Yang menjadi Icon kejujuran dan profesionalitas bagi Partai Demokrat adalah Sri Mulyani dan Budiono, SBY. Tak ada satupun petinggi Partai Demokrat yang mengatakan Sri Mulyani dan Budiono salah. Bahkan menyebut namanya salah saja dalam Keputusan Akhir Pansus sangat tabu. Ruhut Sitompul sampai mengatakan “ Jangankan uang tak halal, uang halal saja mereka tidak mau kok”
Dalam satu kesempatan saya pernah berdialogh dengan teman dalam satu forum Business di Luar negeri. Dia mengatakan bahwa “
Siapapun yang berkagori professional , entah dia berlatar belakang militer, ekonom , tekhnologh akan diusung sebagai pembaharu dan akan mendapat award international dari Lembaga yang mengkampanyekan program globalisasi dan neoliberal. Majalah Time yang digaris depan penyokong Globalisasi dan Neoliberal juga senantiasa memuji muji langkah mereka. Hingga tak berlebihan ungkapan yang mengatakan peran Negara harus diperkecil dalam mengatur kehidupan social ekonomi , adalah suatu ungkapan tentang agar semakin kecilnya keterlibatan politisi , budayawan, agamawan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Samahalnya peran BUMN harus sekecil mungkin karena BUMN tidak profesional dan jenderung korup. Makanya layanan publik harus di privatisasi. Swasta lebih baik dari BUMN.
Dalam kasus Bank Century ini, ada hal yang dipertaruhkan yaitu legitimasi sistematis dari konsep neoliberal dalam bidang liberalisasi sector keuangan. Kebijakan Bail out sebetulnya anti liberalisasi perbankan. Tapi menempatkan LPS sebagai pelaksana bail out dan sekaligus meyakinkan kepada Publik bahwa tidak ada uang Negara dirugikan adalah bentuk canggih untuk semakin menguatkan keberadaan program neoliberal. Dari satu sisi kebijakan itu menempatkan Negara mempunyai power untuk mengamankan system perbankan namun disisi lalin menempatkan kekuatan diluar struktur Negara berbuat melakukan recovery. Keberadaan LPS terus dipertahankan bahwa itu bukanlah bagian dari Negara dan ini deal murni dari sebuah system perbankan nasional. Dari ini semua, politisi semakin dibuat bingung dan tak berdaya dalam debat intelektual maupun hokum.
Saya tidak tahu apakah analisa saya diatas itu benar atau salah. Mungkin saya paranoid tapi saya merasa terlepas dari rasa bersalah itu karena ungkapan seorang teman analis keuangan Perusahaan Investasi asing , “ Seandainya tidak ada kebijakan bail out ,
Bail out Century telah dilsaksanakan. Indonesia sukses keluar dari krisis moneter jilid dua. Pecinta Pasar bebas menjadi pemenang dan terus dipuja. Tapi pertarungan akan terus berlanjut…selama itu
No comments:
Post a Comment