Friday, August 19, 2022

Tahu diri sebagai PNS.

 





Saya punya teman di China, Lin. Dia bekerja di Pusat pengeloaan lingkungan hidup di China. Suaminya Perwira tentara rakyat. Keluarga kecil itu sangat bersahaja. Saya kenal dengan teman ini waktu dia kuliah di Belanda tahun 2008.  Berkali kali saya ajak makan malam, justru dia tawarkan balik agar makan malamnya di rumah mereka. Padahal saya sudah siapkan restoran terbaik . Ya saya datang. ke rumah mereka.


Mereka adalah 8% dari total populasi 1,5 miliar rakyat China yang terpelajar dan mungkin hanya 0,01 % dari mereka yang dapat beasiswa sekolah sampai ke luar negeri.  Mungkin 0,001 % dari mereka yang dapat sekolah dinas gratis dari negera. 


“ B, maafkan kami kalau berkali kali menolak undanga makan malam? Kata suaminya dengan bahasa inggris yang sempurna.


“ Saya malu. Karena ini entah yang keberapa kali saya makan malam di rumah ini.” Kata saya.


“ B, kamu adalah sahabat istri saya dan kakak tertua kami. Jangan merasa sungkan.” Kata suaminya. 


“ B, kami yang sebenarnya malu kalau makan malam mewah bersama kamu. “ Kata Lin.


“ Mengapa ?


“ Kami hanya segelintir rakyat China yang dapat program  sekolah kedinasan, yang gratis. Selama ikut pendidikan, kami tetap dibayar pemerintah. Ada ratusan juta rakyat yang bertarung bertahan hidup untuk bisa makan dua kali sehari. Sementara kami menikmati kemewahan makan setiap hari selama pendidikan. Padahal kemewahan itu kami dapatkan dari uang pajak rakyat. Mungkin pemerintah harus mengurangi program sosial untuk rakyat agar orang seperti kami bisa terus belajar. “ Kata Lin.


Saya terdiam. Terpukau akan sikap rendah hati nya.


“ Setiap hari kami merasa berhutang kepada negara. Dan terus berjuang agar bisa memberikan pengabdian terbaik. Tapi itu tetap saja tidak membuat kami berbangga diri dan punya kemampuan financil makan di restoran mewah. Bahkan walau kamu bayarin, tetap saja kami malu.   Malu karena apa yang kami berikan belum cukup membayar pengorbanan rakyat untuk kami. Apalagi kalau melihat keadaan sebagian dari mereka masih ada yang miskin” Kata Lin.


Saya terpesona.  Dalam hati saya sadarl. Kalau negara ini besar dan mampu mengelola penduduk diatas  1 miliar orang, itu bukan karena Sumber daya alam yang melimpah. Tetapi karena PNS nya yang tahu diri. Tahu bererimakasih kepada negara yang telah memberikan mereka kesempatan sebagai elite negerinya.


Saya punya teman TNI. Saya kenal dia waktu masih SMP. Kini dia bintang 1. Sama saja. Kalau saya ajak makan malam di hotel berbintang.” Makan di rumahku sajalah Jel, Istriku pandai masak. “ TEman saya itu mungkin saja dia malu karena fasilitas negara yang dia terima sejak di AKABRI dan beragam pendidikan dalam dan luar negeri yang dia dapat. Semua gratis. Sementara saya dan mungkin 90% rakyat tidak pernah bisa masuk universitas

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.