Thursday, October 5, 2023

Masa depan


 

Kelak akan berlaku secara international system Central Bank Digital Currency. Dengan sistem ini akan banyak tenaga administrasi treasury, clearing di bank yang akan kena PHK. Sebelumnya sudah banyak petugas teller bank yang di PHK akibat adanya mbanking dan ATM. Yang bertahan hanya yang punya skill kompetensi special. Misal Ahli hukum dan keuangan, yang bisa terus bertahan di bank.  HSBC di China sudah merumahkan 400.000 pekerja. Terbanyak yang di removed adalah  akuntan, administrasi clearing, AO, teller.


Di sektor industri barang, sekarang pekerjaan quality control, administrasi pembelian dan penjualan, adminstrasi produksi sudah digantikan dengan Internet of Things dan artificial intelligent. Bahkan pengendalian logistik dan warehousing sudah menggunakan robot. Di sektor industri yang diperlukan adalah skill maintenance mesin, skill design product dan market, skill planning production control.


Di sektor jasa, yang bisa bertahan dan berkembang adalah mereka yang punya skill  bidang kedokteran, paramedis, engineering, seni kreatif, IT design and developer, arsitek, kuliner, lawyer. Skill dan kompetensi mereka akan dirating oleh lembaga akreditas ( nasional dan international ) untuk menentukan tingkat penghasilan yang berhak mereka terima. Jadi bukan lagi IP dan almamater dasarnya tetapi rating dari lembaga akreditas. Ukurannya udah profesionalitas.


Dengan adanya system governance, risk and compliance secara IT, memungkinkan tidak akan ada lagi celah orang kaya dari rente dan fraud terhadap tata niaga. Ekosistem terbentuk dari hulu ke hilir lewat Warehousing ecommerce market place and logistic. Sehingga, dimasa depan akan terjadi social engineering secara luas. Mau bukti? krisis ekonomi global seperti di AS, Jepang, Korea, China, Eropa, itu adalah bagian dari proses social engineering menuju masyarakat yang transformatif.


Adjustment disemua sektor terjadi meluas. Seperti kendaraan penuh penumpang yang lari kencang di rem mendadak. Yang lemah terlempar keluar. Yang kuat tetap diposisinya dan kurang kuat terjatuh dilantai kendaraan. Yang kaya karena knowledge dan skill akan semakin kaya, yang kaya karena rente dan kerja adminstrasi akan jatuh miskin. Yang miskin tanpa skill dan knowledge akan semakin miskin.


Saya tidak melihat pemimpin kita punya kecerdasaran melihat masa depan. Terbukti kini baru disadari oleh Jokowi bahwa indonesia dijajah oleh produk asing. Itu karena kebijakan impor dan adanya e-niaga. Padahal sekian dekade kita sudah ratifikasi WTO. Kita juga ratifikasi ITU berkaitan dengan IT dan telekomunikasi. Tapi dari dulu sampai sekarang kita tidak pernah memikirkan langkah transformatif dibidang ekonomi dan sosial. Mungkin para pemimpin tidak megnerti mengapa mereka ratifikasi WTO dan ITU. Nah kalau rakyat tidak cerdas melihat masa depan, dan larut dengan kelakuan elite, maka kita akan jadi negara gagal di masa depan seperti venezuela.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.