Dalam
satu kesempatan saya pernah berdialogh dengan professor di Beijing Dia
mengatakan bahwa dibalik uang ada asumsi, maka uang adalah bagian dari asumsi. Selagi
asumsi ideal terpenuhi maka uang berfungsi seperi tujuannya. Asumsi ini adalah
sesuatu yang ideal namun tidak pernah yang ideal itu bersua dengan kenyataan. Jadi
kalau ada orang masih percaya dengan uang maka itu orang masih hidup dalam
konsep otopis. Kakinya menginjak bumi tapi pikirannya dilangit. Di China, uang
disebut dengan kupon. Pemerintah meyakinkan public bahwa uang adalah omong
kosong bukan hanya lewat kata kata tapi dalam segala segi. Uang kertas china di design sangat mudah
rusak. Jadi kalau orang mencoba menyimpan dirumah, dipastikan akan hancur dengan
sendirinya. Kalau disimpan di bank, maka penabung akan dikenakan pajak kekayaan
, juga pajak penghasilan atas bunga. Bunga tabungan/deposito di china sangat
rendah. Bahkan lebih rendah dibandingkan kenaikan harga (inflasi). Artinya bank
sebagai saluran mendapatkan rente uang, bukan tempat yang nyaman bahkan uang
akan delusi.
Bila
orang menyimpan uang dalam bentuk property seperti Rumah maka rumah yang
dimiliki lebih dari satu dikenakan pajak berganda. Bagi yang belum punya rumah
dibenarkan pinjam uang ke bank tapi hanya untuk satu rumah. Tidak bisa beli
lebih dari satu dengan sumber dari bank. Akibatnya property sebagai sarana
investasi, tidak bisa diterapkan di china. Mungkin saham adalah alternative investasi
yang bagus bagi orang china. Tapi itu hanya diawalnya saja. Lama lama orang
china tidak lagi percaya dengan bursa saham. Karena cara mereka berpikir
sederhana. Mengapa kita hanya percaya dengan selembar kertas yang dijamin oleh
neraca perusahaan. Siapa yang bisa jamin nilai neraca itu sama dengan nilai
pasar saham? Buktinya ketika terjadi crisis bursa saham tahun 1998 di Shanghai,
banyak orang bangkrut Pengalaman ini sangat mahal dan membuat orang kapok main
dibursa. Kecuali hanya segelintir pemain yang bertindak sebagai channeling
agent dari luar negeri.
Lantas
bagaimana cara orang china untuk mengelola hartanya ? Pemerintah china membuat kebijakan sederhana.
Selagi harta yang didapat digunakan untuk kegiatan perdagangan, industry, manufacture
, jasa maka harta itu tidak dikenakan pajak kekayaan. Hanya pajak penghasilan
dikenakan, Itupun kalau ternyata orang itu mendapatkan laba dari kegiatan
komersialnya. Bagaimana dengan mereka yang tidak punya kemampuan menyiapkan
sarana berdagang, dan mempunyai kelebihan uang dari bekerja. Apa yang harus
dilakukan? Masyarakat china memang cerdas. Mereka menggunakan sytem stokis.
Apapun dijadikan stokis. Dari produksi industry, manufaktur, pertanian, pertambangan
( juga emas ) termasuk juga jasa seperti travel agent, Telp selular , kamar
hotel dll masuk dalam skema stokis. Hampir semua orang china memegang warkat stokis
sebagai alat investasi dan sekaligus sebagai alat tukar bertransaksi. Jadi
siapapun yang pegang warkat tahu pasti bahwa setiap lembar warkat itu mewakili
barang rill yang tertera didalam warkat itu.
Bagaimana
mekanismenya ? sederhana saja. DIsetiap kota dan distrik tersedia gudang ( hall
mark ). Gudang ini dikelola oleh Perusahaan yang mendapatkan izin dari Negara. Setiap
orang bisa datang kegudang dan ada sederet pengawas dan lembaga yang menjamin
keamanan stok itu.Setiap produsen yang menempatkan barang digudang harus
berdasarkan harga pokok penjualan dan mereka akan mendapatkan tanda terima
(warkat ). Warkat ini dapat diuangkan kapan saja atau ditukarkan ( barter ) dalam
bentuk apa saja, seperti bahan baku dll melalui agent yang ditunjuk. Agent ini
akan mem pool ( mengumpulkan ) warkat itu dan kemudian memecahnya dalam bentuk
pecahan kecil kecil. Warkat ini dijual kepada public melalui asosiasi. Biasanya
kepada anggota asosiasi yang terkait dengan barang tersebut. Ketika barang itu
dijual dan ternyata ada laba maka laba itu bagi antara produsen dan pemegang warkat. Mekanisme ini dikelola dengan system IT yang canggih ( clearing house, exchange , Data Center, Settlement, Delivery dll ) yang melibat ratusan ribu produsen dan jutaan komunitas, serta terhubung dengan
pasar international maupun domestic.
Apa
yang terjadi akibat system tersebut diatas ? likuiditas industry dan petani sangat tinggi, tentu pula akan mendongkrat
produksi. Ketika supply tinggi mereka berlindung dibalik system stokis dari jatuhnya harga dan melepasnya ketika demand tinggi untuk mendapatkan harga layak. Para petani tidak dimakan oleh tengkulak. Para industriawan tidak
dimakan oleh leasing company atau anjak
piutang yang memeras, para pengelola jasa pariwisata terselematkan dari kelangkaan likuiditas
ketika tidak musim liburan. Dan yang lebih penting lagi, masyarakat yang masuk
dalam kelompok pekerja tetap bisa berdagang lewat system ( membeli warkat) yang solid ini dan mereka mendapatkan yield
sebagai tambahan dari penghasilan tetap mereka. Dan ini akan terus bergerak
tanpa henti karena bila berhenti (
alhkan dana ke bank ) maka kerugian yang
pasti. Melewati mekanisme ini , memang ada resiko tapi kemungkinan untung juga
besar.
Tanpa disadari orang china berserta seluruh dunia usahanya telah melakukan mudharabah berjamaah berskala massive….Bagaimana dengan kita ?
Tanpa disadari orang china berserta seluruh dunia usahanya telah melakukan mudharabah berjamaah berskala massive….Bagaimana dengan kita ?
No comments:
Post a Comment