Tuesday, August 5, 2008

Pilpres AS

Ada yang menarik bahwa Hillary Clinton yang berpengalaman 22 tahun di bidang Politik dibawah Partai Demokrat dan mantan first lady AS , dikalahkan oleh pemuda kulit hitang Barack Obama dalam konvesi Calon President Partai Demokrat. Publik AS dan kita semua terpesona dalam pertarungan konvesi tersebut. Padahal senyatanya , kemenangan Obama tidak lebih dari kekuatan mesin Politik Partai Republik dengan strategy ulungnya untuk mengalahkan Hillary Clinton. Apa sebabnya ? Karena Partai Republik ( termasuk Partai Demokrat) sebagai kekuatan yang bersumber dari financial group ( commitment Holder ) tidak menginginkan wanita tampil dalam politik kekuasaan AS. Ini sudah menjadi dogma .

Setelah itu kitapun kembali hanyut dalam pertarungan politik antara kubu Partai Demokrat dan Republik, antara Barack Obama dari Partai Demokrat, versus John McCain dari Partai Republik. Dua sosok ini menjadi perhatian dunia. Dua duanya berada dari generasi yang berbeda dan dengan latar belakang berbeda. Obama adalah Politisi muda dan keturunan warga kulit hitam. Piawai berpidato dan berwawasan luas, tidak jauh beda dengan JF Kennedy. Diapun disejajarkan dengan Martin Luther King yang mendapat tempat tertinggi dipercaturan politik AS. Sementara Mc Cain, Veteran perang Vietnam. Berusia gaek. Sukses berkarir dalam politik setelah sempat lumpuh sepulang dari perang. Itulah sekilas tentang dua kandidat ini.

Tidak ada yang luar biasa dari proses pemilihan president AS ini. Karena semua berjalan dari system politik demokrasi yang sudah solid. Yang menjadi menarik dari pertarungan kedua kandidat ini adalah bagaimana mesin politik bermain dengan strategynya untuk menempatkan calonnya di White House. Publik di Indoensia dan bahkan di seluruh dunia melihat Obama sebagai sosok pemicu muncul kaum muda dalam kepemimpinan. Juga harapan tampilnya politik AS yang lebih humanis untuk menciptakan perdamaian, kebebasan dan kemerdekaan di planet bumi ini. Sementara kemarahan dan kemuakan public ke Mc Cain karena dia ex perwira tempur dan terlibat active dalam invasi AS di beberapa negara.Mc Cain juga pendukung ide tentang internationalisasi kepentingan AS dimanapun berada.

Yang jadi pertanyaan mendasar adalah apakah mungkin seorang warga kulit hitam dan muda serta mempunyai visi AS yang humanis dapat tampil sebagai President? Pertanyaan ini dikaitkan dengan philosophy AS untuk menjadi polisi dunia dibidang apapun. Karena philosophy ini berhubungan dengan eksistensi geopolitik dan geostrategy AS untuk meningkatkan kejayaan negerinya. Bangsa AS , sadar atau tidak sadar mereka menikmati semua kemakmuran sekarang tidak bisa dilepaskan dari philosophy ini. Mengingkari ini samahalnya paradox. Tentu akan terjadi perubahan mendasar platform negeri ini dibidang politik, militer maupun ekonomi. Sementara tampilnya kekuatan financial di AS yang dikuasai segelintir orang –penyokong utama kampanye politik—tidak bisa dianggap enteng sebagai penentu hitam putih perpolitikan di AS>

Benar bahwa sekarang AS sedang dilanda krisis sector keuangan yang berimbas rontoknya beberapa lembaga keuangan papan atas.Juga gelombang PHK sector industri akibat kalah bersaing dengan China. Tapi lagi lagi, sejarah mencatat bahwa dulu ketika Ronald Regan ( Partai Republik ) berkuasa AS juga mengalami posisi yang tidak jauh beda dengan sekarang. Dan semakin parah ketika Senior George Bush ( Republik ) berkuasa. Anggaran Negara AS mengalami tekanan yang luar biasa. Tapi Bill Clinton, (Demokrat ) mendapatkan warisan akumulasi dana ( dari hutang ) yang luar biasa besarnya akibat kebijakan tingginya suku bunga era George Bush dan Regan. Ketika Bill Clinton berkuasa , dana ini digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. AS bangkit dan banyaknya muncul new comer entrepreneurship sebagai bagian dari strategy AS melakukan transformasi dari indusri padat karya kepada penguasaan high technology. Di era Bill Clinton , AS menggunakan kekuatan ekonominya untuk menghantam stabilitas ekonomi Asia melalui expansi Hedge Fund dalam rangka menegakan tatanan dunia baru menuju demokratisasi dan pasar bebas regional (APEC), yang memberikan kebebasan pemodal melakukan neocolonialism. Kubu Republik gemar menggunakan senjata pemusnah dan Demokrat gemar menggunakan system economy untk menganeksasi negara lain. Sama saja.

Hal tersebut diatas sebagai gambaran bahwa mesin Poltik AS bukanlah di design oleh para politisi tapi oleh kelompok minoritas yang mempunyai kepentingan terhadap peran AS sebagai penguasa dunia. Siapa yang akan jadi President ,pada akhirnya kelompok inilah yang mengatur dibalik itu semua. Siapapun yang jadi president, dia akan tetap bekerja dan patuh kepada kelompok minoritas ini. Dan , harapan AS kedepan bila dimenangkan oleh Obama tetap akan menjadi illusi.

1 comment:

infogue said...

artikel anda :

http://politik.infogue.com/
http://politik.infogue.com/pilpres_as

promosikan artikel anda di www.infogue.com dan jadikan artikel anda yang terbaik dan terpopuler menurut pembaca.salam blogger!!!

ERA Jokowi, dari 16 target yang tercapai hanya 2

  Realisasi kuartal III-2024, ekonomi nasional tumbuh 4,95%. Konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar hanya mampu tumbuh 4,91%. ...