Thursday, June 19, 2014

Ekonomi Kreatif...?

Kalau anda kepasar tradisional China, anda akan menemukan banyak barang merek terkenal dari elektronik, tas, sepatu, baju, jam tangan, Hp, dan lain lain dengan harga sangat murah. Hanya 10% dari harga merek yang sama di Mall Hong Kong. Anda jangan terkejut bila barang barang tersebut mudah rusak atau kusam  karena itu bukan asli.Itu semua barang palsu hasil kreatifis pengrajin China. Bukankah China telah meratifikasi TRIPs :Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights. Mengapa membiarkan pemalsuan merek, tanya saya. Pejabat china dengan tersenyum berkata bahwa pemerintah tidak bisa menjamin UU ini akan efektif menghentikan pemalsuan dan pelanggaran hak cipta”. Mengapa ? Apapun yang dilarang di China akan disikapi sebagai peluang. Karena pandangan bagi kebanyak orang China bahwa setiap yang dilarang akan mengurangi kompetisi maka larangan tersebut bukannya menghentikan pemalsuan, malah menyuburkan. Berkali kali pengerebekan dilakukan oleh aparat hokum namun disikapi oleh mereka dengan biasa saja. Hukuman yang diterapkan tidak lebih hanyalah penyitaan barang. Hari berikutnya mereka akan kembali dengan produksinya. Mungkin bagi masyarakat china, tidak ada pelanggaran yang ditakuti selain produk yang mendukung propaganda anti komunis. Untuk ini , pelakunya akan langsung dihabisi tanpa kecuali.Memang awalnya mereka hanyalah kelas pemalsu atas dasar kreatifitas usaha rumahan namun lambat laut berkat binaan dari pemerintah mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi industri berkelas dunia dan menjual hasil produksi mereka ke manca negara. Rasanya tidak mungkin pemerintah China mematikan kreatifitas rakyatnya hanya karena UU TRIPS.

Hampir disemua kota di China menyediakan pasar khusus untuk menampung produksi dari kreatifitas masyarakat ini. Di China ada satu kelurahan yang 90%  penduduknya berbisnis  lukisan minyak. Kelurahan itu bernama Dafen terletak di kota Shenzhen. Kalau anda ingin reproduksi lukisan monalisa percis sama dengan aslinya maka datanglah ke Dafen.Ongkosnya sangat murah. Di kota Cahmuto ada theater dengan akustik berkelas dunia yang menaungi 8 panggung untuk seni pertunjukan Drama China traditonal. Penduduk Distrik ini hidup dari menjual seni drama China dan hampir semua turis manca negara menyempatkan datang ke tempat ini. Di Qintao, shandong, apapun kebutuhan anda akan perangkat lunak computer akan disediakan oleh ribuan bisnis IT yang sebagian besar dikelola oleh anak muda dengan karyawan tak lebih dari  5 orang. Soal harga , jangan tanya. Sangat murah. Hampir sebagian besar mereka mendapatkan pesanan dari perusahaan Software developer dari Amerika, Eropa, Korea dan lain lain. Sejak tahun 1993 China mulai menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi untuk pemerataan. Mengapa ini dijadikan tulang punggung? karena ekonomi ini tumbuh dari kekuatan lokal dan berkembang karena kearifan lokal. Berbeda dengan ekonomi yang tumbuh karena sumber daya alam, yang berkembang karena investor asing dan tumbuh dibawah jajahan asing yang menguasai takhnology dan modal.

Di China pengembangan ekonomi kreatif ini benar benar dijalankan dengan serius oleh seluruh pejabat pemerintah dari level RW sampai ke presiden. Bila ada saja ide yang bagus dari rakyat dan mendapat response dari pasar maka RW akan segera melaporkan kepada Lurah dan lurah akan langsung terjun membina dan bila saatnya memerlukan dukungan lebih tinggi maka lurah akan membawanya ke Camat dan terus ke bupati dan Gubernur akhirnya presiden. Disemua pusat ekonomi kreatif, setiap universitas berlomba lomba menyediakan klinik bisnis yang bertugas memberikan mentor kepada pelaku ekonomi kreatif dibidang design, marketing, perizinan, permodalan, bahasa inggeris. Di China sekarang tercatat jumlah pelaku ekonomi kreatif  mencapai 80 juta orang. Sebagian besar mereka tergolong usaha kecil menengah. Sejumlah mereka tersebut rata rata menampung 10 orang tenaga kerja per unit usaha atau secara total sumbangan ekonomi kreatif tersebut terhadap penyedia lapangan kerja sebesar 800 juta. Artinya mereka mampu menampung seluruh angkatan kerja di china. Hampir 1 milliar penduduk china masuk dalam kelompok menengah dengan penghasilan USD 24,000 per tahun. Jumlah ini akan terus bertambah dengan semakin gencarnya kampanye pemerintah untuk melawan kehadiran pengusaha asing di china agar rakyat china dapat menjadi tuan dinegerinya sendiri disegala bidang. Tapi lihatlah daftar orang terkaya didunia. Dari 100 orang terkaya didunia tidak ada satupun berasal dari China namun peringkat pertama didunia dalam hal jumlah kelompok menengah adalah china.

Menjadikan rakyat sebagai modal utama pembangunan untuk kemakmuran haruslah diawali dari perbaikan  attitude atau etos atau akhlak.  China bisa berhasil karena telah melewati revolusi kebudayaan yang memaksa orang berpikir rasional bukan mistik. Terjadinya transformasi dari masyarakat feodal menjadi masyakat egeliter. Dari birokrasi menjadi meritokrasi. Inilah visi misi Jokowi untuk Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Yang diawali dengan program revolusi mental melalui pendidik disemua jenjang dan sekaligus reformasi birokrasi melalui e-government. Jangan berharap pengurasan SDA untuk kemakmuran rakyat karena itu hanya omong kosong. Pembangun yang bersandar kepada SDA hanyalah menguntungkan pemodal dan penguasa. Rakyat hanya akan jadi penonton...Cerdaslah menilai dan memilih...

7 comments:

forwarderodeng said...

aku pikir anda netral buat blog ini, ternyata pengusaha di balik pencapresan Jokowi,,,, :( di Indonesia susah cari orang jujur dan peduli sama Indonesia. saya sebagai orang awam usia 25, sekolah hanya sampai SMA, keahlian dalam bidang komputer dan coding, hampir semua yg berhubungan dengan komputer saya bisa. tetap saja kalo tdk punya gelar s1 enggak ada yg menghargai, kenyataan. Pemimpin Negeri ini tidak peduli dengan anak bangsa yang punya bakat.

Erizeli Bandaro said...

Eka, jokowi punya program ekonomi kreatif..dan anak anak muda seperti anda ini akan berkembang karena akan diberi "ruang" oleh negara.Ruang ini adalah modal, ketrampilan, pemasaran.Kira kira akan sama dengan yang dilakukan oleh China kepada anak muda yang kreatif namun tidak berpendidikan tinggi...

Rinaldy Roy said...

Bang Jeli,

Dalam bukunya Pendidikan Kewarganegaraan, th 2007,Zainal Ittihad Amin, mendefinisikan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta sebagai suatu system pertahanan keamanan dengan komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemempuan dalam upaya pertahanan keamanan Negara.

Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata) bersifat semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya.

Salah satu komponennya adalah pelaku bisnis yang diarahkan agar menjadi salah satu pilar pendukung pertahanan dan keamanan negara.

Bagaimana menurut Bang Zeli pola operasi pembinaan, pengembangan dan pengawasannya?

Erizeli Bandaro said...

Roy silahkan baca link ini http://rahmatallah.blogspot.com/2008/04/tentara.html

Asty Faizal said...

Sayang bung Eri tidak netral. Awalnya saya senang dengan tulisan2 anda bung. Menginspirasi dan memberikan pengetahuan. Dalam beberapa tulisan pas musim kampanye, bung Eri lebih banyak memberikan kalimat2 yang tidak mendidik alias menjelekkan. Di lain pihak mengagungkan. Saya ingin melihat tulisan Anda yang netral lagi bung ... Pengusaha sebelum pilpres sebaiknya netral. Kalau ada janji dari salah satu capres yang bisa memberikan kebebasan berusaha, it is oke. Tapi dua kandidat capres ini kan belum jelas visi dan misi sebelum salah satunya jadi presiden. Saran saya kalau sudah fix jadi presiden barulah didukung ... bukannya begitu bung?

Erizeli Bandaro said...

Dalam sistem demokrasi setiap warga negara bertanggung jawab terhadap pilihannya dan berkewajiban menyampaikan keyakinannya kepada orang lain. Mengapa?karena demokrasi itu tidak ada platform yang bisa dijadikan blue print seperti Komunis atau Islam. Itu sebabnya kita harus memberikan informasi sebenar benarnya kepada orang terdekat kita tentang apa yagn kita tahu tentang kebenaran agar dia bisa bersikap benar. Jadi sikap netral adalah sikap yang tidak bertanggung jawab secara moral. Nah, dalam sistem demokrasi tentu tidak ada yang sempurna namun sistem memastikan tidak ada orang bisa berkuasa penuh..makanya sikap kritis dan memihak kepada kebenaran tidak boleh berhenti...Blog ini lebih ditujukan kepada teman teman dekat saya dan keluarga saya yang tentu sangat mengenal pribadi saya..kalau anda merasa terganggu karena tulisan saya..mohon maaf.

Carol said...

Creative Economy memang potensinya besar, terlepas dari siapapun pepimpin yang menyokongnya.
Saya 12 tahun bekerja tidak jauh dari creative economy dan salah satu perush BUMN negeri ini sudah giat menjalankan bisnis creative economy. Jika ada yang masih perlu disempurnakan lebih ke soal regulasi dan konsistensi penegakan hukum (misal terhadap pembajakan hak intelektual thdp produk creative economy seperti music, film, dll).

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...