Wednesday, April 25, 2012

Kerakusan system...


Sengketa  Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak mentah keliatannya tidak berumur panjang. Apalagi sudah ada seruan dari Menlu Eropa , Rusia, jepang untuk masuk dalam perundingan damai soal Iran. Dan Iran membuka diri untuk masuk dalam putaran perundingan berkaitan dengan issue sensitive . Justru keliatannya kedepan harga minyak akan melorot. Apa sebab ? bukan karena komplik regional di timur tengah. Tetapi karena menurunnya permintaan konsumsi minyak dari Negara yang paling rakus menyerap minyak, yaitu China. Laporan Markit's Purchasing Managers' Index, China menunjukan terjadinya penurunan produksi dan sekaligus juga menurunkan konsumsi akan minyak. Laporan ini lebih menohok kedalam jantung pasar minyak dunia. Karena peningkatan produksi minyak selama ini karena dorongan industry dan manufaktur china yang rakus energy.

Menurunnya index mengindikasikan bahwa China sudah memasuki babak jebakan krisis global. Pada waktu bersamaan Zona Eropa juga mengalami hal yang lebih parah sebagai kelanjutan putaran kedua dari crisis financial sejak tahun 2008. Pada saat sekarang Zona Eropa mulai menerapkan kebijakan memotong pendapatan nasional mereka lewat kebijakan pajak untuk mendorong pertumbuhan industry yang semakin memburuk. Atas situasi tersebut , Harga minyak mentah turun pada perdagangan di New York, Senin (23/4/2012). Minyak mentah West Texas Intermediate untuk delivery Juni turun 77 sen menjadi 103,11 dollar AS per barrel di Nymex. Sementara minyak Brent untuk settlement Juni merosot 5 sen menjadi 118,71 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe Exchange, London.

Seorang teman yang bekerja sebagai analisis perdagangan minyak dan emas, sempat mengatakan kepada saya bahwa selama ini pedagang minyak merasa yakin permintaan akan minyak yang begitu tinggi dapat dipermainkan dengan menjadikan rumor sebagai cara menaikkan harga minyak. Tetapi mereka lupa bahwa bubble industry dan manufaktur sebagai efek dari bubble economic  growth yang dipicu oleh sector moneter memakan ongkos mahal dan berujung kepada krisis structural , kini terjadi koreksi pasar yang significant seperti ungkapan tentang bekerjanya invisible hand pasar. Bahwa harga harus benar benar mencerminkan permintaan real.  Fakta pada krisis global saat ini menunjukkan trend yang bergerak kepada keseimbangan itu. Karena apa gunanya pedagang  menumpuk minyak di bunker , produsen terus berpoduksi bila pada akhirnya permintaan real memang terus menurun.

Apa yang dapat kita tarik pelajaran dari keadaan ekonomi dunia saat ini bahwa benarlah bila kerakusan dipertuankan maka kesombongan akan menjadi pakaian. Rasa empati akan nasip orang  lain terlupakan. Jauh sebelum krisis , Negara miskin berupaya memohon agar dilakukan moratorium  hutang mereka. Bukan untuk memperkaya orang perorang tapi hanya untuk menyehatkan APBN mereka agar punya daya melaksanakan fungsi sosialnya bagi rakyat yang masih terbelakang. Tetapi, harapan Negara miskin tak didengar dan tertelan oleh angin keangkuhan Negara maju bersama Lembaga Keuangan Multilateral seperti World Bank,IMF, dll. Aneh nya ketika krisis  global saat ini , Negara maju dengan entengnya melakukan bail out terhadap beban hutang  corporate yang jumlahnya melebihi seluruh hutang Negara ketiga. Ini tidak adil dan memang ketidak adilan dipertontonkan.

Andaikan moratorium hutang  itu dilaksanakan jauh jauh hari, tentu Negara berkembang seperti Indonesia dan Afrika, Amerika Latin dengan populasi yang sangat besar akan mampu berkembang. Dan populasi mereka akan menjadi penyeimbang dan sekalius penyerap kelebihan kapasitas manufaktur Negara maju. Menurunnya index manufacture ini merupakan sinyal pasar sedang bekerja untuk tercapainya pemulihan yang menyakitkan. Ketika terjadi goncangan akibat pasar menyusut maka second round crisis tak bisa dielakan, yaitu crisis manufacture. Akibat krisis di sector manufacture ini maka akan berdampak kepada semakin sulitnya penyediaan lapangan pekerjaan dan semakin banyaknya PHK dimana mana. Upaya pemerintah Negara maju untuk menjaga momentum pertumbuhan sector manufacture lewat pemotongan pajak tidak akan berhasil efektif karena persoalannya ada pada pasar yang tak mampu menyerap kelebihan kapasitas.

Selangkah lagi setelah krisis manufaktur akan mengakibatkan hancurnya system kapitalisme. Karena manufaktur yang berkapasitas besar tak mampu lagi bayar bunga dan cicilan akibat pasar menyusut. Bank akan terjebak NPL berskala gigantic…Inilah babak yang sangat menyakitkan dari perjalanan panjang sikap rakus dan sombong Negara maju.  Hancur dengan sendirinya…

Monday, April 16, 2012

Kekuasaan dan Modal


Bulan November 2012 nanti akan digelar pemilihan umum di AS. Obama akan bersaing dengan Mitt  Romney. Obama dari Partai Demokrat dan Mitt Romney dari Partai Republik. Kalau dilihat latar belakangnya, Obama adalah lawyer yang brilian. Mitt adalah Investment Banker yang sukses dibawah bendera Bain Capital , pengelola Private Equity yang bereputasi high profit. Yang menarik dari pertarungan Pemilu yang akan datang ini adalah isu yang dibawa oleh dua candidate. Mereka tidak bicara bagaimana mengangkat isu yang lebih mendasar secara nasional khususnya mengatasi jutaan pengangguran dan rontoknya industry dalam negeri AS, melalui semangat nasionalisme dan bela negara. Keduanya berbicara tentang bagaimana memberikan ruang lebih besar bagi Perusahaan untuk mendapatkan laba lebih melalui pengurangan pajak. Pada waktu bersamaan pajak karyawan ditingkatkan. Sekilas kita melihat ini benar benar tidak adil. Istilah Warren Baffet “ bagaimana mungkin pajak saya ( CEO ) lebih rendah dbandingkan sekretaris saya.

Begitulah design pembangunan yang berorientasi kepada pasar. Bahwa modal tidak mengenal nasionalisme. Ini disadari sepenuhnya oleh penguasa AS. Kalau mereka tidak bisa memberikan insentip pengurangan pajak maka dapat dipastikan modal akan terbang keluar negeri dan AS akan semakin kesulitan keluar dari jeratan krisis ekonomi. Masalah pengangguran akan semakin sulit diatasi, juga APBN dengan deficit menganga lebar akan semakin sulit ditutupi karena modal terbang ke Negara lain. Itu sebabnya Obama punya formula untuk mengurangi pajak dari 35% menjadi 28 %. Sementara Mitt dengan formula dari 35% menjadi 25%. Walau detail program itu agak berbeda namun substansinya tetap sama yaitu pengurangan pajak. Memang formula pengurangan pajak semakin digemari oleh banyak Negara. China mengurangi pajak PMDN namun menaikan pajak PMA. Tujuannya agar PMDN lebih dominan.  Jepang juga mengurangi pajak.

Teman saya sebagai Fund Manager sempat mengatakan  bahwa modal ( uang) tak bisa lagi dikendalikan sebagaimana sumber daya lainnya.  Terjadinya kebijakan acrobat yang semakin jauh dari fungsi social Negara tak lebih disebabkan oleh kiat Negara menjinakan modal. Konyolnya lagi, modal ( uang ) itu tidak mengenal kesetiaan, cinta. Kalau air mengalir kebawah, namun modal mengalir ketempat yang paling tinggi memberikan laba. Walau china adalah komunis namun 22 % pajak yang dterapkan China telah mendorong  transfer modal bak air bah masuk ke China selama dua decade. Hampir semua perusahaan raksasa AS mempunyai kantor di China. Hampir sebagian besar industry AS pindah ke China dalam berbagai skema dan yang paling banyak adalah menjadikan China sebagai pusat outsourcing untuk memenuhi pasar AS yang rakus. Ada juga yang memindahkan markas riset ke China karena alasan adanya insentip pajak atas biaya riset.

Yang jadi pertanyaan besar adalah bagaimana AS mampu mengelola APBN bila pada waktu bersamaan sumber pendapatan berkurang ? China bisa menetapkan tariff pajak rendah karnena system komunis memang efektif mengelola semua sumberdaya dengan efisien, termasuk upah dan layanan public. Sementara AS sudah terlanjur  boros. Semua sumber daya di AS , termasuk upah dan layanan public sudah bubble sejak terjadinya booming ekonomi akibat rekayasa wallstreet. Keadaan ini tidak mungkin dikoreksi. Tidak mungkin. APBN AS sudah terjebak dengan situasi ini. Lantas apa tujuan sebenarnya program Obama dan Mitt ? Teman saya sebagai fund Manager punya pendapat sederhana bahwa ini  hanya sekedar menaikkan cintra dihadapan modal agar setiap tahun tetap dipercaya untuk kembali berhutang dalam skema gali lubang tutup lubang ?

Lantas sampai kapan AS akan menghadapi APBN yang terjebak hutang ini ? Hanya Tuhan dan Politisi saja yang tahu. Rakyat tidak akan pernah tahu. Suka tidak suka, dalam system ekonomi pasar, money is the second God in the world. Dari AS, saya mendapatkan pelajaran berharga tentang sebuah agenda. Bahwa pada akhirnya agenda kekuasaan sekular adalah bagaimana memanjakan pemodal. Dengan harapan agar modal bisa memberikan miracle untuk kemakmuran seperti kata Obama " spread the wealth around". Tapi sayangnya, miracle itu dari masa kemasa tak pernah terjadi. Yang ada malah modal semakin mengerucut keatas dan dinikmati oleh segelintir orang, meninggalkan mayoritas penduduk yang bingung dengan masa depannya, karena pajak dan inflasi memenggal pendapatan tetapnya. Inilah neo-colonialism

Monday, April 9, 2012

Siapakah pemilik negeri ini ?


China berhasil membangun gedung 30 lantai hanya dalam jangka waktu 15 hari. Demikian kata teman saya. Sebagai orang awam dibidang kontruksi , response saya biasa saja. Tapi ketika dia usai menjelaskan bahwa pembangunan gedung tinggi itu membutuhkan system yang solid, barulah saya kagum. Diawali oleh soft design yang dibuat oleh Arsitek. Biasanya arsitek membuat soft design itu berdasarkan pesanan dari pemilik bangunan. Ini hanyalah rancangan imaginer yang tak mudah dipahami oleh orang awam namun dapat dilihat dengan jelas bagaimana bangunan itu kelak jadinya.  Soft design itu akan diterjemahkan oleh Insinyur sipil dalam bentuk hard design. Pada hard design ini, nampak perhitungan dibuat untuk menentukan struktur bangunan dan juga segala fasilitas yang melekat pada bangunan itu seperti electric, plumbing dan network communication. Hard design ini sudah bisa dihitung berapa anggaran pembangunan project dan selanjutnya membutuhkan persetujuan dari pemilik project. 

Bila sudah disetujui oleh pemilik project maka selanjutnya organisasi pembangunan dilaksanakan. Karena organisasi pembangunan ini membutuhkan berbagai ahli dan tenaga kerja yang tidak sedikit juga jadwal yang ketat maka dibuatlah detail engineering. Pada detail engineering ini, hard design diurai secara rinci. Sehingga semua pihak yang terlibat dalam pembangunan, dari  Site Manager, mandor, sampai buruh /tukang bangunan dapat membacannya dan menjadi acuan bagi mereka untuk melaksanakan tugasnya masing masing. Berdasarkan hard design itulah dibuat network planning , siapa mengerjakan apa, kapan material dibeli dan kapan dipasang, jadwal pekerjaan dan lain lain. Ini memastikan koordinasi berjalan efektif antar satu bagian dengan bagian lain dan juga pengendalian dapat dilaksanakan dengan efektif agar bangunan dapat selesai sesuai soft design. Selama masa pembangunan kekuasaan ada pada kontraktor. Kontraktor dipilih sesuai tender yang ketat untuk menentukan siapa yang qualified. Yang memilih bukanlah orang bodoh tapi memang orang yang ahli dalam membuat design. Kotraktor dapat diberhentikan setiap saat oleh pemilik project bila melanggar hard design ( default).

Demikianlah yang kita tahu tentang bagaimana bangunan tercipta. Analogi pembangunan gedung tinggi mungkin tepat untuk membangun suatu Negara. Pada Negara, soft design itu adalah palsafah Negara. Iran , falsafahnya adalah Islam. Indonesia, falsafahnya adalah Pancasila. Ini adalah konsep imaginer, dreaming dari bangsa Indonesia yang ingin merdeka. Tapi bagaimana menjadikan falsafah Negara atau soft design Negara itu bisa dipahami oleh rakyat ( pemilik bangunan )?. Maka dibuatlah hard design dalam bentuk UUD 45.  Pada hard design ini distruktur dengan jelas tentang (1) Negara kesatuan yang berbentuk Republik; (2) menerapkan demokrasi konstitusional dan (3) sistem pemerintahan representatif karena kekuasaan Negara tertinggi ada di tangan rakyat dan dilakukan oleh Majelis Perwakilan Rakyat; (4)  pemerintahan negara menggunakan  “sistem sendiri” yaitu sistem pemerintahan semipresidensial yang mengenal pemisahan kekuasaan secara terbatas (partial separation of power) antara eksekutif dan legislatif; serta (5) memilih negara kesejahteraan (welfare state) atau negara kepengurusan sebagai strategi untuk menciptakan keadilan sosial bagi segenap rakyat.  

Hard design dalam bentuk UUD 45 hanya dapat dipahami oleh segelintir orang.  Maka segelintir orang yang duduk di MPR membuat detail engineering dalam bentuk GBHN ( Garis Besar Haluan Negara ) agar bisa dipahami oleh pelaksana pembangunan (pemerintah)  Dengan itu pemerintah membuat network planning yang berhubungan dengan organisasi pembangunan, APBN, system pengawasan dan pengendalian. Pihak pemerintah berhak melakukan apa saja sepanjang sesuai dengan GBHN dan setiap lima tahun sekali pemerintah harus mempertanggung jawabkannya dihadapan MPR. Selama masa pembangunan, penanggung jawab tunggal adalah presiden ( main conntractor/mandataris dan dibantu oleh para menteri /sub-kontraktor)  yang dipilih dan ditentukan oleh para ahli kalam. Namun karena sifatnya mandataris maka setiap saat Presiden bisa diberhentikan bila melanggar UUD 45 ( melanggar hard design). 

Namun ketika era reformasi tahun 1999-2004, UUD 45 yang merupakan hard design pendiri Negara ini, telah dirubah menjadi UUD yang lebih tepatnya disebut UUD 2002. Kenapa ? dari 199 pasal yang terdapat dalam UUD 2002 hanya 25 pasal yang terdapat dalam UUD 45 yang diadopsi. Jadi ini bukan amandemen tapi merubah UUD 45. Bagaimana struktur Indonesia setelah perubahan UUD 45 ini ? 1) kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan langsung oleh rakyat; (2) MPR hanyalah sekedar majelis pertemuan bersama (joint session assembly) yang tidak punya kewenangan mengubah dan menetapkan UUD karena bukan merupakan lembaga tertinggi pelaksana kedaulatan rakyat; (3) menggunakan sistem presidensial, dan (4) memisahkan perekonomian nasional dengan kesejahteraan  sosial sehingga mengakibatkan sistem perekonomian Negara tidak lagi dilandasi oleh asas pemerataan dan kekeluargaan untuk menciptakan keadilan sosial, tetapi telah berubah menjadi sistem ekonomi individualistis dan bebas seperti pemikiran ekonomi kapitalistis.

Perubahan hard design / UUD 45 itu sudah jelas keluar dari soft design UUD 45. TIdak ada korelasinya antara Pancasila dengan UUD 2002.  Maka negeri ini sejak dirubahnya UUD 45, tidak punya lagi soft design. Soft design diserahkan kepada pasar dan tentu yang berhak menentukan model bangunan adalah pemodal , bukan rakyat. Apa yang kini diperbuat oleh elite politik yang bicara atas nama rakyat, maka itu hanyalah bualan belaka. Karena by design, rakyat bukan lagi sebagai pemilik kecuali hanya sabagai stempel melegitimasi kekuasaan atas nama modal dan pasar. Makanya saya yakin judicial review terhadap APBN-P2012 yang diajukan Yusril dkk dan  moratorium Konsesi Freeport di Papua akan kandas di Mahkamah Konstitusi,kecuali UUD 45 masih ada. Suka tidak suka, system dan struktur negara kita kacau dan mengarah kepada krisis konstitusi  yang berujung pada kegagalan total.

Friday, April 6, 2012

JIka BBM naik ?


Isunya dalam waktu dekat ini pemerintah akan menggunakan haknya sesuai pasal 7 ayat 6a APBN-P 2012, harga BBM akan naik. Saya sebagai orang awam ingin punya pandangan seputar kenaikan harga BMM dan Subsidi. Subsidi itu adalah kebijakan yang berhubungan dengan administration price, yang merupakan instrument pemerintah mensiasati  inflasi. Inflasi itu berkaitan dengan variable suplai uang akibat konsumsi dan tabungan. Hanya 10 % orang kaya yang melakukan konsumsi dan tabungan tapi dampaknya kepada seluruh rakyat indonesia dalam pembentukan harga. Dan inflasi itu merampas ( beda dengan pajak yang berdasarkan tarif dan golongan ) uang rakyat : dari orang tua sampai bayi, dari konglomerat sampai kaki lima. Pengaruhnya massive  dan sistematis. Inflasi jinak yang dicapai sepanjang Februari lalu, berpotensi bergerak liar bila  harga BBM subsidi dinaikkan. Karena harga BBM subsidi memang selalu menjadi faktor krusial dalam pergerakan inflasi. Selain inflasi langsung, ada pula inflasi tidak langsung akibat naiknya harga BBM. 

Menurut Data BPS, dalam periode awal tahun ini, komoditas pendorong utama inflasi masih didominasi oleh bahan pangan dan emas. Namun, jika harga BBM subsidi dinaikkan, maka factor BBM lah yang akan dominan. Potensi naiknya inflasi tergantung besar kecilnya kenaikan harga BBM.  Misalnya harga BBM subsidi naik Rp 500 per liter menjadi Rp 5.000 per liter, maka potensi kenaikan inflasi langsung sebesra 0,31 persen dan inflasi tidak langsung sebesar 1,5 - 2 kali inflasi tidak langsungnya. Karena itu, jika harga BBM subsidi dinaikkan Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter, maka potensi tambahan inflasi langsung akan mencapai 0,93 persen dan inflasi tidak langsungnya. Jadi, kalau BBM jadi Rp 6 ribu per liter, kira-kira tambahan inflasinya 2,5 - 5 persen. Bayangkan kalau harga BBM diatas itu!

Kalau pemerintah mengatakan subsidi hanya dinikmati orang kaya, yang memang hanya orang kaya yang bisa mendorong terjadinya inflasi. Makanya disiasati lewat admnistration prirce. Kepada orang miskin apanya yang mau disiasati inflasi , wong mereka memang lemah berkonsumsi. Bagaimana dengan pengalihan dana subsidi uuntuk orang miskin seperti Bantuan Tunai Langsung ? Ini sama saja melempar sabun kedalam bak mandi. Tidak akan ada pengaruhnya secara sistem untuk menekan inflasi. Bahkan malah memicu inflasi dan akhirnya yang korban orang miskin juga bila harga terus melambung tinggi. Jadi substansi subsidi BBM itu bukanlah berapa besaran pada APBN tapi bagaimana men stimulate semua lapisan masyarakat mampu berproduksi dan berkonsumsi untuk terjadinya  pertumbuhan ekonomi yang adil dan beradab. 
***
Negara modern yang menjujung tinggi moral dan HAM , inflasi adalah hantu yang paling menakutkan dan segala daya harus disiasati agar inflasi dapat ditekan. Karena kita semua tahu, mengelola inflasi itu sama dengan orang pakai sarung, ditutup kaki, kepala nongol, ditutup kepala , kaki nongol. Pertanyaannya adalah apanya yang harus diutamakan ditutup?  kepala atau kaki ? Rakyat banyak atau segelintir orang ? PKS dan PDIP juga GARINDRA, Hanura  konsisten menghitung APBN dari sudut expectasi APBN versus kenaikan harga BBM. Kesimpulannya BBM tidak perlu naik kecuali pemerintah merubah pos belanja rutin dalam bentuk perluasan infrastruktur ekonomi, revitalisasi  sector produksi dan jasa yang berhubungan langsung dengan program pro rakyat miskin 

Disamping itu, pemerintah perlu melakukan penghematan secara menyeluruh yang tidak ada hubungannya dengan biaya pembangunan. Bayangkan saja, biaya pelesiran pejabat ke luar negeri, yang besarnya Rp.12,7 trilyun (2009), Rp.19,5 trilyun ( 2010) dan Rp.24,5 trilyun (2011), ini jelas pemborosan dan celah korupsi. Juga merestruktur business MIGAS lewat revisi UU MIgas agar sebesar mungkin manfaat bagi Negara dan rakyat. Terutama soal cost recovery dalam skema PSC yang lebih banyak celahnya pemerintah dikibulin oleh kontraktor asing. Tapi karena agendanya adalah politik untuk menuju Pemilu 2014 maka program penghapusan subsidi BBM di cross dengan program bantuan tunai kepada seluruh desa dan rakyat miskin dipaksakan. Keculasannya gampang dibaca. 
***
Jadi masalah BBM , bukan hanya soal naik atau turun tapi masalah fundamental APBN kita dan Fundamental ketahanan kita sebagai bangsa untuk kini dan besok. Kalaupun besok harga tinggi atau zero subsidi tidak ada masalah sepanjang struktur APBN memang di design untuk memungkinkan setiap rakyat mampu belanja pada harga berapapun karena semua akses untuk setiap rakyat menghasilkan uang tersedia…

Sunday, April 1, 2012

Sebuah revolusi ?


Saya banyak membaca buku tentang Revolusi Kebudayaan China dari berbagai perspektif tapi ada satu yang akhirnya membuat saya tercerahkan mengapa revolusi kebudayaan itu harus ada. Yaitu ketika saya berkunjung ke museum rumah rumah peninggalan para bansawan  di China. Di rumah bangsawan  itu ada empat rumah, satu rumah induk, satu rumah untuk mengisap candu, satu rumah untuk para budak, satu lagi rumah untuk para selir. Rumah induk, sangat mewah dan diisi oleh istri syah beserta  anggota keluarga. Berbeda dengan rumah para budak yang dibuat seperti kandang sapi ( mirip gudang). Dibelakang rumah para budak itu ada rumah “para selir”. Dibuat agak kebelakang namun bersedekat dengan para budak. Perhatikanlah gaya hidup bangsawan itu  ( kelas feodal), memanjakan anggota keluarganya, memanjakan dirinya ( dengan candu), memelihara selir ( merendahkan wanita ) dan memperbudak manusia.

Mao melihat kemunduran china karena mental kelompok menengah yang juga adalah kelompok bangsawan. Namun Mao tak pernah punya keberanian bersikap untuk merubah attitude kelompok menengah atas ini karena suka tidak suka mereka juga ikut berjasa menjadikannya penguasa.  Dia punya istri bernama Jiang Qing yang kebetulan putri dari seorang wanita selir dari bangsawan di Shantong. Jiang Qing melihat kesaharian bagaimana menderita ibunya diperlakukan tidak terhormat oleh ayahnya sendiri.  Ketika Mao punya impian tentang lompatan china jauh kedepan, maka Jiang Qing mengatakan bahwa impian Mao tidak akan terwujud . Jangankan melompat , melangkahpun akan sulit. Sebabnya karena didalam sepatunya masih ada kerikil tajam. Mao,  harus mau membuang kerikil tajam didalam sepatu itu , kalau ingin leluasa melompat jauh kedepan.  Jiang Qing mengibaratkan para bangsawan itu adalah kerikil tajam didalam sepatu. Mao menyebut para bangsawan itu adalah kutu didalam selimut.

Revolusi kebudayaan lahir dari pemikiran sederhana Jiang Qing, seorang ibu, seorang istri , seorang wanita yang merasa terhina oleh keberadaan kelas.  Mao hanya menonton dan meng aminkan revolusi itu terjadi. Memang revolusi kebudayaan itu mengakibatkan 25 juta kelas menengah/atas mati mengenaskan lewat pengadilan rakyat. Para cerdik pandai dan kaum professional yang dianggap melakukan pembiaran terhadap kebudayaan feodal harus masuk program brain washing di kamp kerja paksa selama hampir 10 tahun. Bagi Mao, kekacauan selama revolusi kebudayaan tak lebih seperti orang membakar jerami ditengah sawah. Abunya akan berguna untuk menyuburkan tanah. China lama harus jadi abu untuk lahirnya china baru.  Ketika Mao wafat, Jiang Qing bersama kelompok empatnya ditangkap tanpa diadili. Salah satu penerus Mao adalah Deng yang juga adalah korban dari revolusi kebudayaan.

Bagi Deng, tidak ada yang salah dari revolusi kebudayaan, Justru dia belajar banyak dari revolusi kebudayaan bahwa kerakusan manusialah yang membuat ketidak adilan terjadi dimana mana. Segelintir orang yang rakus bisa menyengsarakan orang banyak, apalagi kerakusan itu berasal dari kelompok menengah dan terpelajar maka kerusakan yang ditimbulkan akan berskala massive dan sistematis. Revolusi kebudayaan mengajarkan agar china kembali kepada moral ,akhlak sebagaimana budaya Tao mengajarkan tentang , keadilan, cinta, kasih sayang, rasa hormat dan rendah hati…Sampai kini, revolusi kebudayaan itu masih di film di TV china dan ditayangkan secara berseri dalam drama yang tak ada habis habis nya. Sekedar mengingatkan rakyat dan para elite tentang masa lalu yang suram, dan perlu spiritual emotion development dalam membangun peradaban sebagaimana cita cita Mao, lompatan china jauh kedepan…

Ketika Deng memimpin China, Deng mempunyai bekal besar untuk mewujudkan impian Mao,yaitu lahirnya masyarakat baru china dari debu masa lalu.  Revolusi kebudayaan, bukan hanya memotong sejarah perbudakan di china yang telah berlangsung ribuan tahun tapi juga berhasil menjadikan 99% orang china melek baca dan angka. Madam Mao sadar betul , bahwa revolusi kebudayaan tidak akan berhasil bila rakyat tetap bodoh. Maka wajib belajar bagi siapa saja adalah program ambisius selama revolusi kebudayaan, dan berhasil. Deng mewarisi hampir 1 miliar rakyat yang melek baca dan angka. Bisa dibayangkan? Tentu apapun program pemerintah dapat didengar, diikuti dengan seksama oleh rakyat. Maka hanya butuh 10 tahun , china sudah keluar dari kubangan kemiksinan. Selanjutnya, china mulai membangun kerangka kokoh untuk sebuah china yang beradab dan bermartabat,sampai kini…

Mungkin soal Ketuhanan bukanlah hal yang baru bagi penduduk Makkah dan tidak begitu dipersoalkan ketika Muhammad datang membawa risalah Islam. Tapi  ketika Rasul bicara tentang kesamaan hak dan penghapusan perbudakan,menjadi lain dan langsung mendapat perlawanan dari orang kafir di Makkah. Mengapa terjadi perlawanan terhadap kolonialisme karena orang tak mau dijadikan budak dan setiap rakyat melihat kemewahan hidup bangsa penjajah. Apa yang dialami oleh Indonesia dari waktu kewaktu adalah sebuah tontonan bagaimana by design perbudakan itu dikekalkan oleh penguasa dengan kepongahan kehidupan kelompok kaya di kawasan mewah bersatpam , dan apartement berjejal dihuni oleh para selir, dan tempat maksiat tersebar untuk memanjaka diri. Ini budaya brengsek. Inilah yang membuat pejabat , kelompok menengah dan kaya raya tak lagi memikirkan rakyat yang lemah kecuali bagaimana memanjakan dirinya sendiri dan keluarganya...    

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...