Sunday, October 1, 2017

Jutaan CCTV di China.


Ketika sedang makan malam, teman menelphone saya bahwa tasnya hilang dalam perjalanan dari Stasiun Louhu ke hotel. Teman ini punya dua tas. Satu tas besar yang berisi pakaian dan satu lagi tas kecil yang berisi computer berserta dokumen penting. Yang hilang itu adalah tas kecil namun sangat pital bagi dia yang pengusaha. Dia tidak tahu pasti dimana tas itu hilang. Karena dia baru menyadari tas itu hilang ketika sampai di hotel. Mungkin karena selama dalam perjalanan dari station Louhu ke hotel didalam MTR, dia sibuk menerima telephone dari temannya di Malaysia sehingga dia tidak perhatikan barang yang dibawanya. Apalagi ketika itu, menurutnya, orang ramai sekali didalam MTR. Teman ini harus mendapatkan surat keterangan dari polisi bahwa tas yang berisi dokumen itu hilang sehingga dia punya alasan untuk mendapatkan ganti dokumen yang baru dari pemerintah. Yang jadi masalah adalah dia tidak bisa bahasa china, begitupula petugas polisi tidak bisa bahasa inggeris. Itulah sebabnya dia menelphone saya.

Bersama teman orang china , saya datang kekantor polisi membantu teman ini untuk mendapatkan surat keterangan. Pihak polisi lebih focus terhadap barang yang hilang. Mereka menanyakan secara detail route yang ditempuhnya. Karena didalam MTR ada Circuit Televisi disetiap sudut. Sehingga tidak sulit bagi polisi untuk melacak barang itu. Namun teman ini tidak tahu pasti dimana barangnya hilang. Untunglah dia naik MTR menggunakan kartu digital ( bukan coin sekali jalan ). Sehingga tidak sulit bagi polisi untuk melacak route nya. Setelah diketahui route nya, dengan cepat rekaman CCTV dibuka. Benarlah dapat dilihat dengan pasti dimana barang itu hilang. Pihak polisi melihat barang itu ditemukan oleh perempuan dan menyerahkannya kekantor polisi terdekat. Polisi langsung menghubungi kantor polisi stasiun pusat dan mendapat kabar bahwa barang itu ada ditangan polisi jaga. Nampak teman itu terasa lega dan senang karena barangnya aman.

Kamipun bersegera pergi ke stasiun pusat untuk mengambil barang. Teman ini berkeyakinan bahwa komungkinan besar computer hilang kecuali dokumen. Karena begitulah keyakinannya bila terjadi di Indonesia. Dia ikhlas. Dia hanya berharap pada dokumen penting itu saja. Namun ketika sampai di kantor polisi, dengan ramah polisi menyerahkan tasnya dan polisi minta agar dia memeriksa kelengkapan isi tasnya. Semua yang ada didalam tasnya utuh. Tidak ada satupun yang hilang. Setelah mengisi formulir, polisi mempersilahkan kami pergi dan tersenyum. Luar biasa. Berkat system yang canggih teman ini selamat dari kehilangan barang berharga.

Di Shenzhen saja sekarang ada 3 juta CCTV lebih. Padahal penduduk Shenzhen hanya 10 juta. China menggunakan nerwork Wireless dan juga Satelite terbaik dibandngkan GPS punya AS untuk menjangkau semua area. Tidak ada satupun gerakan rakyat ditempat publik yang tidak terjangkau oleh aparat. Larangan berkumpul diatas 50 orang cepat sekali di antisipasi sebelum meluas. Setiap tindak kejahatan , hanya beberapa menit sudah bisa di antisipasi oleh Polisi. Dari keadaan kota yang damai dan nyaman, tak nampak polisi berseliweran dijalan namun rakyat tahu secara tekhnologi mereka diawasi 24 jam kemanapun pergi. Orang asing setiap masuk ke CHina, scann passport nya terhubungan dengan setiap hotel dan kantor pelayanan umum. Jadi kemana saja orang asing pergi dapat dipantau.

China punya aturan dan hukum untuk populasi lebih dari 1 miiar pendduk dan itu berkat tekhnologi dikelola secara modern lewat IT system. Sehingga efektif dan efisien. Berkat IT juga sekarang perkembangan tekhnologi Genetika, nano , material dan robot sangat pesat. Mereka bergerak kedepan dengan pasti sementara kita masih sibuk melangkah ragu ke masadepan karena selalu melihat kebelakang dan memimpikan kehidupan utopia di era Khilafah, sementara hari ini hidup berkeluh kesah dengan baper tak anda habis habisnya dan letupan emosi menghujat orang kafir, anti islam dan pembeci islam. Padahal itu tidak akan menghasilkan apa apa kecuali kebodohan yang akut dan meradang di hari kini karena gagal bersaing dan kehilangan berpijak mengusung agenda ...


No comments:

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...