengajak orang senayan itu untuk duduk satu meja dengan pihan bank yang akan bertindak sebagai lender ( kreditur transaksi ini ).

Tapi kan bahaya kalau sampai BI tahu. Tidak perlu kawatir. Bank ada produk short selling untuk transaksi ini. Tentu harus ada collateral kalau tidak maka pinjaman itu akan dinyatakan NPL oleh BI karena jaminan future price tidak bisa dijadikan collateral. Bank akan mengatur skema pinjaman itu yang sesuai dengan compliance perbankan. Caranya , bank akan mengajak oknum Dana Pensiun untuk menempatkan dananya di bank sebagai jaminan sementara. Cara penempatan jaminan ini melalui skema yang canggih hingga dana pension tidak nambrak aturan tentang penempatan dana. Bila ini sudah disepakati semua maka jadilah dia sebagai sebuah produk dagangan konspirasi tingkat tinggi untuk mendapatkan uang tunai lewat bursa.

Tugas orang senayan berikutnya mendatangi Partainya. Dia meloby petinggi partai untuk menekan orang partai yang ada di cabinet. Sosialisasi politik lendir ini dilakukan dengan sangat intensip dan melibatkan kalangan ahli dibidang pasar uang dan pasar modal. Orang yang duduk dikabinet mulai memerintahkan kepada BUMN untuk IPO, lengkap dengan analisa kemungkinan harga IPO. Legitimasi proses IPO dilakukan oleh BUMN lewat standard procedure yang berlaku di Bursa. Semua nampak transfarance. Pada waktu yang dirasa tepat maka IPO dilaksanakan. Ketika IPO, jangan harap investor local atau orang awam bisa mendapatkan jatah sesuai permintaan. Penjatahan diatur oleh Fund Manager untuk sekedar meyakinkan saham di beli oleh investor retail. Padahal sebagian besar saham sudah dikuasai oleh investor abal abal yang terhubung dengan group konspirasi ( agent dari investor asing ).

Kita ambil contoh soal KS , harga perdana Rp. 850 perlembar dengan total saham dilempar sebanyak 3,15 milyar atau senilai Rp. 2,975 Triliun. Bayangkan kalau saham yang dikuasai oleh group konspirasi ini sebesar 40% saja dengan kenaikan harga saham sebesar Rp. 500 ( sesuai kesepakatan dengan investor asing ) maka uang yang masuk kedalam kantong group konspirasi ini bisa mencapai.Rp. 1,2 triliun. Dahsyat, kan.! Hanya modal konspirasi , procedure legal terlewati dengan apik , uang cash masuk kedalam para anggota konpirasi. Kalau sampai tercium konspirasi busuk maka tidak akan bisa dibuktikan secara hukum sebagai tindakan criminal Karena tidak ada uang negara dirugikan. Dan lagi semua dilakukan lewat standar aturan bursa yang berlaku. Meragukan bursa akan menimbulkan efek sistemik. Ini akan berujung pada X fle. Sama dengan kasus Indosat.

Dengan itu semualah dana politik dikumpulkan untuk menjadi amunisi bertarung dalam pemilu yang akan datang. Uang ditebar untuk rakyat yang bodoh dan tolol agar kembali memilih mereka. Itulah cerita tentang teman yang kaya raya ,yang kerjanya hanya “ngemong orang senayan”. Katanya dia hanya dapat fee sebesar 2%. Hitunglah berapa dia dapat ? Ini cara mudah untuk kaya raya di era system yang brengsek, ya kan.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...