Sunday, September 5, 2010

Belajar gagal

Selama ini yang menjadi standard pendidikan adalah memberikan pelajaran tentang yang baik untuk menjadi orang yang berguna setelah terjun dimasyarakat., Dalam bidang ekonomi diajarkan, seperti bagaimana meningkatkan penjualan, bagaimana meningkatkan kualitas, bagaimana membangun pemasaran, dan lain sebagainya. Berbagai tesis hebat dari ahli manajemen dan ekonomi diajarkan dan wajib dijadikan acuan. Bahkan wajib memberikan footnote pada setiap argument yang dibuat dari setiap paper yang ditulis. Tapi di China , Ada Asian Business School, yang didirikan oleh Tianjin University of Finance and Economy . Akademi mempelajari kegagalan. Yang dimaksud "gagal " disini adalah orang hebat, orang yang suka berbuat dan berhasil namun menjadi gagal. Karena gagal dan berhasil itu hanya ada bila orang berbuat.

Nah , namanya akademi tentu ada materi yang dipelajari. Ternyata materinya yang diajarkan inilah yang terkesan menggelikan. Seperti, Hidup senang tanpa menabung. Meningkatkan Laba mengurangi hak Karyawan. Bangga terhadap produk lupa kepada konsumen. Menarik hutang dan lupa bayar. Banyak lagi. Ini cerita yang disampikan oleh teman saya. Ternyata Akademi ini juga mendapat perhatian John Nisbit dalam menulis buku Megatrend tentang China. Dosennya terdiri dari mantan pejabat BUMN yang dipecat tidak hormat, Para mantan narapidana ; pengemplang hutang Bank, Para Pabrikan yang buat barang palsu, para pedagang yang nimbun barang, para Salesman yang larikan tagihan kantor., direktur yang selingkuh , para germo dan lain lain. Kalau engga salah George Bush diharapkan menjadi dosen luar biasa juga disini untuk mengajarkan bagaimana membuat ekonomi AS hancur.

Para Mahasiswa diberi pencerahan secara detail operasi bad attitude itu oleh para mantan bad attitude juga. Seluk beluk kegagalan terjadi dipelajari dengan cermat. Setiap mata pelajaran selesai, para mahasiswa disuruh membuat paper tentang modus operandi apalagi yang bisa dilakukan selain yang pernah dipelajari dan akhirnya mengarah kepada kegagalan. Tersedia juga laboratorium business gagal yang dilengkapi dengan simulasi hebat tentang praktek kerja orang gagal. Seperti membentak bawahan tanpa memberi solusi. Merekayasa pembukuan agar dipercaya bank. Merekayasa kontrak untuk menekan suplier dan akhirnya tidak bayar kewajiban. Mengurangi kwalitas agar meningkatkan laba. Membuat iklan yang menipu pelanggan. Menyuap pejabat untuk mendapatkan konsesi., melakukan konspirasi dan rekayasa menjelang IPO agar nilai saham tinggi. Dengan itu semua para mahasiswa menjadi ahli mengelola usaha untuk menjadi gagal.

Lantas apakah manfaatnya bagi Mahasiswa dan bagi program pendidikan. Ternyata idenya sederhana saja, Pertama bahwa manusia itu pada dasarnya adalah baik. Karena manusia adalah makhluk sempurna untuk mengetahui hal yang baik. Tapi hal buruk memang sulit dipelajari. Dan memang tidak ada materi pelajaran yang mengajarkan keburukan. Karena ini datang tidak dengan rencana . Ia datang dengan sendirinya sebagai akibat moral yang rendah. Kreatifitas moral rendah ini ternyata lebih hebat. Buktinya tanpa diajari mereka bisa menghasilkan karya yang hebat walau akhinya tersungkur. Kedua, bahwa kegagalan adalah pelajaran yang paling berharga dan ketiga, hanya orang bebal yang tidak bisa pintar dari kegagalan. Seperti kata orang bijak I don’t know what the key to success is, but the key to failure is trying to please everyone.

Dengan mempelajari semua hal tentang operasi orang gagal, para mahasiswa Akhirnya disadarkan bahwa biang persoalan dari kegagalan itu adalah soal moral . Maka kebutuhan akan etika moral menjadi sangat penting.. Selanjutnya mereka disuruh membuat tesis tentang etika moral pada topik tertentu. Topiknya bisa apa saja. Seperti topik pemasaran, keuangan, SDM, akuntansi. Ketika mereka membuat paper tentang etika ini , tidak dibenarkan mereka menyadur pendapat orang lain dari berbagai buku ilmiah atau istilah yang lazim dalam menulis berupa ‘footnote”. Mereka harus bebas mengungkapkan analisa etika yang mereka yakini sendiri. Hasilnya , ternyata kemampuan analisa etika dan penerapan standard ilmu untuk terhindar dari kegagalan lebih baik dibandingkan siswa yang mempelajari tentang kesuksesan berdasarkan pendapat para ahli dan professor. Pendapat mereka lebih membumi karena mereka mengenal rinci hal yang buruk itu seperti apa.

Hasil survey para lulusan yang bekerja dibeberapa perusahaan dan ada juga yang jadi pengusaha, 80% lulusan mempunyai standad yang tinggi tentang etika. Mereka lebih cepat berkembang. Yang lebih hebatnya lagi kebutuhan etika moral dalam hidup mereka sudah menyatu dalam pola berpikir mereka. Sehingga kesanya mereka lebih religius seperti sikap rendah hati , mau mendengar, mau bekerja sama, pekerja keras, tidak suka foya foya, tidak suka selingkuh dan suka menabung dan tak segan berbagi kepada karyawan dan bawahan serta lingkungan. Dan bacalah isi AL Quran, banyak kisah menceritakan orang "gagal" seperti Firaun yang Raja diraja yang gagal karena sombong. Kisah bangsa Sodom yang tinggi perdabadan sainsnya tapi "gagal". Kisah Qarun yang kaya raya tapi pelit dan dibenamkan ALlah ke dalam perut bumi dan lain lain. Tapi kebanyakan kita bebal dan tidak mendapatkan manfaat apapun dari pelajaran yang diberikan ALlah itu.

No comments:

Putin memenangkan Pilpres Rusia.

  Pemilu Rusia, memilih empat calon presiden, yaitu Putin, Leonid Slutsky, Nikolai Kharitonov, dan Vladislav Davankov. Hasilnya ?  Komisi Pe...