Ketika perang dingin usai dengan ditandai runtuhnya tembok Berlin. UniSoviet bubar dan Rusia menjadi sebuah negara sendiri. System politik berganti menjadi demokrasi. Namun tidak ada kemajuan berarti. Dari segi politik maupun ekonomi terus menurun. Bahkan ketika itu , banyak militer tak menerima gaji sama sekali. Puncaknya adalah ketika diera President Boris Yeltsin, keadaan ekonomi Rusia semakin parah. Mata uang Rubel ikut jatuh akibat keadaan ekonomi yang tidak menentu. Apalagi ketika IMF ikut campur membantu keadaan Rusia, keadaan semakin tak jelas. Banyak BUMN yang di privatisasi namun hasil yang dijanjikan oleh IMF dan Barat tentang perlu demokrasi sebagai sebuah system untuk menciptakan kemakmuran , malah tak ada hasilnya. Bahkan rusia semakin mundur.
Kemudian , Vladimir Putin , Mantan Kepala Dinas Keamanan Nasional (FSB) –dulu bernama KGB. 1999 tampil sebagai President Sementara untuk menggantikan President Boris Yeltsin, yang kemudian ditahun 2000 dia resmi menjadi president Rusia melalui pemilihan Umum. Nah disinilah yang harus kita lihat seorang Putin untuk naik menjadi president terpilih secara mutlak. Apa programnya ?
Program yang ditawarkannya kepada rakyat adalah redistribusi pendapatan. Program ini bertumpu kepada kekuatan negara untuk terjadinya keadilan bagi semua golongan masyarakat. Program ini mendapatkan sambutan luar biasa dari rakyat dan rakyat tidak peduli soal kekerasan yang pernah dibuat oleh KGB di masa lalu. Bagi mereka , hidup soal pilihan dan ternyata keadilan dan kemakmuran lebih dipilih oleh rakyat dari pada kebebasan yang banya ditawarkan selama ini, terbukti membuat rakyat tak lagi memiliki akses kepada keadilan ekonomi kecuali bagi kapitalis.
Ada empat program yang dijalankan oleh Putin ketika dia berkuasa.
Yang pertama adalah seluruh perusahaan negara yang sudah diprivatisasi dikembalikan seperti awalnya sebagai perusahaan negara. Menangkap para oligarki ekonomi yang selama ini loyalis Barat/AS, seperti Roman Abramovich, pemilik Chelsea, Mikhail Khodorkovsky dan lainnya. Seluruh kekayaan dan pendapatan negara akan digunakan seluas luasnya untuk didistribusikan lewat program pengentasan kemiskinan.
Kedua, Menghapus privatisasi layanan public seperti kesehatan , pendidikan. Pemerintah digaris depan memacu investasi diproyek ini. Banyak sekolah dan Hospital dibangun untuk terjaminnya pendidikan dan kesehatan gratis. Program kesehatan Ibu dan ANak menjadi program nasional dengan anggaran raksasa melebihi anggaran pendidikan. Berbagai program yang selama ini diharamkan oleh penyokong neoliberal maka di Era Putin adalah halal. Rakyat harus mendapatkan akses kepada seluruh layanan publik. Bila mereka tidak mampu maka negaralah yang harus menyediakannya. Terlalu tidak bijak membiarkan rakyat yang lemah sendirian berhadapan dengan hukum kapitalis. Tekanan pihak Barat/AS dengan mengusung program privatisasi dan demokratisasi dengan berbagai dalih , dijawab tuntas olehn Putin. NO.!
Ketiga, membangun sector perumahan untuk golongan berpendapatan rendah. Ada tiga jenis project yaitu perbaikan lingkungan perumahan dan renovasi. Kedua penyediaan sewa rumah dengan subsidi pemerintah. Ketiga , penyediaan kepemilikan rumah dengan subsidi pemerintah. Untuk proyek ini pemerintah active langsung membangun project Peran swasta diharapkan namun pemerintah lebih dominant terjadinya perluasa investasi ini. Upaya yang jenius namun sederhana adalah menigkatkan nilai dana pensiun bagi pegawai sehingga tingkat pegawai terendahpun mampu memiliki rumah sendiri.
Keempat adalah melakukan bantuan social secara tidak langsung kepada rakyat lewat subsidi layanan social seperti transportasi, listrik, telephone dan lainnya. Bagi yang tak memiki sama sekali akses untuk layanan social maka pemerintah memberikan langsug dana tunai kepada mereka. 3,7% penduduk mendapatkan bantuan langsung dalam bentuk makanan dari pemerintah. 7% mendapatkan bantuan langsung dalam bentuk program peningkatan ekonomi.
Hasil dari empat program tersebut telah membuat ekonomi Rusia bangkit dari keterpurukan. Eksport lebih tinggi daripada import. Jumlah orang miskin turun drastic, Jumlah pengangguran turun dan lapangan pekerjaan terus bertambah. arus investasi asing terus meningkat walau ditengah kecaman miring soal sikap Putin yang diktator. Tapi investor lebih nyaman dibawah pemimpin yang keras daripada pemimpin yang lemah , banyak berpikir dan lambat bertindak. Selama era Putin, Total hutang luar negeri 47,5 milliar dollar atau tinggal sepertiga dari total hutang ditahun 1999. Cadangan devisa Rusia ditahun 1999 sebesar USD 12 milliar dan ditahun 2006 telah mencapai USD 315 miliar. Ketiga terbesar didunia setelah China.
Empat program tersebut. ketiga dan keempat semua bisa dibuat dengan lebih baik oleh Indonesia. Hampir semua caleg kita bicara tentang program tersebut dan ahli sekali menyampaikannnya dihadapan public. Tapi semua itu tidak realistis. Betapa tidak ? dari mana dananya ? Tidak ada satupun pemain politik formal yang berani melakukan tindakan seperti Putin ketika Kampanye. “ kembalikan kekayaan rakyat dan bagikan kepada rakyat, melalui program nasionalisasi. Tidak ada.! Bagi Putin sangat sederhana “ Negara hanya bisa menyelesaikan masalah apabila ada dana. Dan itu hanya mungkin bila negara menguasai sendiri sumber daya alamnya.
Pemain politik kita terlalu percaya tentang sebuah proses yang digariskan oleh system demokrasi dan akhirnya birokrasi, Bahwa semua harus procedural. Nah menjalankan program yang petama dan kedua ( nasionalisasi sumber daya alam dan menghapus privatisasi layanan public ) akan menghadapi UU yang sudah disyahkan oleh rezim terdahulu. . Tentu “tidak mudah merubahnya begitu saja…” Beda dengan Putin “ Itu mudah !” semua UU yang ada dibakar dan dibuang ke tong sampah. Politisi yang berani bicara dihabisi. Wartawan yang berkoar dihabisi. Tidak ada waktu untuk melayani orang yang hanya bicara. Tidak ada. Semua yang berbeda dengan tujuan Putin , harus mati.
Salahkah Putin ? UNDP memuji keberhasilan putin meningkatkan indek pembangunan manusia. Dunia mengakui bahwa Putin adalah president terbaik didunia. Dan yang lebih penting rakyat memuji Putin dan rakyat merasa pilihan mereka adalah benar. Bahwa kemakmuran lebih penting daripada hakikat kebebasan yang ditawarkan oleh system demokrasi…
Putin bukan hanya berhasil dengan tugasnya selama memimpin tapi juga berhasil menempatkan Dmitry Medvedev sebagai calon pengganti yang tentu sesuai dengan arah kebijakannya untuk kejayaan Rusia.
Bagaimana dengan kita ?
Kemudian , Vladimir Putin , Mantan Kepala Dinas Keamanan Nasional (FSB) –dulu bernama KGB. 1999 tampil sebagai President Sementara untuk menggantikan President Boris Yeltsin, yang kemudian ditahun 2000 dia resmi menjadi president Rusia melalui pemilihan Umum. Nah disinilah yang harus kita lihat seorang Putin untuk naik menjadi president terpilih secara mutlak. Apa programnya ?
Program yang ditawarkannya kepada rakyat adalah redistribusi pendapatan. Program ini bertumpu kepada kekuatan negara untuk terjadinya keadilan bagi semua golongan masyarakat. Program ini mendapatkan sambutan luar biasa dari rakyat dan rakyat tidak peduli soal kekerasan yang pernah dibuat oleh KGB di masa lalu. Bagi mereka , hidup soal pilihan dan ternyata keadilan dan kemakmuran lebih dipilih oleh rakyat dari pada kebebasan yang banya ditawarkan selama ini, terbukti membuat rakyat tak lagi memiliki akses kepada keadilan ekonomi kecuali bagi kapitalis.
Ada empat program yang dijalankan oleh Putin ketika dia berkuasa.
Yang pertama adalah seluruh perusahaan negara yang sudah diprivatisasi dikembalikan seperti awalnya sebagai perusahaan negara. Menangkap para oligarki ekonomi yang selama ini loyalis Barat/AS, seperti Roman Abramovich, pemilik Chelsea, Mikhail Khodorkovsky dan lainnya. Seluruh kekayaan dan pendapatan negara akan digunakan seluas luasnya untuk didistribusikan lewat program pengentasan kemiskinan.
Kedua, Menghapus privatisasi layanan public seperti kesehatan , pendidikan. Pemerintah digaris depan memacu investasi diproyek ini. Banyak sekolah dan Hospital dibangun untuk terjaminnya pendidikan dan kesehatan gratis. Program kesehatan Ibu dan ANak menjadi program nasional dengan anggaran raksasa melebihi anggaran pendidikan. Berbagai program yang selama ini diharamkan oleh penyokong neoliberal maka di Era Putin adalah halal. Rakyat harus mendapatkan akses kepada seluruh layanan publik. Bila mereka tidak mampu maka negaralah yang harus menyediakannya. Terlalu tidak bijak membiarkan rakyat yang lemah sendirian berhadapan dengan hukum kapitalis. Tekanan pihak Barat/AS dengan mengusung program privatisasi dan demokratisasi dengan berbagai dalih , dijawab tuntas olehn Putin. NO.!
Ketiga, membangun sector perumahan untuk golongan berpendapatan rendah. Ada tiga jenis project yaitu perbaikan lingkungan perumahan dan renovasi. Kedua penyediaan sewa rumah dengan subsidi pemerintah. Ketiga , penyediaan kepemilikan rumah dengan subsidi pemerintah. Untuk proyek ini pemerintah active langsung membangun project Peran swasta diharapkan namun pemerintah lebih dominant terjadinya perluasa investasi ini. Upaya yang jenius namun sederhana adalah menigkatkan nilai dana pensiun bagi pegawai sehingga tingkat pegawai terendahpun mampu memiliki rumah sendiri.
Keempat adalah melakukan bantuan social secara tidak langsung kepada rakyat lewat subsidi layanan social seperti transportasi, listrik, telephone dan lainnya. Bagi yang tak memiki sama sekali akses untuk layanan social maka pemerintah memberikan langsug dana tunai kepada mereka. 3,7% penduduk mendapatkan bantuan langsung dalam bentuk makanan dari pemerintah. 7% mendapatkan bantuan langsung dalam bentuk program peningkatan ekonomi.
Hasil dari empat program tersebut telah membuat ekonomi Rusia bangkit dari keterpurukan. Eksport lebih tinggi daripada import. Jumlah orang miskin turun drastic, Jumlah pengangguran turun dan lapangan pekerjaan terus bertambah. arus investasi asing terus meningkat walau ditengah kecaman miring soal sikap Putin yang diktator. Tapi investor lebih nyaman dibawah pemimpin yang keras daripada pemimpin yang lemah , banyak berpikir dan lambat bertindak. Selama era Putin, Total hutang luar negeri 47,5 milliar dollar atau tinggal sepertiga dari total hutang ditahun 1999. Cadangan devisa Rusia ditahun 1999 sebesar USD 12 milliar dan ditahun 2006 telah mencapai USD 315 miliar. Ketiga terbesar didunia setelah China.
Empat program tersebut. ketiga dan keempat semua bisa dibuat dengan lebih baik oleh Indonesia. Hampir semua caleg kita bicara tentang program tersebut dan ahli sekali menyampaikannnya dihadapan public. Tapi semua itu tidak realistis. Betapa tidak ? dari mana dananya ? Tidak ada satupun pemain politik formal yang berani melakukan tindakan seperti Putin ketika Kampanye. “ kembalikan kekayaan rakyat dan bagikan kepada rakyat, melalui program nasionalisasi. Tidak ada.! Bagi Putin sangat sederhana “ Negara hanya bisa menyelesaikan masalah apabila ada dana. Dan itu hanya mungkin bila negara menguasai sendiri sumber daya alamnya.
Pemain politik kita terlalu percaya tentang sebuah proses yang digariskan oleh system demokrasi dan akhirnya birokrasi, Bahwa semua harus procedural. Nah menjalankan program yang petama dan kedua ( nasionalisasi sumber daya alam dan menghapus privatisasi layanan public ) akan menghadapi UU yang sudah disyahkan oleh rezim terdahulu. . Tentu “tidak mudah merubahnya begitu saja…” Beda dengan Putin “ Itu mudah !” semua UU yang ada dibakar dan dibuang ke tong sampah. Politisi yang berani bicara dihabisi. Wartawan yang berkoar dihabisi. Tidak ada waktu untuk melayani orang yang hanya bicara. Tidak ada. Semua yang berbeda dengan tujuan Putin , harus mati.
Salahkah Putin ? UNDP memuji keberhasilan putin meningkatkan indek pembangunan manusia. Dunia mengakui bahwa Putin adalah president terbaik didunia. Dan yang lebih penting rakyat memuji Putin dan rakyat merasa pilihan mereka adalah benar. Bahwa kemakmuran lebih penting daripada hakikat kebebasan yang ditawarkan oleh system demokrasi…
Putin bukan hanya berhasil dengan tugasnya selama memimpin tapi juga berhasil menempatkan Dmitry Medvedev sebagai calon pengganti yang tentu sesuai dengan arah kebijakannya untuk kejayaan Rusia.
Bagaimana dengan kita ?