Kemarin waktu meeting dengan Fund Manager yang kebetulan perusahaannya pernah terlibat dalam meng underwrite penerbitan Global Bond kita, dia mengatakan bahwa
Dari beberapa sumber saya ketahui bahwa permasalahan hutang luar negeri
Masih menurut laporang BPK, ada 500 perjanjian hutang luar negeri hilang. Belum lagi jumlah pinjaman luar negeri yang sudah direaliasikan tidak jelas kemana masuknya dan siapa yang nerimanya atau tidak jelas manfaatnya. Ditambah lagi masalah sangsi default fee yang mencapai triliunan rupiah.. Dari hal tersebut ,dapat dibayangkan bahwa masalah hutang luar negeri sudah menjadi benang kusut, sekusut system birokrasi kita sendiri. Itulah penyebab utama kenapa elite politik yang pro hutang selalu takut bicara penjadwalan hutang. Gimana mau dijadwal kalau management hutang amburadul. ? Yang lebih mengerikan adalah masalah hutang Obligasi Rupiah ( SUN ) retail yang tentu tidak semudah menyelesaikan hutang luar negeri. Karena ini berada ditangan investor local/retail. Tentu harus ada keberanian politik dalam negeri untuk menyelesaikannya .
Padahal dalam kontelasi global sekarang ini dan sesuai kesepakatan international di forum PBB , sudah ditetapkan dengan jelas penyelesaian hutang luar negeri bagi negara berkembang.
Sayang sekali , yang punya visi dan program konkrit menyelesaikan masalah hutang ini ada pada Mega Pro. Prabowo bukan hanya punya konsep tapi berani bersikap dengan jelas dalam kampanyenya. Bahwa masalah keterpurukan bangsa ini hanya terletak oleh tidak berdayanya APBN melaksanakan fungsi sosialnya. Hingga berbagai program social banyak dipangkas atau di privatisasi dan itu disebabkan oleh tekanan hutang. Dan karena itulah dia meminta mandate kepada rakyat. Ini bukanlah konsep yang luar biasa tapi menjadi luar biasa karena dihadapkan oleh system yang korup alias melawan arus para elite yang dimanjakan dengan rezim hutang.
Akankah Prabowo berhasil dengan impiannya membangun kedaulatan rakyat hinggai dihargai di forum international ? kita liat nanti. Yang pasti kekalahan dia adalah kekalahan kita semua yang ingin berdaulat lahir batin sebagai bangsa.
No comments:
Post a Comment