Monday, June 11, 2018

Keadilan sosial


Anies ketika Obama datang ke Indonesia dan berpidato didepan kongres diaspora Indonesia mengatakan kepada Obama bahwa “ Saya bilang kepada beliau masalah toleransi, masalah ketimpangan, itu dua-duanya harus selesai sama-sama dan ketimpangan inilah yang sering saya sampaikan dengan membangun persatuan dengan membereskan ketidakadilan,". SBY dalam pidato politik nya didepan kader Demokrat kemarin juga mengatakan soal keadilan sosial yang dipermasalahkan oleh umat Islam, yang juga sila ke lima.Secara tidak langsung Anies juga mengarah kepada sikap mayoritas umat Islam dalam hal toleransi dimana kuncinya adalah keadilan. Jadi keduanya punya sudut pandang sama bahwa ketidak adilan yang sedang diperjuangkan umat Islam, bukan soal anti Pancasila. HTI juga dalam pembelaannya menyebut soal keadilan.

Bagi saya, SBY maupun Anies punya gaung senada dengan Amien Rais yang selalu bicara keadilan dan Islam. Sekarang kita mau tanya, waktu sby berkuasa apakah dia sudah terapkan konsep keadilan itu? Ratusan trilun uang subsidi di pompa ke masyarkat. Siapa yang menikmati? Yang punya mobil dan motor serta yang punya aliran listrik. Lantas gimana nasip dengan orang miskin yang tidak punya kendaraan dan listrik? Amien Rais, sewaktu dia ketua MPR terjadi perubahan UUD 45, dan pasal 33 yang merupakan jiwa keadilan ekonomi bagi rakyat justru di amandemen, yang akhirnya melahirkan UU MIgas dan PMA yang pro pemodal. Melemahkan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat.

Anies, gimana dengan janji kampanye rumah DP O%? Sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Penataan daerah kumuh terbengkalai. Bahkan penerima kartu KJP berkurang ratusan ribu dibandingkan era Ahok. Semua tahu itu sangat diperlukan bagi keadilan Rakyat miskin jakarta. Subsidi daging dihapus dan direktur bumd pasar induk terpaksa mengundurkan diri karena anggaran tidak kunjung turun untuk menyalurkan daging subsidi. Padahal dana tersedia di APBD. Prabowo juga selalu bicara keadilan atas nama Rakyat. Faktanya selama dia pegang HKTI tidak ada peningkatan pemberdayaa petani dan nelayan. Bahkan program pemberdayaan nelayan pulau seribu tidak berubah lebih baik dibandingkan Ahok ketika Anies yang didukunnya jadi gubenur dki. Mungkin kini lebih buruk dibandingkan era Ahok.

Masalah keadilan negeri ini sudah didengungkan sejak Indonesia merdeka. Namun upaya itu selalu berakhir ketika presiden terpilih dan kekuasaan didapat. Barulah diera Jokowi keadilan itu menjadi program menyeluruh. Bukan membagikan uang dan beras ala komunis tetapi memberi kemudahan akses barang dan jasa kepada rakyat dengan keadilan distribusi modal lewat ekspansi fiskal dalam bentuk kredit usaha dan penyediaan logistik sistem yang solid. Menciptakan iklim berusaha yang sehat lewat kebijakan ekonomi dan investasi pro produksi agar pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat dari semua lapisan. Menghapus bisnis rente yang selama ini menimbulkan distorsi atas kebijakan ekonomi pro Rakyat miskin.

Jokowi telah melakukan banyak hal yang tanpa retorika namun kerja nyata untuk keadilan sosial bagi semua. Contoh sederhana aja, kebijakan BBM Satu Harga terlalu sulit untuk dijalankan dan di era sebelumnya ini tidak mungkin terjadi. Mengapa ? Karena Kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau dan infrastruktur yang tidak merata, menghambat distribusi pasokan BBM. Akan tetapi, apa pun Jokowi lakukan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan kini program itu dirasakan oleh rakyat yang jauh dari Jawa. Kalaulah Jokowi mengutamakan citra tentu dia tidak perlu repot memikirkan keadilan harga. Dia focus saja bangun di jawa. Tetapi tidak. Dia lebih mengutamakan keadilan bagi rakyat. Tentu keadilan yang proporsional dimana yang kerja banyak dapat banyak, kerja dikit dapat sedikit.


Wahai tuan tuan yang sange mau berkuasa, bercermin lah lebih dulu sebelum menggunakan nama Islam untuk membela keadilan. Islam terlalu tinggi nilai nya untuk di manfaatkan demi sange kekuasaa

No comments:

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...