Nama lahirnya Chow La Ing namun public lebih mengenalnya dengan nama Siti
Hartati Murdaya. Semua masih ingat ketika tahun 2001 Gus Dur dilengserkan sebagai
President oleh DPR/MPR, Megawati yang Wapres tampil sebagai pengganti Gus Dur.
Namun diperlukan wakil president. Ketika itu terjadi pertarungan sengit di
DPR/MPR untuk menentukan Cawapres. Hartati ketika itu posisinya sebagai anggota
MPR utusan golongan ( Walubi ). Dia mendukung SBY sebagai Wapres. Namun entah mengapa upaya keras Hartati untuk
menggunakan kekuatan dananya di MPR ditolak oleh SBY yang lebih mengingingkan
terpilih secara jujur. Akhirnya yang jadi Wapres mendampingi Megawati adalah Hamzah Haz dari PPP. Ketika SBY di
keluarkan dari Kabinet Megawati, Hartati tetap mendukung SBY, dan bahkan
hubungan semakin dekat. SBY diberi ruang kerja khusus di Perusahaan Hartati.
Ketika SBY membentuk Partai Demokrat dan akhirnya mencalonkan diri sebagai
President, Hartati ada dibalik proses itu semua. Kedekatannya dengan Andi
Zoekarnaen Malarangen ( Choel ) consultant strategic untuk kampanye SBY membuktikan dukungan dana kampanye salah
satunya memang berasal dari kantongnya.
Selama reformasi , ketika
banyak konnglomerat tersangkut kasus hukum, Hartati semakin punya kesempatan
luas untuk mengembangkan usahanya. Dari sejak Zaman Gus Dur, dan Megawati,
, Hartati dikenal piawai dan cerdas menjalin
hubungan dengan ring satu kekuasaan. Namun dengan Partai Demokrat atau SBY
memang lebih isimewa. Dia tampil ambisi mengambil alih pengelolaan PRJ dari
keluarga pendiri Astra. Pengambil alihan
itu memang berbuntut sengketa di pengadilan namun Hartati menang. Ditangannya
PRJ yang tadinya dirudung kesulitan likuiditas dan pamor, kembali bersinar.
Bahkan berkat dukungan management professional yang di create nya, PRJ tampil
lebih hebat menjadi convention berkelas dunia.
Konon katanya, performance PRJ yang dikelolanya itu dijaminkan ke Bank
untuk mendapatkan pinjaman atas program pengambil alihan property milik Ciputra
Group. Karena itu Hartati berhasil membangun
Pondok Indah Mall 2 yang berada dijantung komunitas High class. Bukan itu saja
banyak kegiatan business nya tumbuh pesat selama era reformasi dan telah
menggurita hingga membuat iri banyak pebisnis kelas atas.
Walau sebelumnya nama Hartati
acap disebut oleh public namun itu hanya dikalangan businessman tapi kini nama
itu dikenal luas oleh rakyat karena Hartati terlibat kasus suap dan oleh KPK
Hartati dijebloskan kedala sel tahanan. Apa
yang sebetulnya terjadi. Apakah Hartati dikianati oleh Partai Demokrat? Apakah
SBY melupakah kesetiaan Hartati sebagai sahabat? Hari minggu kemarin waktu di
Bandara saya bertemu dengan teman yang punya business di Medan. Dia berkata
kepada saya didalam istana tidak boleh ada dua naga, apalagi banyak.Hanya boleh
satu naga. Saya bingung apa maksudnya. Dia menjelaskan berkaitan dengan
tersangkutnya Hartati dalam kasus suap. Bahwa ini bukanlah kasus murni hukum.
Didalamnya sudah ditunggangi oleh politik. Apalah arti uang sebesar sekian
miliar yang diberikan Perusahaan Hartati kepada Bupati Buol. Ini nothing bila dibandingkan dengan kerajaan
business yang dimiliki Hartati. Sebagai catatan menurut Majalah Forbes bahwa Hartati termasuk 17 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai USD 1,5 miliar. Kelihatannya, ada awan konspirasi yang sehingga menjadikan
Hartati sebagai pesakitan. Suka tidak suka, Hartati harus menerima kenyataan
ini ketika dia masuk dalam lingkaran dunia politik.
Apa yang dimaksud dengan cukup
satu naga dalam istana itu? Tanya saya. Teman ini tersenyum dan menjelaskan
bahwa penguasa itu adalah peluang bagi pengusaha untuk mendapatkan akses
terhadap sumber daya yang diperlukan bagi pengembangan usahanya. Persaingan
pasti terjadi untuk berebut pengaruh menjadi yang terkuat. Mungkin , kata
teman itu, ada konglomerat hitam yang juga berambisi untuk mendapatkan pengaruh besar
dilingkaran Partai Demokrat. Namun konglomerat itu tidak mau tampil
kepermukaan. Dia bisa saja menggunakan pion nya untuk tampil dan terlibat dalam
intrik kekuasaan untuk hanya kepentingan businessnya. Beda dengan Hartati yang berani tampil langsung kepermukaan mendukung Partai Demokrat khususnya SBY. Karena
memang ketika krisis moneter 1998 , Hartati bersama keluarganya tidak termasuk
konglomerat hitam yang menjarah uang perbankan. Tidak ada perusahaannya yang
tersangkut dengan BPPN. Itu sebabnya dia
tidak punya beban masa lalu yang harus dikawatirkan untuk tampil kepermukaan.
Bahkan dia berani ambil bagian dalam Jajaran Partai Demokrat dengan posisi
sebagai anggota Dewan Pembina. Dapat dilihat bahwa dia bukan hanya punya ambisi business juga kekuasaan itu sendiri. Dia bermain api, simpul teman saya.
Politik dinegeri ini memang
kejam namun pemainnya bermental pengecut. Yang pasti tidak ada teman sejati dan musuh abadi, yang ada adalah kepentingan. Banyak
cara untuk memotong kain dalam lipatan. Banyak cara menohok kawan seiring demi
kepentingan. Masalah Hartati tidak akan berhenti sampai pada kasus suap bupati
Buol. Ini akan bergulir terus sampai tujuan agenda poltik tercapai. Hartati
harus siap dengan kasus PRJ dimana pemilik lamanya yaitu Edward Suryajaya kini
menjabat sebagai Ketua Bendahara Golkar. Tentu akan ada aksi balasan secara langsung maupun tidak langsung. Banyak lagi orang orang di pemerintahan , di
Partai atau pengusaha yang sakit hati akan ulah kedekatannya dengan ring satu
kekuasaan. Atau bisa saja ada elite politik Demokrat yang merasa cemburu karena
kedekatannya dengan keluarga SBY. Atau apalah. Siti Hartati Murdaya, seorang
wanita yang ambisi , yang percaya dengan
kecerdasannya dan hartanya untuk membeli apa saja, kini dia harus
membayar itu semua…Ini juga pelajaran bagi pengusaha untuk berhati hati bersinggungan dengan kekuasaan.
No comments:
Post a Comment