Thursday, March 24, 2011

Harga Minyak ?

Kalau harga minyak naik siapakah yang untung ? Negara ? tidak. ! yang pasti untung adalah corporasi yang bergerakan dibidang exploitasi minyak. Nah dibalik corporasi kelas dunia ini ada private fund yang menjadi pemegang saham dan sekaligus pengendali harga saham dibursa dan juga harga minya dibursa. Demikian kata seorang fund manager kepada saya ketika dinner kemarin. Ditengah kapitalis yang melilit dunia sekarang adalah tolol bila masih ada pemerintah berpikir menjadi undertaker harga minyak sesuai dengan daya beli masyarakat. Ini zaman dimana negara mengurus semua sudah lewat. Ini zaman dimana pemilik dan pengedali private fund sebagai penguasa dunia. Mereka mengatur kemana arah bandul kebijakan politik dunia dan sekaligus creator dibalik berbagai crisis didunia untuk memaksa negara negara didunia mendukung exit strategy mereka menguasai dunia.

Kenaikan harga minyak dunia yang merupakan hasil koreksi kurs mata uang dollar, akan terus berlanjut seiring semakin limbungnya ekonomi AS. Seiring semakin menciutnya produksi nasional AS. Apakah ini juga skenario global dari pemain private fund. Tanya saya. Biang persoalan adalah krisis di AS berujung kepada kebijakan Quantitative Easing ( QE) yang memungkinkan AS mencetak uang lewat sistem. Ini berakibat kepada inflasi gigatic terhadap Kurs mata uang AS. Walau secara makro AS bisa sedikit menahan kenaikan harga kebutuhan masyarakatnya , itupun berhasil sebagian besar karena indusri china masih bisa memasok dengan harga murah.Tapi minyak yang dikelola oleh TNC kapitalis dengan resouce fund dari sistem kapitalis tidak bisa didikte dengan kebijakan apapun untuk ditekan harganya.

Harap dicatat seluruh resource minyak di Timur Tengah, termasuk di Indonesia sebagian besar di kontrol 7 big player ”private Fund ”melalui TNC mereka dibidang perminyakan. Belum lagi bila AS berhasil mencengkramkan tangannya di Afganistan maka resource minyak raksasa di Asia Tengah dapat dialirkan menggunakan pipa untuk menuju laut lepas lewat pelabuhan di Pakistan. Krisis pangan sengaja di create oleh sebagian besar group TNC dibidang pangan dibawah pengendali Private Fund untuk semakin menyulitkan dunia dalam upaya peningkatan produksi agro for fuel energy ( bio fuel ). Krisis radiasi nuklir akibat gempa dan tsunami dijadikan propaganda luas untuk menghentikan upaya perluasan penggunaan energy nuklir sebagai sumber energi alternative. Singkatnya ada agenda yang terencana dan sistematis untuk membuat seluruh dunia tergantung dengan energi fosil ini. Para pemain private fund sadar bahwa energi fosil tak akan bertahan lama tapi ini bukan soal masa depan , ini soal cara efektif mengontrol dunia dalam satu agenda new world order era

Ungkapan teman ini mengingatkan saya di tahun 2007 bulan Agustus ketika dentang kematian Lehman brother bergaung kencang di Wallstreet dengan delisting nya Lehman di board market, seorang Fund Manager di New York mengirim email kesaya berisi pesan. ”US have largest oil deposit Gull Island in Prudhoe Bay and ANWR (Arctic National Wildlife Refuge) in Alaska, the Bakken Formation in the Dakotas and the Rocky Mountain shale oil. Below the Rocky Mountains are two trillion barrels of oil. Can you imaging ,what happen our future. Everything are ready to exploration but now , wait ! Data kepemilikan dibalik penguasaan resource minyak ini ada dibawah 7 pemain dana private kelas dunia,yang juga sebagai pengendali the FED.

Saya sempat terkejut dengan email Fund Manager itu. Apalagi dilampirkan peta wilayah minyak dan summary second opinion dari Consultant Ahli perminyakan kelas dunia. Saya rasa informasi ini adalah top confidential namun juga tak sulit untuk dianalisa oleh orang awam pada saat itu tentang ada apa dibalik ganjang ganjing pasar uang dunia. Setelah itu proses penyehatan Keuangan Global dari 2007 terus berlanjut mengarah kepada semakin melemahnya mata uang dollar termasuk Euro. Seharusnya team ekonomi Indonesia menyadari ini semua sedari awal ketika krisis terjadi, agar dapat membuat perencanaan pembangunan yang menghindarkan Indonesia terjebak dalam agenda besar para pemain private fund ini. Sudah seharusnya angka angka APBN disusun dengan memperhatikan geopolitik dan geostrategis agar Indonesia tidak masuk dalam cengkraman neocolonialism.

Tapi apa hendak dikata, justru pemerintah berencana untuk menghapus subsidi BBM melalui PP. Team Dewan Energi Nasional sedang bekerja giat untuk menyusun PP itu. Walau dilatar belakangi dengan konsep hebat tentang program renewal energy namun tetap saja ini pengakuan akan hak private fund group untuk menimba laba tak terbilang melalui Natural Resource Oil , dan akhirnya menguasai dunia sesuai agenda besar mereka, dimana semua penduduk planet bumi ini harus menghamba dan tergantung pada kekuatan the Private Fund group akan pemenuhan energi untuk berproduksi, juga berkonsumsi. Akhirnya kita ingin bertanya" siapakah sebetulnya tuan dari pemerintah sekarang ini ? rakyat atau private fund group ? Biarlah waktu nanti akan menjawabnya...Kita hanya bisa berdoa kepada Allah untuk masa depan yang lebih baik ,karena hanya itu yang dapat kita lakukan ditengah ketidak berdayaan kita melawan sistem culas ini.

No comments:

Cara China mengelola BUMN.

  Tahun 80an China melakukan reformasi ekonomi. Tantangan yang dihadapi China adalah terbatasnya sumber daya manusia yang terpelajar. Anggar...