Arus dana asing masuk ke
Mari kita lihat alur dana orang kaya mengalir. Dana didapat bisa berasal dari mana saja. Bisa karena laba usaha halal maupun haram, komisi, korupsi, gaji , bonus atau apalah. Dana ini diserap oleh tiga lembaga. lembaga Perbankan, Asuransi ( termasuk dana pensiun) , Securities company. Semua dana tentu mengalir ke bank , baik dalam bentuk tabungan maupun giro. Perusahaan asuransi menyerap dana lewat premi dan produk link ( Investasi). Perusahaan sekuritas menyerap dana public lewat produk reksadana, manage account. System ini hanya menjamin dana mengalir akhir kepada SBI ( Sertifikat Bank
Perusahaan asauransi tidak dibenarkan melempar dana yang di pool nya masuk ke sector riel. Pengelola reksadana tidak juga dibenarkan melempar dana yang dip poling nya masuk ke sector riel. Mereka hanya dibolehkan masuk ke bursa dan produk investasi yng berkatagori fixed income. Ini undang undang yang diamanahkan oleh Wakil kita di DPR. Tugas distribusi modal ada ditangan bank. Tapi bank pun tidak mudah mengalirkannya., Karena ada sederet rambu rambu yang harus ditaatin bank. Ini standarad yang ditetapkan oleh BI sebagai pengawas dan juga sebagai bagian dari kepatuhan BI terhadap Bank International for Settlement. Semakin besar dana diserap semakin besar bank harus menyediakan reserve requiremen ( Cadangan giro di BI ). Semakin besar dana diserap semakin besar modal yang harus disediakan pemegang saham bank agar CAR diatas ketentuan BI.
Dengan rambu rambu itu , tentu tidak mudah bagi Bank untuk melempar dana yang di pooling itu kedalam sector riel. Apalagi kedalam dunia usaha kecil. Bank bersikap play safe. Dana masyarakat bukanlah dana gratis. Ini adalah dana berongkos mahal yang harus dibayar oleh Bank. Untuk menjaga agar bank tidak bleeding maka Bank
System ini tidak lebih sama dengan system di Amerika serikat sebelum krisis global. Likuiditas pasar uang adalah harga mati yang harus dibela. Tapi apa hasilnya, dana bertumpuk di sector moneter, mendorong meningkatkan indek bursa dan menggairahkan pasar uang. Tapi pertumbuhan yang tinggi itu mengakibatkan bubble asset dan meluasnya produk investasi yang beresiko tinggi. Sistem ini telah membuat AS tak henti dilanda krisis dan akhirnya jatuh dalam kubangan resesi terdalam sepanjang sejarah.
Kita berharap agar pemerintah belajar dari kesalahan AS dan jangan terbuai dengan arus dana asing masuk dan besarnya deposan bank, tingginya indek saham. Janga terbuai tingginya indek pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh konsumi orang kaya. Pemerintah harus cerdas lewat kebijakan sector riel yang memaksa dana berlebih disektor keuangan mengalir kesektor riel. Apapun harus diupayakan seperti membentuk Pusat pengembangan potensi wilayah. Pusat pengembangan dunia usaha dengan memperbesar anggaran infrastructure , Revitalisasi industri hulu , Revitalisasi Venture capital dan jaring pengaman social bagi UKM lewat kebijakan pro rakyat untuk menjadikan UKM mempunyai akses kepada sumber pendanaan, pasar dan tekhnologi. Ini kerja besar dan tentu tidak mudah. Tapi harus …demi sebuah pertumbuhan yang melahirkan pemerataan...
No comments:
Post a Comment