Tahun 90 bank bank di Eropa
kebanjiran Likuiditas dari hasil surplus perdagangan dan juga aliran dana masuk
( capital inflow ) dari luar negeri dengan alasan mencari tempat yang aman
secara politik dan ekonomi. Keadaan semakin betambah runyam karena orang kaya
Arab yang mendapatkan berkah petro dollar juga gemar menabung dan malas
berbagi. Dana mereka memenuhi brankas
perbankan di eropa. Namun pada waktu bersamaan bank mengalami negative spread. Hampir
semua bank mengalami bleeding. Ekspansi moneter yang dilakukan bank central
Eropa tidak menolong banyak untuk menyerap kelebihan likuiditas perbankan. Mengapa
ini bisa terjadi? ? Karena ini berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank international for settlement yang berhubungan dengan pengelolaan resiko
dan prinsip kesehatan bank. Pengelolaan resiko berkaitan dengan kualitas kredit
yang harus bebas resiko. Kesehatan bank adalah kepatuhan memenuhi kecukupan
modal ( CAR dan Reserve Requirement). Ini harus dipatuh oleh seluruh . Dua hal ini tidak mudah dan selalu dilemma.
Seperti orang pakai sarung. Ditutup kepala kaki nongol, ditutup kaki,kepala
nongol. Posisi likuiditas sudah sampai pada titik meruntuhkan system perbankan
di Eropa. Pada situasi inilah , muncul seorang yang bukan ekonom memberikan
solusi. Dia adalah Joseph J. Cassano,
seorang sarjana bidang political science dari Brooklyn College. Berkat idenya dia berhasil menyelamatkan Ekonomi Eropa dan pada waktu bersamaan meningkatkan
likuiditas Amerika. Apa itu ?
Joseph J. Cassano mengajukan ide
tentang Credit Default SWAP atau disingkat CDS. Apa yang dimaksud dengan CDS ? CDS
adalah jaminan resiko atas kredit. Analogi singkatnya bila bank kelebihan dana
, ia bisa membeli kredit dari bank lain atau lembaga keuangan. Resiko atas
gagal bayar ini ditanggung oleh asuransi. Besaran premi asuransi yang harus
dibayar oleh sipenjual kredit tergantung dari tingkat resiko ( biasanya diukur
dari tingkat rating). Usulan ini disampaikan kepada JP Morgan sebagai
contraller dari the FED juga pelaksana clearing pasar uang. Usulan ini ternyata
diterima oleh Pemerintah Eropa dan juga Amerika. Maka jadilah dia sebagai tools
financial market untuk menciptakan pasar yang efisien. Sejak CDS diperkenalkan , bank bank dan
lembaga keuangan (wallstreet ) AS menjual credit, dengan rakus dibeli oleh Bank
bank di Eropa. Pelindung resiko terbesar juga adalah AS (misal American Insurance
Guarantee). Maklum saja karena AS adalah Negara yang paling innovative
menciptakan saluran investasi dan negara yang paling rakus berkonsumsi (
termasuk pemerintah ) serta negara yang paling kuat dukungan system keuangan Nah
melalui skema CDS ini produk marketable securities berkembang luas, dari yang
real sampai yang sintetik bertaburan
dilantai bursa. Walau settlement untuk CDS itu ada yag physical settlement dan
cash settlement namun pada kenyataannya cash settlement lebih digemari tanpa
harus tahu apakah CDS itu benar ada phisik dibelakannya.
Sebagian dana hasil penjualan
surat berharga itu masuk kesektor riel untuk pembiayaan project perusahaan
afiliasi AS yang beroperasi dibanyak Negara ( terbesar masuk ke China, Brazil
dan India ). Adapula yang dipinjam oleh pemerintah AS sendiri , disamping memang
untuk memenuhi konsumsi rakyat AS yang rakus. Belakangan karena Eropa dan
jepang terus kebanjiran likuiditas sementara saluran investasi sector riel
melambat akibat fluktuasi ekonomi global seperti hancurnya bisnis dot.com tahundan 2000, maka AS
menciptakan sendiri wahana investasi sector riel melalui kredit perumahan (
mortgage ). Bahkan aturan ketat soal CDS
tahun 2000 dihapus oleh Parlemen AS, dan sejak itu kreatifitas jual beli surat
hutang tak bisa lagi dibatasi. Sampai pada puncaknya semua harus dibayar dan
modal yang keluar dari brangkas bank itu bukan berbiaya murah. Tahun 2008
ketika system jual beli hutang ( marketable securities) berkatagori AAA itu
tidak mampu membayar resiko gagal maka kepanikan terjadi. Hanya butuh beberapa
jam saja setelah itu aksi lepas terjadi
besar besaran di bursa. Krisis terjadi. Diawali di AS dan terus menjalar ke
Eropa, hanya masalah waktu akan terus menjalar keseluruh dunia. Prinsip bank
tidak boleh ambil resiko ternyata dengan instrument CDS yang dianggap aman sesuai
kuridor BIS justru menjadikan bank sebagai pesakitan dan akhirnya memaksa
negara harus mem bailout.
Banyak orang menganalisa krisis
ini dari berbagai perspektif tapi tidak pernah masuk kemasalah esensi dari
penyebab krisis itu sendiri. Apa penyababnya ? Penyababnya adalah mindset bahwa
kelebihan dana setelah berkonsumsi harus menabung. Mengapa harus nabung ?
Mengapa tidak sharing dalam skema yang saling menguntungkan dan menjaga ?
Menurut teori ekonomi secular memang tidak ada istilah sharing. Harta adalah
milik pribadi dan setiap pribadi berkuasa atas hartanya. Negara tidak bisa
mencampuri ini dan justru harus menyediakan alat perlindungan agar harta orang
kaya tetap aman. Maka jadilah uang sebagai paradox , bukan sebagai alat
kemakmuran tapi menjadi biang krisis dan ketidak-adilan dari masa kemasa. Mari
berubah...mungkinkah?
No comments:
Post a Comment