Thursday, December 27, 2018

Hakikat Sumber daya ekonomi.




Agustus lalu, Apple menjadi perusahaan yang memiliki nilai pasar tertinggi di dunia. Pada penutupan Kamis (2/8), harga saham Apple naik menyentuh level US$207,05 per lembar saham, menjadikan kapitalisasi pasarnya mencapai US$1 trilyun sama dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu. Perusahaan itu bahkan memiliki saldo kas yang melebihi cadangan devisa luar negeri Indonesia. Pada Juni lalu, saldo kas dan setara kas Apple adalah sebesar US$243,7 milyar dibandingkan dengan cadangan devisa Indonesia sebesar US$119,8 milyar. Apa yang menyebabkan Apple menjadi sebesar itu? Salah satunya adalah iPhone, produk yang memberikan dampak yang sangat besar pada komunikasi bergerak ini, menjadi penopang pendapatan untuk Apple. Sejak peluncurannya di 2007, iPhone telah terjual lebih dari 1,4 milyar unit. Untuk Q3 2018, Apple mencatatkan pendapatan sebesar US$53,3 milyar dan 56% darinya adalah berasal dari penjualan iPhone. China juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Apple, dengan menyumbang pendapatan ketiga setelah AS dan Eropa. Walau iPhone mendapat saingan dari produk lain, khususnya merek lokal, Apple masih bisa mengandalkan China dari produknya yang lain seperti iPad dan Mac.

Tapi tahukah anda, bahwa anda tidak akan menemukan pabrik Apple di AS. iPhone memang dirancang di Cupertino, California, namun smartphone itu diproduksi di Foxconn di Taiwan, Vietnam dan India namun yang terbesar di Shenzhen, China, memperkerjakan lebih 3 juta orang .. Pasar terbesar Apple ada di Amerika serikat. Ini salah contoh kasus mengapa Trumps menaikan tarif impor. Agar Apple memindahkan pabriknya ke Amerika Serikat. “ Harga Apple mungkin naik karena masifnya tarif yang kami kenakan ke China - tapi ada solusi mudah di mana bisa ZERO tax, dan bahkan ada insentif pajak. Buat produk di United States ketimbang China. Mulai bikin pabrik sekarang.” Kata Trumps lewat akun tweeter nya. Namun mungkinkah ? . Di China sendiri Apple keok dengan smartphone merek China seperti Huawei, Oppo dll. Bahkan di China kalau orang pakai smartphone Apple dianggap low class. 

Mengapa Apple tidak merelokasi pabriknya ke AS? persoalannya adalah tenaga kerja AS tidak akan mampu menyaingi pekerja dari China. Walu gaji pekerja China lebih rendah dari Amerika namun produktifitas mereka jauh lebih tinggi. Itu sebabnya walau tarif yang dikenakan Trump termasuk tinggi namun masih lebh efisien dibandingkan membuatnya di AS. Di perkirakan kalau buat di AS maka harga Apple akan naik dua kali lipat. Bagaimana mungkin bisa bersaing dengan produk China dan Korea ( samsung )?. Apalagi di AS tidak tersedia supply chain yang menjamin proses produk apple menjadi murah. Ini murni pertimbangan  bisnis. Engga ada urusannya dengan nasionalisme. 

Trump memang panik. Perusahaan AS yang membangun basis industri di China bukan hanya Apple tetapi termasuk General electric, Boeing dan masih banyak  lagi.  Apapun kebijakan Trump untuk menarik perusahaan AS pulang kampung tidak akan efektif. Semakin Trumps keras dengan kebijakan tarif sehingga berdampak kepada perang dagang namun itu paradox dengan sistem yang ada di AS sendiri. Ingat bahwa pencetus globalisasi dan pasar bebas adalah AS. Keberadaan perusahaan AS di CHina juga karena kebijakan globalisasi itu sendiri. Masalah ekonomi AS bukann karena kurangnya sumber daya tetapi persoalanya terletak pada mental dari orang AS sendiri. Itulah yang harus diubah.

Kemajuan China karena smart melihat peluang globalisasi itu. Pemerintah China tidak melulu menawarkan insentif kepada investor tetapi rakyatnya memang antusias menerima investor asing itu dan itu dibuktikan dengan etos kerja yang tinggi. Orang china sadar bahwa pada akhirnya bukan soal asing atau lokal tetapi terletak pada etos kerja mereka sendiri. Selagi mereka bisa bekerja dengan baik, mereka akan mendapatkan kemakmuran. Tidak penting  itu bendera asing atau lokal. Karena walau perusahaan negara sekalipun, kalau mereka tidak punya etos kerja maka mereka tidak akan mendapatkan kemakmuran. Mereka maklum bahwa perusahaan tidak membayar orang tetapi membayar kerjaan. 

Kalau trump terus menabuh genderang perang kepada CHina, maka yang pasti rugi adalah AS sendiri. Perusahaan mereka yang ada di China akan sulit masuk kepasar AS. Sementara produk lokal cina semakin hari semakin menguasai pasar domestik. Kalau sampai perusahaan AS bangkrut maka sumber pajak akan berkurang, bahkan hilang. Sumber daya domestik AS tidak akan mampu menahan tekanan belanja APBN dengan beban utang diatas 100 % dari GNP. Perundingan perang dagang terus belangsung sampai maret 2019. China dalam posisi kuat untuk menjadi pemenang dan Trumps akan terjungkal dari kursi presiden karena gagal.

*** 

Bulan maret 2018 Gary Cohn mengundurkan diri sebagai ketua dewan penasehat ekonomi nasional pemerintahan Donald Trump. Setelah itu saya menulis di blog tentang Trump telah melakukan kesalahan yang fatal dalam kebijakan ekonominya. Masa depan AS suram. Tulisan saya itu disikapi sinis oleh blogger yang menulis komen lewat email. Minggu berikutnya keputusan Cohn berdampak terhadap imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS, US Treasury. Nilai tukar dollar AS melemah 0,5 persen. Adapun indeks S&P 500 anjlok 1,1 persen. Imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh lebih dari 4 basis poin menjadi 2,84 persen. Siapa Gary Cohn ? dia adalah adalah jenis investment banker. Dia pernah menjabat selama 10 tahun sebagai CEO Golman Sachs. Ketika tahun 2008 terjadi krisis wallstreet, Golman Sachs termasuk perusahaan yang menjadi jaring pengaman bagi pemerintah AS.

Cohn adalah seorang kader partai Demokrat namun dia berbeda pemikiran dengan Partainya. Ketika masa kampanye Pilpres AS, dia bergabung sebagai Tim Sukses Trumps. Berharap bila Trumps terpilih sebagai presiden, AS bisa menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang ramah bagi dunia usaha. Ia membantu Trump menyusun kebijakan kebijakan ekonomi yang berorientasi kepada sektor real yang tangguh. Namun ternyata mimpinya kandas ketika Trump melakukan tindakan pragmatis mengatasi defisit perdagangan dengan menaikan tarif impor terhadap komoditas tertentu. Ini tentu memicu perang dagang secara luas. Terbukti sampai kini keadaan ekomomi AS semakin sulit, bahkan berdampak secara global.

Kini Trump berseteru dengan Gubernur Bank Central. Trump berniat memecat Jerome Powell. Alasannya karena The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point menjadi 2,25 persen-2,5 persen. Selain itu the Fed juga memberikan sinyal bahwa kenaikan untuk tahun depan hanya dua kali lagi, dari tiga kali menurut konsensus para pelaku pasar finansial global. Sementara Trump bersikeras agar the Fed tidak menaikkan suku bunga. Ini membuktikan kebijakan makro dan fiskal AS amburadul. Tidak mencerminkan bagaimana kebijakan ekonomi sesungguhnya. “Trump cenderung berpikir ke arah geopolitik atau ke politik internasional, tidak murni ekonomi. Padahal seharusnya ia tahu keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan akan memperburuk kondisi perekonomian AS yang semakin menurun hingga dibawah 3 persen di akhir tahun ini.

Seorang teman analis di AS mengatakan kondisi saat ini mirip dengan kondisi 2007-08. " Gelombang nasionalisme populis yang dipelopori oleh presiden AS merusak kekuatan spirit bangsa AS. Dunia saya hancur berantakan saat jatuhnya keuangan 2008. Karier saya selama 30 tahun di bidang keuangan jatuh berantakan dan keangkuhan berubah menjadi kerendahan hati. Saya kembali ke jalan dan mencari pekerjaan baru. Beberapa mengatakan saya seharusnya melihat masa depan. Ya, tapi itu membuat sedikit membantu saya untuk berubah. Satu dekade setelah keruntuhan Lehman Brothers, bisakah itu terjadi lagi? Ya, itu bisa dan dunia tampaknya tidak siap dengan lebih baik. Ada badai datang dan kita semua berdiri dalam bahaya. China dan negara lain tidak akan terhindar dari pertumpahan darah ekonomi akibat kebijkan Trumps."

Tahun depan adalah tahun tahun tersulit bagi AS. Diperkirakan pertumbuhan akan mencapai tidak lebih 3%. Makanya saya sempat bingung karena team Ekonomi dari BOSAN terinspirasi dengan konsep ekonomi AS. Kalau AS saja dengan resource yang begitu besar, dapat kacau dalam 4 tahun ditangan seorang Trumps gimana dengan Indonesia? Saya yakin kalau BOSAN jadi presiden. Tidak butuh empat tahun. Tiga tahun ekonomi Indonesia terpuruk jatuh lebih parah dari tahun 1998, bahkan terburuk dalam sejarah. Mengapa ? Ditangan predator, kehancuran itu tidak butuh lama. Apalagi tahun depan semua negara bersiap siap menghadapi badai resesi dunia melanda. Kalau pemimpin selalu pesimis dan selalu memberikan mimpi utopia kepada rakyat, yakinlah kita akan jadi korban resesi dunia. 




Monday, December 24, 2018

Utang untuk divestasi FI.



Di Indonesia ada slogan “ menyelesaikan masalah tanpa masalah”. Mau tahu siapa yang buat slogan itu? ya Perum Pegadaian. Memang kalau anda datang ke pegadaian, mereka engga tanya untuk apa anda pinjam uang. Mereka hanya taksir nilai jaminan anda. Setelah diputuskan berapa anda bisa pinjam uang dan anda setuju, mereka kasih uang. Selesai. Benar benar engga ada masalah yang ruwet. Ada jaminan ada uang. Lembaga perbankan baik umum maupun syariah juga punya produk pinjaman semacam itu. Walau istilahnya diganti dengan nama kredit modal kerja atau kredit investasi. Tetap saja anda harus menyerahkan rumah atau pabrik, atau tanah, atau kendaraan atau lainnya sebagai jaminan atau collateral. Nilainya diatas pinjaman yang anda terima. Mengapa ? karena bank itu kerja dari uang publik yang ongkosnya juga engga murah dan harus aman.

Nah itu cara konvensional. Tetapi kalau usaha sudah berkembang besar maka collaterak tidak lagi berupa phisik tetapi berupa value. Apa value itu ? Proposal bisnis yang memuat informasi mengenai legalitas, tehnology, market, management. Informasi memuat kemampuan akan modal, produksi dan SDM. Proposal itu tidak dipercaya begitu saja. Tetapi akan dipelajari dan di audit menyeluruh. Di analisa secara konprehensif. Sehingga dapat disimpulkan proposal itu layak atau tidak. Kalau layak maka itu tercermin dari arus kas yang anda sampaikan dalam proposal. Kalau arus kas nya bagus maka itulah value anda sebagai jaminan untuk dapatkan pinjaman. Tetapi tunggu dulu. Bukan berarti anda bisa langsung dapat duit hanya mengandalkan proposal itu. Lender juga melihat bagaimana skema utang tersebut. Di sini akan terliat bagaimana anda mengelola resiko atas utang itu. Tentu skema itu harus precisi terhadap waktu dan uang.

Apakah itu cukup?. Belum. Anda juga perlu ada dukungan dari lembaga penjamin khusus tentang resiko itu. Kalau pinjam ke bank, anda harus punya standby LC yang diatur oleh lembaga penjaminan. Standby LC ini sebagai jaminan kalau terjadi default. Kalau pinjam ke pasar uang , anda harus punya underwriter atau lembaga penjamin atas penerbitan bond. Underwriter ini pihak yang menjamin resiko utang dan bisa juga sekaligus penjamin likuiditas kalau pasar tidak bisa menyerap. Tentu meyakinkan lembaga penjamin atau underwriter tidak mudah. Mereka berpengalaman mengambil resiko atas utang. Kalau skill anda hanya omong doang, ya pasti engga akan dilayani. Kalau modal anda hanya gaya doang ya engga akan bisa.

Apakah itu cukup ? tidak. Sebelum anda terima uang , anda juga harus memenuhi standar kepatuhan yang ditetapkan oleh lender. Contoh kalau proyek kontruksi maka qualifikasi EPC dan cara pembayaran mereka yang tentukan. Kalau pinjam ke pasar uang maka standar audit dan proses management ditentukan oleh Asset management yang ditunjuk oleh underwriter. Bukan tidak mungkin mereka sendiri sebagai auditor. Dalam perjalanannya mereka akan jadi watchdog yang efektif memaksa anda harus patuh dengan standar yang mereka tetapkan. Contoh Inalum pinjam uang dari pasar uang. Maka Inalum tidak bisa lagi didikte oleh elite politik. Orientasi Inalum benar benar sudah pure bisnis dan profesional. Makanya jangan diharap Freport jadi bancakan elite politik seperti sebelumnya.

Begitu juga dalam hal penerbitan SBN ( surat berharga negara ) dimana negara harus dapat dukungan dari underwriter dan lembaga pemeringkat Bond untuk memastikan SBN itu layak dibeli dan aman dari default . Tentu sampai ada lembaga underwriter yang mau terlibat dan sampai ada qualifikasi investment grade dari lembaga pemeringkat bond, tidaklah mudah. Kalau presiden nya membiarkan KKN, pengelolaan keuangan negara tidak transfaran, APBN tidak kredibel maka engga ada yang mau beli bond. Contoh Venezuela , walau kaya SDA tidak ada yang mau beli bond nya. Akhirnya collapse. Contoh lagi Saudi yang gagal melepas Revenue Bond di bursa London setelah sebelumnya gagal IPO Saudi Aramco.

***

Sebetulnya kemampuan berutang adalah sumber daya yang langka dimiliki oleh perusahaan. Sekali perusahaan punya akses ke dunia keuangan maka anda tidak perlu ragu lagi bagaimana profesionalitas bisnisnya. Apalagi menarik utang dari pasar uang. Kalau pasar lokal saja sudah hebat apalagi mengkases pasar global. Inalum punya sumber daya keuangan yang besar. Terutama sejak menjadi holding atas  tiga perusahaan tambang. Benarkah ?  Saya tidak punya data keuangan Inalum namun saya membaca laporan dari Fitch yang bertugas melakukan rating atas bond yang diterbitkan oleh Inalum. Nah, Mari perhatikan analisa dari  Fitch lembaga rating international atas performa Inalum. 

Pertama, Inalum adalah perusahaan negara yang paling likuid. Kedua, bisnis Timah inalum adalah terbesar kedua di dunia.  Biaya refinery aluminium memdapat pasokan listrik yang murah dari hidro power. Ketiga, operasi batubara merupakan tambang terbuka yang biayanya rendah. Cadangan batubara ( Bukit Asam ) dan nikel (Antam ) masih akan bertahan lebih dari 50 dan 30 tahun. Keempat , biaya pengambil alihan sebesar USD 3,8 miliar hanya 1x dari leverage asset Inalum Holding. Sementara dari hasil pelepasan Bond sebesar USD 3,8 miliar itu bisa menghasilkan leverage 6 x ( enam kali). Artinya dengan menguasai saham 51% itu, inalum bisa leverage sebesar USD 22,8 Miliar atau Rp. 342 Triliun. Dahsyatkan. Fithc memberikan rating BBB-.

Tadinya hampir semua pelaku pasar uang meragukan kemampuan dari Inalum untuk menerbitkan sekaligus sebesar USD 3,8 miliar. Mengapa ? pertama karena pasar uang dunia lagi kering. Kemampuan pasar uang ASIA terbatas untuk menyerap single bond dalam jumlah besar. Apalagi mau keluarkan domestic bond. Jelas engga ada pasarnya. Makanya pelepasan bond tidak menjadi prioritas bagi Inalum. Prioritas nya kepinjaman sindikasi perbankan. Sudah ada perbankan yang memberikan pre-commitment untuk pembiayaan pengambil alihan saham FI itu. Diantara nya adalah Standard Chartered, HSBC, CIMB Niaga, BNI, BRI, dan MUFG. Namun belakangan Menteri Perekonomian melarang menarik dana dari perbankan lokal. Alasannya pemerintah tidak ingin mengganggu neraca pembayaran. Maklum pembayaran menggunakan US Dollar. Disamping itu kalau utang ke bank memang pada awalnya bunga bisa lebih murah namun dalam jangka panjang bisa mahal. Pembayaran cicilan harus dilakukan setiap tahun. 

Kemudian opsi kedua ditempuh yaitu melalui penerbitan global bond. Pasar yang dituju adalah Eropa. Makanya yang diterbitkan adalah Global Bond. Ini pilihan smart. Mengapa ? Keuntungan dengan menerbitkan global bond adalah Pertama, pasar nya sophisticated ( 144A / Reg S). Sehingga bisa cepat diserap pasar walaupun jumlahnya besar. Diterbitkan secara mandiri tanpa jaminan pemegang saham ( pemerintah ). Sifatnya off balanc sheet    bagi inalum. Kedua, pembayaran bunga setahun dua kali. Pembayaran utang setiap jatuh tempo dan bisa diperpanjang. Sehingga tidak memberatkan cash flow perusahaan. Benarlah. Penjualan bond success. Oversubscribed !

Masalahnya untuk memenuhi standar compliance penerbitan global bond di London tidak gampang. Apalagi pasar yang dituju adalah qualified institutions ( QI). Inalum di beri syarat selambat lambatnya kwartal pertama 2019 harus sudah rampung. Penarikan hasil penjualan Global Bond paling lambat akhir tahun 2018. Kalau sampai kwartal pertama 2019 tidak rampung maka Inalum harus mengembalikan uang itu kepada investor dengan nilai 101%. Plus premium hedge fund yang harus dibayar. Menurut teman saya, Freeport tidak yakin Indonesia akan mampu memenuhi standar kepatuhan Bursa London. Tetapi akhir november,  Jokowi memanggil semua meteri terkait untuk segera menyelesaikan semua aspek sebelum akhir tahun 2018. Well done. 

Negara mana saja pembeli dari Global Bond tersebut ? Untuk bond yang jatuh tempo tahun 2021 adalah AS dengan komposisi sebesar 57%. Eropa, 22% dan Asia, 21%. Untuk bond yang jatuh tempo tahun 2023 adalah AS dengan komposisi sebesar  64%. Eropa,  23% dan Asia 13%. Untuk yang jatuh tempo tahun 2028 , AS sebesar 54%, Eropa 25% dan Asia 21%. Yang jatuh tempo tahun 2048 adalah AS dengan komposisi sebesar 56%. Eropa, 30% da Asia 14%. Siapa saja pembelinya global bond tersebut ? 78% adalah asset manager yang terhubung dengan 144 A. Sisanya dibeli oleh insitusi yang masuk katagori Qualified Institutions : 15% perusahaan asuransi, Perbankan 4% dan  3 % Wealth fund  dan pension fund. Jadi engga benar kalau yang beli itu adalah orang China. Apalagi global bond itu melarang warga negara asal penerbitan bond membeli. Jadi engga mungkin orang atau perusahaan indonesia yang beli.

Setelah pengambil alihan saham itu terlaksana maka struktur pemegang saham PT. Freeport Indonesia  menjadi sebagai berikut : 25% PT. Indocopper Indonesia dimana 40% sahamnya dikuasai oleh Pemda Papua atau 10% dari total saham yang di Freepor Indonesia dan sisanya 60% oleh Inalum. Tidak mungkin Pemda melepas opsi saham itu kepihak swasta asing. Mengapa ? karena pembayaran saham 10% itu ditalangi ( shareloan ) oleh Inalum yang akan dibayar melalui deviden. Sementara Inalum menguasai saham 26,232 %. Jadi Freeport McMoran menguasai 48,768 %. 

***
Teman saya Fund Manager mengatakan bahwa dengan dikuasainya 51% saham Freeport Indonesia maka itu membuktikan tekad Jokowi pro rakyat sangat luar biasa. Bukan hanya retorika tetapi di buktikan dengan langkah berani secara politik. Namun ada yang hebatnya. Keberanian itu tidak dilakukan dengan langkah konyol seperti Venezuela dalam menasionalisasi SDA nya tetapi dengan langkah kreatif dan bermartabat. Jokowi tahu bahwa kekuatan Freeport itu karena adanya dukungan elite Politik dalam negeri yang begitu kuat mengakar. Sehingga menghasilkan KK yang sangat kuat secara hukum.

Semua tahu bahwa Freeport MCMoran punya akses politik yang sangat kuat di jantung kekuasaan di AS. Pengalaman mereka dimanapun termasuk di Indonesia sangat ahli dalam hal suap kepada elite Politik. Mereka juga terlibat membiayai operasi inteligent AS untuk kepentingan hegemoni AS di wilayah operasi mereka. Contoh, dulu era Soeharto , divestasi FI jatuh ketangan Aburizal Bakrie sebesar 9,36 % melalui PT. Indocopper senilai US$213 juta. Namun, Ical hanya membayar US$40 juta. Sisanya sebesar US$ 173 juta share loan dari Freeport. Kemudian Bakrie melepas 51% saham indocopper kepada PT. Nusamba milik keluarga Pak Harto dan Bob Hasan seharga USD 315 juta. Tapi transaksi ini duitnya dari Freeport USD 254 juta, sedangkan Nusamba hanya menyetor US$61 juta. Enak kan. Kemudian sisanya 49% di jual lagi oleh Ical kepada Freeport senilai US$211,9 juta di pasar modal. Dahsyat engga. Itu semua tinggal masalalu. Bahwa negeri ini pernah di bancaki oleh para bedebah.

Nah, atas dasar itu Jokowi tidak menghadapi Freeport secara langsung. Tetapi mendekati Rio Tinto sebagai pemegang Participation Interest. Mengapa ? Begini ceritanya. Tambang Tembaga dan Emas yang ada di Papau ini dikelola dengan sistem Ijon oleh Rio Tinto. Rio Tinto adalah perusahaan asal inggeris. Perusahaan ini memproduksi batu bara, besi, tembaga, uranium, emas, dan intan. Bukan hanya tambang tetapi terpadu dengan proses pengolahannya. Perusahaan ini mempekerjakan 32.000 pekerja pada tahun 2004. Pada tahun 2014, turnover sales nya mencapai sebesar AS$51,2 miliar dengan profit AS$3,7 miliar. Pada tahun yang sama, majalah Forbers menempatkan Rio Tinto peringkat ke-109 dalam daftar Global 2000, dengan marcap (market value) AS$103,8 miliar dan total aset sebesar AS$111 miliar.

Bagaimana skema nya ? Rio Tinto mengeluarkan modal investasi kepada Freeport atas dasar Participation Interest. Apa itu participation interest ? Hak atas uang yang dikeluarkan untuk suatu pembiayaan dengan jaminan kontrol secara langsung terhadap perusahaan. Konpensasinya bukan berupa saham tetapi kapan saja dia bisa ambil saham kalau gagal bayar. Dalam bisnis tambang, umumnya pemilik PI mendapatkan jatah dari produksi tambang tampa harus keluar uang bayar pajak atas konsesi tambang itu. Dalam hal tambang di Papua itu, Rio Tinto mendapat jatah sebesar 40% dari produksi tambang dan 60% nya untuk Freeport. Dari 60% ini Freeport harus keluar uang untuk bagi hasil kepada pemerintah, bayar pajak, bayar uang politik dan lain sebagainya.

Jadi dalam bisnis tambang, memang pemegang saham Freeport hanya mengelola konsesi politik sambil tidur tiduran menikmati hasil tanpa keluar dana dan resiko. Semua resiko investasi dibayar oleh Rio Tinto dan semua akses tekhnologi dimiliki oleh Rio Tinto. Freeport Mc Moran hanya dipakai nama dan akses politiknya saja. Makanya negosiasi dengan Freeport sejak tahun 2011 selalu menemui jalan buntu. Mereka gunakan segala macam cara agar bisa bertahan. .Itu sebabnya Jokowi focus kepada Rio Tinto untuk menguasai saham 51% lewat pembelian Participation Interest (PI). Ya deal dengan bandar lebih baik daripada deal dengan broker. Ternyata ampuh membuat Freeport dalam posisi Nato ( No alternatif to objection ). Smart deal. Mengapa? tentu Rio lebih nyaman deal dengan pemilik lahan daripada pemegang lisensi lahan. Business as usual.

Kesimpulan.
Pembiayaan pengambil alihan saham Freeport melalui pembeli Hak PI yang dimiliki oleh Rio Tinto adalah smart. Ini murni financial engineering di pasar uang yang sophisticated. Yang penting divestasi saham ini tidak dijamin oleh negara dan tidak menggadaikan asset Inalum berserta anak perusahaannya. Pembayaran saham FI melalui right issue sehingga tidak ada capital gain bagi Freeprot McMoran. Semua hasil right issue digunakan untuk meningkatkan modal FI. Meningkatkan kemampuan financial FI untuk Capex dan Opex. Tadinya indonesia besar karena penduduk dan alamnya. Tapi kini Indonesia besar karena kredibilitas nya. Bagaimanapun Jokowi provent sebagai pemimpin berkelas dunia dan smart dalam menyelesaikan kesalahan masa lalu dengan cara cara yang bermartabat.

Jadi sukses menarik utang diluar sistem gadai itu hanya bisa dilakukan oleh orang keren. Kalau negara, ya negaranya keren. Kalau perusahaan ya perusahaan itu keren. Uang bukan lagi kendala untuk berkembang. Tetapi uang ikut kemana langkah di ayun untuk berkembang karena waktu. istilah Jokowi, money follow program. Kuncinya adalah trust. Trust dalam dunia bisnis berhubungan dengan attitude. Makanya change your attitude then financial resource will follow you. Orang yang menganggap utang itu menakutkan karena persepsi mereka seperti berutang kepegadaian, atau ke bank dengan cara konvensional. Ya mindset conventional, mindset terbelakang, mindset orang kebanyakan, mindset inferior complex. 


Monday, December 17, 2018

Industri pengolahan Sawit.


Ada pengakuan bersahaja dari Jokowi prihal menurunnya Elektabilitas nya di Sumatera khususnya di Riau , Jambi, Sumatera Selatan. Penyebabnya  karena harga Sawit dan karet jatuh di pasar dunia. Kejatuhan harga tersebut di manfaatkan oleh lawan politik nya untuk menjatuhkannya. Padahal kejatuhan harga itu bukan karena kebijakan Jokowi tetapi memang pasar dunia sedang berubah. Tidak ada negara yang bisa mengendalikan harga pasar. Ini murni faktor bisnis. Harga karet alam jatuh karena minyak dunia jatuh. Otomatis karet sintetis yang merupakan hasil dari turunan minyak mentah juga turun harganya. Selagi harga karet sintetis lebih murah dari harga karet alam maka pembeli cenderung membeli karet sintetis. Begitupula bila harga minyak  tinggi, karet sitentis juga akan naik dan orang beralih ke karet alam.

Namun permasalahan jatuhnya harga CPO dan karet merupakan kesalahan design  industri pengolahan bahan baku sejak puluhan tahun. Secara bisnis, pemilik perkebunan terbesar di Indonesia tidak lebih  sepuluh perusahaan. Mereka dikenal sebagai konglomerat yang tumbuh era Soeharto. Orientasi mereka bukan kepada industri tetapi lebih kepada rente bisnis. Menjual bahan baku tanpa berharap nilai tambah dari industri pengolahan. Ini cara mudah meningkatkan keuntungan dengan cepat disaat harga komoditas tinggi. Dan ketika harga turun mereka juga memilih menekan produksi tanpa berpikir mendirikan sendiri industri pengolahan. Barulah di era Reformasi muncul industri pengolah Sawit sampai ke downstream seperti  oleokimia dasar dan Biodisel. 

Downstream CPO diantaranya  fatty alcohol ethoxylate (FAE) adalah Industri surfaktan. Surfaktan dapat diklasifikasikan menurut aplikasinya seperti deterjen, agen pengemulsi, agen pendispersi dan agen berbusa. Industri deterjen adalah konsumen utama FAE. Secara umum, surfaktan dari asam lemak dan minyak lebih unggul di pasaran. Kosmetik dan farmasi FAE salah satu produk dari bahan baku minyak sawit non CPO memiliki sifat mudah menyerap di kulit dan digunakan langsung dalam krim, lilin dan lotion. Pada industri farmasi minyak dan lemak digunakan sebagai emolien, penghilang rasa sakit dan senyawa aktif dalam perawatan penyakit kulit. Industri tekstil FAE digunakan sebagai komposisi aktif dalam agen anti penguapan yang digunakan dalam industri tekstil. Belum lagi biodisel dan lainnya. Jadi luas sekali industri turunannya.

Pemain utama untuk industri  oleokimia dasar 9 perusahaan dengan kapasitas 1.599.700 Ton. yang terdiri dari  PT. Musim Mas (kapasitas 450.000 Ton/tahun; PT. Ecogreen (419.000 Ton/tahun); PT. Nubika Jaya (150.000 Ton/tahun); PT. Wilmar Nabati Indonesia (132.000 Ton/tahun); PT. Domba Mas (104.600 Ton/tahun); PT. Sumi Asih 101.000 (Ton/tahun); PT. Cisadane Raya (100.000 Ton/tahun); PT. Soci Mas ( 88.000 Ton/tahun); dan PT. Flora Sawita (55.100 Ton/tahun).  

Sedangkan pemain besar atau major player dari industri biodiesel adalah PT. Wilmar Bioenergy Indonesia Dumai , Riau (1.300.000 Ton/tahun); PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Jatim (1.300.000 Ton/tahun); PT. Musim Mas Batam, Kepri (615.000 Ton/tahun); PT. Ciliandra Perkasa , Dumai Riau (250.000 Ton/tahun); PT. Cemerlang Energi Perkasa, Dumai Riau (250.000 Ton/tahun); PT. Musim Mas Medan ( 235.000 Ton/tahun); PT. Pelita Agung Agri Industries Bengkalis Riau (200.000 Ton/tahun); PT. Multi Biofuel Indonesia, Kalsel (160.000 Ton/tahun); PT. Darmex Biofuels, Cikarang Jabar (150.000 Ton/tahun); PT. Anugerah Inti Gemanusa, Gresik Jatim (120.000 Ton/tahun); PT. Sumi Asih Oleo Chem, Bekasi Jabar (100.000 Ton/tahun). Total kapasitas terpasang untuk industri biodiesel pada tahun 2013 adalah 4.977.000 Ton/tahun.

Nah bandingkan kapasitan produksi industri oleokimia dasar dan biodiesel dengan produksi CPO  27,75 juta ton pada tahun 2013 yang setiap tahun meningkat rata rata 6%. Artinya 80% CPO di ekspor untuk kebutuhan industri downstream di China, Eropa dan India. Makanya jangan kaget bila  harga CPO ditentukan oleh pasar dunia. Sementara harga produk downstream CPO setiap tahun terus naik dan  permintaan akan fatty acid dan fatty alcohol setiap tahun naik 4%. Jadi bisa di simpulkan bahwa kita punya peluang besar untuk menjadi penghasil downstream CPO karena bagaimanapun minyak inti kelapa sawit jumlahnya berlimpah, harganya murah, dan komposisi asam lemaknya mirip dengan lemak hewani dan minyak kelapa. Lantas mengapa pertumbuhan industri downstream CPO rendah dibandingkan dengan Malaysia ? Peryebabnya adalah sebagai berikut :

Pertama, Indonesia belum sepenuhnya menguasai tekhnologi downstream CPO. Saat sekarang yang terkenal penguasa tekhnologi hanya dua yaitu Lurgi (Jerman) dan Davy (Inggris). Untuk mendirikan pabrik dengan kapasitas besar bagaimanapun investor butuh jaminan dan licensi dari pemilik tekhnologi, dan itu tidak mudah! Ini tantangan bagi insinyur teknik kimia Indonesia. Pemerintah juga harus lebih besar menyediakan dana riset untuk tekhnologi ini. Kita harus berusaha menjadi yang terdepan dalam teknologi pemrosesan oleokimia berbasis minyak sawit, karena kita lah negara penghasil terbesar minyak sawit. 

Kedua, keterbatasan akan energi  atau  listrik. PLN tidak bisa menyediakan listrik untuk pabrik dengan kapasitas ratusan ribu Ton setahun. Mau tidak mau investor harus bangun pembangkit listrik sendiri ( IPP), Disamping investasinya besar dan juga tidak mudah mendapatkan fuel GAS. Maklum sebagian besar gas kita impor. Karena produksi LNG dalam negeri semua di ekspor. Umumnya hitungan investor menjadi tidak layak bila pembangun industri termasuk menyediakan sendiri listrik. Belum lagi untuk menjamin supply bahan baku, industri juga harus menyediakan sarana logistik berupa pelabuhan dan kapal. Jadi benar benar padat modal yang  tentu akan memangkas IRR proyek. Kalau sudah begitu , investor lebih cenderung untuk jual bahan baku daripada pusing mengolahnya dengan investasi besar. Makanya pemain bisnis downstream tidak banyak di Indonesia walau peluangnya besar.

Ketiga , kurangnya insentif dari pemerintah. Walau masalah ini tidak begitu significant mendorong orang berinvestasi di downstream CPO namun bagaimanapun pengaruhnya cukup besar. Hanya di era sebelumnya insentif pemerintah belum begitu exciting. Baru di era Jokowi lah insentif itu mulai memberikan pengaruh besar. Salah satunya yang menjadi kesempatan untuk industri oleokimia adalah terbitnya regulasi kemudahan investasi melalui Peraturan Menteri Keuangan 35 tahun 2018 yang mengatur kemudahan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan alias tax holiday. Singkatnya, bila terdapat investasi baru dengan nilai diatas Rp 500 miliar, akan diberi kemudahan tax holiday sesuai jangka waktu yang diterapkan melalui PMK tersebut. Maklum investasi pada industri oleokimia memang menghabiskan biaya yang besar. Setidaknya dibutuhkan investasi Rp 10 miliar per ton untuk bangun oleokemia untuk produk fatty acid dan fatty alcohol.

Atas kendala tersebut diatas bagaimana solusinya ? menurut saya, pemerintah harus turun tangan langsung menyelesaikannya. Tidak bisa lagi diserahkan kepada swasta atau 9 pemain utama itu. Mereka sudah nyaman dengan keadaan yang ada. Sementara jutaan petani meradang karena harga jatuh dan hidup mereka dipertaruhkan diatas lahan yang mereka olah. Sudah seharusnya pemerintah membentuk Badan Usaha Milik Negara yang khusus dibidang refinery untuk menghasilkan produk downstream CPO secara luas. Pendiriannya bisa dipusatkan di satu tempat misal di Kaltim atau Riau di kawasan KEK. Karena akses kepada sumberdaya yang besar pada pemerintah,  tentu akan mampu menyediakan semua sarana seperti Pembangkit listrik, logistik seperti pelabuhan, kapal , storage dan tekhnologi. 

Dengan demikian harga tidak  lagi tergantung dengan harga international. Hukum demand and supply akan bekerja efektif. BIla supply CPO kita kurangi karena kebutuhan industri downtream dalam negeri maka otomatis harga international akan naik , yang juga akan mendongkrak harga downstream CPO. Saya yakin di KEK dimana Pusat industri oleokimia di bangun akan tumbuh industri hilir yang memproduksi sabun, deterjen, kosmetik, pharmasi dan lain lain. Maklum industri hilir akan berusaha membangun pabrik mendekati lokasi industri hulu. Secara bisnis , pendirian BUMN khusus industri downstream CPO ini sangat feasible . Karena disamping nilai tambah yang sangat tinggi. Bila pada tahun 2017, nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 22,97 miliar dollar AS maka bila 80% CPO diolah dalam industri downstream maka nilainya bisa 5 kali lipat atau USD 100 miliar atau Rp. 1400 triliiun. Ini tidak termasuk nilai tambah dari adanya industri hilir. 

Thursday, December 13, 2018

Kejahatan Korporasi.



Pemerintah berkomitmen mencegah tindak pidana korupsi melalui Perpres 54/2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi. Dengan  demikian maka terbentuklah Timnas Pencegahan Korupsi. Namun tidak menghilangkan peran KPK. Justru peran KPK, pencegahan korupsi akan semakin efektif.  Ada empat pokok dalam Perpres itu yaitu tataniaga dan perizinan, keuangan negara, reformasi dan birokrasi, serta penegakan hukum. Salah satu yang bisa menyasar kepada kajahatan korporasi adalah tata niaga, perizinan dan keuangan negara. Adanya Perpres ini maka pencegahan terhadap kasus korupsi korporasi menjadi babak baru sepanjang sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Ini semakin membuktikan bahwa pemberatasan korupsi memang di design secara menyeluruh, namun tidak mudah. Karena masalah politik yang suka tidak suka bersinggungan dengan bisnis. Makanya jangan kaget bila Perpres ini yang sudah dirintis dari tahun 2016, baru rampung pada Juli tahun ini. Butuh 2 tahun untuk bisa di tanda tangani.

Bagaimana dampaknya terhadap kasus kasus yang sudah di tangani KPK yang bersinggungan dengan korporasi ? Kemungkinan setelah kasusnya diputuskan Hakim Tipikor akan menyasar kepada pihak korporasi/ Swasta. Dari teman lawyer, saya dengar bahwa salah satu direktur BUMN tersangkut kasus lelang proyek Pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana. Padahal kasus ini terjadi tahun 2009. Dan dia bukan pelaku karena BUMN bukan sebagai pemenang lelang tetapi hanya sebagai sub kontraktor dari pemenang lelang.  Secara hukum tentu yang bertanggung jawab adalah main kontraktor. Siapa main kontraktornya ? PT Duta Graha Indah Tbk (DGI). Namun dengan adanya Perpres 54/2018 maka pihak lain yang tersangkut kasus ini secara tidak langsung seperti konspirasi dapat di usut oleh KPK. Nah perhatikan kronologis kasusnya.

Pada awal 2009 bertempat di kantor Anugerah Group, Dudung Purwadi selaku direktur utama PT DGI menghadiri pertemuan atas undangan Muhammad Nazarudin ( salah satu Elite Partai Demokrat ). Pertemuan dihadiri juga oleh perwakilan beberapa badan usaha milik negara bidang konstruksi di antaranya PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, dan PT Nindya Karya. Dalam pertemuan tersebut, Nazaruddin menyampaikan bahwa Anugerah Group sedang berupaya mendapatkan anggaran untuk beberapa proyek konstruksi di DPR guna dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang hadir.  Nazaruddin meminta BUMN dan PT DGI nantinya saling membantu dalam proses pelelangan sejumlah proyek. Artinya apabila salah satu perusahaan sudah diarahkan menjadi pemenang, maka perusahaan lain harus bersedia menjadi pendamping lelang, dan begitu juga sebaliknya. Ya semacam konspirasi lendir untuk menjarah uang negara lewat proyek APBN. Bagaimana tidak. PT NKE bersama M Nazar, Made Meregawa selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Dudung Purwadi selaku Dirut PT NKE mengatur proses lelang untuk memenangkan PT NKE. Nah, Dalam kesepakatan, pihak Anugerah Group yang akan atur proses lelang harus diberikan fee sebesar 15 persen dari nilai biaya riil proyek. Hebat kan. 

Modus konspirasi juga dilakukan oleh PT NKE/DGI  pada proyek penyedia barang dan atau jasa atas beberapa proyek pembangunan lain, diantaranya yaitu,  Proyek Gedung Wisma Atlet Jakabaring di Palembang, dengan jumlah keuntungan Rp42,71 miliar. Proyek Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram, Provinsi NTB, yang jumlah keuntungan mencapai Rp23, 9 miliar. Proyek pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dengan jumlah keuntungan Rp 44,536 miliar. Proyek Gedung RSUD Sungai Dareh di Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah keuntungan Rp20,5 miliar. Proyek Gedung Cardiac di RS Adam Malik Medan, dengan jumlah keuntungan Rp4 miliar, Proyek Gedung BP2IP Surabaya, Jawa Timur, dengan keuntungan Rp44,5 miliar. Proyek Paviliun RS Adam Malik Medan dengan jumlah keuntungan Rp2,16 miliar. Proyek Rumah Sakit Tropis Universitas Airlangga, Surabaya, pada 2009 dan 2010, dengan jumlah keuntungan Rp77,4 miliar.

Nah, bulan lalu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK telah menuntut PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE), yang sebelumnya bernama PT Duta Graha Indah Tbk (DGI) dengan pidana denda Rp1 miliar dan membayar uang pengganti Rp188,7 miliar di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Kebetulan ketika kasus itu terjadi, Presiden Komisaris PT. Duta Graha Indah Tbk (DGI) adalah Sandiaga Uno. Tahun lalu Mei 2017, Sandi menjalani pemeriksaan sebagai saksi KPK untuk mantan Direktur Utama PT DGI, Dudung Purwadi. Dudung sendiri sudah mendekam di Rumah Tahanan Pomdam Jaya, Guntur, Setiabudi, Jaksel. Dia ditahan sejak 6 Maret 2017. Namun dalam kesaksian Sandi ini ada dua hal yang saya pertanyakan dan sekaligus saya kritisi ( semoga saya salah ). 

Pertama, Sandi dengan tegas mengatakan bahwa sebagai komisaris DGI , dia tidak pernah ada laporan spesifik mengenai kinerja proyek. Tapi hanya dilaporkan sesuai dengan mekanisme korporasi sebagai perusahaan yang sudah go public. Ia pun mengaku tidak pernah menerima laporan soal keuntungan sebesar Rp49,010 miliar dari proyek tersebut. Tidak pernah dilaporkan dan tidak pernah mendapat persetujuan dari dia sebagai komisaris. Menurut saya agak aneh, bagaimana mungkin seorang pengusaha terpelajar seperti Sandi sampai tidak tahu jalannya perusahan. Apalagi perusahaan yang sudah go publik. Kan ada SOP antara Direksi dan Komisari, yang berkaitan laporan secara berkala tiga bulanan.

Menurut kesaksian dari Nazaruddin, negosiasi soal fee atas proyek tersebut dia bicarakan langsung kepada Sandiaga Uno. Tapi kesaksian dari Sandi dihadapan KPK dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak pernah mengenal Muhammad Nazaruddin bendahara Partai Demokrat. Secara logika bisnis ,hampir semua negoasiasi soal fee dalam jumlah besar, tidak pernah direksi berani jalan sendiri apalagi perusahaan sudah go publik. Dan lagi Muhammad El Idris, Manajer Pemasaran PT DGI memberikan uang suap Rp 4,67 miliar agar menjadi pemenangan dalam proyek Wisma Atlet, pada saat persidangan waktu itu, tersiar hubungan Sandi dengan El Idris merupakan hubungan keponakan dan paman. Masak iya sih ponakan berani melawan paman?

Di lingkungan saya juga teman teman pengusaha,punya standar yang sama bahwa semua komitmen fee kepada rekanan konsultan harus sepengetahuan komisaris. Apalagi berkaitan dengan suap. Harus komisaris tahu. Mengapa ? karena tanggung jawab komisaris itu memastikan direksi menjalankan perusahaan dengan baik dan taat hukum. Kalau saya, jelas saya tolak. Pelanggaran soal suap adalah berhenti. Tidak ada istilah komisaris bisa mengelak tanggung jawab hukum. Mungkin hukum pidana bisa terhindar tapi hukum moral , habis itu. Artinya secara moral komisaris gagal mengelola direksi bekerja dengan baik. Sandi mengtakan bahwa “Saya menjelaskan secara rinci dan memberikan keyakinan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut melanggar hukum dan tidak pernah dilaporkan atau mendapatkan persetujuan dari komisaris,” Pertanyaan nya mengapa Sandi tidak ajukan gugatan perdata terhadap Direksi tersebut kalau benar mereka melakukan perbuatan tanpa sepengetahuan dia. Mengapa tidak melaporkan kepolisi atas kasus perbuatan melanggar hukum yang dilakukan direksi ? Mengapa justru mengundurkan diri ? Jadi engga perlu orang hebat secara hukum untuk mengetahui kebenaran atas kesaksian dia. Namun ketika itu belum ada Perpres 54/2018 sehingga belum bisa di jadikan suspect pelanggaran hukum.

Kalau melihat kasus ini, keliatannya akan terus bergulir. Ini yang kedua kali Sandi jadi saksi. Dulu , petama tahun 2013, dan kemudian tahun 2017. Nah dengan Perpres 54/2018, kasus ini akan jadi ajang pertaruhan kredibilitas KPK dan TimNas Pencegahan Korupsi. Kita lihat nanti sejauh mana tajamnya pedang Perpres 54/2018 itu. Akankah KPK bisa memanggil Sandiaga Uno yang kini calon wakil presiden (Cawapres) untuk menjadi saksi dalam sebuah kasus korupsi korporasi, dan bukan tidak mungkin jadi tersangka? 


Sunday, December 9, 2018

Indonesia -Singapore



Ketika PT. ADARO yang dimiliki oleh Hashim sedang terlilit kredit macet. Sandiaga menawarkan diri sebagai konsultant untuk melakukan recovery. Hashim setuju. Namun apa yang terjadi kemudian? Dengan data tentang keadaan Hashim, Sandi bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk ambil bagian dari proses akuisisi ADARO melalui skema arbitrase. Karenanya Deutsche Bank sebegai kreditur ADARO memaksa Hashim melepas saham kepada Sandi. Ini proses hostile take over yang cerdas. Karena Sandi engga keluar uang sama sekali. Semua dana dari Bank Mandiri yang ketika itu dipimpin Agus Martoyo. Kenapa Bank Mandiri percaya memberikan pinjaman kepada Sandi? karena pinjaman itu di jamin oleh investor institusi. Hashim meradang marah. Merasa dikianati oleh Sandi. Tetapi mau gimana lagi. Ini bisnis.

Ada yang tanya kepada saya bagaimana Saratoga begitu cepatnya berkembang. Darimana mereka dapat uang ? sumber dananya dari pasar uang dan perbankan. Mengapa begitu mudahnya dia dapatkan dana ? Ya karena setiap portofolio investasinya terkait secara tidak langsung dengan Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC) yang merupakan sebuah perusahaan dana investasi pemerintah yang didirikan Pemerintah Singapura pada tahun 1981 untuk mengelola cadangan devisa Singapura. GIC berinvestasi dalam ekuitas, fixed income, instrumen pasar uang, real estate, dan investasi khusus.

Portofolio investasi GIC dikelola tiga anak perusahaannya: GIC Asset Management Pte Ltd (pasar publik), GIC Real Estate Pte Ltd, dan GIC Special Investments Pte Ltd (investasi ekuitas terbatas, private-equity investment). Ciri khas portfolio yang didukung oleh GIC adalah bisnis rente atau yang tidak terkait dengan penyerapan tenaga kerja secara luas namun padat modal dan tekhologi seperti tambang , kebun sawit, property, telekomunikasi, jaringan tower (BTS), infrastruktur , logistic system, IT.

Pada tahun 2008, The Economist melaporkan bahwa Morgan Stanley memperkirakan bahwa aset GIC sekitar US$330 miliar, sehingga GIC merupakan dana investasi pemerintah terbesar ketiga di dunia. Bukan hanya Sandi yang menjadi proxy dari GIC ada beberapa pengusaha Indonesia yang mendadak jadi konglomerat di era reformasi. Apakah salah ? tidak juga. Karena untuk menjadi proxy dari GIC tidak mudah. Saratoga dapat dipercaya GIC karena hubungan baik keluarga William dengan petinggi GIC. Tahun 2015 Sandi mundur sebagai Dirut Saratoga digantikan oleh Michael Soeryadjaya, putra sulung dari Edwin Soeryadjaya. Sampai kini Saratoga dipimpin oleh Michael. Sandi hanya sebagai pemegang saham bukan pengendali. Pengedali tetap ada pada Edwin.

Teman saya berkata, “ Majunya Sandi sebagai Cawapres bisa saja karena dia masih proxy dari GIC. Who know ? Maklum lah kepentingan singapore di Indonesia besar sekali. Negeri itu berjaya selama sekian dasawarsa berkat kemurahan hati rezim sebelum Jokowi…”

Dalam Instagram-nya, PM Lee Hsien Loong dengan bangga juga mengunggah pertemuannya dengan Prabowo. Bahkan, Loong juga tak segan mendoakan sahabatnya yang akan maju dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang tersebut. Dia mengatakan, bertemu dengan pendiri dan ketua Partai Gerindra dan akan menjadi pembicara di Gala Dinner "The World in 2019”. "Beliau juga seorang kandidat calon presiden di Pemilihan Umum Indonesia April (tahun) depan, dan beliau tengah sibuk berkampanye di seluruh Indonesia. Kita berdiskusi tentang bagaimana Singapura dan Indonesia dapat memperkuat hubungan yang erat dan membawa hubungan (bilateral) kita kedepan. Saya mendoakan yang terbaik untuk beliau dan berharap beliau menikmati kunjungannya di Singapura," tulis Loong dalam akun Instagram.

Mengapa PM Singapore sampai terbuka memberikan dukungan politik kepada Prabowo. Tak ubahnya dengan Dubes Arab yang hadir dalam reuni 212, secara tidak langsung memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai Cawapres. Karena baik Singapor maupun Arab keduanya adalah proxy Amerika Serikat. Hampir sebagian besar bisnis yang ada dikedua negara itu pasti berhubungan dengan TNC asal Amerika. Yang jelas di era Jokowi, Singapore kehilangan akses pertumbuhan ekonomi. Maklum 40% pasar property, jasa perbankan, pariwisata, perdagangan, berasal dari Indonesia. Ini terjadi karena kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi.

Tahukah anda setelah Petral dissolved ( dibubarkan), dan kemudian diganti dengan Intergrated Supply chain, perhari dana yang bisa diselematkan oleh Pertamina sebesar Rp. 250 miliar. Artinya dana sebesar Rp 250 miliar itu tadinya masuk kekantong para broker minyak , logistic, refinery, perbankan. Sebagian besar uang itu masuk ke Singapore sebagai settlement agent. Kenapa ? karena Singapore adalah negara yang punya service sebagai trader oil di ASIA. Perbankan Singapore mampu membiayai trade financing sampai mencapai USD 5 miliar perhari. Sehingga wajar bila hampir semua NOC berkantor di Singapore. Namun Jokowi tidak ada urusannya dengan kehebatan Singapore sebagai service provider di bidang itu. Singapore hebat, indonesia jauh lebih hebat. Setiap tahun potensi dampak finansial bagi Pertamina dalam bentuk nilai tambah setelah petral dibubarkan mencapai US$ 651 juta.

Tidak butuh lama, setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden dan Kabinet terbentuk, Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan berencana memanfaatkan potensi dana orang Indonesia yang parkir diluar negeri khususnya Di Singapore. Setelah itu MenKeu berserta team terbang ke Singapore bertemu dengan pejabat Singapore untuk mendapatkan informasi prihal dana tersebut melalui skema kesepakatan tentang Automatic Exchange of Information. Memang pada G-20 di Rusia tahun 2013 negara-negara anggota G-20 berkomitmen saling memberikan informasi yang relevan bagi negara-negara mitra untuk memberantas berbagai modus penghindaran pajak. Proses terus bergulir sampai terjadi revisi UU Pajak dan dikeluarkannya tax amnesty. Reuters menyebut, aset private banking dari nasabah Indonesia diperkirakan mencapai USD 200 miliar. Jumlah tersebut menempati 40 persen dari total aset private banking di Singapura.

Sebetulnya tidak ada tujuan Jokowi merugikan Singapore. Jokowi hanya focus membuat efisiensi ekonomi Indonesia. Dan kalau karena itu dampaknya merugikan ekonomi Singapore maka yang salah bukanlah Jokowi tetapi Singapore yang tidak mau berubah. “ Benar, Sngapore sejak tahun 2015 telah mengubah orientasi ekonominya tetapi tetap tidak lebih baik dibandingkan dulu ketika Indonesia menjadikan singapore sebagai outsourcing. Pemimpin singapore tadinya mereka pikir hebat tetapi nyatanya mereka tidak cukup cerdas berhadapan dengan seorang Jokowi.” kata teman saya di Singapore.


Jokowi, solution provider.



Jokowi adalah CEO terbaik dan presiden terbaik didunia yang pernah ada. Kata teman saya kemarin waktu makan malam. Mengapa ? kamu bayangkan aja. Ketika awal dia menjabat sebagai presiden, dia mewarisi kondisi makro ekonomi dalam keadaan merah. Penerimaan negara dikurangi dengan pengeluaran ( tidak termasuk bayar bunga dan cicilan utang ) hasinya adalah negatif sebesar 1,03% dari PDB. Artinya negara tekor. Bukan hanya tidak ada laba tetapi juga dalam kondisi lebih besar pasak daripada tiang. Untuk mengatasinya tentu harus meningkatkan penerimaan. Sementara ketika itu harga komoditas semua terjun bebas di pasaran. Bukan hanya dialami minyak, namun juga komoditas non-minyak. Semua mengalami penurunan. Kondisi itu lantas berlanjut hingga 2015, ujar dia.

Apakah dengan kondisi makro ekonomi yang merah itu Jokowi stuck dan sibuk menyalahkan presiden sebelumnya ? Tidak. Jokowi menghadapinya dengan tenang. Disituasi yang tertekan itulah dimanfaatkannya untuk melakukan konsolidasi APBN.  Melakukan penghematan APBN dan sekaligus melakukan restruktur APBN dari konsumsi ke produksi.  Mengapa ? karena disituasi ekonomi dalam keadaan mendekati bankrut, upaya recovery tidak begitu dipedulikan oleh DPR. Sehingga tekanan politik dari DPR atas setiap rencana Jokowi dapat dengan mudah diloloskan oleh DPR. Contoh penyelesaian RUU atas revisi UU pajak yang ada, mengubah tata niaga migas dan lain sebagainya.

Nah gimana hasilnya setelah empat tahun Jokowi berkuasa ? Penerimaan negara terus meningkat significant seiring meningkatnya PDB. Pada 2014 kontribusi perpajakan sebesar 75%, lalu 2015 naik 82,3%, 2016 naik 82,6% dan 2017 turun sedikit 80,6%? Tahun 2018 ini dapat dipastikan diatas 81,2 %. Sementara GDP  pada tahun 2014 sebesar USD 890 miliar , tahun 2018 sudah meningkat significant sebesar USD 1,015 miliar sehingga kita masuk kelompok negara diatas  satu trilion dollar GDP nya. Bagaimana dengan kesehatan APBN ? Pada 2014 defisit APBN sebesar 2,25% terhadap PDB. Pada 2015 naik 2,58, lalu turun pada 2016 menjadi 2,49%, 2017 kembali turun menjadi 2,12% dan tahun ini dipastikan turun mencapai sebesar 1,84%.

Tetapi di era Jokowi utang terus ditambah, kata teman saya. Benar utang bertambah. Tetapi kemampuan kita membayar semakin besar. Itu bisa dilihat dari data  defisit keseimbangan  primer APBN yang dari tahun ketahun terus menurun. Bila awal Jokowi berkuasa keseimbangan primer 0,88%, sekarang tinggal separuh nya saja atau 0,44%.  Tahun depan dipastikan akan surplus. Jadi tidak ada lagi defisit primer. Ini salah satu penyebab mengapa SBN kita laku keras diserap investor karena kinerja pemerintah secara financial itu sehat sekali. Kalau engga mana ada investor yang mau beli SBN. Itu bisa diliat contoh bagaimana Turki gagal menerbitkan global Bond untuk mengatasi lIra yang jatuh, dan akhirnya terpaksa lempar handuk putih agar dapat bantuan dari IMF dan tetangganya Qatar. 

Apakah perbaikan ekonomi itu dirasakan oleh rakyat ? Disamping semakin meluasnya pembangunan infrastruktur ekonomi yang  hampir tidak pernah ada presiden sebelumnya bisa mengerjakan sehebat Jokowi, juga  barang kebutuhan sehari hari tidak meningkat signifant. Padahal Indonesia selama 4 tahun mengalami tekanan ekonomi yang luar biasa akibat faktor eksternal seperti kebijakan the fed atas suku bunga  dan kemudian perang dagang antara US dan China sehingga rupiah sempat jatuh cukup dalam. Mengapa ? karena inflasi berhasil dijaga dengan baik oleh team Ekonomi Jokowi. Jokowi  mampu menahan inflasi di bawah 4% selama 4 tahun berturut-turut. Realisasi inflasi pada 2015 tercatat di level 3,35%, lalu pada 2016 3,02%, 2017 3,61% dan 2018 ditargetkan 3,18%. Ini pertama kali dalam sejarah republik ini dimana inflasi kita dibawah 4%. Dampaknya sangat besar bagi rakyat. Ratusan triliun uang dipompa dari APBN ke publik lewat belanja dan investasi namun tidak berdampak harga melambung akibat hiperinflasi.  Artinya dampak buruk ekpansi fiskal tidak ada , bahkan justru semakin membuat ekonomi Indonesia mandiri dengan semakin besarnya porsi SBN rupiah.

Bagaimana dengan kesehatan menagement APBN? Apakah belanja APBN yang terus meningkat juga meningkatkan kebocoran APBN? Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), menunjukkan pertanggungjawaban pengelolaan uang rakyat dari tahun ketahun semakin membaik. Pada tahun 2007 hanya 15 kementerian dan lembaga yang dapat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), sementara pada 2017 ada 80 kementerian dan lembaga yang dapat WTP. Artinya tata kelola pertanggungjawaban uang rakyat semakin membaik. Jadi kalau ada orang bilang era Jokowi korupsi semakin meningkat , jelas itu HOAX. Index Persepsi korupsi ( CPI index ) semakin membaik yaitu dengan skor 37. Jauh lebih baik dari era sebelumnya dimana peringkat di ASEAN paling belakang dan kini kita peringkat ketiga di ASEAN.

Anda bisa  bayangkan, kata teman saya. Bagaimana hebatnya Jokowi. Dalam keadaan semua harga komoditas turun, dia malah bisa melakukan recovery ekonomi dan sekaligus mendongkrak penerimaan negara. Kalau uang berlebih ya semua orang bisa. Tetapi uang cekak namun tidak stuck bahkan bisa jumping keluar dari posisi cekak menjadi melimpah, ini yang tidak semua orang bisa. Ini yang saya maksud mengapa Jokowi bisa disebut CEO terbaik yang pernah ada, ujar teman. Tetapi menurut saya , Jokowi tepatnya adalah solution provider. Mengapa ? Secara tekhnis tidak sulit melakukan recovery. Tetapi mengapa presiden sebelumnya tidak bisa berbuat lebih baik dari Jokowi ? ini soal mindset. Cara berpikir! Itulah yang membedakan Jokowi dengan yang lain. Calon lain seperti pasangan PS-Sandi selalu selalu menghitung masalah yang ada dan membayangkan masalah yang belum ada. Sikap seperti ini akan membuat dia selalu jadi pecundang. Apapun yang dia usahakan tetap akan menjadikannya pecundang. Baik dari sisi spiritual maupun dari sisi sosial. Dia bukan penyelesai masalah, tapi bagian dari masalah itu sendiri. 

Sikap paranoid melekat erat kepada orang yang pesimistis. Banyak orang punya titel berlapis, punya harta berlebih dari warisan keluarga, namun akhirnya semua hilang dan dia meradang seumur hidup menyesali yang telah terjadi dan membayangkan hal buruk yang akan terjadi. Orang yang bernasib baik adalah orang yang mau menerima nasib buruk dan melewatinya dengan tegar! Ya… orang pesimistis melihat kesulitan dalam setiap peluang. Orang optimis melihat peluang di setiap ada kesulitan.  Optimism is the most important human trait, because it allows us to evolve our ideas, to improve our situation, and to hope for a better tomorrow. Dengarlah nasihat Ali Bin Abi Thalib ‘Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu, jangan pernah mencoba untuk menyerah, dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Maka jangan katakan kepada Allah bawa kita punya masalah, tapi berkatalah kepada masalah bahwa kita punya Allah SWT, Yang Maha Segalanya.’

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...