Tuesday, June 24, 2014

Prabowo menang?

Kemarin saya bertemu dengan teman.Dia executive consultant strategis khusus political advisory. Jasanya pernah dipakai oleh calon Gubernur dari Indonesia dan sukses. Dia punya afiliasi business di Indonesia. Anda tahu, kata teman saya  bahwa apabila Garindra menolak koalisi dengan Golkar dan Partai berbasis masa Islam,  Prabowo akan sangat mudah untuk menang. Mengapa ? alasannnya pertama, Prabowo secara pribadi berbeda dengan Garindra. Orang memilih Prabowo karena programnya untuk membersihkan Indonesia dari para maling yang mengakibatkan kebocoran di Republik ini sangat besar. Kedua, orang ramai sudah muak dengan politisi islam yang membawa agama tapi tetap saja maling.Orang muak dengan Golkar yang menjadi tempat on  the job training bagi calon mind corruption. Orang bosan dengan jargon “wong cilik” yang hanya melahirkan grombolan terpidana korupsi kasus Miranda Gultom. Ketiga, orang memimpikan pemimpin yang tegas dan berani karena sudah bosan selama dua periode dipimpin oleh presiden yang lemah dan ragu bertindak sehingga terkesan lambat. Dengan ketiga alasan ini sudah cukup efektif menarik massa swing voter yang berjumlah 42% dan ditambah kekuatan kader Garindra sebesar 11,81%. Jadi dapat dianalisa perjuangan memenangkan Prabowo sebagai Capres lebih terukur tingkat keberhasilannya, dan bukan tidak mungkin Swing voter ini bisa menarik pemilih dari partai yang lain untuk menentukan pilihan kepada Prabowo. Apalagi bila Prabowo bersedia datang ke Komnas HAM untuk mengklarifikasi keterlibatannya dengan kasus penculikan aktifis dan kerusahaan Mei 1998.

Tapi , demikian lanjut teman saya, bergabungnya Golkar, PAN, PPP, PKS ,PBB, dengan Garindra untuk mendukung Prabowo sebagai capres , maka semua peluang Prabowo untuk menang semakin kecil. Mengapa? Swing Voter itu bukan orang bodoh. Umumnya mereka walau mungkin bukan orang kaya tapi mereka pemilih cerdas yang tidak bisa dibohongi dengan pencitraan atau apapun.Mereka punya cara tersendiri untuk menghukum  capres yang kata dan perbuatan tidak sama. Bagaimana mungkin Prabowo meyakinkan dia akan menutupi kebocoran anggaran dan kekayaan negara sementara partai pendukungnya semua terlibat kasus tindak pidanan korupsi. Bukan hanya kadernya tapi Pimpinannya. Surya Dharma Ali, Ketua PPP menjadi tersangka Korupsi dana Haji. Hatta Rajasa Ketua PAN, menjadi target penyelidikan KPK dalam  kasus Mafia minyak dan hibah Kereta Api dari Jepang. Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, terlibat dalam penggarapan proyek pengadaan benih kopi di Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2012-2013. ARB , Ketua Golkar, tersangkut skandal Lapindo dan kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang melibatkan tiga perusahaannya PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Bumi Resources.yang sampai kini belum tuntas. MS Ka'ban, Ketua PBB , sejak 11 Februari 2014 dicekal  tidak boleh keluar negeri. Hal ini karena kasus dugaan korupsi proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tahun anggaran 2006-2007 dengan tersangka Anggoro Widjojo.

Anda bisa bayangkan betapa buruknya partai pendukung Prabowo. Kalaulah yang tersangkut KPK itu adalah kader partai biasa , itu bisa dimaklumi namun ini terjadi pada Ketua Umum yang seharusnya  mencerminkan keteladanan sesuai dengan idiologi partai. Swing Voter tahu tentang ini.  Bahwa para petinggi partai itu merapat ke Prabowo karena mengharapkan jabatan menteri dan uang agar masalah mereka dapat selesai. Apalagi semua Partai yang kini mendukung Prabowo adalah Partai yang menginginkan perubahan UU  tentang KPK, yang tentu ingin menjadikan sistem peradilan kita seperti Era Soeharto dimana kekuasaan mengendalikan hukum. Tidak akan mungkin ada lagi  hukum bisa menyeret besan Presiden masuk bui. Dengan demikian janjinya untuk menutupi kebocoran semakin mempertegas itu hanya tinggal cerita sebagai alat jualan agar orang memilihnya. Namun swing voter tidak akan terpengaruh. Karena setiap dia berbicara selalu ada orang disampingnya , dibelakangnya, yang sedang tersangkut kasus dengan KPK. Semakin keras Prabowo berbicara dengan janjinya semakin keras Swing voter tertawa. Ini sangat menyedihkan. Seharusnya sikap dan niat Prabowo untuk membersihkan Indonesia dari korupsi dan kebocoran menjadi trigger untuk membuat orang  ramai memilihnya namun kini malah jadi bahan tertawaan. Bahkan para partai pendukungnya ikut memberikan komentar bahwa kata kata Prabowo soal kebocoran itu tidak sepenuhnya benar.  Apa engga lucu!

Bisakah Prabowo tegas?  Tanya saya karena hanya itu yang tersisa hal positif dari Prabowo. Teman saya dengan tersenyum mengatakan bahwa Prabowo tidak pernah bisa mandiri bersikap. Itu bukan hanya soal urusan priibadi sampai kepada urusan business dan politik. Apapun keputusannya sejak era Soeharto sampai kini, ia sangat tergantung dengan adiknya Hashim. Bahkan dengan vulgar Prabowo mengakui bahwa dia hanyalah wayang dan Hashim dalangnya. Ditambah lagi bahwa Prabowo terlilit hutang gigatik. Sebetulnya Prabowo tidak perlu terjebak hutang kalau dia tidak mengikuti kebijakan business Hashim. Namun karena itu Prabowo melaui perusahaan yang dipimpinnya harus menanggung hutang sebesar lebih dari Rp.14 triliun. Berkat Pengadilan Niaga, Prabowo diselamatkan dari kebangkrutan dan harus melunasi hutang itu dalam 15 tahun. Pikirlah,kata teman saya bagaimana Prabowo bisa tegas dengan asing sementara dia berhutang dengan lembaga keuangan asing. Tidak ada kamusnya orang berhutang dan terjebak Riba bisa bersikap tegas. Umumnya mereka yang terlilit hutang itu sangat lemah, dan cenderung mengekor karena berharap belas kasihan dari kreditur. Para partai pendukungnya adalah mereka yang berpengalaman menjatuhkan Soeharto dan Gus Dur.  Kasus penculikan aktifis 1998 dan Chaos mei 1998 yang belum pernah tuntas secara hukum akan menyandera Prabowo dihadapan Partai Koalisinya yang kapan saja bisa diledakan untuk melengserkannya sebagai presiden terpilih. Ini semakin memperjelas bahwa Prabowo tidak mungkin bisa tegas dihadapan Partai Koalisinya.

Apakah ini disadari oleh Prabowo? Teman saya dengan tersenyum mengatakan bahwa Prabowo utamanya Hashim masih percaya dengan teori tentang social loyalty, dikenal dengan Europe model yang mengatakan variable identitas sosial adalah faktor lain penentu perilaku pemilih dalam pemilihan. Artinya dalam teori ini pemilih tidak lebih sebagai alat penegasan pemilih ( voters affirmation ) terhadap loyalitas sosial tertentu seperti agama, etnisitas komunitas dimana mereka dilahirkan, atau kesamaan profesi dll. Itulah dasarnya mengapa Prabowo mau menerima koalisi dari partai yang berbasis agama dan kelompok pekerja.  Padahal teori ini sudah tidak efektif lagi. Karena hanya nampak lebih ramai ditataran elite ( patron ) yang belum tentu menjangkau pemilih dari semua lapisan. Kelemahan ini dibaca dan dipelajari dengan cermat oleh team Jokowi dengan membentuk sukarelawan. Saat sekarang jumlah group Sukarelawan tembus mencapai 750,000. Para group sukarelawan ini tidak dibayar dan mereka akan bergerak lebih sistematis diakar rumput dibandingkan dengan mesin partai. Lebih efektif dibandingkan dengan Ormas yang lebih banyak acara seremonial. Makanya jangan terkejut bila hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih memimpin popularitas dukungan masyarakat dengan 42,3 persen, unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dipilih oleh 35,3 persen. Dengan sisa waktu tidak lebih 3 minggu , rasanya hampir tidak mungkin Prabowo bisa menyalip Jokowi, karena 7% itu sangat besar.

Thursday, June 19, 2014

Ekonomi Kreatif...?

Kalau anda kepasar tradisional China, anda akan menemukan banyak barang merek terkenal dari elektronik, tas, sepatu, baju, jam tangan, Hp, dan lain lain dengan harga sangat murah. Hanya 10% dari harga merek yang sama di Mall Hong Kong. Anda jangan terkejut bila barang barang tersebut mudah rusak atau kusam  karena itu bukan asli.Itu semua barang palsu hasil kreatifis pengrajin China. Bukankah China telah meratifikasi TRIPs :Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights. Mengapa membiarkan pemalsuan merek, tanya saya. Pejabat china dengan tersenyum berkata bahwa pemerintah tidak bisa menjamin UU ini akan efektif menghentikan pemalsuan dan pelanggaran hak cipta”. Mengapa ? Apapun yang dilarang di China akan disikapi sebagai peluang. Karena pandangan bagi kebanyak orang China bahwa setiap yang dilarang akan mengurangi kompetisi maka larangan tersebut bukannya menghentikan pemalsuan, malah menyuburkan. Berkali kali pengerebekan dilakukan oleh aparat hokum namun disikapi oleh mereka dengan biasa saja. Hukuman yang diterapkan tidak lebih hanyalah penyitaan barang. Hari berikutnya mereka akan kembali dengan produksinya. Mungkin bagi masyarakat china, tidak ada pelanggaran yang ditakuti selain produk yang mendukung propaganda anti komunis. Untuk ini , pelakunya akan langsung dihabisi tanpa kecuali.Memang awalnya mereka hanyalah kelas pemalsu atas dasar kreatifitas usaha rumahan namun lambat laut berkat binaan dari pemerintah mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi industri berkelas dunia dan menjual hasil produksi mereka ke manca negara. Rasanya tidak mungkin pemerintah China mematikan kreatifitas rakyatnya hanya karena UU TRIPS.

Hampir disemua kota di China menyediakan pasar khusus untuk menampung produksi dari kreatifitas masyarakat ini. Di China ada satu kelurahan yang 90%  penduduknya berbisnis  lukisan minyak. Kelurahan itu bernama Dafen terletak di kota Shenzhen. Kalau anda ingin reproduksi lukisan monalisa percis sama dengan aslinya maka datanglah ke Dafen.Ongkosnya sangat murah. Di kota Cahmuto ada theater dengan akustik berkelas dunia yang menaungi 8 panggung untuk seni pertunjukan Drama China traditonal. Penduduk Distrik ini hidup dari menjual seni drama China dan hampir semua turis manca negara menyempatkan datang ke tempat ini. Di Qintao, shandong, apapun kebutuhan anda akan perangkat lunak computer akan disediakan oleh ribuan bisnis IT yang sebagian besar dikelola oleh anak muda dengan karyawan tak lebih dari  5 orang. Soal harga , jangan tanya. Sangat murah. Hampir sebagian besar mereka mendapatkan pesanan dari perusahaan Software developer dari Amerika, Eropa, Korea dan lain lain. Sejak tahun 1993 China mulai menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi untuk pemerataan. Mengapa ini dijadikan tulang punggung? karena ekonomi ini tumbuh dari kekuatan lokal dan berkembang karena kearifan lokal. Berbeda dengan ekonomi yang tumbuh karena sumber daya alam, yang berkembang karena investor asing dan tumbuh dibawah jajahan asing yang menguasai takhnology dan modal.

Di China pengembangan ekonomi kreatif ini benar benar dijalankan dengan serius oleh seluruh pejabat pemerintah dari level RW sampai ke presiden. Bila ada saja ide yang bagus dari rakyat dan mendapat response dari pasar maka RW akan segera melaporkan kepada Lurah dan lurah akan langsung terjun membina dan bila saatnya memerlukan dukungan lebih tinggi maka lurah akan membawanya ke Camat dan terus ke bupati dan Gubernur akhirnya presiden. Disemua pusat ekonomi kreatif, setiap universitas berlomba lomba menyediakan klinik bisnis yang bertugas memberikan mentor kepada pelaku ekonomi kreatif dibidang design, marketing, perizinan, permodalan, bahasa inggeris. Di China sekarang tercatat jumlah pelaku ekonomi kreatif  mencapai 80 juta orang. Sebagian besar mereka tergolong usaha kecil menengah. Sejumlah mereka tersebut rata rata menampung 10 orang tenaga kerja per unit usaha atau secara total sumbangan ekonomi kreatif tersebut terhadap penyedia lapangan kerja sebesar 800 juta. Artinya mereka mampu menampung seluruh angkatan kerja di china. Hampir 1 milliar penduduk china masuk dalam kelompok menengah dengan penghasilan USD 24,000 per tahun. Jumlah ini akan terus bertambah dengan semakin gencarnya kampanye pemerintah untuk melawan kehadiran pengusaha asing di china agar rakyat china dapat menjadi tuan dinegerinya sendiri disegala bidang. Tapi lihatlah daftar orang terkaya didunia. Dari 100 orang terkaya didunia tidak ada satupun berasal dari China namun peringkat pertama didunia dalam hal jumlah kelompok menengah adalah china.

Menjadikan rakyat sebagai modal utama pembangunan untuk kemakmuran haruslah diawali dari perbaikan  attitude atau etos atau akhlak.  China bisa berhasil karena telah melewati revolusi kebudayaan yang memaksa orang berpikir rasional bukan mistik. Terjadinya transformasi dari masyarakat feodal menjadi masyakat egeliter. Dari birokrasi menjadi meritokrasi. Inilah visi misi Jokowi untuk Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Yang diawali dengan program revolusi mental melalui pendidik disemua jenjang dan sekaligus reformasi birokrasi melalui e-government. Jangan berharap pengurasan SDA untuk kemakmuran rakyat karena itu hanya omong kosong. Pembangun yang bersandar kepada SDA hanyalah menguntungkan pemodal dan penguasa. Rakyat hanya akan jadi penonton...Cerdaslah menilai dan memilih...

Saturday, June 14, 2014

Jokowi kalah ...?

Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa ( PSH) didukung oleh 48,93% suara Pileg dari  partai-partai Gerindra PPP, PKS, PAN, PBB dan Golkar. Diibaratkan PSH berada di bawah tenda besar ,suatu dukungan yang besar dan sangat significant. Seandainya PS terpilih sebagai Presiden maka dia akan didukung oleh mayoritas anggota DPR di Parlemen yang mencapai lebih 52 persen dari jumlah keseluruhan kursi di DPR atau sebesar 292 kursi. Bandingkan dengan koalisi dari Jokowi- Jusuf Kalla yang terdiri dari PDIP,Hanura,PKB, Nasdem.Total suara Pileg dar partai pendukung itu 39,32%. Jadi kalaulah dengan asumsi mereka yang memilih pada Pileg tetap konsisten mengikuti kemana Partainya berkoalisi maka dapat dipastikan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadi pemenang. Ini pertarungan yang gampang ditebak dan mudah. Apakah ini disadari oleh PDIP ketika menolak koalisi transaksional dengan partai lain? Mengapa mereka begitu yakin bertarung dengan koalisi ramping? Konstituen mana yang mereka harapkan menambah suara pendukung Capres mereka ? Inilah pertanyaan yang mengemuka ketika  saya berdiskusi dengan kader PDIP. Merekan sendiri kalau ditanya dengan hitungan diatas kertas tentang kemungkinan Jokowi menang  juga tidak bisa menjawab. Mereka hanya yakin atas dasar electabilitas Jokowi yang tinggi berdasarkan hasil Survey oleh beberapa lembaga survey,dan berharap akan menarik pihak yang golput dan  swing voters.

Dari kubu Prabowo-Hatta,menyadari bahwa mereka tidak mungkin bisa merubah sikap para konstituen dari PDIP yang terkenal  loyalitasnya sangat tinggi.Begitupula kubu Jokowi menyadari bahwa mereka tidak akan mungkin bisa mempengaruhi konstituen dari PKS yang terkenal militan dan loyal kepada pimpinan Partai. PSH hanya focus bagaimana mempertahankan konstituennya agar tidak berubah haluan dan sekaligus pada waktu bersamaan adalah merebut konstituen dari PKB yang berkoalisi dengan Jokowi. Bagaimana caranya ? sudah bisa ditebak yaitu melalui operasi intelligent untuk merubah emosi dan persepsi orang terhadap Jokowi. Issue yang dikembangkan dan ditebar melalui berbagai saluran adalah bahwa Jokowi keturunan China, Jokowi tidak beragama Islam, Jokowi korupsi, Jokowi sebagai boneka Mega, Jokowi didikte asing dan dikendalikan konglomerat keturunan China. Mengapa saya katakan ini operasi intelligent ? karena cara infiltrasinya sangat sistematis. Melalui pendekatan kepada patron agama (ulama, Dai, Ormas Islam, dll ) dari level kelurahan, sampai kepada level Provinsi dan Pusat. Para patron tidak menyadari mereka sedang dijebak dalam operasi intelligent.Mengapa? karena yang melakukan infiltrasi itu adalah orang yang sangat disegani dan dipercaya oleh mereka, biasanya pimpinan Partai yang berasaskan Islam, partai yang berfiliasi dengan Ormas Islam, tokoh nasional Islam,ketua Ormas Islam. Operasi inteligent ini sangat mahal karena tidak murah meminta Pimpinan Partai , tokoh Islam nasional ambil bagian dalam operasi intelligent apalagi sifatnya FITNAH.

Bagaimana hasilnya ? Hasil survei (Kamis (12/6/2014) yang dihimpun Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) dari Fokus Survei Indonesia (FSI), Survei dan Polling Indonesia (SPIN), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta unggul. Hasil survey ini membuktikan cara kampanye yang normatif dilakukan oleh Team Jokowi-JK  melalui mesin partai ,ternyata tidak efektif walau issue yang dibawa sangat strategis untuk merusak citra Prabowo seperti kasus HAM dll. Memang dinegara dimana tingkat pendidikan mayoritas rakyat masih rendah dan sebagian besar tatanan sosial masyarakat masih banyak bergantung dengan Patron maka operasi intelligent merubah emosi dan persepsi orang adalah sangat efektif. Ini pernah dilakukan ketika jatuhnya Soekarno dan kemudian menjelang jatuhnya Soeharto yang membuat kekuatan Partai pendukung ( Golkar) , ICMI dan  ABRI bersatu untuk merubuhkan Soeharto dengan alasan reformasi yang dituntut oleh mahasiswa. Kemudian ketika menjatuhkan PDIP dalam Pemilu 2004 dengan menjadikan SBY sebagai Presiden walau partai pendukungnya adalah new commer. Pertanyaannya adalah siapakah yang mampu melakukan  operasi intelligent dengan jadwal operasi yang ketat dan singkat, jangkauan luas dan tidak terindikasi pelanggaran yang ditetapkan oleh KPU. Yang pasti kekuatan intel  dalam negeri tidak akan mampu, disamping memang dana tidak tersedia, penguasaan data juga tidak akurat.Tentu ada kekuatan inteligent asing yang telah mempersiapkan segala skenario untuk bisa menentukan arah perpolitikan Indonesia sesuai dengan agenda mereka.

Kedepan Amerika Serikat akan mengarahkan perhatian utamanya ke Asia Pasific dan Timur Tengah tidak lagi sebagai prioritas. Pada tahun 2020 Amerika akan menempatkan 60% kekuatan Angkatan Lautnya  di wilayah Asia-Pasifik. Tentu China akan bersikap yang sama karena itu berada diwilayah laut mereka. Ini menegaskan bahwa Indonesia berada pada posisi diantara 2 (dua) kekuatan; Amerika Serikat dan China. Pilpres adalah representasi dua kekuatan itu. Perang berebut hegemoni kawasan antara AS dan China tidak akan ada yang menang namun yang pasti dua kekuatan itu akan berdamai karena alasan ekonomi, seperti mereka berdamai di Timur Tengah. Teringat tahun lalu januari ( 10/1/2013) pada  musim dingin, Prabowo berkunjung ke Beijing sebagai tamu dari Tentara Pembebasan Rakyat Republik Rakyat Tiongkok. Pada kunjungan itu Prabowo mendapat kesempatan memberikan ceramah di Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok. Mungkin Prabowo satu satunya orang Indonesia dan juga Pimpinan Partai yang diberi kesempatan berbicara dihadapan calon pemimpin militer China masa depan. Teringat nasip Bumi Resource milik Bakrie ( ARB)  yang berhutang kepada CIC (China Investment Corporation) sebesar sebesar USD1,3 miliar yang harus lunas tahun 2015. Hashim bergabung dengan Nat Rothschild. Kemudian Hashim diundang ke Washington untuk berbicara dihadapan Forum USINDO.  Masing masing baik Amerika maupun China punya kartu untuk memastikan kepentingan geostrategis mereka terjaga. Prabowo Subianto dan Hashim akan selalu bermain didua kaki untuk mengamankan kekuasaannya.

Sejak Jokowi menolak koalisi transaksional, dan menolak Beijing connection dan Washington Connection maka sebetulnya kemenangan adalah miracle.Artinya harus ada hal yang sangat luar biasa dan diluar perhitungan sehingga orang berkiblat semua ke Jokowi-Jk. Apa itu? kita tidak tahu. Menurut teman saya sebagai priset dibidang investment and strategic mengatakan bahwa kekuatan Jokowi ada pada idealisme Soekarno. Seandainya dia tidak terpilih sebagai Presiden maka sesungguhnya dia menang. Karena dia mampu bertahan dengan keyakinannya untuk indonesia yang mandiri dan bermartabat.Tidak banyak elite politik yang bersikap seperti dia. Mungkin hanya dia. Ya, yang kalah adalah rakyat Indonesia, khususnya umat islam karena tidak akan bisa lepas dari pengaruh kekuatan asing. Selagi asing mengendalikan kekuasaan di Indonesia maka selama itupula  gerakan islam akan dicurigai. Sejarah mencatat pada kenyataannya setiap jenderal  ( TNI ) yang berkuasa maka ia hanyalah alat dari kekuatan asing dalam bentuk neocolonialism 

Sunday, June 8, 2014

Hatta dan Mafia Minyak...?

Pada tahun 1979 dua konglomerat Amerika-Inggris Rockefeller dan Rothschild  ( RR) sebagai pemilik dari Exxon Mobil, Texaco, BP Amoco dan Royal Dutch/Shell mengajukan proposal terbentuknya  GCC (Gulf Cooperation Council). Tujuan dibentuknya GCC adalah memastikan pemerintah Amerika dan Inggeris harus mempunyai kebijakan luar negeri yang menjamin kasus nasionalisasi bisnis minyak seperti Iran paska jatuhnya Shah Reza Pahlevi tidak terjadi lagi. Sejak itu Arab Saudi yang dikuasai dinasti Ibnu Saud dijadikan sebagai basis dan markas operasi politik-ekonomi-intelijen-militer dari kekuatan-kekuatan korporasi tersebut. Apa yang dilakukan oleh Rockefeller dan Rothschild terhadap Negara Teluk juga dilakukan kepada Indonesia. Artinya paska 1979 kebijakan Indonesia pada masa Orde Baru terhadap produksi dan konsumsi minyak berada dibawah platform yang sama dengan Negara GCC. Ciri utama dari platform ini adalah Negara dibawah kendali para broker yang merupakan  agent dari RR. Mereka para agent ini adalah kroni atau keluarga penguasa yang bertugas mensuplai komisi haram dari hasil business denganRR kepada penguasa ( Presiden).Namun mekanisme bisnis para kroni dan keluarga ini didukung oleh hokum dan peraturan yang dibuat oleh Negara dengan kesan yang sangat adil demi kepentingan bangsa dan Negara. Tentu tiap rezim pendekatan RR berbeda tergantung situasi dan kondisi. Di Era Soeharto, Negara berkuasa penuh mengontrol  SDA termasuk Migas melalui Pertamina namun operasional ditangan Asing lewat TAC ( technical Assistance Contract ) dan untuk import minyak ditunjuk Petral. Di era Reformasi, melalui reformasi hokum dan UU, Negara memberikan penguasaan langsung kepada RR untuk mengontrol bisnis minyak.

Khusus mengenai import minyak sampai kini Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan import seperti era Soeharto dimana pemeritah membelinya melalui Pertamina atau lebih tepatnya Pertamina Energy Trading Ltd (Petral ) yang berbasis di Singapor.Petral membeli minyak dipasar melalui lelang terbuka sehingga terkesan transfarance sesuai dengan konsep reformasi. Namun substansi tetap sama dimana pemenang lelangnya selalu itu itu saja. Siapa itu ? Global Energy  Resource yang membawahi  Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Straits Oil dan Cosmic Petrolium yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini terdaftar di Virgin Island yang bebas pajak sehingga tidak diketahui pasti siapa pemegang sahamnya namun aktornya dikenal luas. Dia adalah Muh Riza Chalid. Menurut teman saya yang analis keuangan di lembaga keuangan di Singapore yang berafiliasi dengan perbankan milik Rothschild mengatakan bahwa Riza adalah pedagang minyak yang punya koneksi kuat dengan Cendana ketika Era Orde Baru.Pada Era reformasi , Riza dekat dengan Presiden Habibie dan ketika Gus Dur berkuasa, Riza memberikan rekomendasi agar SBY ditempatkan sebagai Menteri Pertambangan. Belakangan Kedekatan dengan SBY  semakin hebat ketika Riza dan ARB mendukung SBY sebagai Presiden berpasangan dengan JK. Era Presiden Megawati , Riza sangat dekat dengan Taufik Kemas. Ketika SBY berkuasa,Riza semakin leluasa menjalankan bisnisnya khususnya sebagai broker minyak dan ketika itulah Hatta Rajasa yang berlatar belakang pengusaha minyak diminta SBY sebagai connection dengan Riza. Keliatannya SBY tidak seratus persen percaya dengan Riza karena itu Hatta perlu mengawasi. Dia tahu percis bahwa RIza culas terhadap pembagian komisi kepada presiden sebelumnya. Ya Hatta sangat dekat dan  sangat dipercaya oleh SBY karena perannya bukan hanya sebagai menteri tapi lebih daripada itu adalah untuk kepentingan pribadi SBY. Jadi engga aneh bila akhirnya mereka besanan.

Saya mendapatkan pencerahan dari teman dibalik unggulnya Riza dalam setiap lelang minyak di Petral. Proses tender minyak itu dilakukan dengan standard international trade dan pemerintah Singapore punya system pengawasan ketat sebagai trade center berkelas dunia. Justru keberadaan mafia business minyak yang sudah menggurita diseluruh dunia, telah membuat setiap Negara tidak berdaya bermain main dengan system tender. Dalam system tender ini dipastikan siapapun yang tidak qualified sebagai supplier akan tergusur dengan sendirinya. Siapakah yang qualified itu ? ya mereka yang tergabung dalam sindikat perdagangan minyak kelas dunia. Makanya jangan kaget bila pemenangnya itu itu saja. Ini tidak ubahnya dengan pasar uang dalam arena 144 A SEC act dimana hanya pemain yang dianggap sebagai QIP ( Qualified institutional Purchaser ) yang bisa ikut lelang bond berkatagori AAA atau No risk. Minyak dan uang bagaikan sejalin sedarah. Hanya mereka yang benar benar qualified atau mereka yang menguasai stock dan bunker yang bisa masuk dalam proses tender. Bunker dalam sindikat perdagangan minyak tidak selalu berada di refinery tapi bisa juga bunker berjalan yang siap berlabuh dimanapun apabila harga disepakati dan uang tersedia untuk membayar tunai. Dalam  business perdagangan minyak tidak dikenal dengan istilah structure financing. Semua harus bicara cash.  Ini transaksi tidak berkisar jutaan dollar tapi sudah mencapai ratusan juta dollar. Pertahun Indonesia membeli minyak senilai sedikitnya USD 25 milliar. Jadi ini business billion dollar yang CASH.

Nah sudah dapat ditebak bahwa pedagang minyak adalah mereka yang juga menguasai peredaran uang didunia. Mereka umumnya punya access ke system keuangan global yang dengan cepat bergerak untuk menguasai stock refinery. Melalui sindikat perbankan international mereka juga sudah menguasai crude oil sebelum diangkat dari perut bumi. Karena maklum hampir semua perusahaan drilling oil bergantung dengan pinjaman lembaga keuangan. Sebagai salah satu syarat pinjaman adalah adanya ketentuan akan offtaker market. Para offtaker ini umumnya punya hubungan khusus dengan lembaga keuangan karena mereka juga bertindak sebagai pensuplai likuiditas perbankan.Apalagi stock dalam perdagangan minyak sudah masuk dalam bursa derivative,yang sehingga supply sampai dengan tiga bulan kedepan sudah habis dikuasai oleh pedagang dibursa. Karena sudah menggurita diseluruh dunia maka tidak mudah bagi setiap Negara untuk mengontrol demand and supply pada harga yang rasional. Suka tidak suka, harga pada akhirnya ditentukan oleh segelintir trader yang menguasai stock. Pada situasi ini segala hal mereka lakukan untuk mempermainkan harga. Untuk memastikan delivery pihak broker harus bisa menunjukan proof of product dalam bentuk certificate product dari bunker atau refinery. Ini tidak mudah karena untuk menguasai stock , broker harus punya uang tunai sebagai jaminan. Tidak banyak broker punya kapasitas yang bisa memenuhi syarat untuk qualfied sebagai pemenang lelang Hal inilah yang kadang orang awam tidak paham. Mengapa orang yang didukung Lembaga Keuangan lebih berkuasa dibandingkan negara.

Itulah sebabnya mengapa Riza melalui Global Energy  Resource selalu unggul dalam lelang pengadaan minyak yang dilakukan oleh Petral karena dia di back up oleh penguasa peredaran uang yang juga penguasa bisnis minyak.Siapakah itu? Dialah Rockefeller dan Rothschild (RR). Peran rezim hanya satu yaitu mereka  hanya boleh menjalankan kebijakan bidang MIGAS sesuai dengan konsep dari RR. Bagi RR tidak penting siapa yang akan jadi presiden. Yang penting adalah siapa yang bisa menjalankan platform global mereka menguasai bisnis MIGAS. Menurut teman saya karena SBY tidak bisa lagi mencalonkan sebagai presiden , keliatannya Hatta mendapat tugas dari SBY untuk memastikan siapapun sebagai pemenang harus menjalankan platform itu.Tentu yang diharapkan pertama kali untuk terjalin koalisi adalah  Jokowi yang didukung oleh PDIP karena elektabilitasnya tinggi dibandingkan dengan calon lain namun Jokowi menolak platform yang diajukan oleh Hatta. Kemudian arah koalisi ditujukan kepada Prabowo yang langsung disambut baik karena memang  hubungan Hashim dengan Rothschild sudah terjalin lebih dahulu sehingga bisa menerima platform  Hatta yang notabene adalah proposal kelangsungan bisnis dengan RR. Agar tidak ada lagi pemain minyak di Indonesia selain group RR maka ada kemungkinan platform ekonomi Prabowo –Hatta akan sama dengan Soeharto dimana Negara berkuasa langsung lewat BUMN ( PERTAMINA) namun operasional ditangan mitra strategis ( RR)…

Thursday, June 5, 2014

Hutang Prabowo...?

Banyak  pihak yang marah kepada saya karena ada dalam tulisan saya menyebut Prabowo punya hutang Rp.14,31 T.Menurut mereka hutang itu sudah lunas.Dasarnya adalah berita dari Republika. Menurut saya itu karena mereka orang awam yang tidak bisa membaca berita dengan benar. Dalam berita tersebut disebutkan sebagai berikut “Namun pada bulan November 2011, semua masalah pembayaran utang sudah diselesaikan di Pengadilan Niaga dengan restrukturisasi utang.”  Dalam berita itu ada istilah Restrukturisasi utang. Apa yang dimaksud dengan restruktur utang?  Itu artinya hutang belum dilunasi tapi  diberi keringanan oleh pengadilan agar Prabowo bisa membayarnya. Keringanan ini bisa dari segi waktu pembayaran bisa juga keringanan bunga atau yang biasa disebut dengan skema moratoriun. Seorang teman periset disuatu lembaga keuangan mengatakan kepada saya bahwa yang jadi masalah adalah bagaimana seorang dengan hutang begitu besarnya menyatakan sanggup menjadi Capres. Niatnya perlu dipertanyakan. Dan hebatnya lagi dia punya jargon akan menempatkan kehormatan bangsa dimata international. Bagaimana bisa terhormat kalau hidup sendiri saja terjerat hutang. Bagaimana bisa Independen kalau hidup terjebak RIBA. Jatuhnya kehormatan bangsa ini dengan kalahnya dalam setiap  perundingan international karena negara ini terjerak hutang yang tak mungkin bisa dibayar. Setiap tahun utang terus bertambah dan bertambah. Program ekonomi yang dibuat Garindra tidak sama sekali realistis.Itu seperti dibuat oleh orang yang tak mengerti ekonomi makro. Apalagi semangat revolusioner untuk mengatasi masalah terhapuskan ketika menggandeng Hatta Rajasa sebagai Cawapres. Selanjutnya program Garindra dan koalisi seiring sejalan dengan program Partai Demokrat. Artinya tidak ada yang baru seperti awal  awal Prabowo mencalonkan diri sebagai Presiden. Demikian kata teman saya.

Untuk lebih jelasnya baiklah saya uraikan bagaimana sampai Prabowo terjerat hutang. Pemilik awal PT Kiani Kertas yaitu Bob Hasan menyerahkan perusahaan kertas itu kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional ), terkait penyelesaian utang Bank Umum Nasional (BUN) perusahaan milik Bob senilai Rp8,9 triliun. Tahun 2002, BPPN memasukkan perusahaan bubur kertas/pulp itu dalam program penjualan. Berdasarkan lelang yang dilakukan oleh BPPN, Prabowo melalui PT Vayola, dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menguasai  saham Kiani senilai Rp7,1 triliun dengan harga Rp.1,8 Triliun. Akuisisi ini tidak dibiayai pakai uang sendiri tapi melalui hutang atau istilah dalam bisnis disebut dengan LBO (leverage buy out).  Bank Mandiri memberikan pinjaman kepada Prabowo sebesar Rp.1,8 Triliun. Bagaimana sampai Prabowo bisa dipercaya berhutang untuk mengambil alih Kiani tersebut? Prabowo memberikan jaminan SBLC dari BNP Paribas dalam bentuk credit enhancement  kepada Bank mandiri. Tapi SBLC itu bukanlah real collateral namun good collateral.Artinya bisa saja default. Namun andaikan terjadi default maka Prabowo masih punya kontrak  ( exit strategy ) sebagai parasut bila dia harus terjun bebas karena default. Exit ini adalah  Sales purchase agreement dengan Marubeni ( jepang) sebagai end buyer dari Kiani yang kapanpun bisa dia lakukan. Hasil penjualan kepada end buyer ini nilainya dua kali lipat dari hutang pengambil alihan KIANI. Artinya memang trasaksi LBO yang dilakukan oleh Prabowo sangat aman dan bahkan transaksi yang sangat mudah untuk mendapatkan laba paling sedkit 4 triliun dalam enam bulan.  Itulah sebabnya Bank Mandiri bersedia memberikan pinjaman kepada Prabowo.

Saya yakin Prabowo tidak punya keahlian dan wawasan mengenai bisnis terutama LBO. Karena transaksi ini sangat sophisticated sehinga bisa "menjebak" banker kawakan seperti Neloe ( Bank Mandiri ) untuk terlibat dalam pembiayaan. Ini semua yang merekayasa adalah Hashim , adiknya. Hashim sebagai dalang dan Prabowo sebagai wayang.Namun apa yang terjadi setelah akuisisi dilaksanakan? Prabowo bukannya melaksanakan exit strategy tapi malah dia mempreteli Unit busines Kiani dan menjualnya secara retail  kepada investor. Dengan demikian terjadi arus kas masuk kedalam kantongnya. Yang tak bisa dijual retail ,ya dia kelola sendiri namun dia tidak punya modal makanya usahanya stuck. Lah kemana uang penjualan hasil mempreteli asset Kiani tersebut? Ini yang jadi tanda tanya besar dari para kreditur. Ada yang bilang uang itu dipakai Hashim dalam transaksi derivative di pasar uang dan kalah, ludes semua. Makanya jangan kaget ketika hutang jatuh tempo, SBLC tidak bisa dicairkan (default). Exit strategy sudah useless akibat unit business Kiani dipreteli. Tidak ada pilihan walau dengan dongkol, Bank Mandiri memberi kesempatan kepada Vayola untuk mencicil. Namun belakangan, PT Kiani Kertas mengalami kesulitan modal kerja dan Bank Mandiri mendesak PT Vayola menggandeng investor baru untuk merestrukturisasi utang perusahaan tersebut. Namun utang tidak juga terbayar bahkan bertambah menjadi Rp2,2 triliun karena bunga berbunga. Terjadi potensial loss terhadap bank mandiri. Hutang Prabowo ( Vayola) dinyatakan NPL oleh BI. Karena itu Dirut Bank Mandiri  ( Neloe) dijadikan tersangka korupsi oleh Kejaksaan dan akhirnya Neloe dipenjara karena itu. Sejak itu kasus Hutang Kiani terus berputar kencang. Tahun 2005 Prabowo membayar hutang LBO ke Bank Mandiri sebesar Rp 2,1 triliun . Dengan demikian masalah hutang dengan negara ( Bank mandiri ) selesai. Kasus jeratan Korupsi dari Kejaksaan dapat dibatalkan. 

Tapi karena Neraca Kiani sudah bolong akibat dipreteli dan uang hasil preteli itu raib "entah kemana"  maka Kiani dalam kondisi Insolvent atau hutang melebihi asset yang ada. Keadaan tidak pernah ada solusi untuk meyakinkan pihak kreditur bahwa Prabowo punya kemampuan untuk membayar hingga terjadi perseteruan. Episod pertikaian dengan kreditur memasuki babak baru lagi. Kasus dimulai dengan ketidak sanggupan Prabowo dan PT Kiani Kertas membayar utangnya kepada PT Multi Alphabet Dinamika. Penundaan pembayaran utang kemudian disetujui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan diumumkan di harian KOMPAS dan Kaltim Pos pada tanggal 20 Juni 2011. Masalah besar terjadi, pengumuman itu berakibat pada munculnya 191 pihak kreditur yang mengklaim PT Kiani Kertas gagal bayar atas utang-utangnya. Empat dari 191 kreditur tersebut ternyata adalah perusahaan-perusahaan asing. Mereka adalah perusahaan raksasa internasional J.P. Morgan, Boschendal Investments Limited, Langass Offshore Inc, dan Credit Suisse. Keempat perusahaan asing tersebut bersama 3 perusahaan lokal memberikan utang senilai lebih dari Rp 7,9 triliun. Ketiga perusahaan asing tersebut termasuk sebagai kreditur separatis dengan tagihan separatis. Utang tersebut akan terus menjerat PT Kiani Kertas sampai tahun 2025. Bahkan sisa utang senilai USD 139 juta akan diselesaikan dengan pinjaman baru mulai tahun 2026 sampai saat yang belum ditentukan. Dengan demikian, belum diketahui pasti kapan jerat utang ini akan selesai, mengingat kondisi keuangan PT Kiani Kertas yang belum membaik sampai saat ini, terbukti dengan belum digajinya karyawan selama 5 bulan di tahun 2014 dengan alasan kondisi keuangan yang belum memungkinkan. 

Semoga kelak bila Prabowo jadi presiden hutang ini dapat diselesaikan dan Karyawan tetap digaji untuk melanjutkan karir mereka serta Kiani Nusantara tetap menjadi asset nasional. Demikian harapan saya namun teman saya mengatakan capres nya Prabowo adalah solusi hebat dari Hashim untuk menyelesaikan hutang prabowo dan juga dirinya. Dari mana uang untuk menyelesaikan itu? Silahkan nilai sendiri...

Monday, June 2, 2014

Perjuangan Islam kalah...?

Ketika sholat jumat kemarin saya sempat bengong karena khatip berdakwah mengajak orang beriman untuk meningkatkan taqwa nya dan karena itu jangan memilih pemimpin yang bukan beragama islam dan jangan pilih yang munafik. Harus memilih pemimpin dimana lebih banyak ulama dan partai islam yang mendukungnya. Harus memilih pemimpin yang jelas keturunannya dan bisa diharapkan membela syiar Islam. Sebatas ini saya sudah menduga arah ceramah akan masuk ke substansi pesanan dari capres salah satu kubu. Benarlah , Khatip itu menyebut nama Prabowo sebagai orang yang berniat menegakkan syariah islam secara murni dan memastikan tidak ada lagi syiah , Ahmadiah di Indonesia. Sementara Jokowi adalah antek asing dan tidak jelas agamanya, karena orang tuanya juga tidak jelas. Ini jelas jelas FITNAH! Saya sempat merinding mendengar ceramah ini. Sebegitu hebatnya operasi intelligent untuk merubah persepsi orang tentang Jokowi. Ada teori dalam ilmu intelligent bahwa bagaimana mendesign orang mau melakukan apa yang disuruh tapi dia tidak menyadari dia sedang disuruh orang lain tapi dia lakukan itu karena keyakinannya sendiri. Artinya taktik intellgent harus mampu melakukan aksi merubah sikap orang tanpa orang itu sadar dia sedang dimanfaatkan. Mengapa di bilang canggih? Karena ini melibatkan design menyeluruh tentang behaviour engineering yang berhubungan dengan emotional, perceptual , habitual, Culture. Pihak intelligent tahu pasti bahwa umat islam itu sangat mudah dipancing emosinya dan dibelokkan barisannya asalkan tau caranya. Issue aqidah dan perbedaan mahzab adalah cara efektif. Setiap militer dan dunia intelligent sangat ahli soal ini.

Menurut saya apa yang dilakukan terhadap jokowi dengan fitnah dia bergama non-islam dan dia munafik , dapat dikatakan bahwa operasi intelligent merubah persepsi orang terhadap Jokowi dianggap berhasil. Ini sangat  efektif memenangkan Prabowo – Hatta sebagai Capres. Hal seperti ini bukan hal baru untuk memancing emosi umat islam untuk bergeser arah barisannya dan berubah sikap. Dulu ketika di BPUPKI ( Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) terjadi silang sengketa antar pendiri negara yang sebagian besar ingin tegaknya syariah islam. Namun kelompok nasionalis meyakinkan bahwa tampilnya negara islam akan memperumit berdirinya negara kesatuan , bukan karena faktor dalam negeri tapi karena international yang tidak meninginkan berdirinya negara Islam. Tapi dengan pancasila memungkinkan peluang tegaknya syariah islam  dimasa depan akan terjelma asalkan umat islam bisa memenangkan Pemilu dan menguasai Parlement.  Karena itulah Pancasila disyahkan menjadi falsafah negara dan sepakat bahwa UU45 akan dikoreksi dikemudian hari. Nyatanya ketika Partai Islam memenangkan Pemilu tahun 1955, konstituante yang berniat menggolkan syariat Islam sebagai pengganti UUD 45, dibatalkan oleh Soekarno melalui dekrit President tahun 1959  dan kembali kepada UUD 45. Umat islam tertipu dengan janji kaum nasionalis ketika bersepakat dalam BPUPKI. Sejak itu umat islam, khususnya tokohnya di curigai dan sebagian di tangkap,dipenjara tanpa peradilan yang adil. Mereka semua yang dulu berkompromi dan mendukung republik ini berdiri menjadi pesakitan.

Perseteruan antara Umat islam dan Soekarno dengan platform NASAKOM dimanfaatkan oleh elite ABRI untuk merebut kekuasaan. Operasi intelligent digelar.  Saya teringat kisah jatuhnya Soekarno tahun 1965 dimana black campaign menyebutkan bahwa Komunis anti Tuhan. Kalau komunis menang maka umat islam akan dibunuh semua. Soekarno dijatuhkan karena gerakan kolosal umat islam yang berniat membela Islam. Karena itu konon katanya lebih dari 500.000 kader PKI dibunuh secara sadis oleh massa. Mereka yang mati itu bukan orang kafir atau yahudi, bukan.Mereka adalah rakyat dari kaum miskin yang percaya PKI berniat membela mereka. Namun karena fitnah,mereka dibunuh begitu saja, tentu dengan alasan agama. Setelah itu ,Soeharto tampil sebagai penguasa , yang menyebut dirinya rezim Orde Baru. Naiknya Soeharto adalah awal bangkitnya perjuangan islam.Tokoh Islam yakin bahwa Soeharto akan melaksanakan platform  Islam. Dari tahun ketahun Soeharto selalu menebar senyum dan janji akan membela Islam tapi tak kunjung datang. Bahkan Soeharto dengan vulgar mengundang Asing untuk membangun Indonesia dengan mengorbankan SDA. Setelah 10 tahun Soeharto berkuasa, dia semakin kuat dan saat itulah dia menyatakan hanya ada satu asas yaitu Pancasila.Tidak ada lagi islam sebagai asas. Yang menentang terang terangan dikenakan pasal subversif yaitu penjara seumur hidup. Yang menentang diam diam,dicekal tidak boleh keluar negeri dan hak politiknya diamputasi. Sejak itu umat islam dicurgai dan yang melewan dengan senjata , ditembaki oleh Kopassus. Sekali lagi umat islam tertipu.Soeharto menunjukan siapa dia sebenarnya. Dia adalah musuh umat islam.

Ketika reformasi, moral persatuan islam sedang tingginya sehingga terbentuklah poros tengah di parlemen dan mengalahkan Megawati dengan menempatkan Gus DUR sebagai Presiden. Padahal ketika itu PDIP yang mengusung Megawati sebagai Capres adalah partai pemenang pemilu. Persatuan Islam ini hanya seumur jagung dan hancur karena konplik internal dikalangan elite partai islam. GusDur dijatuhkan karena skandal Bulog, dan Megawati naik sebagai Presiden. Pemilu 2004 SBY unggul sebagai capres karena operasi intelligent yang menyebutkan bahwa ulama korupsi, pemimpin islam tidak amanah, PDIP menjual Negara dan asset Negara kepada asing. Umat islam marah kepada pemimpinnya,kaum marhaen marah kepada PDIP yang meng claim partai wong cilik. Hasilnya SBY menjadi President sampai dua periode dengan dukungan semua partai Islam. Apa asilnya ? Ketika SBY berkuasa, ekonomi membaik namun penguasaan asing ( capitalism ) terhadap  ekonomi Indonesia semakin meluas. Abubakar Baasir  tetap dipenjara dan umat islam ditembak sebelum diadili karena teroris.  Kini,..semua elite dari Partai islam bergabung dengan Garindra untuk mendukung Prabowo jadi Presiden dengan harapan Prabowo lebih banyak manfaatnya bagi perjuangan Islam dan karena itu kampanye hitam melalui operasi intelligent digelar dengan issue jokowi bukan islam, jokowi didikte asing, dan syiah. Semua keburukan tentang jokowi dihembuskan oleh Patron disemua level termasuk  ulama dan Dai, itu semua fitnah. Walau semua tahu fitnah itu dosa besar.Tapi mereka selalu punya dalil bahwa itu tidak dosa. Kelak bila ini tertipu lagi maka yang korban adalah kaum duafa.Sementara elite islam tetap hidup senang.

Seharusnya partai  Islam bersatu untuk mencalonkan sendiri capresnya karena memang melebihi dari ambang batas. Tapi sudahlah, mereka selalu tidak bisa menggunakan momentum disaat mereka harus ambil posisi dalam kepemimpinan nasional, sama seperti era pra kemerdekaa, jatuhnya Soekarno dan terakhir jatuhnya Soeharto. Nah, kalaupun ingin mendukung salah satu capres tidak perlu ikut terlibat dalam permainan kotor. Biarkan saja proses Pileg ini berjalan dengan fair. Arahkan umat kepada visi dan misi masing masing capres. Kalau Prabowo terpilih platform politik tidak akan berbeda dengan Partai Demokrat ( SBY). Kalau Jokowi terpilih maka platform sosialis yang dijalankan seperti Bolivia. Biarkan umat memilh calon yang terbaik menurut mereka berdasarkan informasi yang benar tentang capres. Walau itu tidak sempurna karena yang mereka pilih bukan koalisi Partai islam yang membawa aqidah islam. Tapi koalisi  dari elite partai islam yang inginkan kekuasaan dan harta. Siapapun yang terpilih sebagai presiden , yang pasti kalah adalah UMAT ISLAM!(Pejuang syariah Islam)  dan yang pasti menang adalah Corporate. Semoga kita bijak membaca sejarah bahwa kita umat islam selalu kalah karena elitenya lemah bersikap dan ragu bertindak, karena, entahlah…wallahualam.

Bukan sistem yang salah tapi moral.

  Kita pertama kali mengadakan Pemilu tahun 1955. Kalaulah pemilu itu ongkosnya mahal. Mana pula kita negara baru berdiri bisa mengadakan pe...