Friday, August 19, 2022

Kemerdekaan


 


Merdeka itu apa? “  cari rezeki lapang dan beribadah mudah” kata orang yang engga tinggi angan angan namun membumi. Lantas apakah sekarang lapangan kerja tersedia luas? Peluang bisnis terbuka luas? Yang jelas tanpa pendidikan cukup,  lapangan kerja tersedia dengan upah lebih rendah dari biaya makan anjing piaraan orang kaya. Yang jelas, tanpa modal jangan harap dapat peluang bisnis, kalaupun ada, ya harus mau disebut pengusaha informal. Bayangin aja,   di negara merdeka masih ada orang berbisnis disebut informal. Beribadah mudah? Yang pasti bagi minoritas tidak mudah mendirikan tempat ibadah.


Bangsa Indonesia itu bukan bangssa materialistis. Pada umumnya mereka engga menuntut berlebihan. Tidak bangga dengan kantor pemerintah yang mentereng. Mereka hanya butuh PNS yang ramah dan melayani. Mereka engga butuh transfortasi mewah. Mereka hanya inginkan transfortasi murah dan terjangkau bagi siapa saja. Engga perlu kaya. Mereka hanya perlu rumah secukupnya saja. Tanpa rumah sendiri tidak ada kemerdekaan. So, tidak perlu ukuran rumah diatas 100 m2. Ukuran 45 juga alhamdulilah. Yang penting punya akses mendapatkannya walau harus mencicil. Tapi itupun tidak mudah. Karena  harus ada syarat tabungan dan minimal penghasilan. 


Bangsa Indonesia tidak silau dengan kemakmuran dan kemegahan kota di china. Kita hanya butuh kedamaian dan rasa aman. Setidaknya tidak keluar ongkos kalau ingin dapatkan keadilan. Tidak perlu ada rasa cemas bila berurusan dengan aparat hukum karena akan diayomi dan dilayani.  Namun itupun tidak mudah. Perjuangan mendapatkan keadilan butuh ongkos. Dan karenanya tidak semua orang punya akses kepada keadilan. Hanya orang kaya yang bisa mengaksesnya. Hukum tajam kepada yang bokek dan tumpul kepada orang kaya.


Bangsa Indonesia ini bangsa yang mudah lupa dengan kemunafikan rezim namun tak bisa lupa nilai apocalipso berdirinya negeri ini. Karena itu kita jadi bangsa yang tak pendendam dan penuh kasih kepada mereka yang hipokrit dan tetap mau digiring ke bilik pemilu untuk memilih pemimpin. Selalu merasa punya harapan dan selalu bersukur atas apa yang ada. Dan karenanya kerupsi jadi budaya dan kemunafikan jadi pakaian atas nama politik kekuasaan dan agama. Kita merasa selalu baik baik saja. Puji Tuhan, alhamdulilah atas kemerdekaan. Dirgahayu RI

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.