Wednesday, December 30, 2009

Bumi dan kita

Bumi telah berevolusi dalam lingkungan radioaktif tinggi, dan Matahari secara konstan melepaskan partikel berenergi tinggi dari permukaannya yang didominasi medan magnet sebagai angin Matahari. Sepanjang solar maksimum (saat Matahari berada pada fasa yang sangat aktif), Bumi bisa jadi harus menerima limpahan energi ledakan dari Matahari yang 100 milyar kali lebih kuat dibanding bom atom Hiroshima. Ledakan inilah yang dikenal sebagai solar flare. Memang , di masa depan, bencana itu bisa jadi datang ketika Matahari kehabisan bahan bakar dan mengembang sebagai bintang raksasa merah. Saat itulah zaman kehancuran bagi kehidupan di Bumi akan dimulai. Tapi untuk tiba di masa itu.. kita masih harus menunggu milyaran tahun lagi.

Pada 2012 , efek yang mungkin terjadi adalah pada Listrik dan Satelis. Satelit memang berada di garis depan ketika partikel berenergi memasuki atmosfer secara tiba-tiba. Kita akan merasakan efek membahayakan dari kejadian tersebut. Akibat aktivitas sinar-X dan elektron di ionosfer, komunikasi akan terganggu. Selain itu pada area di ketinggian, akan terbentuk arus listrik yang disebut elektrojet. Elektrojet terbentuk pada ionosfer saat partikel-partikel ini memasuki atmosfer Bumi. Nah, dengan arus listrik, muncul juga medan magnet. Walau bergantung pada intensitas badai Matahari, namun arus yang sampai ke Bumi dapat menyebabkan terjadinya kelebihan muatan pada jaringan listik di dunia. Maka system (A/C maupun D/C ) tenaga listrik di bumi akan konslet ( overload). Membuat aktifitas yang menggunakan listrik mati total.

Memang secara phisik tidak sampai menghancurkan manusia. Tapi secara psikis dipastikan ada. Mengapa ? Dapat dibayangkan bila sistem komunikasi yang saat ini didukung oleh satelit sampai putus. Hampir semua clearing house transaksi keuangan dan perbankan menggunakan ini sebagai tulang punggung jaringannya akan terhenti. Kalaupun dapat menggunakan jaringan pendukung seperti Fiber optic yang kini sudah melilit bumi namun system network access nya kan menggunakan listrik. Maka dapat dipastikan dunia keuangan yang berbasis M2, M3, dst nya yang sebagian besar dikendalikan oleh IT akan hang. Credit card, SWIFT, Telex, Global Payment Cash Management akan terhenti. Kemana mana kita terpaksa bawa emas untuk belanja, ya kan. Soalnya akuntasi bank engga jalan.

Perhari total transaksi pada setiap financial center seperti Singapore , Hong Kong , NY mencapai diatas USD 1 triliun. Melibatkan jutaan transaksi. Ini semua akan terhenti secara total. Electronic shock banking ini akan membuat berbagai strategy portfollio investasi di bursa uang dan modal kacau balau. Lebih dahsyat dari crisis global moneter yang pernah ada. Belum lagi akibat terhentinya sistem pembayaran pada perdagangan export import. Para pebisnis raksasa yang biasa berkantor jangkung akan kesulitan untuk naik kekantor. Karena lift padam. Mereka harus naik tangga darurat, itupun kalau sangggup. Maklum saja hampir sebagian besar kantor jangkung rata rata diatas 40 lantai. Belum lagi haru bergelap ria karena lampu padam.

Transfortasi seperti kereta bawah tanah dan kereta listrik , pesawat terbang , Bus, kendaraan pribadi, kapal laut. tak bisa difungsikan. Dirumah , kita harus mulai mau menerima kenyataan bila listrik. Kulkas, TV, Mesin Cuci , Computer dan lain sebagainya tak bisa digunakan. PDAM tidak bisa mengalirkan air karena tenaga pendorong air yang menggunakan energy listrik tak berfungsi. Tempat hiburan yang biasanya menghias kota dimalam hari akan sunyi senyap karena listrik padam. Tidak ada dibumi yang tak tergantung dari tenaga listrik dan semuanya akan terhenti. Diperlukan waktu 4-10 tahun untuk recovery ini. Bayangkanlah berapa kerugian materi yang akan diderita. Tapi anehnya orang tidak peduli dan menganggap hal tersebut tidak akan terjadi.

Jadi , walau secara phisik memang tidak menimbulkan kerusakan bagi manusia kecual orang yang hidupnya menggunakan alat pacu jantung akan almarhum. Namun dengan terhentinya kegiatan sosial masyarakat yang terbiasa manja alias modern akan berdampak kepada kejiwaan, Stress.. Karena yang tadinya tak terbatas menjadi sangat terbatas.Pada titik inilah Allah berkerja dengan keperkasaannya agar kita sadar untuk tidak lagi memanjakan raga kita. Saatnya kembali untuk menciptakan keseimbangan antar jiwa dan raga. Caranya stop hidup rakus dan peliharalah bumi ini dengan sebaik baiknya agar kita pantas disebut sebagai rahmat bagi alam semesta, bukan perusak.

No comments:

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...