Sunday, June 8, 2008

Retail raksasa dan UKM

Dalam jamuan makan malam ,ada hal yang menarik ketika teman yang bekerja sebagai market analysis di salah satu securities company di Beijing bicara kapada saya “ Kalau ada pemeras yang dihormati maka itu adalah business network retail. Anda bisa bayangkan, hanya dengan konsep dan branded mereka bisa mendapatkan modal dari supplier, bank, mengontrol contract kemitraan termasuk soal margin dan lain sebagainya. Semua display di create untuk menciptakan laba. Sampai sampai soal investasi gerai merekapun tidak keluar uang didepan sama sekali, yang bayar dulu adalah pemilik bangunan ( developer Mall ). Philosophy mereka buy law sale high and pay later. “ Katanya sambil tersenyum Tapi saya terkejut dengan ungkapan yang sederhana. Maklum saja yang saya ketahui di china tidak dibenarkan retail raksasa asing boleh beroperasi. Kecuali dikota besar dan di down town.

Memang business ratail raksasa lahir dari konsep “ satisfied and convenient” yang ditawarkan kepada customer. Ditambah lagi image sengaja dibangun secara berkelanjutan untuk meyakinkan audience tentang perlunya satisfied and convenient” Akibatnya kehadiran gerai retail raksasa seperti Carrefour dan hypermart ,Giant, Makro, Belhaize, Ahold membuat peretail local terpuruk. Bahkan Hero yang termasuk peretair besar kelas local ikut mengalami tekanan dan akhirnya bergabung dengan Giant ( Malaysia). Sementara Matahari , terpaksa harus merger dengan ( Gorup Lipo/asing) atau hancur dimakan kompetisi. Nah, kalau sekelas Matahari dan Hero saja tak kuat bersaing, lantas bagaimana nasip dari pedagang tradisional. Tentu mereka makanan empuk. Untuk menghantam peretail tradisional, peretail raksasa ini juga telah menguasai saham jaringan minimarket AlfaMart dan IndoMart sehingga praktis mereka masuk disemua lini untuk menguasai uang berputar disekitar belanja kebutuhan umum. Luar biasa.

Mari kita lihat bagaimana cara peretail raksasa ini bermain. Kecanggihan konsep business ini terdiri dari hal sebagai berikut :

Pertama : Administration system. Kekuatan mereka terletak dari kemampuan mereka mengatur arus lalulintas barang dari supplier, ke gudang dan kemudian ketangan konsument. Semua data ribuan jenis product teradiministrasi secara sytem online Efficient Consumer Response (ECR) melalui electronic data interchange (EDI). Dengan system ini mereka mampu memonitor kekinian stock setiap saat dan sekaligus melakukan real time order kepada supplier. Akibatnya mereka dapat mengurangi penumpukan stock digudang. Hebatnya system ini juga meliputi monitoring seluruh stand yang ada. Sehingga mereka dapat mengetahui persis produk apa yang tingkat penjualannya tinggi dan mana yang rendah. Yang tinggi ditingkatkan ,yang rendah ditukar/dihilangkan. Lebih luas lagi, sytem ini menjangkau kepada seluruh network retail mereka. Semua dikendalikan oleh Main Server berskala raksasa dan terprogram dengan systematis.. Hasilnya sudah dapat ditebak mereka mampu menigkatkan efisiensi dan menentukan strategy yang tepat untuk meningkat volume penjualan setiap product.

Kedua : Menguasai larger stock. Soal ini mereka juga mempunyai posisi tawar yang tinggi dihadapan pemasok. Kalau mereka dapat membeli dalam jumlah besar maka mereka membeli dengan tunia namun menentukan harga semurah mungkin. Soal uang tunai , tidak usah pusing.. Hampir semua bank tidak ada yang ragu memberikan kredit kepada gerai raksasa ini. Bahkan teman saya cerita bahwa dia pernah dimintai tolong oleh banker untuk membujuk salah satu petinggi Retail raksasa yang berkantor pusat di Singapore untuk menekan pimpinan yang ada di Indonesia agar menjadi nasabahnya. Kalau harga tidak bisa ditawar murah maka mereka menentukan syarat pembayaran berjangka paling cepat 3 bulan. Mengapa pihak banker maupun supplier mau saja mendukung mereka ? ya itu tadi, mereka mempunyai cash management system yang solid. Liquiditas mereka terkontrol dengan baik melalui payment management system untuk setiap jenis contract. Semua ini dilakukan (lagi lagi) secara online dengan semua unit management.

Ketiga : Busness cash flow. Inti business mereka bukan terpusat pada perputaran barang. Tapi perputaran uang tunai yang setiap harinya masuk bagaikan air bah. Sementara kewajiban membayar kepada suplier berjangka waktu 3 bulan. Makanya mereka tidak meminta margin tinggi atas barang. Sehingga mereka dapat memberikan harga murah. Tapi sebetulnya mereka mendapatkan laba berlipat dari management fund. Hampir semua securities company kelas dunia berusaha mendapatkan clients seperti ini. Mereka akan mendapatkan pelayanan prima dari pengelola dana untuk meningkatkan value dari cash flow yang berputar deras itu. Akhirnya tetap saja , mereka dapat menghasilkan total margin corporate business diatas rata rata business yang ada. :

Keempat: Partnership control. Menentukan kemitraan yang memeras. Hampir semua resiko ditanggung oleh mitra. Biaya promosi ditanggung oleh setiap mitra ( supplier ), juga resiko penurunan target penjualan ( yang mereka tentukan sendiri). Mengapa ini dapat terjadi ? lagi lagi karena merekan mempunyai space market dan audience. Inilah the real king dalam business modern.

Kelima : Right place. Tempat yang strategis. Soal tempat mereka tidak perlu pusing. Ada banyak developer yang menawarkan proposal kemitraan kepada gerai raksasa ini sebagai main tenant. Karena bukan rahasian lagi, apabila developer Mall mampu mendapatkan long term contract lease space dari gerai raksasa maka bank pun tidak ragu memberikan kredit contructuion. Bagaimana pembayaran kepada developer?. Lagi lagi mereka tidak pernah bayar didepan. Selalu bayarnya dibelakang dengan harga special. Rata rata 30% dari space yang berlaku untuk tenant lainnya. Itupun pembayarannya dilakukan 3 bulan setelah jatuh tempo contract ( tahunan ).Bahkan ada long term contact itu dibuat dengan mencantumkan pembayarn sewa setelah penyewa mencapai target penjualan tertentu. Hebat, kan.

Demikianlah kehebatan business retail raksasa yang kini bebas masuk berdasarkan UU
Penanaman Modal tahun 2007. Kita tidak tahu bagaimana mungkin para pengambil kebijakan dapat dengan begitu saja membebaskan animal business ini menguasai potensi business yang sebetulnya ruang bagi UKM dan sekalius menjadi jaring pengaman social bagi masyarakat kelas menengah bawah. Seharusnya kita belajar dari China dan India yang membangun space ratail modern dengan system melalui obligasi daerah atau koperasi. Akibatnya yang tercipta adalah pemerataan akses berusaha bukannya penguasaan akses kepada segelintir pemain , apalagi itu adalah pihak asing.

Monday, June 2, 2008

Indonesia bangkit ?

Ketika ketemu dengan Tom di George Café , Park Lane Hotel Hong Kong. Saya sempat bilang “ god Bless America “ Dia menatap saya sambil terkejut. Saya heran. Teman ini American dan bangga sekali dengan bangsanya. ‘ saya pikir tidak ada lagi god bless bagi Amarican sejak Citigroup , Bank Of America , IBM sudah diambil oleh China. Bahkan sekarang setiap bulan , satu Industri kaos kaki AS diambil alih oleh china. “ Katanya lirih. Lebih bertambah nampak geram lagi dia ,” setelah industri kapitalis AS rontok karena dimakan pengusaha china, sekarang konglomerasi minyak AS mendapat giliran merampok kami dengan harga yang terus meroket. God far from us “ Katanya.

Selama ini sebagian besar kita , terutama yang dididik oleh universitas AS beranggapan bahwa semuan tentang amerika adalah baik. Sehingga baik pula untuk diterapkan di Indonesia, baik itu kapitalisme, system pemilihan distrik, maupun kentang goring. Pierr Bourd Bourdieau, pemikir Francis yang cemerlang itu, pernah menulis dengan meradang apa yang dianggapnya sebagai “ La ruses de la raison imperialiste, Menurut dia satu satunya buah kecerdikan akal imperialis itu adalah “ McDonaldisasi pemikiran”. Dengan kata lain, sebuah bentuk cara berpikir yang terjadi langtaran dominasi AS diberbagai bidang dalam dana riset , penguasaan media massa, penerbitan buku dan kekayaan dunia akademik.

Perjalanan waktu, AS yang gemar bicara dan sesumbar bahwa bertekad mengkampanyekan system demokrasi terbaik untuk semua negara, dan China yang diam.. Silent of gold , terus bekerja keras dengan cara dan system yang diyakininya. Tidak pernah ada access media massa AS masuk ke China. Bahkan Blog saja tidak boleh tampil di China. Kampus hanya dijejali oleh buku buah pemikiran bangasa china sendiri. China sadar bahwa kapitalisme perlu tapi dengan cara cara china sendiri. China berhasil memanfaatkan kapitalisme namun tetap untuk tujuan sosialime. Sementara AS memanfaatkan kapitalisme untuk kebebasan , yang akhirnya menghilangkan kekuasaan negara untuk menciptakan keadilan sosial .Kini , sejarah membuktikan itu sebagai mana kegeraman teman saya itu. God far from us “. Mengapa ? Mungkin Ini bukanlah system yang di create sedari awalnya untuk rakyat AS tapi untuk segelitir orang. Atau system untuk tumbuh suburnya kekuasaan pemodal dan semua hal yang tersedia didalam negara seperti Media TV, Universitas, lembaga riset dll di provide untuk melancarkan kepentingan pemodal..

Satu setengah abad yang lalu, Max sudah membayangkan ini akan terjadi. Bahwa yang menjadi sumber dari transformasi globalisasi itu bukanlah sebuah negari AS atau lainnya, melainkan sebuah dinamisme yang datang demi kepentingan modal. Demokrasi hanya pembenaran untuk lahirnya kebebasan demi tumbuh suburnya free capital meng untilize market. Kita terpesona dengan semua jargon tentang itu. Hingga ditengah kegamangan ditengah kehidupan dunia yang tak lagi nyaman bagi negara miskin, kita sebagai bangsa berdaulat dengan falsafah pancasila , meragukan semua hal tentang indentitas kita. Kesaktian Pancasila tidak lagi sebagai ceremonial yang perlu. President tidak perlu lagi tampil dalam acara itu. Karena kita , menganggap idiologi dan kesaktian idiologi tidak relevan lagi ketika kita mempercayai DEMOKRASI ala Amerika sebagai sesuatu yang final. Arah idiologi sudah jelas dan terus bergerak melesat meninggalkan mereka yang kalah bersaing melawan kekuatan modal.

Padahal system demokrasi telah membuat kapitalisme menampakan sosok yang sebenarnya. Pangan dan Minyak sebagai komoditi dunia bagi setiap negara , dipermainkan untuk meraih laba setinggi tingginya. Kapitalisme telah menjadi terorisme dunia , merusak system perdagangan dan sosial yang berkeadilan. Sehingga kemakmuran menjadi ilusi belaka. Kini rakyat AS ( juga kita ) merasakannya , manangis , geram diatas tarian kemenangan bangsa China. Kita belum akan menyadari ini semua sebagaimana kata Tom “ god far from us “ . Kita masih percaya dengan kalimat “ Indonesia bisa “ dengan alasan “ Allah akan meridhoi kita “. naïf sekali ditengah ketidak berdayaan melawan system yang membuat ‘bangkit “ adalah mimpi kosong. Itulah kadang penguasa itu naïf, bahkan lucu bila kata katanya terutama ketika ia tak tahu lagi bahwa tidak semua orang dapat dikuasai dan dibuat percaya kepadanya.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...