Wednesday, February 11, 2009

Kemandirian

Di era Obama , kebijakan AS terhadap Iran adalah menggunakan smart power , yaitu melakukan embargo secara systematis terhadap Iran. Isyu yang digunakan terhadap Iran tetap sama seperti zaman Bush yaitu program Nuklir Iran. Seakan perang permusuhan dengan Iran sejak 1979 , diawali kejatuhan rezim boneka AS Syah Rezha Pahlevi sampai kini tak berkesudahan. Sejak itu tak terbilang berbagai masalah Iran datang karena tekanan politik AS.

Ditengah tekanan politik negara super power AS, Iran harus bangkit dari kebobrokan system pembangunan yang ditinggalkan oleh rezim otoriter Syah Reza Pahlavi. Mereka sadar bahwa revolusi menghadapi tantangan tidak mudah. Rusia dan AS memang dulu berseteru tapi soal Iran mereka bergandengan tangan. Perang Iran – Irak paska kemenangan Revolusi Islam di Iran , membuktikan sebuah konspirasi busuk antara Rusia dan AS untuk mendukung Irak menghancurkan Iran. Tapi kenyataanya Iran tetap exist dan bahkan berhasil menguasai kembali daerah Khuzestan yang sempat di invasi oleh Irak. Dalam perang ini Iran kehilangan prajurit lebih dari 500,000.

Setelah usai perang dengan Irak, Iran harus menghadapi embargo dari AS dan Barat. Mereka kehilangan Akses bantuan International. Apalagi soal persenjataan. Banyak alat tempur yang dibeli di zaman Syah tak bisa lagi beroperasi karena kekurangan spare part. Banyak industri tak bisa lagi jalan karena tekanan Embargo tersebut. Lumpuhkah Iran ? Tidak. Justru ditengah tekanan tersebut, membakar semangat kebersamaan dikalangan rakyat Iran untuk berjihad melahirkan kemandirian dari dunia luar.

Hasilnya kini Iran merupakan satu satunya negara ketiga yang tak lagi bergantung peralatan milter dari luar. Angkatan Darat Iran telah mampu memproduksi sendiri alat alat militer infanteri, dari senjata ringan otomatis sampai kepada senjata berat sejenis roket darat ke darat , laut ke laut, laut kedarat., Tank, panser, Dilaut, mereka juga mampu memproduksi sendiri kapal cepat militer dan torpedo tercepat didunia dengan kecepatan 100 M per detik. Kemampuannya dibidang industri militer telah juga berhasil memberikan bantuan militer kepada 57 negara dalam bentuk imbal beli.

Dibidang Ekonomi , Iran mampu melakukan swasembada Gandum dan yang lebih sangat mengagumkan adalah keberhasilan Iran menggeser pendapatan negaranya dari MIGAS ke sector non migas. Ini merupakan ujud kesadaran Iran untuk tidak tergantung penuh dengan sumber alam. Industri down stream migas berkembang pesat. Iran juga merupakan negara pengekspor kendaraan. Akibatnya Bank Central Iran merupakan salah satu bank central dengan kekuatan devisa terbesar didunia dan paling aman dari segala gejolak kurs karena embargo , ataupun krisis ekonomi global.

Pusat riset Iran telah berhasil menemukan berbagai ragam tekhnologi mencengangkan dunia. Riset dibidang Pharmasi telah berhasil menjadikan Iran berswasembada Pharmasi atau tidak ada lagi import obat yang berakibat rendahnya harga obat. Kehebatan riset di bidang pharmasi ini dengan ditemukannya sel Punca yang mampu menciptakan berbagai sel tubuh manusia untuk menanggulangi penyakit yang belum ada obatnya. Iran juga berhasil membangun peluncuran roket. Satelit Safir telah diluncurkan oleh para peneliti Iran sebagai ujud mereka tak lagi puritan dibidang teknologi ruang angkasa.

Kini Iran bangkit dengan penuh percaya diri dan merupakan satu satunya negara ketiga yang nol bantuan dari Barat / AS. Pihak Barat/AS sengaja meniupkan issue tentang Islam Syiah untuk memancing pertikaian dengan Islam Sunni. Setidaknya ini dijadikan alat untuk mengadu domba umat islam. Padahal senyatanya, konsitusi Iran mendukung penuh toleransi antara umat dan menghindarkan fanatisme kemazhaban yang menyebabkan timbulnya ketegangan dan kekerasan. Terbukti Iran mempunyai satu orang wakil president dari Sunni serta beberapa wakil di parlemen. Isue tentang islam mengekang wanita yang sengaja ditiupkan oleh pihak Barat/AS adalah nol besar. Terbukti 60% mahasiswa Iran adalah wanita dan sebagian mereka dilibatkan dalam berbagai jabatan penting negara.

Ditengah krisis global, Iran merupakan negara yang aman dari hantaman krisis, Maklum negara ini dari dulu mengutamakan perdagangan imbal beli dengan negara sahabatnya. Uang diharamkan untuk diperdagangkan , apalagi dijadikan alat spekulasi. Pelaksanaan Pasar Modal Iran , juga bukan untuk meningkatkan nilai saham ( bubble ) tapi bertujuan untuk menyebarkan kepemilikan saham kepada rakyat lewat program “ Saham keadilan “. Lewat program ini, saham saham perusahaan negara dibagikan kepada kalangan masyarakat berpendapatan rendah, dan labanya akan dikembalikan kepada mereka. Pihak asing dilarang untuk terlibat dalam pembelian saham perusahaan negara.

Lantas apa yang dapat dipetik dari Iran ? Sikaf kemandirian adalah mutlak untuk mendorong rakyat bangkit bahu membahu menyelesaikan sendiri masalah kebangsaan. Tak ada kemajuan diatas ketergantungan dengan pihak asing, apalagi ketergantungan itu dalam bentuk hutang luar negeri. Iran telah menjadi teladan bagi banyak negara ketiga untuk lepas dari segala hal yang berbau neocolonialism. Negara Amerika latin seperti Venezuela , Bolivia dan lainnya adalah contoh yang meniru jejak langkah iran untuk berkata kepada pihak Barat/AS “ NO “

Iran telah menjadi icon yang sukses untuk membangun semangat kebersamaan dan kemerdekaan hakiki. Itulah berkah dan sekaligus contoh yang diberikan Allah kepada umat dunia agar tidak ragu untuk melawan segala bentuk ketidak-adilan akibat neocolonialism. Dari sebuah revolusi Islam Iran, bisakah kita belajar dari semua ini ?

No comments:

Menyikapi keputusan MK...

  Pasar bersikap bukan soal kemenangan prabowo -gibran. Tetapi bersikap atas proses keputusan yang dibuat oleh MK. Pasar itu jelas cerdas, l...