Kalau anda punya deposito di luar negeri , katakanlah di Hong Kong atau di Swiss, dan anda adalah nasabah “prioritas” di Citibank maka anda dapat menarik dana tunai sesuai kebutuhan anda di kantor cabang Citibank di Jakarta. Artinya anda tidak perlu mentrasfer dana anda diluar negeri itu ke rekening anda di Jakarta. Ada cara yang bsa dilakukan Citibank untuk mensiasati cross border transfer antar negara, yang memungkinkan dana disatu tempat namun dapat mobile tanpa harus dipusingkan dengan compliance pengiriman dana yang disyaratkan oleh Patriot Act. Ini merupakan salah satu layanan private banking untuk mereka yang berkelas “priority”. Karena namanya saja sudah “priority” atau di Indonesiakan namanya “prioritas” maka layanannyapun ya prioritas. Anda tidak diharuskan antri untuk mendapatkan layanan, Setiap nasabah Prioritas ditangani oleh bank officer yang ditunjuk sebagai penghubung. Segala kebutuhan layanan akan dilayani secara priabdi.
Layanan private banking memang sangat digemari oleh kalangan tertentu, utamanya mereka yang memiliki uang banyak namun tak ingin terdeteksi oleh otoritas hukum karena alasan tertentu. Menurut data Merrill Lynch & Capgemini dua tahun lalu bahwa jumlah mereka ini di Indonesia hanya 18,000, yang memiliki dana dibank diatas USD 1 juta. Mereka adalah para pribadi maupun perusahaan Mereka berlindung dari kehebatan system perbankan mengemas produk yang dijamin kerahasiaannya oleh UU. Dalam buku Passion, Profit and Power, Marshal Silver menyebutkan bahwa 1 orang didunia menguasai 50% uang beredar atau 5% orang didunia menguasai 85% uang beredar. Itu juga berlaku di Indonesia. Hebatnya walau AS mempunyai aturan ketat soal Money Loundry seperti Patriot Act namun tidak berlaku bagi nasabah “prioritas “ ini. Dan harap dicatat bahwa Citibank itu dimiliki mayoritas sahamnya oleh Pemerintah AS. Semua lembaga keuangan kelas dunia terhubung dengan the Fed system.
Sekali anda menjadi nasabah “prioritas”maka officer bank akan terus membujuk anda untuk masuk program investasi yang memberikan janji laba diatas rata rata bunga bank. Mereka akan menemui anda dengan kehebatan meyakinkan atas suatu produk investasi. Apa yang ditawarkan itu bukanlah produk bank mereka tapi produk dari manager investasi kelas dunia. Apabila anda tertarik, maka selanjutnya proses settlement diatur oleh pejabat bank itu sendiri. Anda tinggal isi Form maka laba akan mengalir kedalam rekening anda sesuai Perjanjian pengelolaan dana. Kadang skema investasi ini dibuat sangat rumit namun bisa membuat nasabah berpikir “to good to be true” Mengapa ? dana anda tetap dibank. Saldo anda tidak berkurang. Namun laba akan terus masuk menambah saldo anda. Percayakah anda ? tentu anda percaya karena yang bicara adalah pejabat bank yang tentu reputasi dan integritasnya tidak diragukan. Ya kan.
Tapi karena nasabah yang tergolong “prioritas” itu adalah mereka yang sudah kaya dan sangat kaya. Disamping itu , kebanyakan dana didapat dari usaha rente dan korup, maka mereka tidak begitu tergiur dengan iming iming produk investasi yang ditawarkan petugas bank. Kalaupun mereka tertarik , itupun jumlah penempatan dana atas produk investasi itu tidak begitu significant jumlahnya. Mereka sadar bahwa apapun itu ada resikonya. Namun karena jumlah nasabah prioritas yang terlibat cukup banyak maka secara keseluruhan totalnya menjadi besar. Hampir tidak pernah ada nasabah prioritas yang rugi akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Karena semua transaksi itu dilakukan dengan perjanjian yang ketat dan transfarace. Ada dalam fasal perjanjian tersebut menyebutkan tentang “ Non Disclosed “. Jadi memang dirancang untuk suatu deal penuh kerahasiaan dan bukan ruang bagi pengadilan / kepolisian untuk membukanya.
Setidaknya kasus Citibank dengan melibatkan MD, membuka mata publik bahwa ada dunia lain yang tak nampak dipermukaan namun mereka menguasai 90% uang beredar di republik ini. Mereka segelintir orang diruang “prioritas”, tersembunyi rapat dibawah perlindungan UU yang di create oleh Wakil Rakyat di DPR. Tentu mereka menikmati limpahan kemewahan hidup sambil menonton pentas para aparat pemerintah dan parlemen bicara tentang penuntasan kemiskinan , penyediaan lapangan kerja , penegakan hukum, anti korupsi, dan bla bla...
No comments:
Post a Comment