Saturday, March 29, 2014

Islam di Indonesia...

Siapakah yang sangat menentang keberadaan Penjajah Belanda? Demikian kata teman kemarin ketika memulai diskusi. Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau abad ke tujuh sampai abad ke delapanmasehi. Islam masuk ke Indonesia awalnya melalui  Pesisir Utara pulau Sumatera, yaitu di peureulak Aceh Timur, kemudian meluas sampai bisa mendirikan kerajaan islam pertama di Samudera Pasai, Aceh Utara. Kemudian melalui pesisir Utara pulau Jawa kemudian meluas ke Maluku yang selama beberapa abad menjadi pusat kerajaan Hindu yaitu kerajaan Maja Pahit. Agama islam secara mendalam mempengaruhi kehidupan agama, social dan politik, buktinya yaitu banyaknya nama-nama islam dan peninggalan-peninggalan yang bernilai keIslaman. Namun Kerajaan Islam di daerah Aceh, Minangkabau di Sumatera Barat dan Banten di Jawa sedikit sekali disentuh oleh kebudayaan Hindu-Budha. Walau ketika itu kerajaan Islam terpecah terdiri dari berbagai kerajaan namun mereka dipersatukan oleh aqidah dan karenanya kehidupan nusantara sangat damai. Tidak pernah terjadi pertarungan antar kesultanan. Awalnya Belanda masuk ke Indonesia untuk tujuan berniaga dan diterima dengan tangan terbuka oleh kerajaan Islam yang ketika itu dipimpin oleh para Sultan.Kemudian Belanda mengajukan izin untuk investasi disektor perkebunan. Selanjutnya Belanda berhasil menguasai kerajaan islam satu persatu dan terbentuklah kerajaan dibawah system kolonial.  Jadi dapat disimpulkan bahwa yang sangat menentang kolonial belanda itu adalah kerajaan Islam. Kata teman saya.

Apakah kesultanan Islam berdiam saja dari upaya Belanda menjadikan mereka wilayah kolonial/ Tidak. Sejarah mencatat perang Sultan Agung (1613-1645) , Perang Makassar (1633-1669), Perang Trunojoyo dan Karaeng Dalesong (1675-1680), Perang Palembang (1818-1821), Perang Paderi (1821-1832), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Banjar (1854-1864), Perang Aceh (1875-1903), serta banyak lagi perlawanan dan pemberontakkan kecil yang tidak disebutkan sejarah. Dalam bermacam peperangan ini telah tertawan dan gugur para  syuhada karena jihad fi sabilillah, tokoh-tokoh seperti Sultan Hasa nuddin, Trunojoyo, Karaeng Galesong, Untung Suropati, Pangeran Antasari, Pangeran Hidayatullah, Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan Renceh, Panglima Polem, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan ribuan pengikut-pengikutnya yang tidak bisa disebut satu per satu. Namun peperangan perlawanan yang tiada henti dari masa ke masa , dari setiap kerajaan islam , tidak mengurangi ambisi Belanda untuk terus menguasai wilayah nusantara ini. Nampaknya sekeras perjuangan perlawanan kerajaan islam ketika itu , semudah itupula bagi Belanda  memukul mundur pasukan islam dan akhirnya membuat mereka takluk dibawah kendali Belanda dengan paham sekularisme nya.Apalagi belakangan Belanda tidak hanya menggunakan kekuatan senjata tapi juga menggunakan propaganda pemikiran lewat program Snouck Hurgronye, dimana belanda tidak merusak ritual islam namun mengekang spritual sosial dan politik.

Selanjutnya perlawanan pergerakan islam masuk dalam wilayah kelembagaan namun tetap diluar system kekuasaan Kolonial. Pada tahun 1905 berdiri perkumpulan Jamiat Khair. Tahun 1911 berdiri Syarikat Islam dan Persyarikatan Ulama. Setahun kemudian atau tahun 1912 KH Ahmad Dahlan pulang dari Makkah mendirikan Pergerakan Muhammadiah. Tahun 1914 berdiri Partai Komunis Indonesia yang  digunakan oleh tokoh pergerakan Islam sebagai kendaraan perjuangan. Dari adanya wadah ini maka berkumpulah kaum cerdik pandai Islam dengan tujuan yang sama yaitu membela agama Allah. Kegagalan perlawanan islam terhadap kolonialisme dipelajari dengan seksama oleh para kaum pergerakan Islam khususnya kaum muda. Tahun 1916 , diadakan Congres Central Sjarikat Islam pertama yang diadakan di Bandung. Pada kongres ini dihadiri oleh perwakilan pemuda pergerakan Islam dari seluruh nusantara. Kongres ini berhasil menyamakan persepsi bahwa kekalahan umat islam dalam  menghadapi kolonial Belanda adalah karena umat islam tidak bisa bersatu dan ini digunakan oleh belanda untuk memecah belah melalui politik adu domba. Tahun 1920 berdiri Persatuan Islam. Tahun 1926 Kh Hasyim Ashari mendirikan  Nahdatul Ulama. Tahun 1927 berdirilah Partai Nasional Indonesia yang bertujuan tidak hanya mempersatukan atas dasar agama tapi budaya  bernama Indonesia. Dari gerakan persatuan atas dasar agama dan budaya  inilah pada tahun 1928 diadakan Kongres Pemuda yang melahirkan sumpah pemuda.

Ketika Belanda terusir dari Indonesia karena unggulnya Jepang dalam perang pacific,jepang memberikan kesempatan Indonesia untuk meneruskan persatuan itu melalui 1) Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama yang menggantikan Kantor Urusan Pribumi zaman Belanda, yang dipimpin oleh Hoesein Djayadiningrat pada 1 Oktober 1943. 2).  Masyumi, ( Majelis Syura Muslimin Indonesia ) menggantikan MIAI yang dibubarkan pada bulan oktober 1943, Tujuan didirikannya adalah selain untuk memperkokohkan Persatuan Umat Islam di Indonesia, juga untuk meningkatkan bantuan kaum muslimin kepada usaha peperangan Jepang.3). Hizbullah, ( Partai Allah atau Angkatan Allah ) semacam organisasi militer untuk pemuda-pemuda muslimin yang dipimpin oleh Zainul Arifin. Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ketika jepang kalah dalam perang dunia kedua,penguasa jepang di Indonesia  mendua sikapnya.Satu kelompok ingin Indonesia merdeka,satu kelompok lagi tunduk dengan hukum perang bahwa Jepang harus menyerahkan indonesia kepada pemenang perang ( sekutu). Karena sikap mendua ini jepang ragu ragu dan akhirnya karena persatuan umat islam sudah kokoh dan tersedianya kekuatan laskar maka  kaum pergerakan dapat bersikap tegas terhadap Jepang tanpa takut dikendalikan jepang. Ketika kemerdekaan sudah didepan mata, kembali terjadi pertikaian didalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia  ( PPKI). Apa bentuk negara Indonesia?

Rapat marathon dalam PPKI berlangsung alot. Satu sama lain bersiteganng soal ini. Pertanyaan mendasar yang sulit dipecahkan adalah “ apa yang mengharuskan kita bersatu”. Sumatera tidak punya kepentingan apapun bila harus bergabung dengan jawa. Begitupula Kalimantan dan lainnnya bersikap sama.  Yang mempersatukan kita adalah “Allah “. Demikian kata KH Agus Salim. Agama kita mengenal satu Tuhan. Mengapa kita harus berbeda bila tujuan hidup kita adalah sama. Mengapa ? Perbedaan suku dan budaya tak lagi dibahas bila sudah menyangkut Allah. Setiap agama mengajarkan satu hal , yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak ada agama yang mengajarkan keadilan yang subjective. Tidak ada!. Adil dan beradab sangat tinggi sekali nilainya. Didalamnya terkandung cinta dan kasih sayang. Berbuat karena cinta untuk memanusiakan manusia. Ketika Persatuan Indonesia dilandasi oleh rasa kemanusiaan yang adil dan beradab oleh seluruh rakyat maka kepemimpinan dipercayakan kepada elite . Mereka adalah segelintir orang yang lahir dari proses kepemimpinan yang berakar dari bawah. Mereka menjadi inpirasi bagi public sebagai taladan dan akhirnya melahirkan aspirasi kolektif. Karena para elite ini bersikap dan berbuat berdasarkan hikmat dan bijaksana. Merupakan perpaduan kehalusan nurani dan kekuatan pikiran untuk cinta, keikhlasan. Tidak ada menang kalah dalam mengambil keputusan. Semua dimusyawarahkan untuk menghasilkan mufakat. Semua berpihak kepada kebenaran ilahiah bukan golongan atau individu. Lantas apa tujuan akhir dari adanya persatuan ini? Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Semua yang hadir dalam PPKI sepakat dan  lahirlah piagam Jakarta tentang Pancasila.

Fakta sejarah bahwa Pancasila itu di create sebagian besar tokoh Intetektual Islam dan Ulama yang berkeja keras membentuk Dasar Negara dan UUD , yang dikenal dengan Piagam Jakarta. Perubahan sila pertama menghilangkan kalimat syariat islam bagi pemeluknya tidak menghilangkan ruh Pancasila sebagai puncak itjihad ulama untuk membangun peradaban yang dirahmati Allah. Karena pada sila keempat tertuang ruh Islam yang menempatkan musyawarah dan mufakat (Q.S. Asy Syurâ [42]:38). Ini tidak ditentang oleh golongan agama lain. Tidak ditentang oleh semua suku. Tidak berbeda pendapat dengan semua tokoh pendiri negara ketika itu. Pancasila ,Pemimpin tidak dipilih oleh rakyat secara langsung tapi dipilih oleh mereka yang hikmah ( Hakam/cendekiawan) dan bijaksana ( berakhlak tinggi) atas dasar perwakilan melalui mekanisme musyawarah( baiat), bukan voting. Jadi sebetulnya dalam Pancasila tidak ada istilah PEMILU. Pancasila dalam terminology dan budaya Indonesia adalah khilafah islam. Semua sepakat bahwa UUD 45 akan diperbaiki dikemudian hari agar sesuai dengan ruh Pancasila. Tapi sejak merdeka sampai kini  UUD 45 tidak pernah direvisi sesuai dengan Pancasila.  Mengapa? Umat islam mudah dipersatukan ketika melawan musuh dari luar namun bercerai berai ketika mencapai kemenangan.Mereka lupa bahwa musuh sebenarnya adalah nafsunya. Ketika mereka ditaklukan oleh nafsunya maka rusaklah barisannya,rusaklah nilai islam,maka ridho Allah menjauh...akhirnya kalah dan terkalahkan,kembali terjajah melalui neocolonialism...

3 comments:

Rinaldy Roy said...

HIKMAH dari asal kata HAKAM (Yang Menyikapi) yang dalam urutan Asmaul Husna di urutan ke 28. Manusia pilihan yang pantas menyandang gelar/ijazah "Hakam" inilah yang dimaksud oleh sila ke-4. Untuk lulus menyandang gelar/ijazah "hakam", harus lulus dalam menyandang gelar asmaul husna mulai dari yang pertama yaitu Ar Rahman , dia mempunyai sifat dermawan, ke 2, Ar Rahim, penyayang, tidak dzalim, ke-3 Al Malik , idealis/komitment/konsisten...dst...sampai ke 28, Al Hakam.
Adakah orang tersebut di bumi nusantara ini ?
Siapa manusia yang memiliki semua sifat-sifat asmaul husna ke-1 s/d ke-28 tsb ?
Siapa yang berhak memberi gelar/ijazah asmaul husna tsb?
Dalam Al Qur’an surat Al Alaq ayat 4-5 :
(4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis)
(5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Siapa orang yang terpilih dan memiliki “malam ya’lam” ?

Erizeli Bandaro said...

Roy,,luar biasa pemahaman anda mengenai al Quran..jadi pancasila itu bisa diartikan adalah kata sandi dari pesan yang ada didalam al quran...saya membayangkan betapa hebatnya pendiri negara kita dulu membuat platform kebangsaan. Mereka menggunakan alquran dan hadith sebagai sumber menggali pancasila..wallahualam.

hiddencho said...

Apakah terlalu sakral ideologi bangsa kita ini, sehingga masyarakat belum bisa menerapkannya?

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...