Kedepan ekonomi akan sangat cerah.Kata teman
saya waktu makan malam. Mengapa? Bukankah saat sekarang tekanan ekonomi
Indonesia cukup serius. IHSG yang terus melorot. Kurs rupiah yang melemah dan
daya beli masyarakat menurun. Kata teman lain yang juga hadir dalam makan
itu.Dia termasuk pesimis akan masa depan ekonomi. Keadaan ekonomi sekarang
tidak datang dengan sendirinya. Tapi by process sejak 2011 terjadi penurunan
harga komoditas utama dipasar Internasional. Dampaknya rencana ekspansi bisnis terhenti. Keadaan Ini baru terasa dua atau tiga tahun kemudian , ya sekarang
era Jokowi..Akibat investasi menurun terjadi pengaruh berganda di masyarakat. Daya
beli menurun,itu sudah pasti. Untunglah Kabinet Jokowi bertindak cepat dengan
smart. Pertama yang dilakukan merubah APBN agar lebih besar ruang fiscal.Dengan
ruang fiscal besar, pemerintah bisa segera leading dengan menggantikan posisi
dunia usaha yang masih wait see untuk melakukan ekpansi investasi akibat harga
komoditas yang anjlok. Pada waktu
bersamaan pemerintah juga memanfaatkan peluang arus investasi dari China dan
Jepang yang butuh capital outflow untuk melemahkan mata uangnya. Kebijakan
investasi dan perdagangan serta pajak diperbaiki agar menarik bagi investor. Segala
hambatan dihapus dan proses perizinan dipercepat. Disamping itu peran BUMN
diperbesar agar leading melakukan investasi dibidang infrastruktur ekonomi.
Bagaimana hasilnya ? Tanya teman yang pesimis. Sampai
dengan akhir maret tahun ini, arus investasi sudah mencapai Rp124,6 triliun atau mengalami
peningkatan 16,9% bila dibandingkan tahun 2014 era SBY di periode yang sama
yakni sebesar Rp106,6 triliun. Investasi ini berasal dari penanaman modal asing
(PMA) yang mencapai Rp82,1 triliun atau mengalami pertumbuhan 22,8% bila
dibandingkan dengan PMA tahun sebelumnya di periode yang sama. Lalu penanaman
modal dalam negeri mencapai Rp42,5 triliun yang naik 14%. Porsinya itu terdiri
dari Jawa investasinya Rp69,9 triliun atau 56,1%, dan luar Jawa Rp54,7 triliun
atau 43,9%.Ini luar biasa sekali. Dengan pertumbuhan investasi yang tinggi,
menurut dia, akan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja baru sehingga
pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,8 persen sesuai yang
ditargetkan dalam APBN 2015 akan lebih mudah tercapai. Mengapa arus investasi
meningkat setelah 3 tahun melambat?. Karena ancaman makro yang dikawatirkan
dimasa mendatang tidak akan terjadi. Apa itu.? beban subsidi yang praktis
berkurang. Sehingga APBN dimasa mendatang akan ramping dari subsidi sehingga
punya ruang fiscal lebih lebar untuk ekspansi ke sector real.
Semua itu akan terasa dua tahun lagi. Pada saat
itu kita akan liat Indonesia berbeda dengan era sebelumnya. Katanya dengan
tersenyum.Tapi bagaimana dengan keadaan selama menanti dua tahun lagi
itu?bagaimana dengan rakyat kecil? Apakah dibiarkan mereka kelaparan dan
semakin miskin? saya tetap diam. Tetap menyimak sang optimis dan pesimis
berdiskusi.Kami semua pengusaha. Jadi debat santai ini mengasyikan. Tidak perlu
kawatir,kata teman yang otpimis, kan dibilang tadi bahwa ada ruang fiscal hampir Rp.300 triliun.Dan ini
tidak dilempar keatas dalam proyek kantor pemerintah yang megah tapi dilempar ke
desa sebesar 60% untuk program swasembada pangan, revitalisasi sarana produksi
pertanian seperti waduk dan irigasi serta memberikan dana intensifikasi
pangan.Tidak perlu kawatir dana ini akan dimakan siluman karena TNI dilibatkan
sebagai bagian dari kekuatan territorial untuk mengawasi operasional crass
proram jokowi ini. Juga KPK dan BPK dilibat dari awal sejak dana digelontorkan.
Setiap waktu diawasi progress nya secara ketat oleh team khusus dibawah Staf
Kreresidenan. Apapun yang terjadi tetap
hasilnya baik. Mengapa? Apabila dana sebesar lebih Rp.100 triliun masuk
kedaerah maka mesin ekonomi akan begerak cepat,daya beli akan kembali bergairah
dan secara langsung mendukung sector indusri dalam menyerap produksi.
Pada waktu bersamaan arus investasi jepang dan
China dibidang insfrastruktur bersama BUMN mulai tahun ini sudah masuk tahap
tender. Tahun depan investasi proyek infrastruktur dalam kuridor PPP ( Public
Private Partnership ) mulai dilaksanakan dengan nilai lebih Rp 500 triliun. Demikian teman itu berkata meyakinkan
sang pesimis. Mengapa arus investasi
begitu besar ditengah ekonomi yang lesu? Kata sang pesimis. Harus diketahui
bahwa mungkin kita melihat negeri ini ibarat wanita yang kumel dan bau namun
bagi pengusaha asing dan local yang terbiasa hidup dalam berkompetisi dalam
scale of economic, tahu bahwa Indonesia adalah wanita cantik walau kumel.Ini
masalah aksesoris,lipstick. Jokowi tahu betul membuat Indonesia cantik jelita.
Caranya ? Jokowi memastikan bahwa Indonesia bukan milik siapa siapa.Indonesia
milik rakyat. Siapapun yang bisa menguntungkan negeri ini akan mendapatkan
perlakuan sama.Tidak ada lagi hegemoni Amerika atau Eropa ,atau jepang. Siapa
saja mau terlibat sesuai dengan platform politik NKRI akan didukung. Kerjasama
dalam kesetaraan. Karena itu Jokowi tidak ragu membrantas mafia pangan yang
dibawah kendali Amerika dan Eropa. Tidak ragu membrantas Mafia Migas yang
berlindung dibalik kekuatan Amerika dan Eropa.Tidak ragu memberantas illegal fishing
yang berlindung dibalik kekuatan Jepang. Freeport dan teluk Mahakam dipaksa dengan ketegasan pemerintah.Semua.Semua itu sinyal sangat positip bagi investor institusi
untuk mendukung program Jokowi.
Tapi sekarang Jokowi dibawah kendali China.Kata
sang pesimis. Harus diketahui, kata teman bahwa geopolitik china itu bukan menguasai Negara
lain. China tidak punya platform politik untuk menjadi penakluk seperti Amerika
dan eropa Kebijakan geostrategic china hanya untuk kepentingan dalam negerinya..China
hanya butuh kerjasama atas dasar B2B. China tidak akan memberikan pinjaman
langsung G2G seperti jepang yang mengikat tapi kerjasama bisnis. Dan lagi
pilihan China bukan saja Indonesia tapi New Guinee, Afrika, Iran, Amerika
Latin, belum lagi Myanmar, Laos , Vietnam yang kekayaan alamnya tidak kalah
dengan Indonesia. Jadi kalau kita tolak kerjasama dengan China , yang rugi kita
sendiri. Smart lah..Telah lebih 50 tahun
kita kerjasama dengan Amerika,,Eropa, jepang.Apa yang kita dapat ?Utang yang
menggunung dan kini tembus Rp.3000 triliun. Hutang ini kedepan harus dibayar
dari produksi bukan dari hutang lagi agar APBN semakin sehat dan fungsi social APBN
lebih optimal…Saya tersenyum,dan akhirnya tertawa.Setidaknya dalam sulit kami
bisa tertawa. Karena masih ada resource untuk bertahan 5 tahun lagi dan selama
itu penciuman hidung semakin dipertajam untuk menangkap peluang ambil bagian
dalam program Jokowi yang mengharuskan semua orang berkompetisi..
Insya Allah, Pak Eri.. semoga negeri ini dikaruniai ketahanan menunggu masa kejayaan itu tiba...
ReplyDelete