Disuatu tempat yang gelap dan jorok bagi manusia maka itu adala istana terindah dari Iblis. Para petinggi Iblis berkumpul di istana itu. Mereka datang dari segala pelosok. Wajah mereka nampak tegang karena ini adalah pertemuan yang sangat penting. Pertemuan yang membicarakan kegagalan mereka menghasut umat Islam di Indonesia agar semakin lemah dan berubah ujud jiwa menjadi seperti mereka. Bukankah manusia terus bertambah dan sains yang membuka tabir ketuhanan semakin terbuka lebar.Manusia Islam semakin tercerahkan untuk semakin dekat kepada Tuhan dan semakin mudah mengenal tipu daya iblis. Jadi harus dengan cara yang canggih. Tanpa itu , eksistensi Iblis akan hilang. Dari pertemuan ini diharapkan didapatkan konsesus untuk menghadapi umat islam di Indonesia dengan efektif dan efisien. Setelah semua berkumpul diaula. Sang ketua memberikan gambaran peta umat islam di Indonesia. Juga tak lupa menyampaikan kekawatirannya karena banyak upaya yang dilakukan untuk membuat umat islam lemah justru tidak berhasil. Dia mengharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan ide kreatif untuk menghadapi umat Islam di Indonesia. Setelah kata sambutan itu selesai. Para hadirin diminta untuk memberikan masukan.
Salah satu peserta berdiri dari tempat duduknya. Dengan wajah serius dia berkata memberikan usul “ Yang membuat umat Islam selama ini kuat adalah ALQuran dan Sunnah. Upaya kita berabad abad tak pernah mencapai hasil sempurna karena adanya Al Quran dan Sunnah ini. Jadi usul saya adalah kita harus hancurkan AlQuran ini dengan menghasut hulu balang manusia yang sudah kita kuasai. Bisa kita minta pihak rakyat Amerika yang sudah terlanjur paranoia dengan Islam untuk membuat Al Quran Falsu dan menebarkannya di Indonesia. Saya tahu bahwa ini akan ditentang oleh umat Islam diseluruh dunia tapi tidak usah kawatir. Sistem media massa yang kuat dari budak binaan kita di bumi dapat menangkal itu. Bila informasi itu terus dihembus hembuskan , lama kelamaan umat islam akan terpecah pemikirannya dan melupakan AL Quran yang asli. Ingat aja ketika kita mendorong budak budak kita untuk mengamandemen UUD 45 agar berlakunya demokrasi seperti cara budak kita di Amerika. Para tokoh Islam justru berada digaris depan membantu budak kita mengamandemen UUD45. Karena kita telah berhasil merubah mindset para elite islam melalui pendidikan mereka di Amerika. Jadi, sudah saat nya kita membuat Al Quran tandingan dengan memasukan unsur yang menyesatkan. Atau bisa saja kita membuat tafsir tandingan dari ulama melalui pendekatan sains yang menyesatkan. Bukankah kita sangat ahli soal itu. “
Semua memperhatikan dengan seksama usulan dari salah satu peserta itu. Dia dikenal ahli propaganda untuk melancarkan program iblis menghasut umat islam. Tak diragukan kehebatannya bila dia mengusulkan menciptakan tandingan ide yang dibut mirip dengan Al Quran dan Hadith. Dia punya banyak hulu balang manusia di bumi Indonesia ,baik itu intelektual, LSM, pejabat pemerintah dan lain lain yang setia melancarkan program propaganda bila usulan ini diterima.
“ Goblok kamu “ Suara sang ketua memecah keheningan. “ Cara itu tidak bisa. Itu artinya kita perang dengan Allah. Allah sudah berjanji akan menjaga AL Quran dari segala tindakan pemalsuan. Ide ini bagus tapi tidak sesuai dengan takdir kita dihadapan Allah. Dan lagi , upaya kreatif menyesatkan tafsir AL Quran lewat sains sudah ketinggalan zaman. Umat islam lebih cerdas dan lebih bijak terhadap perbedaan tafsir. Ide ini baik tapi tidak efektif.” Sambung sang Ketua. Cari ide lain “ teriaknya kepada seluruh hadirin.
Salah satu peserta berdiri dan berkata “ Yang mempersatukan umat islam selama ini adalah masjid. Ini cara Muhammad membuat umat islam tetap dalam barisan teratur melawan kita. Nah, bagaimana bila kita susun rencana matang untuk menciptakan situasi agar keberadaan umat islam itu sebagai bahaya laten bagi kemajuan demokrasi dan HAM. Isu terorisme sudah berhasil efektif membuat gerakan islam fundamental kehilangan gigi. Nah, isu ini harus kita tingkatkan secara nasional. Ahli propaganda kita akan menggiring agen binaan di Media Massa, di LSM, di Parlemen ,di Militer ,di kampus dan lain untuk mendorong terjadinya satu pemahaman bahwa Masjid dilarang berdiri demi terciptanya pemahaman pluralisme dan kesatuan nasional. Memang ini tidak bisa langsung kelihatan hasilnya. Tentu butuh proses dan waktu yang lama. Tapi ini sangat efektif.”
Semua hadirin kembali terdiam. Menanti sang ketua menanggapi.
“ Ide yang bagus” kata sang ketua. “ Tapi upaya ini tidak akan berhasil. Justru akan memancing semangat jihad umat islam untuk melawan secara keras. Bahkan upaya ini akan menimbulkan benih permusuhan kepada agent agent binaan kita yang sudah eksis berkuasa untuk menyesatkan umat islam secara sistematis. Dan lagi ini akan membuat mereka semakin merapatkan barisan melawan agent agent kita.Ingat , ketika mereka berhasil mengusir agent terbaik kita dari Belanda yang dulu berkuasa di negeri ini. Jangan lagi kesalahan masa lalu terulang. Bila ide ini dijalankan maka revolusi akan terjadi di negeri ini dan bukan tidak mungkin rakyat yang sudah sesat kembali masuk dalam barisan menghancurkan agent agent kita yang jumlahnya tak begitu banyak. “ Lanjut sang ketua.
Sang ketua kembali memandang hadirin. “ Mana ide yang lain “
Salah satu peserta berdiri dan berkata “ Kita harus menciptakan rasa takut secara sistematis kepada seluruh umat islam. Rasa takut untuk menegakan syariat islam, Rasa takut menegakan aqidah islam. Caranya, kita minta kepada agent binaan kita untuk meningkatkan isu teroris sebagai cara untuk menangkapi para tokoh tokoh islam yang dihormati oleh umat islam. Jadi, upaya yang selama ini ada harus ditingkatkan lagi. Jangan hanya segelintir saja yang ditangkapi dan dibunuh. Harus meluas dengan cara cara yang lebih canggih dan efektif. Bila rasa takut sudah terbentuk maka tak akan adalah lagi orang berani bicara”
“ Goblok. Goblok” kata sang ketua sambil memukul mukul meja. “ Itu sudah ketinggalan zaman. Bahkan cara cara itu justru membuat umat islam semakin merapatkan barisan. Ingat ! Ingat ketika era kolonial belanda dulu. Justru membuat umat islam berlomba lomba ingin mati. Bukannya malah takut mati. Mereka semua ingin masuk sorga dengan mudah lewat kematian sahid. Goblok kamu. “ Kata sang ketua dengan nada marah.
Semua terdiam. Cukup lama suasana hening. Nampaknya tak ada lagi yang berani bicara. Sang ketua tertunduk kepalanya. “ Ada yang lain” terdengar suaranya lirih dengan kepala tetap tertunduk. Nampak putus asa.
“ Saya ,Pak “ Kata salah satu hadirin. Iblis yang satu ini bertubuh pendek dan tidak begitu dikenal reputasinya tapi dia dihormati oleh komunitasnya.
“ Silahkan “ Sang ketua menatap lurus kepadanya.
“Biarkan mesjid terus dibangun. Biarkan umat islam membuat organisasi sendiri. Biarkan umat islam memperkaya pemahamannya tentang islam lewat sains. Biarkan buku tentang islam tumbuh dan berkembang untuk dibaca umat. Biarkan umat islam buat buat partai. Biarkan mesjid terus dibangun. Biarkan.! Bahkan kita dorong para agent terbaik kita di bumi untuk membantu itu. Bila perlu kegiatan seremonial yang islami kita perbanyak. Doa dan zikir akbar harus didorong untuk terus berkembang, Para ulama kita angkat reputasinya lewat media massa yang dikuasai agent terbaik kita.
“ Stop, Stop “ Terdengar suara sang ketua membahana dalam ruangan rapat itu yang meminta peserta itu berhenti bicara. Tapi peserta itu tidak nampak takut. Wajahnya tetap tenang “ Biarkan saya menyelesaikan kata kata saya, pak..” Katanya. Tanpa menunggu reaksi dari sang ketua, peserta itu kembali meneruskan kata katanya “ Bukankah sistem demokrasi liberal sudah diterima oleh bangsa Indonesia, yang sebagian besar beragama Islam. Lewat sistem ini, kita buat siapapun yang berada didalamnya hidup nyaman dengan limpahan harta dan kesenangan dunia. Hingga mereka lupa hakikat agamanya. Sistem ini juga akan efektif menggiring para elite Islam untuk masuk kedalam. Sehebat apapun mereka dalam aqidah bila sudah masuk dalam lingkaran sistem yang kita create maka mereka akan lupa dengan hakikat agamanya. Mereka hanya akan menjadikan islam sebagai status bukan jalan hidup. Lewat sistem ini budaya brengsek akan bebas kita tebar untuk menyesatkan umat karena mereka percaya tentang kebebasan dan HAM. “
“ Yang ingin saya tahu kenapa pula kita biarkan islam berkembang seperti kata kamu tadi.” Kata sang ketua. Maklum saja , istilah “membiarkan”itu tidak ada dalam SOP setan. Yang tak boleh membiarkan segala upaya islam berkembang.
“Ketua yang saya muliakan” Seru peserta itu dengan tenang” Saya ingin mengingatkan janji kita dihadapan Tuhan. Bahwa kita hanya bertugas menghancurkan jiwa manusia yang ingin dekat dengan Tuhannya. Bukan menghancurkan indra manusia. Manusia itu makhluk sosial. Jiwa mereka tidak bisa lari dari lingkungan sosialnya. Sistem dan atmosfir sesat telah kita ciptakan agar mereka dalam lingkungan sosial yang sesat pula. Maka jiwa islam mereka tidak akan bisa hidup. Walaupun mereka melakukan kegiatan yang bersifat islami namun tidak ada nilainya dihadapan Tuhan. Mereka hanyalah manusia yang tak ubahnya seperti binatang yang hidup tanpa misi kecuali siap untuk dikorbankan”
“ Lantas bagaimana dengan sebagian umat yang masih tetap dengan aqidahnya. Bukankah mereka akan menjadi ancaman untuk menghancurkan sistem yang sudah kita create ? Bukan tidak mungkin mereka akan mengiring umat islam melakukan revolusi. “ Sang ketua kini berbicara dengan lembut. Nampak dia mulai terpengaruh dengan usulan ini.”
“ Kita akan tiupkan tipu daya seperti:. Ingatlah korban rakyat yang tak berdosa bila revolusi terjadi. Hiduplah dalam kesabaran jangan memaksakan kehendak karena Allah tidak ingin perubahan dalam amarah. Allah tidak ingin revolusi sebagaimana Rasul menyiarkan Islam secara reformasi. Perubahan yang gradual. Tunggulah saat yang tepat untuk adanya perubahan sesuai dengan syariat Islam. Jangan lakukan hari ini. Tunggulah besok. Demikian kira kira. “
“ Bila keadaan semakin membuat mereka kesal, bagaimana ? Tanya sang ketua lagi.
“ Kita akan tiupkan lagi godaan : tunggulah besok saat yang tepat, Tunggulah saat ketika pemilu nanti , anda bisa mengambil kekuasaan dan merubah sistem sesuai syariat islam. Tunggulah. Jangan terburu buru karena Allah tidak suka pekerjaan yang tergesa gesa.
“ Bila saatnya datang?
“ Kita akan tiupkan lagi : dalam sistem demokrasi, untuk orang ramai mendengar anda, anda butuh ongkos mahal. Rakyat yang anda bela tidak punya uang. Tak ada salahnya anda minta kepada orang yang kaya dan dekat dengan kekuasaan. Tak perlu kawatir mereka akan menfaatkan anda. Bukankah niat anda hanya Tuhan yang tahu. Tak ada salahnya bersiasat untuk sesuatu yang bernilai dihadapan Tuhan. Nah,bila mereka menerima bantuan itu, mereka sesat dengan aqidahnya. Rahmat Allah akan menjauh darinya. Dia sudah menjadi laskar kita untuk melengkapi mereka yang sudah lebih dulu berada diring kekuasaan sekular. “
“ Lantas bagaimana dengan rakyat kebanyakan yang punya ilmu, harta dan tetap dengan aqidanya. Kan ini juga bisa menjadi ancaman?
“ Kita akan tiupkan godaan : Untuk apa memikirkan penguasa lalim dan sistem yang brengsek. Kan lebih baik gunakan ilmu untuk mendidiki orang yang bodoh. Gunakan harta untuk membantu orang miskin. Bukankah Allah inginkan kamu berbuat dengan harta dan ilmu kepada orang orang terdekat kamu. Mengapa pula harus pusing mikirkan yang jauh apalagi mikirin orang banyak. Hiduplah nyaman bersama keluarga dan handai tolan dengan damai. Ketika mereka menerima itu, mereka tidak lagi berdiri di aqidahnya tapi berdiri dikakinya sendiri untuk kesenangannya sendiri. Tidak ada lagi ikhlas untuk berbuat hanya untuk meninggikan kalimat Allah. Hanya soal waktu ,selagi mereka berada dalam sistem kita, dilingkungan sosial kita, selama itupula mereka akan sesat dengan cara cara kita. Jadi kita sudah berada dijalur yang benar. “
Semua terdiam. Sang ketua nampak tersenyum cerah mendengar usulan itu. Seketika terdengar suara tepukan membahana diruangan itu. Semua berdiri memberikan aplus kepada peserta yang bertubuh pendek itu, yang telah berhasil membuat sang ketua tersenyum cerah.