Saturday, August 19, 2023

Rakyat itu kerbau pedati..

 




Ira bertanya kepada saya. Mengapa Estate food gagal? Saya sebenarnya tidak suka dikatakan gagal. Karena kegagalan itu berarti ada upaya terencana dengan baik dan effort yang luar biasa. Tapi ini tidak ada rencana yang baik dan effort pun seadanya. Jadi itu bukan gagal. Itu memang kerja sia sia. “ Mungkin kena jebakan badman tuh Presiden kita” Kata ira. Nah ini mungkin ada benarnya. Mengapa? Dasar kebijakan estate food itu memang dalam situasi kepepet. Maklum data Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan tahun 2021 mengalami penurunan. Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 113 negara. Maklum kita ditekan oleh FAO agar segera mengantisipasi ancaman krisis pangan. Sementara Presiden tahu kinerja pertanian terus turun.


Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas masa depan pangan bangsa indonesia, tentu apapun usulan yang dianggap baik dia kerjakan. Apalagi ada usulan yang bersifat too good to be true. “ Lahan kita luas. Mengapa kita tidak bangun estate food. Ya seperti kapitalisme negara terhadap lahan pertanian. Yang tentu digerakan oleh dukungan swasta untuk pembukaan lahan baru dan pasokan bibit dan lain lain” Kira kira begitu kata mereka. Tapi sebenarnya saat usulan itu disampaikan. Ring-1 presiden sudah berhitung. Berapa cuan masuk atas nilai kayu dari penebangan hutan. Belum lagi berapa cuan masuk dari anggaran negara untuk  tebang pohon. Tentu pemasukan dari bibit dan lain lain. 


Data dari The Gecko Project yang didukung oleh Greenpeace, Rainforest Investigations Network of Pulitzer Center dan Internews' Earth Journalism Network.  banyak perusahaan swasta yang melakukan pelanggaran aturan pemerintah dalam program food estate di wilayah tersebut. Tak hanya itu, banjir kerap kali terjadi di Kalteng akibat dari dibukanya lahan hutan yang menyebabkan peningkatan deforestasi dan global warming. Program ini juga memaksa masyarakat Dayak mengubah kebiasaan mereka dalam menanam. 


Laporan TEMPO yang tergabung dalam Internews' Earth Journalism Network, Enam ratus hektare hutan Gunung Mas di Kalimantan Tengah dibabat habis untuk food estate, royek strategis Presiden hingga 2024. Padahal dulunya lahan tersebut merupakan hutan yang menjadi tumpuan penduduk sekitar. Kayu yang tersedia juga dimanfaatkan untuk pembangunan rumah. Penduduk juga sering mencari ramuan tradisional, menanam kundur, kacang panjang, sayur terong, dan pohon karet sambil berburu kancil maupun babi di hutan tersebut. Karena tanpa analisis lingkungan, dampaknya membuat enam desa terendam banjir. Melepaskan emisi karbon menjadi gas rumah kaca ke atmosfer yang menjadi penyebab krisis iklim. 


“ Mengapa lahan food estate itu menggunakan hutan produksi dan mengapa tanaman singkong yang dipilih. Aneh! Dan lagi semua tahu tanah di Kalimantan Tengah 70% nya adalah clay. Lahan yang baik untuk menanam umbi kayu mempunyai struktur yang gembur, remah, dan punya banyak bahan organik. Ketahuan banget dech. Itu proyek simbol kerakusan dan tidak berprikemanusiaan. “ Kata Ira. 


Dari pengalaman di Cina yang pernah gagal membangun pertanian negara berskala raksasa. Estate food ini tidak benar. Yang mungkin untuk  program ketahanan pangan itu adalah focus membuat petani menjadi produktif. Ini adalah titik kunci untuk pertumbuhan inklusif karena ada begitu banyak petani di Indonesia. Jika kita dapat menemukan cara untuk memastikan mereka produktif, hal itu dapat menjadi cara yang pasti untuk mengurangi ketidaksetaraan, meningkatkan pendapatan mereka, dan mengurangi kemiskinan," tegas Ira.


Yang harus dilakukan pemerintah adalah perluas program tekhnologi pertanian. Perluas pasar lewat perbaikan tata niaga pertanian. Belajarlah dari Tiongkok yang sukses mengatasi hambatan transportasi, membangun lebih banyak pusat penyimpanan, mengembangkan sektor pengolahan, reforma agraria, dan perkuat ekosistem financial pertanian. Ya pendekatan holistik. Yang meliputi: visi strategis dan kejelasan tujuan, tindakan pemerintah yang terkoordinasi, keterlibatan pemangku kepentingan dan restrukturisasi layanan pemerintah. Kita tidak akan dapat mencapai tujuan ini swasembada pangan termasuk agro industri tanpa peningkatan produksi di tingkat petani “ Kata ira.


Proses pembangunan tidak sepenuhnya melibatkan insitusi demokrasi. Tidak sepenuhnya berbasis riset. Yang ada adalah tindakan pragmatis dan kapitalis. Padahal kita salah satu negara yang berjalan diatas sistem demokrasi. Sistem demokrasi itu tercermin dari fostur  ekonomi kita. Perhatikan saja. Lebih 50% (data 2022 54,4 %) Produk domestik Bruto itu disumbang oleh sektor rumah tangga. Kemudian pembentukan modal bruto (PMTB) atau investasi ( swasta dan asing) terhadap PDB sebesar 30,81%. Sisanya belanja  dan investasi pemeritah berkisar 6% dan 8%. 


Dari data diatas kita bisa paham ya. Bahwa ekonomi kita kuat bukan karena mayoritas peran pemerintah. Dari total belanja negara Rp3.090,8 triliun, sebesar Rp. 2.034,6 Triliun atau 65% berasal dari pajak  dan cukai. Sisanya dari utang dan Pendapatan negara non pajak. Tapi pemerintah tidak menyadari itu. Mereka asik saja berkerja dengan pongah. Dampaknya, walau rakyat tidak banyak bersuara lewat jalanan dan media massa. Tapi mereka menghukum pemerintah lewat trust.  


Mari lihat data. Pada tahun 2015, total aset keuangan Indonesia mencapai Rp 8.053 triliun dan naik menjadi Rp 12.163 triliun pada 2020. Namun komposisinya tetap didominasi oleh perbankan dengan proporsi aset lebih dari 76%.Total aset perbankan RI 59,5% terhadap PDB. Sementara itu negara lain yaitu Singapura mencapai 572,1%; Malaysia 198,6%; Thailand 146,6% dan bahkan Indonesia kalah dengan Filipina yang aset perbankannya mencapai 99,2% PDB. Dari sisi nilai kapitalisasi pasar juga Indonesia tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga lain. Rasio market cap pasar modal Indonesia hanya 48,3% PDB. Padahal negara seperti Malaysia, Singapura dan Thailand rasionya di atas 100%. Bahkan rasio Filipina juga lebih tinggi atau hampir 2x rasio RI.


Apa artinya? kalau mau ukur tingkat trust pemerintah, jangan lihat data tingkat kepuasaan yang dikeluarkan lembaga survey. Jangan lihat rating surat utang negara. Hasil Survey setahun sebelum oder baru jatuh sangat tinggi kepuasan rakyat terhadap Soeharto. Terbukti tingginya partisipasi Pemilu. Rating surat utang venezuela AAA, setahun kemudian default. Tapi lihat data kepercayaan nasabah pada bank dan pasar modal. Itu data real. Mengapa ? Karena orang punya uang engga mungkin bisa diprovokasi oleh media massa dan sosial media. Semakin tinggi rasio aset perbankan terhadap PDB semakin tinggi trust pemerintah di hadapan publik.  


Mengapa trust pemerintah itu rendah sekali? karena korupsi. Indek korupsi kita buruk sekali. ICOR juga tinggi alias tidak efisien dari segi tata kelola anggaran. Berdasarkan riset yang dilakukan Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia meraih skor 6,71 pada Indeks Demokrasi 2022. Skor tersebut sama dengan nilai yang diperoleh Indonesia pada Indeks Demokrasi 2021, dan masih tergolong sebagai demokrasi cacat (flawed democracy). 

Politisi atau pejabat, seyogia jangan menepuk dada. Engga usah merasa lebih pintar dari rakyat. Anda tidak hebat banget.  Mengapa ? Karena value intangible atau trust rendah alias low credibility. Mereka kerja seperti supir pedati. Yang menggerakan roda adalah tenaga sapi. Bukan otak supir pedati. Supir pedati duduk manis bersiul sambil pecut sapi. “ Mereka memang tidak tahu diri.. udah numpang makan dengan rakyat,  sombong lagi, terus minta dihormati berlebihan.” kata Ira.


Monday, August 14, 2023

PDIP dan manuver Jokowi.

 


Masuknya Golkar, PAN dalam  barisan koalisi PKB dan Gerindra untuk mengusung Capres Prabowo, membuat saya tersenyum dan akhirnya mengerutkan kening ketika sadar itulah upaya cawe cawe Jokowi selama ini.  Saya tidak membenci Prabowo secara personal. Dia adalah cucu dari Margono Djojohadikoesoemo, tokoh dibalik lahirnya BI pada tahun 1946 dan juga anggota BPUPKI. Dia sama dengan Anies Baswedan. Cucu dari  Abdurrahman Baswedan, pahlawan nasional yang juga anggota BPUPKI.


Baik Prabowo maupun Anies adalah darah biru. Mereka terlahir dari keluarga bangsawan. Walau bukan bangsawan yang kaya raya namun terpelajar. Anies masuk ke pentas politik nasional lewat dukungan Partai Gerindra ketika Pilgub DKI. Tentu berkat dukungan dari Prabowo sehingga Anies bisa menang mengalahkan Ahok.  Namun karena itu membuat Anies harus berpisah dengan Prabowo. Sama dengan Sandi yang harus keluar dari Gerindra.  Juga LBP yang tadinya salah satu DIRUT anak perusahaan Prabowo akhirnya memilih berpisah dengan PS pada tahun 2014. Mengapa?  “ Gerindra adalah Prabowo, dan bukan partai Kader. Ia hanya eksis untuk memuaskan seorang PS saja. Dengan uang dan sumber daya Cendana itu membuat Gerindra jadi kendaraan efektif  bagi PS“ kata teman. Saya bisa mengerti alasan mereka yang tadinya lekat dengan PS akhirnya berpisah. Karena Apapun Prabowo lakukan untuk mencapai ambisi dia jadi presiden. Itu yang membuat mereka tidak nyaman.


Semua tahu dibalik politik identitas Pilgub DKI yang bar bar itu adalah mesin partai Gerindra sendiri. Itu bisa dilihat pada Pilpres 2019 dimana dia merasa tidak risih menerima Ijma ulama atas pencalonanya sebagai presiden. Salah satu keahlian dari Prabowo dan teamnya adalah melakukan operasi inteligent untuk menciptakan chaos. Setelah pemilu 2019 , Prabowo bergabung dengan kabinet Jokowi. Jejak mereka mengkapitalisasi politik indentitas terhapus begitu saja. Dia jago melakukan itu lewat operasi inteligent. Dan tidak peduli kalau kerena itu terjadi polarisasi di tengah masyarakat. 


Yang saya sedihkan, PSI dan bersama team Jokowi adalah mereka yang katanya menentang politik identitas tetapi justru mereka berada dibarisan partai yang punya rekam jejak mengkapitalisasi Politik indentitas. Pada bulan Juni kemarin, FPI New, PA -212  mengatakan akan bergabung dengan barisan Koalisi Gerindra. Saya yakin, kalau Prabowo menang maka FPI dan HTi akan reborn. Tentu dengan alasan bahwa mereka semua adalah asset nasional. Dia jago  retorika soal itu. 


Bagaimana dengan Jokowi? walau secara formal Jokowi tidak pernah mengendorse Prabowo sebagai capres namun secara informal dukungan Jokowi sangat vulgar. Saya hanya menduga kalau situasi tersebut hanyalah upaya Jokowi untuk soft landing. Maklum anak dan mantunya memilih berkarir di politik dan dia sendiri tidak punya Partai. Dan sadar diri sebagai kader partai yang kapan saja bisa di kick out. Dia butuh asset protection setelah tidak lagi jadi Presiden. Dan aset itu adalah Prabowo dan koalisi Gerindra.


Bagaimana dengan PDIP ? dengan bergabungnya Golkar, PAN kedalam barisan koalisi Gerindra, maka praktis  “Jokowiman “  semua berada dibarisan Prabowo. Dalam hal ini kesalahan ada pada Sekjen PDIP yang tidak bisa mengelola situasi poitik dari hari ke hari menjelang Pemilu. Mungkin informasi kurang valid kepada Ketum, Megawati. Sehingga sebagai partai pengusung Presiden dan pemenang pemilu 2019 dianggap gagal mengelola koalisi dan kekuasaan presiden. Kalau PDIP tetap ngotot mencalonkan Ganjar, kemungkinan akan dilibas oleh Prabowo.


Makanya di tengah situasi itu, Puan cepat bertindak. Jumat malam ( 11 agustus ) terjadi lagi  pertemua antara Puan dan AHY. Namun kali ini ada Cak Imin. Ini bisa saja  sinyal sebagai upaya politik PDIP untuk menarik keluar PKB dari barisan Koalisi Prabowo atau mengalihkan dukungan kepada AHY. Maklum baik AHY dan Cak Imin keduanya sedang galau terancam gagal jadi cawapres. Apakah deal ini akan berhasil atau tidak , kita tidak tahu. Namun sejak hari ini dan kedepan situasi politik akan dinamis sekali. Semua tergantung sikap PDIP. Kalau masih tetap percaya Jokowi  loyal kepada PDIP maka kisah Pemilu 2004 terulang lagi. 

Saturday, August 12, 2023

Polemik Hilirisasi Nikel

 



“ Bayangkan saja kita negara itu hanya mengambil pajak, mengambil pajak dari Rp 17 triliun sama mengambil pajak dari Rp 510 triliun lebih gede mana? Karena dari situ, dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPH badan, PPH karyawan, PPH perusahaan, royalti bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak semuanya ada di situ. coba dihitung saja dari Rp 17 triliun sama Rp 510 triliun gede mana?" terang Presiden Jokowi. Faktanya menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor bijih nikel pada 2010-2019 atau 10 tahun, rata-rata mencapai US$ 710,095 juta. Khusus pada 2022, ekspor ferro nikel mencapai US$ 13,621 miliar atau 424,8% meningkat dibandingkan sebelum larangan ekspor pada 2019. Khusus tahun 2023 ekspor ferro drop.


Sebelumnya memang, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyebutkan bahwa pengembangan smelter yang menghasilkan nikel setengah jadi dinilai hanya menguntungkan industri China. Di mana, seperti diketahui, hasil hilirisasi nikel di Indonesia menghasilkan Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel. Nah karena nitizen DDB bertanya kepada saya soal jawaban Jokowi itu, maka saya sampaikan sebagai berikut :


Pertama. Pemberian fasilitas pajak penghasilan (tax allowance dan tax holiday) yang diatur dalam PP 9/2016. Karena sampai sekarang atas ekspor produk hilirisasi nikel seperti feronikel dan nickel pig iron (NPI) belum dikenakan bea keluar. Memang ada wacana pada mey bulan lalu akan dipangkas insentif pajak untuk NPI tapi itu baru akan. Masih belum tahu kapan realisasinya. Jadi pak, kita engga dapat pajak PPH maupun dari bea keluar dari smelter nikel. Diperkirakan kita kehilangan penerimaan pajak setak tahun 2020 sebesar Rp. 32 triliun.


Kedua. Investasi smelter itu di Indonesia adalah FDI ( foreign Direct Investment). Skemanya semacan counter trade. Investor smelter pada umumnya pedagang. Dana investasi mereka dapat dari kontrak offtaker dengan buyer. Dengan begitu, semua hasil produksi diambil oleh buyer sebagai angsuran hutang. Jadi otomatis, 80% hasil ekspor mengalir ke luar negeri ( china) untuk bayar utang. Hanya 20% nongkrong di Indonesia. Itupun untuk bayar upah dan gaji serta beli ore.


Ketiga. Smelter di Indonesia semuanya terikat dengan supply chain industri downstream di China, seperti pabrik alat masak, exterior /interior banguna, baterai EV, elektronik, dll. Jadi kalau boleh terus terang. Smelter yang ada di Indonesia itu memang dibangun untuk kepentingan industri downstream secara luas di China. Tentu nilai tambahnya lebih besar  mereka yang dapat. Tapi kita dapat secuil juga udah alhamdulilah banget. Karena jauh lebih tinggi nilai tambahnya daripada jual ore. Dan lagi kita kan hanya modal SDA doang. Otak engga ada. Soal lingkungan rusak, itu anggap korban pembangunan. Mati dan sengsara biasa saja.


***

Desember 2022 terjadi ledakan di smelter milk PT PT Gunbuster Nickel Indonesia (GNI). Pada 27 april 2023 juga terjadi di PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry. Sejak tahun 2015-2022 ada 19 kali kecelakan kerja di Smelter. Mengapa terus terjadinya kecelakaan kerja pada smelter pengolahan nikel di Morowali. Kejadian tersebut justru terjadi di proyek  strategis nasional (PSN) yang sangat dibanggakan Jokowi. Sebenarnya sumber masalah adalah karena Smelter itu dibangun dengan mindset Trading. Bukan mindset industry. Jadi kebayangkan, cara bagaimana menentukan jenis tungku dan lain lain. Semua dasarnya efisiensi. Mana ada utamakan keselamatan kerja. Mengapa? mari saya gambar secara sederhana saja.


Yang paling besar berinvestasi di Indonesia dalma bidang smelter Nikel adalah Tsingshan Holding Group Co. Diantaranya adalah PT. Sulawesi Mining Investment Indonesia (SMI), PT. Guangqing Nickel Corporations Indonesia (GCNS), PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), PT. Indonesia Ruipu Nichrome (IRNC), PT. Tsingshan Steel Indonesia (TSI), dan PT. Dexin Baja Indonesia (DSI), Mereka bukan hanya berinvestasi di KI Morowali tetapi juga di KI Weda Bay. Total investasi diperkirakan diatas USD 10 miliar.


Tsingshan Holding Group Co raksasa nikel yang dimiliki oleh miliarder Xiang Guangda. Tahun 2022 dia kena trap dalam perdagangan derivatif di LME. Karenanya dia terpaksa menjual aset nya di Indonesia kepada China Baowu Steel Group Corp. Semua tahu bahwa Baowu Steel Group Corp adalah BUMN China yang raksasa bidang baja terbesar kedua di dunia. Apakah mungkin BUMN China terlibat ambil Tsingshan Holding Group? Saya tidak yakin. Itu omong besar dari Guangda yang kepepet dilanda krisis utang. Karena Pemerintah China sangat peduli dengan lingkungan Hidup. Smelter punya Tsingshan itu tidak qualified sebagai portfolio investasi sekelas BUMN China. September 2023, Baowu suspended atas rencana beli Aset Tsingshan.


Nah kalau sampai akhirnya masalah kerugian Guangda dari transaksi derivatif itu teratasi, itu duitnya dari keroyokan pedagang Nikel yang ada di CHina, dan mereka ini memang jago skema countertrade.  Tsingshan tetap menagement tetapi semua produksi udah diijon oleh pedagang. Jadi engga aneh kalau pemerintah minta mereka ganti tungku dari pirometalurgi ke hidrometalurgi, mereka ignore saja. Teknologi hidrometalurgi itu mahal boss. Dan lagi dengan trend harga nikel di pasar dunia yang terus jatuh , udah engga layak replace tungku dari pirometalurgi ke hidrometalurgi. Sabar aja. Suruh buruh dan pemerintah  sabar saja. . Modal bego kan hanya satu, sabar.


Thursday, August 10, 2023

Komunis bangkit lagi?

 



Pada era kolonial di nusantara ini berdiri beberapa kerajaan. Setiap kerajaan itu exist secara hukum international. Sekian abad tidak ada pergolakan rakyat yang inginkan kerajaan itu tumbang.  Yang ada adalah pemberontakan rakyat terhadap kolonial. Itupun biasanya karena raja berani melawan kolonial dan kalau raja tidak mau, biasanya salah satu pangeran memberontak terhadap kekuasaan kolonial. Oh ya mengapa? Karena kolonial itu bukan bagian dari kekuasaan kerajaan. Namun mereka berkuasa atas sumber daya lewat perjanjian. Dan kolonial punya senjata dan serdadu untuk mengamankan perjanjian itu. Ya sama dengan sekarang para penguasa pemilik IUP dan HGU, sewa preman  dan bayar aparat menindas rakyat.


Nah menjelang jatuhnya Jepang, ada pertanyaan dari Jepang kepada Soekarno “ Apa sistem negara yang akan dibentuk setelah jepang keluar ? Soekarno terdiam. Terbuka peluang menjadi raja nusantara. Atau menjadi bapak bangsa lewat republik. Dalam kebingungan itu, para pemuda revolusioner memaksa Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Mereka menculik Soekarno dan Hatta. Membawanya ke Rengasdengklok. Akhirnya sejarah mencatat, kita memilih republik Indonesia.


Nah Ide negara republik itu bukan datang mendadak. Tetapi berproses sejak tahun 1908. Diantara para kaum terpelar terbelah pemikirannya tentang republik. Ada empat kelompok. Kelompok pertama adalah nasionalis yang dimotori oleh Soekarno dan Hatta. Kedua, kelompok komunis. Yang dimotori oleh Musso, Amir syarifudin, Alimin. Kelompok ketiga adalah agama, yang dimotori oleh Kartusuwiryo. Kelompok keempat adalah Sosialis, yang dimotori oleh Sjahrir.  Diantara mereka itu bersahabat sejak muda. 


Masing masing mereka punya kader sendiri sendiri. Mereka didik dengan baik dan akhirnya jadilan golongan yang kelak kemudian hari setelah merdeka, antar mereka berseteru bahkan saling membunuh. Mengapa ? karena proses politik kemerdekaan Indonesia tidak diselesaikan oleh mereka sendiri. Tidak musawarah. Tapi ada campur tangan asing. Yaitu PBB, yang sebelumnya  bernama liga bangsa bangsa. Yang memilih jalan campur tangan asing menyelesaikan legitimasi negara  adalah kelompok nasionalis dan sosialis. Agama dan komunis, menolak. Jadi kalau sampai kini kelompok agama dan komunis selalu ditempatkan sebagai pesakitan. Itu wajar saja. Karena sejak era Soeharto, negara tidak bisa lepas dari cengkraman asing lewat neocolonialisme debt trap. 


Hanya yang lebih beruntung adalah kelompok agama. Karena kekuatan Ormas besar seperti NU dan Muhammadiah, walau tidak mengontrol kekuasaan tapi secara informal diperhitungkan. Sama seperti TNI. Dan komunis tenggelam karena peristiwa G30s PKI. Namun proses politik pula akhirnya di era Jokowi ini pemerintah lewat Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 mengakui pelanggaran HAM berat pada kasus 1965-1966. Itu artinya memberi celah kolongan komunis bangkit lagi, tentu dengan fostur berbeda. Tidak lagi kumuh. Tapi lewat reforma agraria menuntut keadilan atas lahan dan keadilan hubungan kerja buruh - perusahaan. Dan kalau pemerintah dan elite politik tidak menyadari ini, akan membuka luka lama.


Yang bahaya lagi, issue atas penguasaan lahan dan aturan buruh pada UU Ciptakerja menjadi seksi. Karena terbukti negara gagal menegakkan keadilan terhadap dua hal itu. Sementara kredibilitas negara semakin melemah seiring lemahnya penegakan hukum dan tersumbatnya saluran demokrasi akibat adanya UU sapu jagad pembatasan kebebasan berbicara dan adanya ketentuan presidential Threshold. Ini akan cepat sekali berproses jadi bola salju. Kalau terlambat, maka yang terjadi , terjadilah… Bukan tidak mungkin Agama yang musuh buyutan dengan Komunis akan bersikap " to be or not to be. Daripada diduluin komunis, lebih baik  ambil dulu. Mereka akan bergandengan tangan lagi dengan TNI seperti tahun 1965 menjatuhkan Soekarno. Dan ujungnya bisa ditebak. TNI kembali ke panggung politik kekuasaan.

Sunday, August 6, 2023

Hoax dan persepsi



Kalau anda datang ke perusahaan Asuransi dan Bank, atau Asset manager, anda akan dapati kantor yang mentereng. Pegawai yang bermuka cerah. Front office yang elegan dengan karyawati berseragam wah. Kalau mereka launching product pasti di tempat berkelas. Pasti retorika nya bombamdis. Standar bisnis mereka sangat ketat. Ada OJK dan BI yang menjadi watchdog. Anda tidak perlu ragu. Engga percaya mereka, itu artinya anda tolol atau kampungan. 

 

Tapi tahukah anda. Lebih USD 2 triliun dana Fed untuk bailout ketika lembaga keuangan gagal bayar. Di Indonesia, tidak sedikit APBN dikuras untuk bailout BLBI. Tidak sedikit dana APBN digelontorkan lewat PEN-C19 untuk recovery perbankan dan korporat. Sementara nasabah tetap jadi korban. Dan lembaga keuangan diselamatkan. Para direksi tetap kaya raya. Pemerintah  yang brengsek kelola moneter dan ekonomi terselamatkan. Padahal sebelumnya selalu mengemas pencitraan yang bombamdis tentang sukses pertumbuhan ekonomi.


Kalau anda melihat kantor marketing developer yang menjual unit property, mendatangi kantor lelang International seperti christie dan lain lainnya. Selalu dilatar belakangi dengan standar layanan kelas dunia. Brosur dan janji sangat bombamdis. Rating yang tinggi. Skema bisnis yang exciting.  Tapi tahukah anda, skandal properti yang gagal delivery setelah DP tidak sedikit. Itu terjadi dimana mana. Sama juga barang mewah dan antik yang dilelang, pada akhirnya menguntungkan lembaga asuransi dan balai lelang. Keaslian barang tidak penting lagi. 5 dari 10 barang lelang tidak dibeli oleh kolektor profesional tapi oleh mereka butuh sertifikasi saja. Actually minded. 


Dunia modern, adalah dunia persepsi. Pasar berkembang karena persepsi. Bukan fakta. Value terbentuk bukan atas dasar kebutuhan tapi keinginan. Jadi faktor emosi sangat besar menentukan orang membuang uang berlebih dan karena itu membuat orang mendewakan uang. Berusaha mendapatkan dengan segala cara hanya sekedar memuaskan ilusinya.  Nah kalau anda terjebak dengan persepsi atas dasar standar yang diciptakan pihak lain, maka ketahuilah. Anda sudah jadi korban pasar. Makanya penting sekali hidup itu harus cerdas, Jangan sampai hidup dan persepsi anda di leverage orang lain. Jangan!




ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...